Share

44. Manusia Laknat

Happy Reading

*****

"Lepaskan tanganmu!" bentak Andini setelah dia berusaha menepis cengkeraman Raditya pada pergelangan tangan Bisma.

"Tutup mulutmu!" bentak Raditya tak mau kalah. "Minggir! Apa kamu juga mau aku hukum?"

Suara perdebatan yang begitu keras di teras rumah Andini menyebabkan Ranti keluar.

"Ada apa ini?" tanya Ranti. Tatapannya terpaku pada sosok menantu yang sudah menghilang sekian tahun.

Namun, keterkejutan Ranti, hanya sebentar. Setelahnya, dia menampilkan senyum termanis. Kebahagiaan menyeruak begitu tahu menantu lelakinya sudah kembali.

"Alhamdulillah. Kamu selamat Nak Radit. Ibu bahagia sekali. Ayo masuk," kata Ranti tanpa mempedulikan jika cucunya tengah kesakitan karena cekalan sang menantu terlalu kuat.

"Tentu aku akan masuk, Bu. Minggir, aku harus menghukum Bisma," ucap Raditya.

"Mas, jangan keterlaluan kamu. Bisma itu masih kecil. Pikirannya belum mampu mencerna hal-hal berat seperti orang dewasa," teriak Andini berusaha mencegah perbuatan sang suami. Tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status