Pendekar Gledek setuju, dia bahkan tak ragu mencukupi kebutuhan apapun ke inginan si ibu muda yang di culiknya ini.Entah kenapa, semakin melihat perkembangan si Putul, hati Pendekar Gledek makin sayang saja dengan bayi cacat ini.Mendapat ASI, bayi si Putul pun tumbuh sehat dan badannya makin montok saja dari ke hari-hari.Bahkan kurang dari setahun, si Putul sudah bisa berjalan, dengan menotol-notolkan satu kakinya ke tanah di bantu tongkat kecil yang di buatkan si ibu susunya ini.Si Putul bahkan tak pernah kesepian, anak Bik Loli yang sebaya dengan si Putul jadi teman bermainnya setiap hari.Kebalikannya dengan wajah si Putul yang makin hari makin tampan, anak bik Loli justru biasa-biasa saja, malah makin kocak dan...tubuhnya malah tak mau meninggi, alias agak cebol.Sehingga lucu melihat dua anak ini, yang satu tampan sekali bak cewek, tapi kakinya cacat, yang satu nya berwajah kocak dengan tubuh sulit meninggi.Sehingga lama-lama si ibu susu si Putul, panggil anaknya sendiri deng
Makin bencilah dia dengan Putri Alona dan Prabu Harman, kedua ayah dan bundanya, yang aslinya bersaudara ini.Gara-gara itu pula, si Putul luar biasa rajinnya berlatih silat di bawah bimbingan Pendekar Gledek, seluruh ilmu-ilmu gurunya ini dia serap dengan baik.Jurus Halilintar, lalu jurus Mega Halilintar dan yang paling hebat, jurus Usap Halilintar dia kuasai dengan baik.Dan tentu saja gerakannya bak kilat, yang di namakan Pendekar Gledek jurus kaki tunggal yang paling hebat.Dia dengan mudah bisa berpindah dengan cepat dari satu titik ke titik lainnya. Jurus ini mirip Jurus Mengejar Angin milik Pendekar Mabuk, yang di pelajari pendekar itu dari nenek si Putul sendiri, Permaisuri Dehea.Akhirnya, setelah si Putul berusia 15 tahunan, seluruh kesaktian Pendekar Gledek sudah si Putul kuasai. Cukup dia latih dan matangkan, maka Si Putul dapat dipastikan sangat sakti mandraguna, melebih gurunya sendiri yang makin sepuh dan lemah ini.Wajahnya sangat tampan, mirip wajah ibunya, Putri Alon
Dia merasa ada hawa panas dan dingin yang menerjang dirinya. Si Putul pun cepat-cepat kerahkan kesakitannya, halau hawa yang tak wajar ini.“Siapakah si kakek yang masih tampan itu dan siapa 3 orang musuhnya ini?” batin si Putul penasaran sendiri, matanya tak lepas menatap pertarungan mendebarkan ini.Orang yang di sebut si Putul juga sempat heran melihat ada remaja cacat kakinya, tak terpengaruh pertarungan tenaga dalam yang sangat dahsyat ini.Kalau orang biasa pasti pingsan bahkan langsung tewas, seandainya berada di dekat pertarungan yang gunakan tenaga dalam dahsyat ini.“Siapa pemuda cacat itu,” batin si kakek yang masih terlihat tampan ini, yang tak lain dan tak bukan, Prabu Japra-lah orangnya.“Saatnya kamu mati Pendekar Bukit Meratus, dendam puluhan tahun akan kita tuntaskan hari ini juga,” kata salah satu musuh Prabu Japra, dia lalu berteriak dahsyat dan tambah lagi kekuatan tenaga dalamnya.Ketika memandang si Putul itulah, Prabu Japra lengah dan terdesaklah pendekar bukit m
“Siapa nama kamu anak muda dan mau kemana?” tanya Prabu Japra lembut, Si Putul sampai melongo, saking lembutnya suara ini, dia seolah di buai saja.“Namaku Arya kek, tapi orang-orang lebih suka panggil aku si Putul? Aku hanya perantau kek!” sahut si Putul apa adanya, sambil tetap bersikap hormat.Prabu Japra saat menotok tubuh si Putul sebenarnyya kaget, tubuh remaja ini tulang pendekar dan mirip sekali dengan tubuh anaknya, Pangeran Boon Me.Bahkan ia merasa tubuh si Putul lebih hebat lagi dari tubuh anaknya yang dianggap paling sakti dibandingkan dengan anak-anaknya yang lain .Tapi saat memandang wajah si Putul, Prabu Japra seakan baru nyadar, wajah si Putul agak mirip Putri Alona, tapi dalam versi laki-laki.“Ilmu kamu hebat sekali, tapi tindakan mu tadi justru bisa membahayakan diri kamu, siapakah guru kamu Arya…?” saking tak ingin menyinggung anak remaja ini, Prabu Japra malah panggil nama aslinya.Inilah yang membuat si Putul diam-diam makin kagum dan segan dengan kakek ini.“
Si Putul benar-benar berlatih dengan baik, bahkan dia makin senang tak terkira, semua jurusnya yang keliru di betulkan dengan baik Prabu Japra.Prabu Japra tentu saja tahu kalau sumber jurus-jurus milik Pendekar Gledek sama saja dengan miliknya, yakni berasal dari Ki Durga, si Dewa Persilatan.Tapi sudah di kembangkan sesuai bakat masing-masing orang menerima limpahan ilmu-ilmu silat dari sang mastero ini.Si Putul hanya istirahat kalau tubuhnya sudah sangat capek, sehingga Prabu Japra makin sayang dan suka dengan muridnya ini.“Mirip aku saat muda, tak menyerah kecuali badan sudah sangat capek,” batin Prabu Japra sambil bersemedi dan mengikuti semua gerakan silat si Putul.Prabu Japra sampai kaget saat si Putul bilang usianya baru 15 tahunan lebih 7 bulanan dan baru 10 bulanan lalu aqil baliq.Mereka bukan berlatih sehari dua hari, tapi kini sudah masuk waktu selama 2 bulanan. Soal makanan, mereka tak kekurangan, Prabu Japra beri si Putul uang buat beli makanan yang cukup buat mereka
“Kakek guru, kalau kelak aku kangen dan ingin bertemu, dimanakah aku bisa bertemu kakek guru?” teriak Si Putul, baru nyadar dia tak tahu di mana guru ke duanya ini tinggal.“Kelak kamu datanglah ke Istana Muara Sungai, kalau kamu bertemu siapapun di sana nanti, katakan saja kamu adalah murid tunggalku si Pendekar Bukit Meratus.” Terdengar sayup-sayup suara Prabu Japra, padahal orangnya sudah tak ada lagi, sampai merinding bulu kuduk Si Putul.“Gilaaa…si kakek guru ini, ternyata jauh lebih sakti dari Pendekar Gledek, guruku yang pertama! Duhh beruntungnya aku jadi murid Pendekar Bukit Meratus. Tapi aneh, kenapa kakek guru tinggal di Istana Muara Sungai?” gumam si Putul terkagum-kagum, sekaligus bingung sendiri.Di otak si Putul, yang namanya 'orang Istana' itu adalah para bangsawan dan paangeran, pakaian pasti sangat mewah dengan jubah kebesarannya yang waah dan menjuntai hingga ke lantai.Sedangkan saat berkumpul dengan Prabu Japra, sang maharaja ini hanya berpakaian ‘sederhana’ saja,
Kakek rambut riap-riapan dengan cuek duduk begitu saja di depan si Putul diikuti Putri Dao. Si Putul hanya bisa terdiam, melihat gaya cuek kedua orang ini.“Heii pelayan cepat bawa makanan yang enak-enak ke sini, buatku dan cucuku yang cantik ini, jangan lupa araknya, udah haus nih,” ceplos si kakek ini dengan suara nyaring.Tak butuh waktu lama, semua pesanan si kakek sudah memenuhi meja yang juga di tempati si Putul. “Wuiih pesannya banyak amat, emank kalian ada uang ngebayar,” terdengar suara si gigi tongos kembali ngeledek.Tapi si kakek ini beri kedipan mata ke Putri Dao dan si Putul kaget sekaligus kagum, dengan kecepatan yang luar biasa, tangan si kakek ini sukses curi 4 kantong uang milik si Tongos Cs, tanpa di sadari mereka.“Nggak usah sombong, kita liat saja nanti, apakah kalian ada uang bayar makanan kalian sendiri? Hei pengunjung semua, kalian aku traktir kalian semua. Kecuali si Tongos Cs ini,” seru si kakek ini.Maka ramailah para pengunjung warung bersorak dan kini mer
Si kakek ini…? Malah merem melek saat tubuhnya mulai di geledah, Putri Dao senyam senyum saja melihat kelakuan si kakek lucu tersebut.Bertahun-tahun ikutan merantau, dia sudah hapal luar dalam sifat si kakek tersebut.Saat itulah si Putul geleng-geleng kepala, 3 kantong uang tadi secara lihai sudah berpindah ke jubah milik si gadis cilik ini.“Sssttt kamu diam yaa, awas kalau ceriwis,” bisik Putri Dao melihat mata tajam si Putul yang kembali melihat kelakuannya.Inilah juga kehebatan Putri Dao, dia tahu kalau si Putul bukan pemuda sembarangan, sehingga dia buru-buru minta agar remaja jangkung ini jangan ikut campur. Gagal temukan kantong-kantong uangnya, si Tongos ini makin marah, apalagi si kakek dengan cueknya…kentut!Bunyinya nyaring bukan main, tepat saat si Tongos jongkok di depan pantat si kakek ini untuk menggeledah pakaiannya, maka meledaklah tawa seluruh pengunjung warung ini.Sebab saking kagetnya, si Tongsos ini sampai terjengkang ke lantai, akibat terkejut dan pastinya…
“Kalian memang hebat, kini aku lega, semua ilmu silat yang aku ajarkan sudah sempurna kallian kuasai, tinggal di matangkan lagi,” Bafin tanpa ragu menciumi ke 5 nya satu persatu.Kelakuan Bafin sudah tak aneh bagi mereka dan pastinya langsung paham, dan kini mereka pun ‘pesta’ kecil-kecilan di sebuah ruangan istana ini.Dan pastinya di akhiri dengan membuka paha masing-masing, untuk di lumat bibir Bafin dan kemudian dimasuki pelatuk perkasa si pendekar flamboyan ini.Anehnya, energy bercinta Bafin makin lama makin hebat saja. Sehingga ke 5 selirnya kadang berseloroh, Bafin harus nambah selir lagi untuk layani keperkasaan pendekar flamboyan ini.Demikian lah sejak saat itu nama 5 Bidadari Lembah Iblis langsung menggema ke mana-mana, terlebih saat itu juga orang-orang menyebut kalau ke 5 wanita yang memang cantik jelita adalah selir dari Pendekar Tanpa Bayangan. Tak berhenti sampai di sana, sepak terjang 5 Bidadari Lembah Iblis dan sesekali Bafin turun tangan, juga membasmi banyak penj
Salah satu kawanan 10 Pendekar Setan yang bertubuh agak gemuk tiba-tiba mulai lakukan serangan ke arah Nyai Laras dengan goloknya.Serangan sangat mematikan, karenadi sertai dengan tenaga dalam yang kuat. Namun si cantik ini dengan amat lincahnya mengelak, si gendut tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri, tanpa kakinya dapat mengatur keseimbangan badan lagi, tubuhnya tersungkur ke depan.Pada saat itu, kaki Nyai Laras melayang dan kali ini ‘menciumnya’, tapi bukan mencium mulut, namun dada sebelah kiri yang jadi sasaran.”Ngekk...!" Si gendut terpelanting dan tahu-tahu goloknya telah terampas oleh Nyai Laras.Sambil tersenyum, Nyai Laras menggerakkan golok rampasan ke arah si gendut yang memandang terbelalak dan wajahnya pucat sekali, karena dia tahu bahwa maut telah siap menerkamnya.Tiba-tiba golok itu dilepas oleh si Nyai Laras dan meluncur ke bawah, tapi gagangnya di depan dan menyambar ke arah si gendut.Nyai Laras ternyata tidak langsu
Kemudian...Bafin kembali gauli mereka bergantian kali ini giliran Nyai Larasyag dapat tumpahanlahar panasnya.Percumbuan ini lanjut di kamar istana dan berturut-turut mereka menerima limpahan lahar si pejantan beruntung ini.Andai Bafin tak memiliki tenaga dalam yang hebat, dia tentu akan kewalahan meladeni selir-selir jelitanya ini, yang makin lama makin candu dengan cumbuan yang ia berikan.Uniknya mereka tak pernah berebutan di layani Bafin, semuanya dengan sabar menunggu giiliran, dan semuanya juga selalu puas tak terkira.Bafin kini benar-benar menikmati menjadi seorang pangeran, siang malam ke 5 nya menerima lahar panas dari si pendekar tampan ini.Namun mereka tak melulu bercinta saja, Bafin pun tetap latih mereka ilmu silat sangat serius dan kadang keras, sehingga makin lama ke 5 selirnya ini makin sakti saja.Lama-lama mereka pun sepakat mengatur waktu, kapan bercinta dan kapan giat berlatih silat. Bafin juga lega, ke limanya ternyata berbakat sekali dengan jurus-jurus yang ia
Bafin iseng-iseng lalu ngintip kelakuan ke 5 orang wanita cantik ini, yang sedang bersemedi. “Dibuang sayang, di ambil jadi selir…bagaimana tanggapan Putri Melania kelak yaa?” batinnya lagi.Bafin tentu saja masih ingat janjinya dengan si putri cantik anak Pangeran Busu itu, untuk kelak akan kembali bersama. Dalam hatinya yang paling dalam, Bafin ingin seperti Pendekar Putul ayahnya, yang tak memiliki selir, hanya satu istri, yakni Putri Arumi, ayahnya setia dengan satu istri.Atau paman kakeknya Pangeran Boon Me yang juga hanya miliki 1 istri tanpa selir, padahal si paman kakeknya ini menurut cerita Pangeran Durga, saat muda sangat flamboyan."Tapi takluk dengan ibundaku, eh ayahmu juga sama, takluk dengan ibunda sambungmu itu," cerita Pangeran Durga dahulu.Tapi kalau ingat kakek buyutnya Prabu Japra, Bafin senyum sendiri, mendiang kakeknya yang sangat sakti dan berjuluk Pendekar Bukit Meratus itu miliki 4 permaisuri, juga kakeknya Prabu Harman di Kerajaan Hilir Sungai, memiliki 20
Langkah pertama melatih ke limanya, Bafin minta mereka bersemedi untuk mulai himpun tenaga sakti dalam tubuh mereka.Punggung ke 5 nya sengaja Bafin tepuk, untuk membuka aliran darah masing-masing. Kemudian mulailah Bafin beri mereka petunjuk dasar-dasar ilmu silat.Bafin ternyata tak main-main, bukan jurus ecek-ecek yang ia berikan, tapi langsung dasar ilmu silat Mega Halilintar yang hebat itu.Sehingga perjalanan mereka yang harusnya di tempuh dalam waktu 3 minggu, kini menjadi lama, sebab setiap hari usai sarapan, Bafin dengan serius melatih ke 5 nya ilmu silat, setelah capek, baru melanjutkan perjalanan lagi.Hasilnya terlihat setelah 1 bulan, tubuh ke 5 wanita cantik ini makin kuat, fisik mereka juga tak lagi lemah.Dan…tubuh-tubuh denok ini makin hari makin bikin puyeng kepala Bafin!Bahkan ke 5 nya ternyata punya bakat melatih jurus kaki ajaib, sehingga kini gerakan mereka tak lagi kaku, makin hari makin lincah dan trengginas.Jurus mega halilintar yang mereka latih setiap hari
Kini Bafin dengan sabar dengarkan kisah sedih kelima wanita cantik ini, secara bergantian mereka curhat segalanya dan bahkan soal yang paling pribadi sekalipun mereka ceritakan bergantian.Dan inilah yang bikin Bafin melongo, ternyata dari ke 5 orang ini, 4 orang masih perawan.Termasuk Nyai Laras, hanya Nyai Nyali yang sudah tidak, karena saat di culik gerombolan Ki Manyan, dia baru menikah selama 2 minggu dan sudah di gauli suaminya.“Itupun baru…3X kali tuan pendekar,” kata Nyai Nyali malu-malu, hingga Bafin senyum kecil.Beda dengan Nyai Laras, Nyai Meni, Nyai Puti dan Nyai Geni, di culik ketika baru saja melangsungkan pernikahan dan belum sempat bulan madu dengan suami masing-masing yang sudah tewas tersebut.Mereka sempat bergidik, saat acara ‘bercinta’ itu aslinya hanya permainan sihir belaka. Aslinya mereka seakan tidur saat itu, inilah yang membuat mereka rada-rada ngeri dengan Bafin, yang dikatakan Nyai Nyali, jangan-jangan Bafin ini jelmaan hantu gunung meratus.“Huss…ada-ad
Bafin kini menatap ratusan anak buah Ki Manyan yang tiba-tiba saja berlutut dan memberi hormat padanya, sekaligus mohon pengampunan.“Bangkitlah kalian semua, mulai hari ini kalian harus berhenti berbuat jahat, atau aku basmi kalian sama seperti Ki Manyan dan rekan-rekan kalian yang kini sudah tewas itu, kalau kelak bertemu aku lagi dan kalian masih tetap berbuat kejahatan!”Terdengar suara Bafin, kalem saja, tapi karena di sini sunyi dan tak ada yang berani bersuara, bahkan daun jatuh pun akan kedengaran saking sunyinya tempat ini.Bafin lalu perintahkan semuanya agar segera kuburkan mayat-mayat yang bergelimpangan ini.Tanpa membantah mereka semuanya bekerja cepat dan halaman ini pun kini terbebas dari mayat-mayat tersebut.Termasuk mayat Ki Manyan juga di kuburkan di bagian belakang rumah besar ini.Setelah semuanya beres, Bafin membebaskan mereka semua dan tanpa banyak cincong mereka serempak pamit dan meninggalkan rumah Ki Manyan.Aksi Pendekar Tanpa Bayangan ini sontak bikin gege
"Singgg....!" Bafin dengan kekuatan yang di milikinya langsung menangkis semua pedang lawan yang meluncur dekat sekali dengan dadanya, dia juga bergerak luar biasa cepatnya.Bafin mengelak ke kanan dan kiri, akan tetapi pedang musuh-musunya itu sudah membacok dari kiri dengan kecepatan kilat. Bafin lantas menggerakkan pedangnya menangkis.Terpaksa menangkis karena sejak tadi dia lebih banyak mengelak, tidak pernah mengadu senjata secara langsung, maklum bahwa ratusan pedang yang menghantamnya sangat kuat, apalagi mereka ini rata-rata miliki ke saktian tinggi.Apalagi 3 orang yang jadi orang kepercayaan Ki Manyan. Kini, karena tidak mungkin mengelak lagi, terpaksa dia menangkis. "Cringgg....!" Pedang di tangan Bafin mampu patahkan puluhan pedang lawannya.Lalu Bafin mengerahkan tenaga dalamnya dan berteriak ke arah lawan-lawannya yang terus menyerangnya dengan ganas.Pedangnya menyambar dengan cepatnya, menusuk ke arah lambung semua pengeroyoknya dengan kecepatan luar biasa.Terdengarl
“Hei kalian berlima, jangan ke asyikan, cepat bawa tubuh Pendekar Tanpa Bayangan, keluar!” bentak Ki Manyan tiba-tiba.Saat bersamaan…tiba-tiba kepala Bafin pusing dan…dia pun tergeletak lemas saat baru saja mencium perabotan Nyai Laras…!Nyai Laras tersenyum kecil, dia pun lalu bangkit dan segera berpakaian, juga ke 4 istri Ki Manyan lainnya turut berpakaian lagi, padahal rata-rata masih nanggung dan masi terus kepingin dipuaskan pejantan tangguh ini.Tapi teriakan mengguntur Ki Manyan dan malah Pendekar Tanpa Bayangan kini pingsan di antara paha Nyai Laras, membuat mereka bergegas berpakaian lagi. Bafin terlambat menyadari, kalau minuman yang di sodorkan Nyai Laras bercampur obat bius, yang biasa di gunakan untuk jinakan harimau ataupun gajah, efeknya bikin pingsan...!Namun karena Bafin memiliki tenaga dalam hebat, reaksi obat bius itu lama baru membuat pendekar sakti ini pingsan.Bafin yang telanjang bulat lalu di ikat dan hanya pasangi kolor. Lalu beramai-ramai mereka berlima