Beranda / Pendekar / Pendekar Bukit Meratus / Bab 380: Bantu si Kakek dan Putri Dao

Share

Bab 380: Bantu si Kakek dan Putri Dao

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-01 06:12:03
Setengah harian lebih si Putul cari-cari kemana di kakek dan Putri Dao perginya, akhirnya dia berhasil juga mengejarnya dan menemukan keduanya di sebuah hutan yang sangat jauh dari tempat tadi.

Tapi Si Putul kaget bukan main, melihat si kakek ini sedang bentrok dengan dua orang yang tak di kenalnya.

Lebih kaget lagi melihat Putri Dao terluka dalam lumayan dan bersandar di sebatang pohon dengan wajah pucat pasi.

Sekali genjot tubuhnya, si Putul sudah berada di dekat Putri Dao. “T-tolong kakekku, dia bertemu musuh lamanya!” kata Putri Dao dan setelahnya pingsan.

Si Putul tentu saja terkejut tak terkira, dia mana paham cari pengobatan melihat Putri Dao begini. Kini dia bangkit dan menatap pertarungan si kakek dan musuhnya.

Dengan ketajaman matanya, Si Putul melihat kakek rambut riap-riapan ini walaupun masih tertawa-tawa, tapi kondisinya sudah kepayahan, kedua musuhnya ini sangat hebat.

Berkali-kali si kakek ini harus jumpalitan menahan gempuran ke dua musuhnya yang mikin pukulan dan senj
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 381: Keceplosan Sebut Kedua Gurunya

    Tanpa buang waktu si Putul patuhi ucapan si kakek ini, dia jejali paksa pil kecil ini dan akhirnya bisa tertelan juga oleh mulut kecil dengan lidah merah pink Putri Dao.Legalah hati Si Putul, kini dia menanti harap-harap cemas efek dari obat yang barusan di telan Putri Dao. Saat dia menoleh ke kakek ini, dia melihat si kakek rambut riap-riapan ini bersemedi, si Putul pun terdiam dan sabar menunggu, lalu dia termenung ingat ucapan guru keduanya, Prabu Japra.“Arya, tenaga sakti rajawali mencaplok mangsa itu, bisa kamu gunakan untuk obati orang yang terkena jurus beracun.”Si Putul kini teringat nasehat Pendekar Bukit Meratus, lalu dengan nekat dia tempelkan lengan kanannya ke dada Putri Dao, perlahan lalu mulai salurkan tenaga saktinyaSi kakek ini sempat melirik ulah si Putul, dia awalnya kaget, tapi saat melihat si Putul salurkan tenaga dalamnya si kakek ini berbalik tersenyum, lalu kembali pejamkan mata.Pelan-pelan hawa sakti yang dingin ini mulai masuk ke tubuh Putri Dao dan mak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 382: Kepergok Lagi

    “Hua-ha-ha…sudah ku duga, rupanya Pendekar Bukit Meratus sudah cuci otakmu, sehingga kamu jadi pendekar golongan putih. Bagus sekali, andai kamu ikuti kelakuan gurumu si Pendekar Gledek, bisa jadi kamu bakalan jadi tokoh golongan hitam yang paling menakukan dan berbahaya!” ceplos si kakek ini lega.“Rame betul, ngomongin apa sih, eh mana si gentong dan si kurus musuh kakek itu?” tiba-tiba Putri Dao ikutan nimbrung, kini dia sudah sehat seperti sedia kala.“Cucuku, si Putul ini sangat hebat sekali, dia sudah usir kedua orang itu dan jatuh ke jurang, entah apakah keduanya masih hidup ataukah sudah mati dan jadi hantu gentayangan he-he-he!” kata si kakek ini plong.“Oh yaa…wowww, ehh kaki kamu kenapa, kok hanya satu?” Putri Dao sampai menatap kaki si Putul yang hanya satu ini.“Aku sudah cacat sejak lahir…Putri Dao!” kata Si Putul pelan,“Ohh…maaf!” sahut Putri Dao langsung iba, inilah sifat unik si manja dan suka judes ini, dia gampang kasian.“Putri Dao cucuku, kamu jangan anggap remeh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 383: Kaget Tahu Jati Diri ‘Musuh-musuhnya’

    “Tidak ada lagi acara merantau, 7 tahun sudah cukup, kamu akan belajar di bawah bimbingan ayah dan ibumu mulai saat ini. Kakek Slenge’an…bebas datang kapanpun dia mau ke padepokan…karena dia mulai kini jadi keluarga kita!” kata Pangeran Boon Me, sambil menahan senyum melihat betapa akrabnya anaknya ini bersama si kakek ini. “Terima kasih Pendekar Mabuk, aku pasti akan datang. Benar kata ayahmu, sudah cukup 7 tahunan kini kita merantau, saatnya kembali pulang. Eh gadis galak, siapin yaa makanan dan tempat bobo yang enak buat kakekmu ini!” sahut si kakek ini dengan rona bahagia, siapa yang bahagia, kini dirinya dianggap bukan orang lain oleh keluarga bangsawan kaya raya dan sakti ini.Harta karun yang 3 peti yang dulu ditemukan, membuat Pangeran Boon Me dan Putri Kalia jadi hartawan.Tapi ucapan si kakek ini bak petir di siang bolong di telinga Si Putul.Dia tak perhatikan lagi si kakek slenge’an yang lagi senangnya nggak ketulungan karena dianggaap keluarga sendiri oleh keluarga bangsa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 385: Berubah Jadi Pendekar Kejam

    Si Putul kini benar-benar dilematis, dia pun sampai minum arak hingga mabuk di sebuah warung, yang berada di desa yang ia temui sekeluar dari hutan lebat sebelumnya.Tak pernah se-ujung kuku pun dia menduga, kalau dia justru bertemu kakek dan pamannya sendiri dan ini artinya, Putri Dao serta Pangeran Durga adalah adik-adik sepupunya.“Ya Tuhan…mana aku sudah berjanji dan sumpah segala dengan guruku Pendekar Gledek akan hadapi mereka. Tapi…masa iya aku harus berhadapan dengan kakekku sendiri yang juga guru keduaku serta melawan pamanku sendiri?” batin si Putul bingung sendiri.Si Putul memang masih muda, lugu dan polos serta belum berpengalaman. Juga tak punya teman buat curhat, sehingga semuanya dia pendam sendiri.Di usianya yang jalan 16 tahunan dan tinggal 3 bulanan lagi 17 tahunan, membuat pikirannya buntu.Padahal kalau ia berpikir realistis, kenapa tidak mengunjungi kakeknya atau pamannya itu, lalu berterus terang saja, maka akan bereslah semua urusan!Tapi…itulah tadi, si Putul

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 385: Godaan Wanita di Saat Gabut

    Si Putul yang masih gabut, iya-iya saja di ajak mampir, masih remaja, polos dan lugu, si Putul sama sekali tak tahu kalau wanita ini sudah bersuami.Dia kaget saat melihat ART wanita ini terluka, akibat tebasan golok dari 3 perampok dan penculik tadi.Dengang tongkatnya, sekali cungkil, tubuh wanita setengah tua ini ‘terbang’ ke kasurnya dan si wanita tadi melongo melihat aksi si Putul ini.Si Putul lalu salurkan hawa saktinya, seperti yang ia lakukan pada Putri Dao sebelumnya, tak berapa lama ART ini mulai siuman.“Nyai belikan dia obat, agar luka-lukanya sembuh!” kata si Putul, si wanita ini justru diam dan bergerak, terlihat malah kebingungan.“Saya nggak punya uang lagi tuan penolong, soalnya harta kami habis di rampok. Eeh sebentar, tadi kan buntelan rampokan mereka tinggalkan di halaman, sebelum tuan penolong tendang? Aku cek dulu!”Wanita yang Putul panggil Nyai ini pun buru-buru keluar kamar dan pinggulnya yang besar, lenggang kangkung berlalu dari hadapan si remaja yang sebena

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 386: Hilang Perjaka

    “Kenapa tegang begitu, santai sajalah,” bisik Nyai Rona, hingga Si Putul makin kebat-kebit hatinya.Bagaimanapun dia laki-laki normal, walaupun kakinya hanya satu. Tongkat satunya miliknya baik-baik saja dan pastinya....mudah tegang!“A-aanu…Ny-nyai…!” makin gugup saja si Putul, Nyai Rona makin senyum dan gemes melihat si Putul salting begitu.Tiba-tiba si Putul hampir melompat saking kaget, saat tangan Nyai Rona memegang…tongkat ajaibnya.“Ihh udah gede ajah, padahal belum di apa-apain,” desah Nyai Rona. Si Putul benar-benar mendapatkan pengalaman yang tak pernah ia impikan selama hidupnya.Makin lupa diri lagi saat bibir merah Nyai Rona mencium bibirnya. Untung saja tadi dia gosok gigi dengan akar-akaran yang bikin mulut harum dan giginya bersih.“Auuuu jangan di gigit sayang, gini caranya,” makin mesum lah Nyai Rona, yang aslinya senang bukan main malam ini dapat brondong yang masih perjaka pula.Dengan perlahan-lahan Nyai Rona mulai ajarkan bagaimana caranya berciuman.Si Putul….pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 387: Kepergok Suami Nyai Rona

    Mudah di duga si Putul dan Nyai Rona makin mabuk saja dengan nafsu, sampai si ART yang sudah sembuh ini hanya bisa ngelus dada.Melihat nyonyah besarnya, siang malam mendesah nyaring di kamar, di hajar si Putul siang dan malam."Ihh gilee banget, sampai segitunya, tapi emank punya si Putul gede dan gampang banget naiknya, walaupun kakinya satu, tapi wajahnya tampan dan sakti lagi, wajarlah si Nyai mabuk kepayang!" batin si ART ini tertawa sendiri.Kadang si ART ini melengus saat melihat kedua orang ini tanpa malu bercinta sembarangan tempat, kadang di meja makan, kadang bahkan lagi mandi di sumur bagian belakang.Si Putul kini makin lihai mempraktekan jurus-jurus cintanya, sehingga dia makin lupa diri.Waktu memang selalu berputar, si Putul yang lupa tujuan semula, yakni cari kedua orang tuanya, tidak lagi memikirkan itu.Dia hanya ingin tuntaskan nafsunya yang makin terkendali.Si Putul terlena dengan kemolekan tubuh Nyai Rona, yang bebas dia geluti siang malam tanpa rasa capek.Ditam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 388: Bertemu Pendeta Misterius

    Si Putul kaget bukan main, tahu-tahu di depannya sudah ada seorang kakek-kakek jangkung kurus dengan hidung agak bengkok.Bajunya ala-ala kaum pertapa, berwarna oranye agak lusuh, tubuhnya bahkan agak bungkuk saat berdiri.“Siapa kamu kek….?” Tanya si Putul masih kaget, sekaligus waspada, dia sudah merasa ilmu silatnya sangat tinggi, tapi masih tak sadar kalau ada orang yang muncul tiba-tiba di depannya saat ini.“Aku…di panggil Pendeta Kuli, asalku dari Himalaya, ke sini merantau saja,” kata si Pendeta ini sambil tawarkan sebotol arak harum buat si Putul.Putul yang sedang gabut dan makin gabut setelah kepergok mencumbu Nyai Rona, tapi malah ketahuan Ki Buntal suaminya, kini tanpa ragu menerima botol minuman tersebut.“Coba kamu cerita apa masalahnya, siapa tahu aku bisa bantu memecahkannya,” kata si Pendeta Kuli lemah lembut.Awalnya si Putul ragu, tapi mendengar suara lemah lembut dan aneh ini, dia pun akhirnya tanpa ragu mulai kisahkan pengalamannya bersama Nyai Rona.“Ho-ho-ho…bia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 507: Tragedi Keluarga Renggo

    Berpikir sampai di sini, dengan kelihaiannya yang tentu saja sangat tinggi, Bafin mencongkel jendela dan…dia pun dengan gerakan yang luar biasa cepatnya, tangan Bafin seolah mengusap, lalu tubuh keduanya yang sedang asyik menyatu ini kaku, tak bisa di gerakan lagi.Bafin sudah gunakan jurus usap gledek, yang membuat keduanya kaku bak patung dan mulut terkunci. Mereka juga tak tahu siapa yang melakukan ini.Sebab semua itu dilakukan Bafin luar biasa cepatnya dan tubuhnya kembali hilang dari pandangan kedua orang yang sedang memadu cinta ini.Inilah salah satu jurus hebat yang diajarkan Pendekar Gledek buat murid terakhirnya ini dan sudah sempurna Bafin kuasai, tinggal di matangkan saja lagi.Setelah itu Bafin pun pergi dan dia keliling-keliling saja sampai ke kampug sebelah, melihat desa-desa itu yang sudah lebih 5 tahunan di tinggalkannya.Sorenya, seperti biasa Renggo pulang dan dia heran, pintu rumah depan tak terkunci dan ada kuda nangkring di halaman rumahnya ini.Dia panggil-pan

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 506: Pergoki Istri Pamannya Selingkuh

    Renggo lalu ajak Bafin masuk ke rumah dan diminta bercerita kemana saja selama 5 tahunan ini menghilang sejak di bawa kelompok perampok Ki Samosi Cs.Bafin pun bercerita ringkas saja, dia tak mau membongkar kalau dirinya seorang yang ahli kanuragan.Bafin tetap bersikap layaknya anak tanggung dan tidak terlihat aneh. Di tambah tubuhnya yang kurus, walaupun terlihat mulai jangkung, Renggo tida curiga dengan keponakannya ini.“Aku di tolong orang baik paman, tapi aku sempat terlunta-lunta dan akhirnya bisa juga balik ke sini,” kata Bafin bikin alibi dan pamannya percaya itu.Mulai hari itu, Bafin pun sementara menetap di rumah ini. Bafin tahu, wanita manis yang tinggal di rumah ini adalah istri Renggo pamannya ini.Anehnya, sejak Bafin ada di rumahnya ini, wanita itu sering terlihat uring-uringan, tanpa sebab, wanita ini seolah tak rela Bafin tinggal di sini.Padahal kalau mau jujur, rumah ini milik Bafin, warisan mendiang ibunya. Neneknya sudah lama meninggal dunia, saat Bafin berusia

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 505: Nakal Tak Sengaja

    “Kakek tua…kek…!” dengan perlahaan sambil memanggil Pendekar Gledek, Bafin mengguncang-guncang tubuh kurus ini, tapi sang pendekar tua golongan hitam ini tak bergerak lagi.Saat itulah Bafin melihat daun lontar di pangkuan Pendekar Gledek.Dan dia membacanya perlahan. Selama ini Pendekar Gledek juga mengajarinya membaca dan menulis, Bafin anak cerdas, dia dengan mudah menerima pelajaran itu.Dengan serius diapun membaca surat ‘wasiat’ gurunya ini.“Bafin, aku senang sekali kamu keturunan Pangeran Busu, kelak carilah dia, ku dengar dia kini lumpuh dan tak punya kesaktian lagi, setelah di hukum Prabu Japra, yang berjuluk Pendekar Bukit Meratus. Kelak kalau kamu bertemu Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, kamu wakililah aku untuk bikin mereka kalah. Saatnya aku pergi, semua ilmu kanuraganku sudah kamu kuasai, tak ada yang tersisa. Mayatku jangan dibakar, tapi kuburkanlah dekat pondokku ini. Setelah ini, terserah kamu, apakah ingin bertahan di sini sampai remaja, atau merantau. Tapi jang

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 504: Oper Tenaga Sakti

    4 Tahun kemudian…!Bocah berusia 10 tahunan ini bergerak sangat lincah, gerakannya seolah setan saja, sangat cepat menghilang dari satu batu ke batu lainnya.Wajahnya sangat tampan, bibirnya selalu tersenyum manis, bak anak cewek, kulitnya putih bersih dan tubuhnya mulai jangkung.Tak jauh dari tempatnya berlatih, terlihat seoang kakek tua yang sudah ringkih, badannya kurus dan pakaiannya sampai kedodoran, saking kurusnya.Sesekali si bocah ini memukul dan hawa mendadak berubah sangat panas. Walaupun usianya baru 10 tahunan, tapi pukulannya itu benar-benar hebat sekali.Agaknya paling lama 2 atau 3 tahunan lagi, si bocah ini akan menjelma menjadi pendekar muda sakti mandraguna yang sukar di cari lawannya.Itulah jurus mega halilintar yang sudah sempurna ia kuasai, tinggal di matangkan saja lagi, maka jurus-jurusnya ini akan makin dahsyat.Si kakek tua yang tak lain adalah Pendekar Gledek senyum senang, tak sia-sia dia melatih muridnya ini selama 4 tahun.Sebab dalam usia masih kanak-k

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 503: Jadi Murid Pendekar Gledek

    Lama-lama dia merasa nyaman dan kuat berjalan, akhirnya dia tak ragu ikuti semua perintah Pendekar Gledek, padahal dia tak menahu siapa orang yang ia panggil kakek tua ini.Tanpa Bafin sadari, inilah jurus kaki ajaib yang mulai di ajarkan Pendekar Gledek padanya.“Ni anak bakatnya tak beda jauh dari si Putul dan Pangeran Boon Me. Heran sekali, siapa orang tuanya dan kenapa ibunya tewas di bunuh Ki Samosir Cs. Padahal dengan miliki anak sehebat ini, harusnya ibunya sakti?” batin Pendekar Gledek bingung sendiri. Pendekar Gledek memang pernah jadi guru Pangeran Boon Me dan Pendekar Putul, inilah yang membuat dia tidak pernah di bunuh kedua orang yang justru jadi musuh besarnya itu.Apalagi Pendekar Putul!Dia sangat hutang budi pada Pendekar Gledek, apalagi istrinya Putri Arumi pernah di tolong bekas gurunya ini saat akan di perkosa Pendekar Serigala dan 3 Pendekar Tikus, walaupun tahu Pendekar Gledek bukan orang baik-baik.Dan kini…dia kembali jatuh cinta pada Bafin, si bocah tampan ya

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 502: Pendekar Gledek Ambil Bocah Ajaib

    “Hmm…kalian ini harus belajar puluhan tahun lagi, baru bisa imbangi Pangeran Boon Me dan Si Putul. Itupun belum tentu kalian menang, aku saja Pendekar Gledek yang pernah jadi guru mereka keok! Apalagi kalian, anak ingusan yang baru tahu dunia persilatan,” dengus si kakek ini, yang tak lain Pendekar Gledek.Ki Samosi Cs langsung pucat wajahnya dan tanpa diperintah lagi mereka pun langsung beri hormat ke si kakek tua ini dan izin mau melanjutkan perjalanan.Tak berani lagi petentang petenteng di hadapan tokoh golongan hitam yang sakti ini.“Heii tunggu dulu, kalian tinggal anak itu di sini!” tegur Pendekar Gledek, saat anak buah Ki Samosi mau gendong anak itu lagi.“Ta-tapi…anak ini ajaib dan akan kami persembahkan bua Dewa Api di Gunung Sudur tuan?” Ki Samosi kaget dan menolak serahkan anak tampan ini.“Tolol kalian ini, anak bertulang pendekar mau kalian persembahkan buat dewa goblok yang kalian sembah. Cari saja yang lain, atau kalian ku bikin mampus dulu,” bentak si kakek tua ini mar

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 501: Pengampunan Pangeran Daha

    Dengan langkah terpincang-pincang Pendekar Putul bersama Putri Arumi memenuhi keinginan Pangeran Daha, untuk jemput putri mereka di Istana pamannya ini.Dan keduanya saling pandang, saat melihat Putri Alona dan Pangeran Wasi asyik bermain di temani seorang putri jelita dan…Pangeran Daha.Kedua anak kecil turunan bangsawan ini terlihat sangat akrab, seolah sudah kenal lama.Si Putra Mahkota beberapa kali terbahak melihat kelakuan dua anak kecil ini, yang kadang berbantahan gunakan bahasa planet.Tapi Pangeran Wasi banyak ngalahnya pada keponakan misannya ini.“Hei kalian ke sini, lihat cocok banget dua orang ini, paman dan ponakan misan,” kata Pangeran Daha terkekeh.“Paman…pangeran…ma..?” ucapan si Putul terpotong, Pangeran Daha sudah berdiri di depannya dan si Putul di ikuti Putri Arumi langsung bersimpuh beri hormat.“Ha-ha-ha...sudahlah, kalian tak perlu banyak adat, aku sudah memutuskan merestui kalian, tapi aku akan hukum kalian berdua!”Kagetlah Pendekar Putul dan Putri Arumi.“D

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 500: Luluh Karena si Gemoy

    Pangeran Daha keluar dari ruang pribadi ayahandanya, kini dia antara bingung dan patah hati. Pujaan hatinya ternyata tidak mencintainya.Tak pernah seujung kukupun dia menyangka, wanita yang dia sukai ternyata lebih memilih keponakannya yang…buntung.Berkali-kali si Putra Mahkota ini menarik nafas panjang meredakan hati yang sesak dan benar-benar di luar dugaannya.“Cinta…memang aneh, dia lebih memilih si Putul. Apa yang harus aku lakukan kini? Ayahanda bilang hanya aku yang bisa memberi ampun pada kesalahan si Putul dan Putri Arumi?” batin Pangeran Daha.Lalu dia ingat, si Putul pernah menolongnya saat di tawan dua pendekar cabul Dua Kembar Rubah Betina, Jinari dan Jamari. Dia bahkan di beri buah ajaib, yang membuat tenaga dalamnya naik berlipat-lipat.Ingat ini, hati Pangeran Daha luluh, tapi kadang hatinya panas mendengar Putri Arumi sudah jadi istri Pendekar Putul.Dalam kegalauannya ini, Pangeran Daha tak sadar malah berjalan ke arah Istana di mana para permaisuri tinggal, bukan k

  • Pendekar Bukit Meratus   Bab 499: Ilmu Sihir yang Hebat

    “Bagus, akupun tak suka basa-basi berlebihan, majulah kalian semuanya dan lihatlah, aku pun kini ada 10 orang, kini kita seimbang bukan..!???”Dan tiba-tiba samua orang terkejut bukan kepalang, tubuh Pangeran Boon Me benar-benar memecah jadi 10 orang, hebatnya lagi dan membuat semua orang sampai menggosok-gosok mata.9 orang kembaran Pangeran Boon Me bergerak tak ada yang sama, seolah-olah mereka sama tapi orang yang berbeda.Inilah demonstrasi ilmu sihir yang luar biasa sempurna Pangeran Boon Me kuasai, si Putul pun belum bisa sehebat ini, kalau di minta praktekan ilmu sihir seperti Pangeran Boon Me ini.“Hayaaaa….!” Ki Samosi dan 9 orang temannya sampai berlompatan mundur hingga 5 langkah ke belakang saking kagetnya.Bagaimana tak kaget mereka, 9 oran kembaran itu malah menunjuk-nunjuk mereka, seolah-olah membagi-bagi siapa musuh mereka kelak kalau bertarung.Dan terjadilah keanehan pada si bocah tampan itu, dia malah tak terpengaruh, apalagi kaget seperti Ki Samosi dan juga puluhan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status