BERSAMBUNG
Pengeran Daha kini bersiap lagi, dia kini tak mau main-main dengan si Putul, Pengaran Daha sudah kerahkan seluruh tenaga dalam di kedua tangannya.Walaupun di hatinya sama sekali tak ada niat membunuh. Tapi dia pun tak mau terbunuh!Si Putul merasa pinggangnya agak sakit, tapi dia tak pedulikan itu, menggunakan kesempatan saat Pangeran Daha agak meragu, dia pun meluncur lewat di bawah kedua kaki Pangeran Daha yang melompat sangat tinggi.Beberapa detik kemudian dia telah turun kembali ke atas tanah, pangeran ini kagum juga melihat bahwa si Putul sudah pulih kembali, agaknya tidak lagi terluka.Dia heran tadinya karena tahu betul bahwa saat bentrokan tadi, dia mengerahkan tenaga dalam yang tentu akan membuat si Putul sampai bergulingan di tanah dan bibirnya berdarah.“Gila juga ni orang, tenaga dalamnya hebat sekali, lukanya juga seperti sembuh sendiri,” batin Pangeran Daha hati-hati, takut kalau kesalahan tangan membunuh remaja ini.Di lain pihak si Putul makin penasaran, baru kali sem
“Soal si Putul…!” lalu dengan apa adanya Pangeran Daha ceritakan soal si Putul juga ucapan terakhirnya tersebut, yang menyebutkan kalau mereka ini musuh - musuh besarnya yang kelak mau dia hadapi.“Hmm…pantas saat bertemu dahulu, aku rasa-rasa aneh melihat wajahnya yang dingin itu? Rupanya dia menyimpan sebuah dendam..entah apa sebabnya?” gumam Pangeran Boon Me.Ketiganya kini terdiam, mikir kenapa si Putul begitu dendam pada mereka, terutama pada…Prabu Harman dan Putri Alona, kakak mereka!Plakkk…tiba-tiba Putri Kalia menepuk pahanya sendiri, hingga Pangeran Boon Me dan Pangeran Daha sampai kaget sendiri.“Ada apa dinda, kenapa bikin kaget begitu?” ceplos Pangeran Boon Me menatap istrinya heran sendiri, termasuk Pangra Daha.“Kanda, adikku Pangeran Daha, kalian masih ingat tidak dengan kejadian yang tentunya jadi rahasia keluarga kita…sampai ayahanda Prabu saja tidak tahu…17 tahunan silam..?”“Kejadian apa kaka Putri?” tanya Pangeran Daha bingung sendiri.“Ini…sebenarnya rahasia besar
“Matanya aneh sekali kanda, kayak punya kekuatan batin yang hebat mirip mata kanda, sangat tajam menusuk, wajahnya juga selalu murung!” kata Pangeran Daha.Mata Pangeran Daha ini agak beda, matanya bulat agak sipit, kalau tertawa matanya ikuta tertawa, sama seperti Putri Dao.Sehingga kalau paman dan ponakan ini jalan berdua, pasti semua orang mengira kakak adik, saking miripnya.“Berarti dia mempunyai ilmu sihir yang hebat! Hmm…apa mungkin si Pendekar Gledek atau malah ayahanda kita tak sadar turunkan ilmu sihir itu padanya?” kata Pangeran Boon Me.“Bisa jadi kanda, untung saat itu dia tak gunakan sihirnya saat melawanku…!” gumam Pangeran Daha bergidik juga dia, andai keponakannya gunakn ilmu hitam itu, apa nggak tinggal nama dia saat ini.“Hmm…kita kebelakang padepokan ini, kamu semedi di bawah air terjun, kamu ku ajari ilmu sihir itu. Setidaknya ini akan jadi penangkal agar kamu tidak terpengaruh ilmu sihir apapun,” ajak Pangeran Boon Me.Pangeran Daha tentu saja sangat senang, aya
Wajah si Putul kini makin dingin, matanya tajam bak mata elang, setelah hampir 6 bulan menyepi dan perdalam ilmunya sendiri, sambil sembuhkan luka di tubuhnya, setelah bentrok dengan Pangeran Daha, ia pun kini sehat kembali.Begitu sampai di desa terdekat yang lumayan ramai, dia beli pakaian yang bagus juga seekor kuda jantan, uangnya masih banyak bahkan berlebihan.Sehingga penampilannya kini tak ubahnya seorang bangsawan muda yang sedang melancong. Wajah sangat tampan tapi suka murung, berpakaian warna putih kesukaannya, plus kaki satu jadi ciri khasnya.Dia juga beli sebuah tongkat yang sangat kuat dan alot kayunya, yang bahkan di juluki sebagai kayu besi oleh warga setempat.Tujuannya kini tentu saja ingin ke Kotaraja Hilir Sungai, untuk cari ayah kandungnya, yang juga Maharaja di kerajaan ini.Orang yang dianggapnya sebagai orang tua yang tak bertanggung jawab, karena membuangnya di hutan, malu punya anak cacat, sesuai kisah gurunya si Pendekar Gledek.Pendekar Putul selama dalam
Si Putul yang terpesona tak bisa lepas dari pandangan wanita ini, pesanan yang datang di depannya, sampai tak terjamah, saking terpesonanya.Tapi, tentu saja si putul tak mau gegabah ajak kenalan, karena ada....suaminya!Wajah si cantik itu akhirnya sampai terbawa ke dalam kamar penginapan, yang ia sewa sejak sampai di kotaraja yang ramai dan indah ini.Bayangan wanita jelita yang tidak di kenalnya tersebut makin membuatnya gelisah hingga malam hari.Entah kenapa, dengan wanita inilah dia tidak memiliki nafsu berahi seperti yang lalu-lalu, yang rata-rata diakhiri dengan pergumulan panas di ranjang atau di semak belukar, bahkan gua-gua yang sunyi.Tapi rasa ini timbul dar hatinya yang paling dalam.Besoknya, dia pun mulai cari tahu siapa wanita jelita tersebut dan mulai bertanya-tanya dengan hati-hati.Harapannya terkabul di hari ke 3, saat melihat wanita ini baru saja turun dari sebuah kereta mewah dan mampir di sebuah toko pakaian merangkap perhiasan.Si Putul tak pernah lepas menatap
“Hentikan ulah kalian, jangan ganggu wanita ini,” tegur si Putul yang tiba-tiba saja sudah datang dengan kudanya dan menegur ulah ke 4 begal ini.Si Putul datang di saat tepat, kala tangan yang kasar dari si begal ini sudah tinggal beberapa inci lagi berhasil jamah lengan Nyai Safitri yang terpojok di kereta dan ketakutan setengah mati.“Ihh…ada manusia kaki satu rupanya, mau jadi pahlawan yaa kamu!” bentak si begal yang tadi mau pegang-pegang tangan Nyai Safitri.Wajah si Putul langsung merah padam di ejek, tapi dia menahan hati dan kini menatap tajam berrgantian ke 4 begal ini.Merasa percuma saja berdebat kusir, Si Putul menatap si cantik ini lalu senyum manis, seolah menenangkan si Nyai.Kemudian secara luar biasa, serangkum serangan dahsyat tanpa ampun ia arahkan pada ke 4 begal ini sekaligus, yang tak menyangka si Putul bukan remaja sembarangan.“Aaaayaaaa…panassss!” teriak ke empat begal ini, saat si Putul tanpa belas kasihan serang mereka dengan jurus mega halilintar miliknya,
“Apa yang terjadi Nyai, kenapa dua pengawal ini babak belur?” tanya pria ini, dengan wajah penuh selidik.Dengan cepat Nyai Safitri pun ceritakan apa yang terjadi, juga pastinya peran si Putul yang dikatakan menolongnya, selalu dia tonjolkan perannya.Si Putul beri hormat, sikapnya ini membuat rasa curiga 'suami' Nyai Safitri berkurang, hanya dia memandang aneh karena si Putul hanya miliki satu kaki.Ragu…? Apa iya remaja ini sesakti seperti yang dikatakan Nyai Safitri. Apalagi wajah si Putul masih remaja!Si Putul lalu di minta beristirahat di sebuah kamar, sedangkan di ruangan lain, Nyai Safitri minta suaminya yang bernama Temanggung Idar agar mempekerjakan si Putul sebagai pengawal di rumah mereka.“Jangan lihat kakinya, tapi lihat kesaktiannya, tanyakan saja pada kedua pengawal itu dan juga dayang aku ini,” kata Nyai Safitri menyakinkan Temanggung Idar.Akhirnya Temanggung Idar yang sangat sayang dengan ‘selir’ nya ini setuju dan mempekerjakan si Putul sebagai salah satu pengawal d
“Se-semuanya yang ada di tubuh Nyai saya suka!” sahut Putul apa adanya.“Benarkah…!” lalu dengan perlahan Nyai Safitri mulai lepas gaunnya, di depan si Putul, akibatnya remaja ini melotot melihat kemulusan tubuh selir Temanggung Idar tersebut, lidahnya kelu dan otaknya konslet tiba-tiba.“Putul…aku ingin kamu nikmati apa yang kamu bilang tadi,” desah Nyai Safitri dan…tangan Nyai Safitri menarik tangan Si Putul untuk menjamahnya.Awalnya Putul ragu-ragu dan malu-malu, tapi saat tangannya menjamah bukit kembar yang sudah terpampang jelas di depan hidungnya.Sifat asli si Putul yang selama ini tiarap langsung keluar tanpa bisa di tahan lagi. Jakunnya turun naik melihat pemandangan super indah ini.Antara kaget dan menikmati berpadu menjadi satu, Nyai Safitri sampai terpejam-pejam matanya, saat Putul mulai menelusuri seluruh tubuhnya, mulai dari bukit kembarnya, bibir hingga bertahan di antara kedua pahanya.Baru pertama kali Nyai Safitri alami hal yang tak pernah dia lakukan dengan Teman
Putri Melania yang memang menyamar sebagai nenek-nenek ini tersenyum manis sekali dan dia kaget saat tubuhnya tiba-tiba di raih Bafin dan di lemparnya ke atas, lalu di sambut dengan pelukan dan ciuman bertubi-tubi.“Sayangggkuuu istrikuuuu…ya Tuhan, kenapa kamu sampai nyamar jadi nenek-nenek sih,” seru Bafin dengan wajah berseri-seri.Tak lama kemudian terdengar suara anak kecil memanggil ibu, yang berlari dan di iringi 5 wanita cantik, selir-selir Bafin.“Kalian…syukurlah kalian tak apa-apa, eh itu siapa anak kecil itu?” seru Bafin sambil lepaskan pelukannya dari tubuh harum Putri Melania.Kini ia menatap anak kecil yang usianya antara 2-3 tahunan ini, wajahnya sangat tampan dan mirip anak perempuan, saking tampangnya.“Pangeran Bome, cepat beri hormat pada ayah kandungmu, dialah ayah yang selama ini kamu cari-cari!” tegur Putri Melania ke si anak kecil ini.Si anak kecil yang di panggil Pangeran Bome ini awalnya kaget, lalu dengan cepat bersimpuh dan beri hormat pada Bafin dengan sik
Pendekar Tanpa Bayangan ini tentu saja kaget bukan kepalang, serangan ini tidak bercanda. Mau tak mau dia pun langsung bergerak dengan gunakan jurus kaki ajaibnya.Sehingga serangan pertama ini luput, si nenek tak di kenal ini kembali lakukan serangan lebih dahsyat dari tadi.“Pantas saja ke 5 selirku tak mampu ladeni si nenek ini, pukulan-pukulannya sangat dahsyat,” batin Bafin, yang sengaja belum membalas, kecuali bergerak lincah dan selalu menghindar.Ia tak ingin menyakiti si nenek ini, apalagi belum tahu apa motifnya menculik ke 5 selirnya tersebut.“Nek, sabar dulu, aku mau tanya kamu apakan selir-selirku itu dan di mana mereka kamu tawan?” sambil menghindar Bafin sengaja bertanya.Tapi si nenek ini tak menggubris pertanyaan Bafin, dia malah makin lama makin beringas menyerang Bafin.Bahkan sudah 50 jurus, jangankan mampu taklukan Bafin, mengenai tubuh pemuda sakti ini saja tidak. Makin murkalah si nenek berbody aduhai ini.Tapi ada yang aneh, dari tubuh si nenek yang terlihat p
Bafin baru saja pulang dari Kerajaan Hilir Sungai, untuk menemui kakeknya Prabu Harman, sekaligus minta izin menempati Istana Lembah Iblis dan kakeknya ini tak keberatan, bahkan janji kelak akan berkunjung ke sana.“Bagus cucuku, sayang bangunan istana itu dibiarkan terbengkalai, nanti aku akan kirim tukang-tukang bangunan Istana buat percantik istana itu,” janji Prabu Harman dan Bafin banyak bawa pulang hadiah-hadiah waah dari Maharaja ini.Namun, setelah dua seminggu dan tiba kembali ke sini, Bafin merasa aneh sendiri.Istana-nya yang biasanya ramai dengan celotehan ke 5 selirnya hari ini sunyi. Bafin memang tak khawatir tinggalkan selir-selirnya sementara, sebab ke 5 nya sudah miliki kesaktian tinggi, biarpun saat ini ke limanya kompak sedang hamil muda dan kini sudah jalan 3,5 bulanan.Di tambah lagi tempat ini tak lagi seperti dulu, sudah ramai dan menjadi sebuah perkampungan yang mulai padat warganya.Bahkan anak-anak kecil pun sering jadikan halaman istana yang luas ini jadi t
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penja
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsun
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad