BERSAMBUNG
Mudah di duga si Putul dan Nyai Rona makin mabuk saja dengan nafsu, sampai si ART yang sudah sembuh ini hanya bisa ngelus dada.Melihat nyonyah besarnya, siang malam mendesah nyaring di kamar, di hajar si Putul siang dan malam."Ihh gilee banget, sampai segitunya, tapi emank punya si Putul gede dan gampang banget naiknya, walaupun kakinya satu, tapi wajahnya tampan dan sakti lagi, wajarlah si Nyai mabuk kepayang!" batin si ART ini tertawa sendiri.Kadang si ART ini melengus saat melihat kedua orang ini tanpa malu bercinta sembarangan tempat, kadang di meja makan, kadang bahkan lagi mandi di sumur bagian belakang.Si Putul kini makin lihai mempraktekan jurus-jurus cintanya, sehingga dia makin lupa diri.Waktu memang selalu berputar, si Putul yang lupa tujuan semula, yakni cari kedua orang tuanya, tidak lagi memikirkan itu.Dia hanya ingin tuntaskan nafsunya yang makin terkendali.Si Putul terlena dengan kemolekan tubuh Nyai Rona, yang bebas dia geluti siang malam tanpa rasa capek.Ditam
Si Putul kaget bukan main, tahu-tahu di depannya sudah ada seorang kakek-kakek jangkung kurus dengan hidung agak bengkok.Bajunya ala-ala kaum pertapa, berwarna oranye agak lusuh, tubuhnya bahkan agak bungkuk saat berdiri.“Siapa kamu kek….?” Tanya si Putul masih kaget, sekaligus waspada, dia sudah merasa ilmu silatnya sangat tinggi, tapi masih tak sadar kalau ada orang yang muncul tiba-tiba di depannya saat ini.“Aku…di panggil Pendeta Kuli, asalku dari Himalaya, ke sini merantau saja,” kata si Pendeta ini sambil tawarkan sebotol arak harum buat si Putul.Putul yang sedang gabut dan makin gabut setelah kepergok mencumbu Nyai Rona, tapi malah ketahuan Ki Buntal suaminya, kini tanpa ragu menerima botol minuman tersebut.“Coba kamu cerita apa masalahnya, siapa tahu aku bisa bantu memecahkannya,” kata si Pendeta Kuli lemah lembut.Awalnya si Putul ragu, tapi mendengar suara lemah lembut dan aneh ini, dia pun akhirnya tanpa ragu mulai kisahkan pengalamannya bersama Nyai Rona.“Ho-ho-ho…bia
Si Putul membuta saja ikuti saran dari Pendekar Kuli ini, dia pun lakukan semedi selama 10 hari 10 malam, tanpa makan.Dengan kemauannya yang kuat, dia tak kesulitan melewati semedi ini. 10 hari terlewat tanpa hambatan apapun.Pendeta Kuli sampai melongo dan benar-benar kagum dengan kemauan kuat si Putul ini, sesuai janjinya, dia pun mulai ajari si Putul ilmu sihir yang hebat, yang dia katakan berasal dari leluhurnya di Himalaya.Si Putul sampai kaget, saat Pendeta Kuli keluarkan seekor ular merah dari kantong miliknya, ular ini besarnya sejempol kakinya.Cess…ular tadi dia potong kepalanya, kemudian darahnya di tampung di sebuah mangkok, hingga terisi sampai setengahnya.“Minum darah ular ini, ini akan membuat aliran darah kamu lancar, lalu dagingnya kamu bakar dan makan,” perintah Pendeta Kuli.Lagi-lagi si Putul tak ragu ikuti perintah ini, setelah minum darah ular ini, ia pun mulai memanggang daging ular merah hingga matang dan memakannya tanpa takut sedikitpun.“Hmm…enak juga, gur
Lalu si kepala rampok ini jambak rambut si pria setengah tua ini dan sekali lempar, pria tua ini terjatuh dari keretanya sendiri.“Tu-tuan jangan ambil kedua istriku, kalau tuan mau harta, ambil saja semuanya yang ada dalam kereta ini,” si pria setengah tua ini sampai menghiba dan bersujud di tanah, dia rupanya lebih sayang kedua bininya daripada harta yang ada dalam kereta.Tapi salah satu anak buah di rampok ini langsung menendangnya, hingga pria malang ini jatuh terguling-guling.Kemudian si kepala rampok ini ambil alih kendali kuda dan bermaksud akan bawa kabur kereta yang berisi dua wanita dan pasti ada harta di dalam kereta ini sekaligus.Namun anehnya, kuda ini sama sekali tak bergerak, bahkan hanya meringkik-ringkik saja, tapi tak mau bergerak.Si kepala rampok dan anak buahnya yang menaiki kuda si pengawal yang sudah mereka tewaskan ikutan heran.Tapi, jawaban itu semua ada di depan mereka, si Putul dengan tongkatnya mendekati tempat ini, sambil mengelus dua ekor kuda ini.“Ih
Hinaan-hinaan yang di terima si Putul membuat remaja yang sudah ‘teracuni’ ular merah yang sejatinya dari negeri Thai ini membuat si Putul berubah ganas dan…cabul.Dengan kekuatan sihirnya, si Putul dengan sekehendak hatinya permainkan kedua wanita yang ternyata istri-istri dari orang yang berhutang pada Ki Ubo dengan bunga selangit.Ki Ubo hanya bisa mengelus dada, menahan kemangkelan hatinya.Belum juga menikmati ‘hadiahnya’ justru si Putul yang sukses duluan buka segel dan kini keduanya terlena dengan kenikmatan yang Putul berikan selama dalam perjalanan ke kadipaten Babay, yang sudah masuk wilayah Kerajaan Hilir Sungai.Ki Ubo hanya bisa menahan geram di hatinya mendengar suara-suara cekikikan di dalam kereta kudanya ini sepanjang jalan.“Ihh kerasnya, mana guedeee lagi…muat nggak yaa..!” terdengar suara-suara ‘mesum’ dalam bilik kereta ini.Ki Ubo makin panas saja di buatnya, tapi lagi-lagi dia tak berdaya. Sehingga dengan kemarahan di dada, dia larikan kudanya agar cepat sampai d
Ditatap tajam Pendekar Putul, ke 5 wanita ini sampai salah-salah memakai pakaiannya, hingga si Putul senyum-senyum sendiri.Si Putul malah jadikan mereka tontonan yang baginya sangat mengasyikan, sehingga ke 5 nya makin salting.Mereka ini bukanlah wanita nakal, tapi korban penculikan para perampok di sebuah desa yang jauh dari pusat kadipaten, sehingga tak terjaga prajurit kerajaan Hilir Sungai.Si Putul mendekati mereka dan turut membantu perbaiki pakaian mereka...satu persatu, sehingga makin malu-malulah ke 5 orang ini.Sifat nakal si Putul pun kumat, dengan kekuatan sihirnya dia pun kembali goda ke 5 orang wanita muda ini dan tentu saja mereka dengan mudah tunduk dan kini, si Putul bak pangeran muda dengan harem-haremnya.Sihir yang di gunakan si Putul membuat ke 5 nya diam saja saat Putul mulai ciumi bibir mereka satu persatu, bahkan dengan tangan kanannya, dia meremas bagian sensitif tubuh ke 5 wanita desa ini.Kini, ke 5 nya berada dalam pelukannya di ruangan ini dan dengan sepu
Sebagai jawabannya, tak lama keluarlah ke 5 wanita ini dari bangunan ini, dengan pakaian ala kadarnya, mereka berteriak kaget saat meliihat puluhan warga, di mana terdapat suami-suami mereka di sana.Mereka buru-buru masuk lagi ke bangunan itu dan perbaiki pakaian masing-masing, rasa malu merasuki hati ke 5 wanita desa ini.Si Putul…awalnya kaget, kenapa ke 5 wanita keluar dari bangunan dan kini buru-buru masuk ke dalam untuk perbaiki pakaiannya lagi.Pangeran Daha walaupun bukan pemuda nakal seperti ‘keponakannya’ ini, tapi langsung paham apa yang terjadi.Wajahnya kini berubah serius...ada rasa tak senang di hatinya.Sepintas dia bahkan sudah tahu, kalau si Putul ini bukan pemuda lemah, tapi memiliki kesaktian tinggi dan mata si Putul terlihat tak wajar, miliki kekuatan gaib yang…agak nakal!“Kalian semua mundurlah, aku akan hadapi dia?” kata Pangeran Daha pada puluhan warga dan kini melangkah gagah mendatangi si Putul.Sesaat keduanya sama-sama kagum, keduanya memiliki wajah yang sa
Pengeran Daha kini bersiap lagi, dia kini tak mau main-main dengan si Putul, Pengaran Daha sudah kerahkan seluruh tenaga dalam di kedua tangannya.Walaupun di hatinya sama sekali tak ada niat membunuh. Tapi dia pun tak mau terbunuh!Si Putul merasa pinggangnya agak sakit, tapi dia tak pedulikan itu, menggunakan kesempatan saat Pangeran Daha agak meragu, dia pun meluncur lewat di bawah kedua kaki Pangeran Daha yang melompat sangat tinggi.Beberapa detik kemudian dia telah turun kembali ke atas tanah, pangeran ini kagum juga melihat bahwa si Putul sudah pulih kembali, agaknya tidak lagi terluka.Dia heran tadinya karena tahu betul bahwa saat bentrokan tadi, dia mengerahkan tenaga dalam yang tentu akan membuat si Putul sampai bergulingan di tanah dan bibirnya berdarah.“Gila juga ni orang, tenaga dalamnya hebat sekali, lukanya juga seperti sembuh sendiri,” batin Pangeran Daha hati-hati, takut kalau kesalahan tangan membunuh remaja ini.Di lain pihak si Putul makin penasaran, baru kali sem
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad