"Tuan Mark ...." Nicky menggantungkan perkataannya, dia benar-benar tak tega menyampaikan kabar buruk tersebut, saat hubungan Jelita dan Mark baru saja mulai membaik. Jelita meremas kuat ujung bajunya, wajahnya menantikan dengan cemas kelanjutan dari kabar tersebut. "Kenapa? Kenapa kamu berhenti?" tanya Jelita lembut. Sudah payah Nicky menelan salivanya saat tenggorokannya kini terasa tercekik. Pria itu pun mau tidak mau, harus kembali berkata, "Tuan Mark dalam keadaan koma." Tubuh Jelita terhuyung ke belakang, kepalanya tiba-tiba terasa berputar. Pria yang baru saja pagi itu memberikannya sebuah cincin pernikahan, kini tengah berjuang di antara hidup dan mati. "Antar saya ke sana, saya mohon!" pinta Jelita. Kini Nicky, Jelita, bahkan Zeya pun bersiap menuju Bandung. Mereka memilih menggunakan supir untuk mengantar, daripada celaka karena perasaan yang tengah kacau balau. "Ta, are you ok?" tanya Zeya entah untuk ke berapa kalinya saat itu. Kondisi Jelita yang kembali seper
Last Updated : 2024-08-25 Read more