All Chapters of Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta: Chapter 251 - Chapter 260

301 Chapters

Bab 251 - Pil Kb Sialan II

Kaila merasa bingung dengan sikap Melviano yang menolak untuk dipeluknya. Namun, Kaila masih bisa paham dengan kondisi Melviano yang habis pulang kerja yang kemungkinan besar karena terlalu capek.“Kamu capek banget, ya,” ujar Kaila yang berusaha mendekat kembali.Kaila mengulurkan tangannya untuk memegang rahang Melviano namun dengan cepat langsung ditangkis kasar oleh Melviano.Kening Kaila berkerut bingung. “Kamu kenapa sayang?” tanya Kaila lembut.“Cih,” decih Melviano menatap jijik ke arah Kaila.Melviano langsung berdiri dari posisi duduknya, ia berjalan mendekat ke arah Kaila yang masih menampilkan senyum manisnya.“Kamu pasti capek, sebaiknya istirahat dulu, Mel,” tukas Kaila yang ingin menyentuh Melviano namun lagi-lagi ditepis dengan kasar.Merasa ada yang tidak beres dengan suaminya, membuat Kaila bingung sendiri. Tidak biasanya suaminya pulang kerja akan mengamuk seperti ini.
Read more

Bab 252 - Depresi

Kaila masih saja terisak, ia benar-benar sudah tidak memiliki harga diri sebagai seorang istri. Apalagi suaminya menyebut dirinya dan menyamakan dengan seorang jalang. Kaila merasakan sakit yang begitu mendalam, bukan hanya hati yang remuk saat ini, melainkan fisiknya juga.Dengan sedikit susah payah, Kaila langsung mencoba bangun dari posisi terlentangnya, ia merasakan benar-benar perih. Kaila menatap keadaan ruangan yang begitu berantakan, Kaila mencari-cari dalamannya yang entah tadi dibuang kemana sama si iblis!“Aduh, sakit banget,” ringis Kaila. Bukan hanya area wanitanya saja yang sakit, pergelangan kaki, pergelangan tangan, dagu juga semuanya sakit. Mata Kaila melihat dalamannya, ia mengambilnya dan memakai kembali.Kaila merasa tak kuat untuk berjalan menuju ke atas, alhasil Kaila memilih untuk tidur di kamar yang digunakan Melviano untuk menjamahnya tanpa perasaan sedikit pun.Berbeda dengan Melviano yang saat ini sudah berada di kel
Read more

Bab 253 - Depresi II

Sekitaran pukul empat pagi, seluruh pekerja di mansion Melviano mulai datang untuk memulai pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Di saat yang sama, seorang maid yang bertugas bersih-bersih kamar sangat terkejut melihat kamar lantai bawah yang begitu sangat berantakan sekali.“Astaga,” pekik maid yang melihat lampu tidur yang sudah tak berwujud.Kaila sedikit mendengar sayup-sayup suara seseorang, ia langsung mengerjapkan matanya secara perlahan-lahan.“Astaga, Nyonya,” pekik maid itu kembali ketika melihat tubuh majikannya yang sedang terbaring dengan keadaan yang terbilang sangat memprihatinkan.Kaila tersenyum tipis, ia merasakan jika seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Kaila mencoba untuk bangun namun rasa nyeri begitu habat di kakinya.“Awwww,” ringis Kaila.“Nyonya kenapa?”“Kakiku sakit sekali,” rintih Kaila.“Astaga, Nyonya. Ini kakinya bengkak sekal
Read more

Bab 254 - Mencoba Mengalah

Kini Kaila sudah berada di depan kelab malam Nine, mata Kaila menatap pintu masuk kelab yang sudah terjaga begitu ketat. Hati Kaila saat ini sangat gamang untuk masuk ke kelab, apalagi kondisinya yang saat ini memakai tongkat.“Apa mau saya panggilkan, Tuan?” tawar Sawyer yang paham dengan ekspresi Kaila yang tengah dilanda kebingungan.“Tidak usah, biar aku saja yang masuk.”Kaila langsung membuka pintu mobil, baru saja kaki tongkatnya menempel pada aspal jalan, mata Kaila disuguhkan pemandangan suaminya yang keluar kelab bersama dengan Annabele. Mereka tengah tertawa begitu bahagia, hati Kaila sangat sakit. Tanpa sadar, air matanya kembali luruh.Kaila terus menatap jalan suaminya yang menuju ke arah mobil mewah yang sering Melviano pakai. Di sana Melviano satu mobil bersama Annabele, Kaila melihat dengan mata kepala Kaila sendiri jika Melviano memilih pergi dibanding untuk mempertahankan keutuhan rumah tangganya.“S
Read more

Bab 255 - Kebencian Melviano

Sawyer saat ini sedang kelimpungan mencari keberadaan majikannya, apalagi Melviano menelepon memberikan kabar kalau, Kaila tidak masuk kelas. Sawyer merasa kecolongan dan tertipu dengan sikap lugu nan polos Kaila. Sialan!Sawyer mencari ke sana ke mari dan tidak ada satu anak pun fakultas design grafis yang melihatnya. Kini, Sawyer sedang kembali menuju mansion, Sawyer merasa pusing menangani majikannya yang sama-sama masih sangat labil dan egois sekali. Tidak suaminya tidak istrinya, sama saja.Kini Sawyer sudah sampai mansion, ia melihat ada mobil Melviano yang sudah terparkir sangat rapi. Sawyer masuk mansion dan langsung disambut pukulan telak diperutnya.BUGH.BUGH.BUGH.“BODOH! menjaga anak kecil saja tidak bisa!” bentak Melviano.“Maaf, Tuan.” Sawyer meringis kesakitan, perutnya terasa sangat sakit terkena pukulan oleh Melviano.Melviano mengepalkan tangannya begitu kuat, ia merasa kesal berkali-
Read more

Bab 256 - Melviano Geram

Melviano tengah tersenyum tipis mendengar Annabele yang sangat antusias menerima benihnya. Ia langsung membisikan kata-kata yang membuat Annabele begitu terkejut.“Sayangnya benihku tidak mau wanita lain selain Kaila,” bisik Melviano yang langsung menjauhkan tubuhnya dari Annabele.Mata Annabele langsung terbelelak, ia mengepalkan kedua tangannya menahan marah yang memuncak. Kedua pipinya begitu merah menahan malu, apalagi barusan ia sudah merendahkan harga dirinya di depan Melviano. Sialan! Sehebat apa sih anak kecil itu sampai meruntuhkan hati Melviano sesusah ini. “Maaf Annabele, bukan bermaksud untuk menyakiti hatimu, tapi yakinlah kau akan menemukan laki-laki yang tulus mencintaimu, yang menerimamu apa adanya nanti. Seperti aku yang mencintai Kaila, meski rumah tanggaku sedang kacau. Tapi aku masih tidak ingin bercerai dengannya.”Annabele tersenyum tipis, sekeras apapun ia berusaha mengambil hati Melviano sepertinya tid
Read more

Bab 257 - Perjuangan Kaila

Satu minggu kemudian.Tepat satu minggu ini, Kaila dan Alesa membolos kuliah. Kaila tak hanya membolos saja, ia juga kabur dari mansion sudah satu minggu ini.“Akhirnya kakiku sembuh,” teriak Kaila merasa senang.“Iya, sekarang kamu harus berjuang untuk memperbaiki hubungan rumah tangga kalian.”Kaila hanya mengangguk saja. “Oke.”Alesa berniat akan mengantarkan Kaila pulang menuju ke mansion. Hari ini, Kaila akan memperjuangkan keutuhan rumah tangganya demi Melviano. Dalam perjalanan menuju ke mansion pun Kaila terus tersenyum.“Aku deg-degan, Lesa,” gumam Kaila.“Tenang saja, kamu jangan nyerah sampai suami kamu memaafkan. Di sini kamu yang salah, jadi harus kamu yang minta maaf,” ujar Alesa.Kaila mengangguk patuh. “Iya, aku yang kurang peka dan kurang memedulikan keinginannya.”Alesa tersenyum melihat Kaila yang semakin sadar dan mau mengakui kes
Read more

Bab 258 - Pindah Apartemen

Melviano terkejut saat menerima panggilan telepon dari istrinya. Apalagi, Kaila meminta untuk berpisah sementara? Maksudnya apa?Dengan cepat, Melviano berdiri dan melangkah keluar untuk mengejar Kaila. Ia membuka pintu ruangannya dan melihat Mike yang sedang unboxing makanan yang dibawa Kaila barusan.“Jangan makan, ini makanan punyaku,” kata Melviano sambil merebut makanan di hadapan Mike.“Tapikan itu sudah diberikan kepada saya, Tuan,” balas Mike yang tak mau mengalah. Lagian, manusia mana yang tak mau diberi makanan gratis seperti ini.“Iya, tapi itu dari Kaila kan?” Melviano tersenyum miring menatap sekertarisnya yang tengah menatap makanan yang direbut paksa.“Iya.”“Berarti ini milikku, bukan milikmu. Pahamkan?” Melviano langsung kembali ke dalam ruangannya sambil membawa makanan yang barusan dibawa Kaila namun belum sempat diberikannya.Mike hanya menatap sengit ke a
Read more

Bab 259 - Mencoba Tenang

Mikaila langsung keluar mansion kakaknya, ia lebih baik pergi menuju apartemen untuk mengunjungi Kaila. Dalam perjalanan menuju ke apartemen tak henti-hentinya Mikaila selalu mengumpat dengan kasar. Ia tak habis pikir dengan kakaknya yang dengan tega menyakiti hati Kaila. Benar-benar sinting Kakaknya ini.Berbeda kondisi dengan Kaila saat ini, ia sedang meringuk di apartemen seorang diri. Kaila menangis, ia bingung akan melakukan hal apa selain menangis? Kaila banyak menemukan botol minuman yang berserakan.Ting nong ... ting nong ... ting nong.Kaila merasakan dan mendengar ada yang memencet bel apartemennya. Kaila langsung terbangun dan berjalan menuju ke arah pintu.KLEK.“Kika,” ucap Kaila tak percaya dengan kedatangan Mikaila.“Taraaaa,” sapa Mikaila dengan senyumnya.Mereka berdua langsung masuk, Kaila merasa bingung dengan kadatangan Mikaila yang ke aparteman. Dari mana Mikaila tahu kala
Read more

Bab 260 - Awkward Moment

Pagi ini, Kaila tidak seperti biasanya yang kalau kuliah harus diantar oleh Sawyer. Kini Kaila harus menggunakan taksi untuk menuju ke arah kampusnya. Kaila sedikit kelimpungan karena harus tarik tunai di ATM. Mengingat ia jarang memegang uang cash. Kaila merasa menjadi istri yang tidak tahu diuntung sekali, berantem tapi masih menggunakan uangnya MelMel seperti ini. Lagian Kaila bingung mau kerja apaan di sini. Kini, Kaila tiba di kampusnya. Ia berjalan menyusuri lorong kampus sambil melirik ke sana ke mari mencari keberadaan Alesa. Kini, Kaila sedang berada di fakultas design fashion.“Hardin,” panggil Kaila.“Ya,” sahut Hardin yang tengah mengobrol dengan temannya.“Alesa belum masuk?” tanya Kaila.“Dia masuk, tapi nanti siang.”“Oh, oke.”“Ada sesuatu yang penting?” tanya Hardin menatap Kaila.“Tidak ada, aku hanya ingin mengobrol saja,&
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
31
DMCA.com Protection Status