Happy Reading*****"Din, gimana ceritanya Bisma ketemu sama Pak Radit?" bisik Pratiwi. Andini menggerakkan bahu, tidak mengerti."Dik, kamu yakin mereka suruhan papamu? Bukan orang lain?" tanya Davit heran. "Iya, yakin, Om.""Aku barusan telpon Papa," ucap Bisma meyakinkan semua orang."Tapi, tadi?" kata Davit heran."Memangnya kamu punya nomor telpon papamu, Dik?" tanya Andini."Sejak kapan papamu ditemukan keberadaannya, Dik?" tambah Pratiwi. Perempuan itu bahkan mendekati si kecil, menempelkan telapak tangannya pada kening. "Nggak panas. Berarti dia nggak ngigau.""Ish, Tante Tiwi keterlaluan," protes Bisma, "aku nggak mengigau. Beneran kok orang yang berada di luar itu suruhan Papa." Ketiga orang dewasa di dekat Bisma membuka mulut, matanya juga terbuka sempurna. Mereka terlalu terkejut mendengar penuturan bocah tujuh tahun itu."Kenapa Mama dan yang lain nggak percaya, sih?" Bisma memajukan bibirnya. "Bukannya kami nggak percaya, Sayang," kata Pratiwi, menghibur. "Papamu suda
Read more