Home / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Pendekar Bukit Meratus: Chapter 371 - Chapter 380

424 Chapters

Bab 371: Si Putul

Semua juga tahu, siapa adanya Pendekar Mabuk, yang merupakan keturunan langsung Prabu Japra dan adik dari Prabu Harman.Kita tinggalkan dulu Pangeran Boon Me yang kini makin tenang dan nyaman bersama keluarga kecilnya dan murid-muridnya.Kita ikuti perjalanan anak Putri Alona dan Prabu Harman, yang terlahir cacat, karena kedua orang tuanya bersaudara.Sejak lahir bayi malang ini tidak memiliki kaki kanannya hingga sebatas lutut. Perbuatan ‘inces’ Putri Alona dan Prabu Harman membuat keturunan mereka terlahir cacat.Inilah yang membuat Putri Alona stress dan menyerahkan anaknya pada Nyai Rombeng, neneknya untuk di pelihara di padepokan Mawar Merah.Tak ada yang tahu kecuali Nyai Rombeng dan Permaisuri Dehea soal kehamilan Alona ini. Mereka tak menyalahhkan Alona yang bergaul bablas dengan Prabu Harman.Tuh andaikan mereka tak bersaudara, bisa jadi Permaisuri di Hilir Sungai ini Alona pastinya, apalagi Ratu Reswari sudah beri lampu hijau, pikir keduanya.Permaisuri Dehea dan Nyai Romben
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 372: Jurus Kaki Tunggal

Pendekar Gledek setuju, dia bahkan tak ragu mencukupi kebutuhan apapun ke inginan si ibu muda yang di culiknya ini.Entah kenapa, semakin melihat perkembangan si Putul, hati Pendekar Gledek makin sayang saja dengan bayi cacat ini.Mendapat ASI, bayi si Putul pun tumbuh sehat dan badannya makin montok saja dari ke hari-hari.Bahkan kurang dari setahun, si Putul sudah bisa berjalan, dengan menotol-notolkan satu kakinya ke tanah di bantu tongkat kecil yang di buatkan si ibu susunya ini.Si Putul bahkan tak pernah kesepian, anak Bik Loli yang sebaya dengan si Putul jadi teman bermainnya setiap hari.Kebalikannya dengan wajah si Putul yang makin hari makin tampan, anak bik Loli justru biasa-biasa saja, malah makin kocak dan...tubuhnya malah tak mau meninggi, alias agak cebol.Sehingga lucu melihat dua anak ini, yang satu tampan sekali bak cewek, tapi kakinya cacat, yang satu nya berwajah kocak dengan tubuh sulit meninggi.Sehingga lama-lama si ibu susu si Putul, panggil anaknya sendiri deng
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 373: Si Putul Turun Gunung

Makin bencilah dia dengan Putri Alona dan Prabu Harman, kedua ayah dan bundanya, yang aslinya bersaudara ini.Gara-gara itu pula, si Putul luar biasa rajinnya berlatih silat di bawah bimbingan Pendekar Gledek, seluruh ilmu-ilmu gurunya ini dia serap dengan baik.Jurus Halilintar, lalu jurus Mega Halilintar dan yang paling hebat, jurus Usap Halilintar dia kuasai dengan baik.Dan tentu saja gerakannya bak kilat, yang di namakan Pendekar Gledek jurus kaki tunggal yang paling hebat.Dia dengan mudah bisa berpindah dengan cepat dari satu titik ke titik lainnya. Jurus ini mirip Jurus Mengejar Angin milik Pendekar Mabuk, yang di pelajari pendekar itu dari nenek si Putul sendiri, Permaisuri Dehea.Akhirnya, setelah si Putul berusia 15 tahunan, seluruh kesaktian Pendekar Gledek sudah si Putul kuasai. Cukup dia latih dan matangkan, maka Si Putul dapat dipastikan sangat sakti mandraguna, melebih gurunya sendiri yang makin sepuh dan lemah ini.Wajahnya sangat tampan, mirip wajah ibunya, Putri Alon
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 374: Tak Sadar Bantu Kakek Sendiri

Dia merasa ada hawa panas dan dingin yang menerjang dirinya. Si Putul pun cepat-cepat kerahkan kesakitannya, halau hawa yang tak wajar ini.“Siapakah si kakek yang masih tampan itu dan siapa 3 orang musuhnya ini?” batin si Putul penasaran sendiri, matanya tak lepas menatap pertarungan mendebarkan ini.Orang yang di sebut si Putul juga sempat heran melihat ada remaja cacat kakinya, tak terpengaruh pertarungan tenaga dalam yang sangat dahsyat ini.Kalau orang biasa pasti pingsan bahkan langsung tewas, seandainya berada di dekat pertarungan yang gunakan tenaga dalam dahsyat ini.“Siapa pemuda cacat itu,” batin si kakek yang masih terlihat tampan ini, yang tak lain dan tak bukan, Prabu Japra-lah orangnya.“Saatnya kamu mati Pendekar Bukit Meratus, dendam puluhan tahun akan kita tuntaskan hari ini juga,” kata salah satu musuh Prabu Japra, dia lalu berteriak dahsyat dan tambah lagi kekuatan tenaga dalamnya.Ketika memandang si Putul itulah, Prabu Japra lengah dan terdesaklah pendekar bukit m
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 375: Diwarisi Jurus Lintah

“Siapa nama kamu anak muda dan mau kemana?” tanya Prabu Japra lembut, Si Putul sampai melongo, saking lembutnya suara ini, dia seolah di buai saja.“Namaku Arya kek, tapi orang-orang lebih suka panggil aku si Putul? Aku hanya perantau kek!” sahut si Putul apa adanya, sambil tetap bersikap hormat.Prabu Japra saat menotok tubuh si Putul sebenarnyya kaget, tubuh remaja ini tulang pendekar dan mirip sekali dengan tubuh anaknya, Pangeran Boon Me.Bahkan ia merasa tubuh si Putul lebih hebat lagi dari tubuh anaknya yang dianggap paling sakti dibandingkan dengan anak-anaknya yang lain .Tapi saat memandang wajah si Putul, Prabu Japra seakan baru nyadar, wajah si Putul agak mirip Putri Alona, tapi dalam versi laki-laki.“Ilmu kamu hebat sekali, tapi tindakan mu tadi justru bisa membahayakan diri kamu, siapakah guru kamu Arya…?” saking tak ingin menyinggung anak remaja ini, Prabu Japra malah panggil nama aslinya.Inilah yang membuat si Putul diam-diam makin kagum dan segan dengan kakek ini.“
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 376: Tak Sadar di Latih Kakek Sendiri

Si Putul benar-benar berlatih dengan baik, bahkan dia makin senang tak terkira, semua jurusnya yang keliru di betulkan dengan baik Prabu Japra.Prabu Japra tentu saja tahu kalau sumber jurus-jurus milik Pendekar Gledek sama saja dengan miliknya, yakni berasal dari Ki Durga, si Dewa Persilatan.Tapi sudah di kembangkan sesuai bakat masing-masing orang menerima limpahan ilmu-ilmu silat dari sang mastero ini.Si Putul hanya istirahat kalau tubuhnya sudah sangat capek, sehingga Prabu Japra makin sayang dan suka dengan muridnya ini.“Mirip aku saat muda, tak menyerah kecuali badan sudah sangat capek,” batin Prabu Japra sambil bersemedi dan mengikuti semua gerakan silat si Putul.Prabu Japra sampai kaget saat si Putul bilang usianya baru 15 tahunan lebih 7 bulanan dan baru 10 bulanan lalu aqil baliq.Mereka bukan berlatih sehari dua hari, tapi kini sudah masuk waktu selama 2 bulanan. Soal makanan, mereka tak kekurangan, Prabu Japra beri si Putul uang buat beli makanan yang cukup buat mereka
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 377: Pendekar Putul

“Kakek guru, kalau kelak aku kangen dan ingin bertemu, dimanakah aku bisa bertemu kakek guru?” teriak Si Putul, baru nyadar dia tak tahu di mana guru ke duanya ini tinggal.“Kelak kamu datanglah ke Istana Muara Sungai, kalau kamu bertemu siapapun di sana nanti, katakan saja kamu adalah murid tunggalku si Pendekar Bukit Meratus.” Terdengar sayup-sayup suara Prabu Japra, padahal orangnya sudah tak ada lagi, sampai merinding bulu kuduk Si Putul.“Gilaaa…si kakek guru ini, ternyata jauh lebih sakti dari Pendekar Gledek, guruku yang pertama! Duhh beruntungnya aku jadi murid Pendekar Bukit Meratus. Tapi aneh, kenapa kakek guru tinggal di Istana Muara Sungai?” gumam si Putul terkagum-kagum, sekaligus bingung sendiri.Di otak si Putul, yang namanya 'orang Istana' itu adalah para bangsawan dan paangeran, pakaian pasti sangat mewah dengan jubah kebesarannya yang waah dan menjuntai hingga ke lantai.Sedangkan saat berkumpul dengan Prabu Japra, sang maharaja ini hanya berpakaian ‘sederhana’ saja,
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 378: Kakek Lucu Teman Putri Dao

Kakek rambut riap-riapan dengan cuek duduk begitu saja di depan si Putul diikuti Putri Dao. Si Putul hanya bisa terdiam, melihat gaya cuek kedua orang ini.“Heii pelayan cepat bawa makanan yang enak-enak ke sini, buatku dan cucuku yang cantik ini, jangan lupa araknya, udah haus nih,” ceplos si kakek ini dengan suara nyaring.Tak butuh waktu lama, semua pesanan si kakek sudah memenuhi meja yang juga di tempati si Putul. “Wuiih pesannya banyak amat, emank kalian ada uang ngebayar,” terdengar suara si gigi tongos kembali ngeledek.Tapi si kakek ini beri kedipan mata ke Putri Dao dan si Putul kaget sekaligus kagum, dengan kecepatan yang luar biasa, tangan si kakek ini sukses curi 4 kantong uang milik si Tongos Cs, tanpa di sadari mereka.“Nggak usah sombong, kita liat saja nanti, apakah kalian ada uang bayar makanan kalian sendiri? Hei pengunjung semua, kalian aku traktir kalian semua. Kecuali si Tongos Cs ini,” seru si kakek ini.Maka ramailah para pengunjung warung bersorak dan kini mer
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 379: Bertemu Pendekar Mabuk dan Putri Kalia

Si kakek ini…? Malah merem melek saat tubuhnya mulai di geledah, Putri Dao senyam senyum saja melihat kelakuan si kakek lucu tersebut.Bertahun-tahun ikutan merantau, dia sudah hapal luar dalam sifat si kakek tersebut.Saat itulah si Putul geleng-geleng kepala, 3 kantong uang tadi secara lihai sudah berpindah ke jubah milik si gadis cilik ini.“Sssttt kamu diam yaa, awas kalau ceriwis,” bisik Putri Dao melihat mata tajam si Putul yang kembali melihat kelakuannya.Inilah juga kehebatan Putri Dao, dia tahu kalau si Putul bukan pemuda sembarangan, sehingga dia buru-buru minta agar remaja jangkung ini jangan ikut campur. Gagal temukan kantong-kantong uangnya, si Tongos ini makin marah, apalagi si kakek dengan cueknya…kentut!Bunyinya nyaring bukan main, tepat saat si Tongos jongkok di depan pantat si kakek ini untuk menggeledah pakaiannya, maka meledaklah tawa seluruh pengunjung warung ini.Sebab saking kagetnya, si Tongsos ini sampai terjengkang ke lantai, akibat terkejut dan pastinya…
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 380: Bantu si Kakek dan Putri Dao

Setengah harian lebih si Putul cari-cari kemana di kakek dan Putri Dao perginya, akhirnya dia berhasil juga mengejarnya dan menemukan keduanya di sebuah hutan yang sangat jauh dari tempat tadi.Tapi Si Putul kaget bukan main, melihat si kakek ini sedang bentrok dengan dua orang yang tak di kenalnya.Lebih kaget lagi melihat Putri Dao terluka dalam lumayan dan bersandar di sebatang pohon dengan wajah pucat pasi.Sekali genjot tubuhnya, si Putul sudah berada di dekat Putri Dao. “T-tolong kakekku, dia bertemu musuh lamanya!” kata Putri Dao dan setelahnya pingsan.Si Putul tentu saja terkejut tak terkira, dia mana paham cari pengobatan melihat Putri Dao begini. Kini dia bangkit dan menatap pertarungan si kakek dan musuhnya.Dengan ketajaman matanya, Si Putul melihat kakek rambut riap-riapan ini walaupun masih tertawa-tawa, tapi kondisinya sudah kepayahan, kedua musuhnya ini sangat hebat.Berkali-kali si kakek ini harus jumpalitan menahan gempuran ke dua musuhnya yang mikin pukulan dan senj
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
43
DMCA.com Protection Status