All Chapters of Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Chapter 131 - Chapter 140

445 Chapters

Bab 131

Pada malam hari, Naomi memasak banyak makanan lezat. Dia juga memasukkannya ke kotak makanan untuk Rayden, lalu meminta Dylan untuk mengambilnya di depan gerbang kompleks.Dylan yang tersentuh berucap, "Terima kasih, Nana. Maaf merepotkanmu."Naomi tidak suka Dylan memanggilnya "Nana", seolah-olah mereka sangat akrab. Namun, Naomi tidak berkomentar. Hal ini karena dia tidak ingin bicara panjang lebar dengan Dylan.Dylan memberi Naomi sebuah kantong belanja berlogo Hermes. Sudah pasti harga barang di dalamnya sangat mahal. Dylan berujar, "Ini hadiah untukmu. Terima kasih kamu sudah memasak untuk Rayden."Naomi tidak menerima hadiah itu. Dia membalas, "Nggak usah. Yang penting besok kamu bisa bantu aku ajak Caden keluar."Dylan menimpali, "Kamu tenang saja. Kita sudah janji, besok dia pasti datang."Naomi baru merasa tenang. Dia berkata, "Kamu bawa pulang hadiahnya, aku nggak butuh. Oh, iya. Tolong kamu sampaikan pada ayah Rayden, ke depannya dia bisa telepon aku untuk urusan Rayden. Jan
Read more

Bab 132

Dulu, Rayden selalu mengabaikan Dylan meskipun Dylan sudah berusaha menghiburnya. Saat Dylan hendak pulang, dia dan Caden merokok di lantai bawah."Harus diakui Naomi memang hebat," ujar Dylan. Mereka sudah mengundang banyak koki hebat, tetapi semuanya gagal untuk meningkatkan nafsu makan Rayden. Anehnya, Naomi malah berhasil.Dylan bertanya, "Kenapa kamu nggak langsung meminta Naomi untuk menjaga Rayden?"Caden membuang abu rokok dan menyahut seraya mengernyit, "Naomi pernah datang sekali. Tapi, Rayden mengusirnya karena nggak suka."Dylan menimpali, "Ha? Rayden nggak menyukai Naomi, dia hanya menyukai masakannya?"Caden mengangguk. Dylan menanggapi, "Mungkin Rayden merasa Naomi terlalu cantik, jadi dia khawatir. Dia mengira kamu dan Naomi akan bersama."Caden mengisap rokoknya. Dia juga sependapat. Selama ini, Rayden tidak suka Caden berhubungan dengan wanita lain. Rayden membantu ibunya untuk mengawasi Caden!Dylan menyarankan, "Coba biarkan mereka lebih sering berhubungan. Naomi it
Read more

Bab 133

Robbin menceritakan, "Iya. Katanya, waktu itu pria botak menindih Naomi. Jadi, Naomi langsung mengamuk dan terus bilang mereka yang mendesaknya.""Setelah itu, para bawahan nggak melihat apa yang dilakukan Naomi. Tiba-tiba, pria botak pingsan. Ada bawahan yang curiga pria botak pingsan karena nggak pernah melihat wanita secantik Naomi. Dia terlalu antusias," lanjut Robbin.Alasan ini tidak masuk akal. Caden bertanya, "Di tubuhnya ada racun, nggak?"Robbin menyahut, "Nggak ada."Caden berpesan, "Suruh juniormu awasi pria botak itu. Kalau ada perkembangan baru, kabari aku."Robbin mengiakan. Sesudah mengakhiri panggilan telepon, Caden menyalakan rokok. Ketika dia sampai di lokasi hari ini, pria botak itu menindih Naomi.Mana mungkin orang yang tidak punya penyakit tiba-tiba lumpuh total? Apa yang dilakukan Naomi kepada pria botak itu?Jika Naomi bisa membuat pria botak itu menjadi lumpuh total tanpa diketahui semua orang di lokasi, itu berarti dia sangat hebat. Tentu saja Caden tidak per
Read more

Bab 134

Sudah jelas Caden juga melihat Naomi. Semalam Caden tidak bisa tidur lagi. Dia ingin meminta Naomi untuk membuat sarapan Rayden. Namun, Caden merasa sangat kesal saat teringat ciuman Naomi di supermarket.Caden tidak ingin mencari Naomi. Hal ini yang membuat Caden dilema semalaman. Dia terus mempertimbangkan untuk mencari Naomi.Akhirnya, Caden tidak menghubungi Naomi dan dia tidak bisa tidur semalaman. Pagi ini, entah kenapa Caden tiba-tiba berpakaian rapi dan turun ke lantai bawah.Caden tidak tahu alasan dirinya turun ke lantai bawah. Jadi, dia merokok. Alhasil, Naomi datang sebelum Caden menghabiskan rokoknya.Sekarang sepertinya Caden tahu jawabannya, seolah-olah dia turun ke lantai bawah untuk menunggu Naomi. Mereka berdua bertatapan. Tidak ada yang berbicara ataupun maju.Jarak di antara mereka sekitar 8 meter. Mereka masih memandang satu sama lain. Setelah beberapa saat, angin dingin berembus. Naomi bersin.Naomi tidak rela menghabiskan uang untuk naik taksi. Jadi, hari ini Nao
Read more

Bab 135

Naomi memasak untuk Rayden bukan demi uang. Namun, hanya orang bodoh yang menolak uang. Dua puluh juta setiap hari. Meskipun untuk membayar utang, hal ini akan meringankan beban hidup Naomi."Apa Rayden makan semua makanan semalam?" tanya Naomi.Caden menyahut, "Iya. Dia menghabiskan semua makanannya. Tapi, dia paling suka dengan kentang balado."Naomi menimpali, "Kentang balado, ya? Oke. Nanti siang aku masak itu lagi."Sikap Naomi melunak karena pengaruh uang. Angin dingin berembus lagi, Naomi menarik napas. Hidungnya memerah.Caden mengamati Naomi sejenak, lalu berkata seraya mengernyit, "Ikut aku masuk."Caden berbalik dan berjalan menuju pintu gedung. Naomi segera berujar, "Lebih baik aku nggak masuk. Nanti Rayden marah kalau lihat aku."Caden membalas, "Rayden baru bangun jam 6.30 pagi."Sekarang baru pukul 6 lewat, tetapi Naomi tetap enggan masuk. Rayden belum bangun, ini berarti Naomi akan berduaan dengan Caden. Naomi merasa hal ini kurang pantas.Caden sudah sampai di depan pi
Read more

Bab 136

Rayden berbaring telentang dan tubuhnya ditutupi selimut. Dia tertidur pulas. Naomi duduk dengan hati-hati, lalu membelai wajah Rayden.Rayden begitu tampan dan menggemaskan, kenapa ibunya tega meninggalkannya? Apa yang dipikirkan ibu Rayden?Naomi tidak mengerti karena dia tidak akan tega meninggalkan anaknya. Biarpun tidak menyukai ayah Rayden yang selalu bersikap dingin, Naomi juga akan mencari cara untuk pergi dengan membawa anak.Naomi mulai memeriksa nadi Rayden. Tiba-tiba, Rayden meraih pergelangan tangan Naomi dan berseru, "Mama!"Naomi tertegun. Caden yang berdiri di depan pintu juga mengernyit. Mereka berdua tidak berani bergerak ataupun bersuara.Kemudian, Rayden membuka mata dan memandangi Naomi. Sementara itu, Naomi yang kaget menahan napas. Dia takut Rayden mengamuk.Rayden mengamati Naomi sesaat, lalu tiba-tiba duduk dan memanggil dengan ekspresi gembira, "Mama!"Naomi kebingungan. Rayden berujar, "Ternyata Mama benar-benar sudah pulang! Mama, kapan kamu pulang? Apa kamu
Read more

Bab 137

Setelah beberapa saat, Naomi tiba-tiba tersengal-sengal dan dahinya berkeringat. Caden memanggil seraya mengernyit, "Naomi!"Naomi berujar dengan mata memerah, "Kondisi Rayden sekarang sangat buruk! Dia ...."Caden menahan napas. Dia berusaha menahan kepanikannya dan bertanya, "Dia kenapa?"Naomi menjelaskan, "Di dalam jiwa Rayden sama sekali nggak ada kehidupan, nggak ada cahaya, air, atau apa pun yang bisa membuatnya lanjut bertahan hidup. Hanya ada kabut tebal dan angin gurun.""Rayden berbaring di padang gurun yang sepi dengan sekujur tubuh yang terluka. Dia sekarat ... dan nggak bisa bertahan lagi," lanjut Naomi.Caden yang terkejut menyergah, "Apa maksudnya nggak bisa bertahan lagi? Cepat jelaskan!"Naomi menyahut, "Di dalam dunia spiritualnya, Rayden sekarat. Saat Rayden nggak bisa bertahan lagi, di dunia nyata dia akan ....""Apa?" tanya Caden.Naomi menjawab, "Dia akan mati."Caden terdiam. Naomi meneruskan. "Saat kehilangan semangat hidup dan keyakinan di dalam dunia spiritua
Read more

Bab 138

Naomi pernah membaca sebuah kasus di internet. Seorang ayah malas mengurus anaknya yang menderita penyakit bipolar. Jadi, dia tega merantai dan mengurung anaknya di kandang.Saat kasus ini terekspos, anak itu ditemukan meringkuk di sudut kandang. Seluruh tubuhnya sangat kotor dan dingin. Anak itu sudah tidak bernyawa.Selain itu, ada kasus lain di Kota Cardia. Seorang ayah tega mendorong kedua anaknya yang baru berusia sekitar 2 tahun dari gedung demi membangun keluarga dengan kekasih barunya. Kedua anak itu pun meninggal.Ada orang tua yang sangat bertanggung jawab, ada pula orang tua yang tidak ada bedanya dengan iblis. Naomi tidak memahami Caden karena kemungkinan Caden adalah pria yang menyakitinya beberapa tahun lalu.Jadi, Naomi tidak menyukai Caden. Mungkin Caden bukan orang baik, tetapi dia pasti ayah yang baik. Naomi bisa melihat Caden sangat memperhatikan Rayden.Naomi menghampiri sepeda listrik, lalu membersihkan salju pada sepeda listrik itu. Setelah ragu-ragu sejenak, Naom
Read more

Bab 139

Entah apa yang dikatakan penelepon, Clara berujar dengan sinis, "Oke."Sesudah mengakhiri panggilan telepon, Clara memandang Jessica dan berucap, "Sudah diselidiki. Caden nggak menyukai Naomi. Mereka berhubungan karena Rayden. Naomi menguasai ilmu psikologi anak, jadi Caden meminta Naomi mengobati Rayden."Jessica yang panik menyergah, "Apa? Dia bisa mengobati Rayden? Gawat! Kalau Naomi bisa menyembuhkan Rayden, Caden pasti rela memberikan apa pun kepada Naomi!"Clara tetap berbicara dengan tenang, "Nggak mungkin bisa sembuh. Naomi bahkan nggak punya sertifikat, dia itu penipu. Naomi hanya beruntung karena membantu Calvin 2 kali, makanya Caden berharap Naomi bisa menyembuhkan Rayden."Jessica bertanya, "Penipu? Maksudmu, dia memanfaatkan Rayden untuk mendekati Caden?""Iya," jawab Clara.Jessica menimpali, "Kalau begitu, kita langsung ungkap tujuannya!"Clara membalas, "Nggak usah. Kalau dia bisa memanfaatkan Rayden, kita juga bisa.""Bu, apa rencanamu?" tanya Jessica.Clara menjelaska
Read more

Bab 140

Caden mendekati Naomi, lalu mengambil kotak makanan yang jatuh di tanah. Dia tidak berbicara dan hanya mengamati Naomi.Naomi mendongak. Dia terperangah saat melihat Caden yang tidak berniat membantunya. Naomi membentak, "Cepat tarik aku!"Naomi jatuh demi mengantar makanan untuk putra Caden. Sementara itu, Caden baru mengulurkan tangan sesudah ragu-ragu sesaat.Telapak tangan Caden menghadap ke bawah. Sudah jelas dia tidak ingin Naomi menarik tangannya. Dia hanya berniat meminjam lengannya.Apa maksud Caden mewaspadai Naomi? Apa dia itu wanita genit? Naomi emosi. Dia tidak menyentuh lengan Caden, melainkan menarik celananya dan berusaha berdiri.Caden membelalak. Sebelum dia sempat meluapkan emosinya, Naomi yang terhuyung hampir menabrak tubuh Caden.Naomi yang panik memelotot. Dia langsung meraih dasi Caden. Namun, Naomi tergelincir lagi dan hampir terjatuh. Caden yang ditarik Naomi pun ikut tumbang.Saat mereka hampir terjatuh ke tanah, Caden yang gesit segera merangkul pinggang Nao
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
45
DMCA.com Protection Status