Semua Bab Pendekar Bukit Meratus: Bab 281 - Bab 290

426 Bab

Bab 281: Tahu Tak Sengaja Jati Diri Putri Kalia

Tiba-tiba Boon Me melompat dan menyeberang ke kapal bajak laut, yang saat ini sengaja para bajak ini tambatkan di kapal milik Putri Bulan.Di mana sang pimpinannya dan juga ada beberapa anak buahnya masih berada di kapal mereka saat ini.Sang pemimpin bajak ini anggap remeh kapa milik Putri Bulan, tanpa tahu kalau ke 20 anak buahnya sudah tenggelam di laut, setelah di tendang Boon Me tanpa ampun.Sang pimpinan bajak laut langsung kaget bukan kepalang, saat tubuhnya kaku dan tak bisa bergerak, terkena totokan lihai pemuda ini, yang datang bak hantu, tahu-tahu sudah muncul saja di kapal mereka.5 anak buahnya yang tersisa juga sama, dengan kecepatan bak kilat Boon Me sudah mampu lumpuhkan mereka dalam waktu yang amat singkat.“Kelompok bajak mana kamu ini, apakah kamu temannya si Pakhan, bajak laut dari kepulauan Thai?” tanya Boon Me dingin sambil menatap wajah si bajak laut, yang sepinta seperti wajah orang-orang Thai.“Bu-bukan tuan pendekar, mereka malah saingan kami,” kata si pemimpi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya

Bab 282: Berpacu Cinta di Atas Kapal

Ada ketukan di kamarnya, Boon Me yang sudah setengah mabuk membiarkan saja saa tahu Putri Bulan yang masuk.Melihat pendekar tampan ini setengah mabuk, Putri Bulan yang tak tahu apa yang terjadi langsung duduk di sisi pemuda ini.“Terima kasih Boon Me, kamu sudah selamatkan aku dan seluruh anak buahku juga kapalku dari kelompok pembajak ganas itu,” kata Putri Bulan sambil ikutan minum arak, karena cuaca makin dingin saja.Dari ekor matanya Boon Me paham, agaknya ini lah saatnya dia harus berikan kehangatan yang sesungguhnya.Boon Me hanya tersenyum dan tanpa di duga Putri Bulan, bibirnya yang merah merekah kena sosor pemuda sakti ini.Awalnya dia ingin menolak, dikit jual mahal….tapi saat lehernya kena bibir pemuda ini, dialah yang mulai lupa diri.Boon Me yang paham, rupanya leher jadi titik lemah wanita jelita ini, sehingga saat bibirnya meninggalkan cap merah di sana, Putri Bulan benar-benar mulai tunjukan sisi liarnya.Angin laut berhembus makin kencang, laju kapal yang mulai berg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya

Bab 283: Pendekar Mabuk

Boon Me kini naik kuda pemberian Putri Bulan, tujuannya sebenarnya ke kerajaan Muara Sungai, tapi tanpa di sadarinya, dia malah ke sasar ke jurusan lain.Boon Me ke Muara Sungai untuk cari 3 mantan gurunya, Pendekar Gledek dan 2 Pendekar Hewan.Aku yakin pasti 3 orang ini tahu siapa ayah kandungku, karena mereka sama-sama petualang, pikirnya Boon Me, inilah tujuan asli pendekar sakti ini.Itulah sebabnya, dia bermaksud menuju ke Kerajaan Muara Sungai, tapi saking jauh dan luasnya Pulau Borneo, Boon Me pun nyasar hingga ke Kerajaan Hilir Sungai.Sepanjang jalan Boon Me tidak pernah berpangku tangan hajar para penjahat, yang dia temui. Atau kebetulan pas dia lagi singgah di sebuah desa atau kampung, lalu singgah di warung, pasti ada saja penjahat yang dia bikin takluk lalu di hajarnya setengah mampus.Hebatnya itu semua dia lakukan sambil minum arak, akibatnya namanya pun makin berkibar dengan julukan Pendekar Mabuk.Sampai kini Boon Me sebenarnya selalu teringat Putri Kalia, sehingga pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Bab 284: Prabu Harman Tak Kenal Boon Me

Kini Brandi yang matanya setengah terpejam membuka sedikit matanya.“He-he…kamu sendiri siapa? Ngapain juga para pengunjung di sini pada nyembah-nyembah kamu? Emank kamu dewa!” ejek Boon Me dan kembali gelegak-geleguk minum araknya.Prabu Harman terlihat mengepalkan tangannya, baru kali ini dia merasa di hina, di tempat umum pula, padahal semua orang selama ini menyembah-nyembahnya.Benar-benar 'dosa' yang sulit di maafkan!“Pemabuk kurang ajar!” Prabu Harman ayunkan tangannya, dia bermaksud ingin rampas botol yang ada di tangan Boon Me, ingin beri pelajaran keras.Namun alangkah kagetnya Prabu Harman, walauun bersikap seolah mabuk, tapi ‘serangan’ nya luput dan mudah saja di elakan Boon Me.Yang bikin dia makin murka, gaya Boon Me seperti mabuk. Masa iya jurusnya yang hebat dengan mudah di elakan orang yang masih mabuk?Tiba-tiba serangkum serangan dahsyat menerjang Boon Me. Prabu Harman yang angkuh dan jarang dapat lawan sepadan, ternyata sangat murka, dia langsung serang Boon Me den
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Bab 285: Tantang Terbuka Buat Pendekar Mabuk

Anehnya saat saling tatap begini Prabu Harman merasa bingung sendiri, kenapa wajah tampan manis Boon Me lama-lama jadi mirip dengannya.Saling tatap beberapa detik ini bukan hanya bikin Prabu Harman aneh, Boon Me pun sebenarnya sama.Lagi-lagi dia ingat ucapan Nyai Aura dulu, yang bilang wajah mereka memang agak mirip, terlebih saat ini di mana mereka sama-sama dewasa dan…cilakanya, postur tubuh keduanya pun mirip. Setelah minum araknya dan seperti biasa berbunyi gelagak geluguk, Boon Me pun buka mulutnya.“Tuan prabu tentu masih ingat dengan anak tanggung yang halangi tuan prabu membunuh Prabu Japra secara curang bukan? Nahh anak tanggung itu sekarang ada di depanmu, Prabu Harman!” Ceplos Boon Me dengan gagah berani, sama sekali tidak ada rasa takut.Terkejut bukan main Prabu Harman, jadi inikah Boon Me, bekas murid Pangeran Gledek dan 2 Pendekar Hewan yang dikabarkan sudah tewas di buang ke jurang, setelah menghalangi niatnya untuk bunuh Prabu Japra.Kini dia tak penasaran lagi, ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-28
Baca selengkapnya

Bab 286: Saling Berhadapan

Orang yang selalu memata-matai Pendekar Mabuk akhirnya kheki sendiri, saat hari ke 4, pendekar ini gandeng mesra sinden denok itu dan membawa ke kamarnya, setelah nyanyi di warung tersebut.Pendekar Mabuk malah sengaja minta si sinden melenguh nyaring, saat mereka bercinta di kamar ini, ketika tahu dua orang ini ngintip ke kamar Pendekar Mabuk.Sehingga dua orang mata-mata ini menggerutu dan pergi begitu saja.“Dasar pendekar mabuk, alias pendekar biawak, malah enak-enakan genjot si sinden denok, mana suaranya nyaring gitu lagi, kayak kucing lagi berahi saja!” sungut kedua orang mata-mata itu.Pendekar Mabuk hanya tertawa dan minta si denok lanjutkan pijatan badannya, sambil menggenjot tubuhnya menikmati kenakalan pendekar tampan ini.Gara-gara itulah, Boon Me akhirnya putuskan mulai hari ini namanya bukan lagi Boon Me, tapi…PENDEKAR MABUK!Begitulah kelakuan pendekar ini, dia sama sekali tak memusingkan tantangan terbuka Prabu Harman, justru sengaja bikin tubuhnya rilek setiap hari di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 287: Jurus Rajawali Makan Korban

Maka, ketika Pendekar Mabuk dengan amat lincahnya mengelak, bahkan lebih cepat dari gerakan Prabu Harman.Prabu Harman tak dapat mengendalikan dirinya lagi dan diapun terdorong oleh tenaganya sendiri.Tapi di sinilah hebatnya raja muda ini sekaligus tunjukan kematangannya, Pendekar Mabuk pun sampai kagum juga, dengan gerak kilat Prabu Harman langsung bersalto.Saat itulah Pendekar Mabuk kirim serangan balasan yang sangat dingin, sampai-sampai Pendeta Suli dan 2 Pendekar Hewan kaget sekaligus menahan nafas.Blarrrr…terdengar suara bak petir dan memekakan telinga, sebab dengan nekat begitu turun dari udara, Prabu Harman tangkis serangan hebat Pendekar Mabuk ini.Ratusan orang yang menonton dan tak kuat ilmu kanuragannya pingsan, walaupun jaraknya sangat jauh. Bunyi ini bentrokan dua tenaga dalam panas dan dingin ini hampir sama dengan suara petir menggelegar. "Aughh...!" Prabu Harman terpelanting, tapi dia kembali melempar tubuhnya ke udara dan turun ke tanah dengan tubuh bergoyang.Sat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 288: Usai Bertarung ‘Culik’ Dua Wanita

“He-he kamu tentu lelah anak baik, istirahatlah, kami pergi dulu ya, dadahhh!” kata si Muka Kuda dan tanpa menunggu jawaban Pendekar Mabuk, keduanya langsung menghilang di balik hutan dengan sangat cepat.Kedua pendekar sakti ini aslinya gentar melawan Pendekar Mabuk. Apalagi saat melihat kesaktian mantan murid mereka, yang mampu kalahkan Prabu Harman yang terkenal miliki kesaktian luar biasa ini.Mereka terkenal pengecut dan licik, melawan saat ini sedangkan ‘mitra’ sekaligus musuh mereka Pendeta Suli sudah membawa tubuh Prabu Harman, keduanya ragu akan menang melawan Pendekar Mabuk.Tadi keduanya berharap akan keroyok Pendekar Mabuk, yang mereka ketahui bertarung dengan mantan murid mereka tersebut.Setelah kedua orang ini menghilang, Pendekar Mabuk lalu menghela nafas. Ia pun sebenarnya menderita sesak nafas, pukulan jurus mengaduk mega yang dilepaskan Prabu Harman beberapa kali menghantam tubuhnya.“Hmm…luar biasa sekali Prabu Harman ini, kehebatannya memang tinggi dan meningkat h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 289: Bertemu Ratu Reswari

Dua minggu kemudian…!Kebersamaan dengan dua wanita cantik baju kuning dan baju merah berakhir, kini mereka berpisah dengan Pendekar Biawak dan kembali ke padepokan masing-masing.Senyuman tersungging di bibir keduanya, karena masing-masing bawa sekantong koin emas, setelah memberi kepuasan pada pendekar sakti tersebut.Pendekar sakti ini kembali lanjutkan perantauannya tanpa tergesa-gesa, karena selalu bertanya soal jati diri Pendekar Pulau Borneo pada beberapa orang yang ia temui.Pendekar Mabuk suatu hari melewati sebuah lembah. Ia heran sendiri, ada sebuah kemah yang berdiri dengan megahnya, lalu ada pasukan kecil yang menjaga kemah ini dengan ketat.“Kemah siapa ini, mewah sekali, di jaga ketat lagi?” batin Pendekar Mabuk heran sendiri.Keheranan pendekar ini makin menjadi, saat kemah itu terbuka dan keluarlah seorang wanita sangat cantik dan bergaya agung, walaupun sepintas sudah berumur.Sesaat Pendekar Mabuk terpesona juga menatap wanita ini, seolah seorang bidadari yang turun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya

Bab 290: Tanda Hitam Kecil Prabu Harman

Itulah ramuan ajaib yang Guru Dao berikan buat Ratu Reswari, dan saat ini, tak disangka-sangka, anak Guru Dao justru bentrok dengan anaknya, Prabu HarmanTemanggung Odol lalu bicara pelan di dekat Ratu Reswari, sehingga ratu ini mengangukan kepala. “Begini Pendekar Mabuk, sebenarnya aku sengaja menunggu kamu di sini, tujuanku adalah, agar kamu mau ke Istana sekarang juga!”“Ke istana baginda…maaf buat apa?” sahut Pendekar Mabuk hati-hati, sekaligus khawatir, jangan-jangan dia akan di tangkap, karena sudah bikin Prabu Harman keok dan terluka parah.“Karena kurasa hanya kamu yang bisa menolong anakku Pangeran Harman, pukulan panas dan dingin darimu membuat dia koma sampai saat ini, apalagi kamu turunan langsung Guru Dao, pasti mengerti ilmu pengobatan…!” kata Ratu Reswari, kini wajahnya berubah serius, terlihat ada kekhawatirana di mata yang indah ini.Kagetlah Pendekar Mabuk, ternyata efek pukulan dahsyatnya membuat Prabu Harman koma. Tapi dia merasa aneh, kenapa Ratu Reswari tetap se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2728293031
...
43
DMCA.com Protection Status