Share

Bab 136

Penulis: Erlina
Rayden berbaring telentang dan tubuhnya ditutupi selimut. Dia tertidur pulas. Naomi duduk dengan hati-hati, lalu membelai wajah Rayden.

Rayden begitu tampan dan menggemaskan, kenapa ibunya tega meninggalkannya? Apa yang dipikirkan ibu Rayden?

Naomi tidak mengerti karena dia tidak akan tega meninggalkan anaknya. Biarpun tidak menyukai ayah Rayden yang selalu bersikap dingin, Naomi juga akan mencari cara untuk pergi dengan membawa anak.

Naomi mulai memeriksa nadi Rayden. Tiba-tiba, Rayden meraih pergelangan tangan Naomi dan berseru, "Mama!"

Naomi tertegun. Caden yang berdiri di depan pintu juga mengernyit. Mereka berdua tidak berani bergerak ataupun bersuara.

Kemudian, Rayden membuka mata dan memandangi Naomi. Sementara itu, Naomi yang kaget menahan napas. Dia takut Rayden mengamuk.

Rayden mengamati Naomi sesaat, lalu tiba-tiba duduk dan memanggil dengan ekspresi gembira, "Mama!"

Naomi kebingungan. Rayden berujar, "Ternyata Mama benar-benar sudah pulang! Mama, kapan kamu pulang? Apa kamu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
syukurlah...awal yang bagus......
goodnovel comment avatar
anik sriantiningsih
kali ini edisi yg sangat mengharukan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 137

    Setelah beberapa saat, Naomi tiba-tiba tersengal-sengal dan dahinya berkeringat. Caden memanggil seraya mengernyit, "Naomi!"Naomi berujar dengan mata memerah, "Kondisi Rayden sekarang sangat buruk! Dia ...."Caden menahan napas. Dia berusaha menahan kepanikannya dan bertanya, "Dia kenapa?"Naomi menjelaskan, "Di dalam jiwa Rayden sama sekali nggak ada kehidupan, nggak ada cahaya, air, atau apa pun yang bisa membuatnya lanjut bertahan hidup. Hanya ada kabut tebal dan angin gurun.""Rayden berbaring di padang gurun yang sepi dengan sekujur tubuh yang terluka. Dia sekarat ... dan nggak bisa bertahan lagi," lanjut Naomi.Caden yang terkejut menyergah, "Apa maksudnya nggak bisa bertahan lagi? Cepat jelaskan!"Naomi menyahut, "Di dalam dunia spiritualnya, Rayden sekarat. Saat Rayden nggak bisa bertahan lagi, di dunia nyata dia akan ....""Apa?" tanya Caden.Naomi menjawab, "Dia akan mati."Caden terdiam. Naomi meneruskan. "Saat kehilangan semangat hidup dan keyakinan di dalam dunia spiritua

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 138

    Naomi pernah membaca sebuah kasus di internet. Seorang ayah malas mengurus anaknya yang menderita penyakit bipolar. Jadi, dia tega merantai dan mengurung anaknya di kandang.Saat kasus ini terekspos, anak itu ditemukan meringkuk di sudut kandang. Seluruh tubuhnya sangat kotor dan dingin. Anak itu sudah tidak bernyawa.Selain itu, ada kasus lain di Kota Cardia. Seorang ayah tega mendorong kedua anaknya yang baru berusia sekitar 2 tahun dari gedung demi membangun keluarga dengan kekasih barunya. Kedua anak itu pun meninggal.Ada orang tua yang sangat bertanggung jawab, ada pula orang tua yang tidak ada bedanya dengan iblis. Naomi tidak memahami Caden karena kemungkinan Caden adalah pria yang menyakitinya beberapa tahun lalu.Jadi, Naomi tidak menyukai Caden. Mungkin Caden bukan orang baik, tetapi dia pasti ayah yang baik. Naomi bisa melihat Caden sangat memperhatikan Rayden.Naomi menghampiri sepeda listrik, lalu membersihkan salju pada sepeda listrik itu. Setelah ragu-ragu sejenak, Naom

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 139

    Entah apa yang dikatakan penelepon, Clara berujar dengan sinis, "Oke."Sesudah mengakhiri panggilan telepon, Clara memandang Jessica dan berucap, "Sudah diselidiki. Caden nggak menyukai Naomi. Mereka berhubungan karena Rayden. Naomi menguasai ilmu psikologi anak, jadi Caden meminta Naomi mengobati Rayden."Jessica yang panik menyergah, "Apa? Dia bisa mengobati Rayden? Gawat! Kalau Naomi bisa menyembuhkan Rayden, Caden pasti rela memberikan apa pun kepada Naomi!"Clara tetap berbicara dengan tenang, "Nggak mungkin bisa sembuh. Naomi bahkan nggak punya sertifikat, dia itu penipu. Naomi hanya beruntung karena membantu Calvin 2 kali, makanya Caden berharap Naomi bisa menyembuhkan Rayden."Jessica bertanya, "Penipu? Maksudmu, dia memanfaatkan Rayden untuk mendekati Caden?""Iya," jawab Clara.Jessica menimpali, "Kalau begitu, kita langsung ungkap tujuannya!"Clara membalas, "Nggak usah. Kalau dia bisa memanfaatkan Rayden, kita juga bisa.""Bu, apa rencanamu?" tanya Jessica.Clara menjelaska

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 140

    Caden mendekati Naomi, lalu mengambil kotak makanan yang jatuh di tanah. Dia tidak berbicara dan hanya mengamati Naomi.Naomi mendongak. Dia terperangah saat melihat Caden yang tidak berniat membantunya. Naomi membentak, "Cepat tarik aku!"Naomi jatuh demi mengantar makanan untuk putra Caden. Sementara itu, Caden baru mengulurkan tangan sesudah ragu-ragu sesaat.Telapak tangan Caden menghadap ke bawah. Sudah jelas dia tidak ingin Naomi menarik tangannya. Dia hanya berniat meminjam lengannya.Apa maksud Caden mewaspadai Naomi? Apa dia itu wanita genit? Naomi emosi. Dia tidak menyentuh lengan Caden, melainkan menarik celananya dan berusaha berdiri.Caden membelalak. Sebelum dia sempat meluapkan emosinya, Naomi yang terhuyung hampir menabrak tubuh Caden.Naomi yang panik memelotot. Dia langsung meraih dasi Caden. Namun, Naomi tergelincir lagi dan hampir terjatuh. Caden yang ditarik Naomi pun ikut tumbang.Saat mereka hampir terjatuh ke tanah, Caden yang gesit segera merangkul pinggang Nao

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 141

    Jalanan licin, jadi sepeda listrik yang dikendarai Naomi tidak stabil. Dia agak kesulitan menjalankan sepeda listriknya.Melihat gerak-gerik Naomi yang kikuk, Caden tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia pun pulang ke rumah.Kebetulan Caden bertemu dengan Irwan yang keluar untuk membuang sampah. Irwan sudah tinggal di kompleks ini selama bertahun-tahun. Jadi, dia sangat familiar dengan ibunya Caden, begitu pula dengan putranya.Irwan adalah orang yang cerewet. Begitu melihat Caden, dia langsung bertanya, "Caden, kamu pulang sendirian? Mana Naomi?""Naomi masih ada urusan, dia sudah pergi," jawab Caden."Sudah pergi? Kalian belum tinggal bersama?" tanya Irwan.Sudut bibir Caden berkedut. Dia menyahut, "Kakek Irwan salah paham. Kami bukan pasangan kekasih."Irwan membalas, "Sudahlah, kamu itu orang dewasa. Untuk apa malu kalau pacaran? Aku pandai membaca wajah orang. Karakteristik wajah Naomi sangat bagus, dia itu orang yang punya keberuntungan.""Selain itu, Naomi bisa membawa keberuntu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 142

    Naomi terpaksa duduk. Dia sangat kebingungan. Aryan berucap, "Aku sudah lama nggak bertemu kamu. Bagaimana kabarmu?""Um, baik," sahut Naomi. Dia meminum kopi untuk meredakan keterkejutannya.Aryan berkata, "Beberapa tahun yang lalu, kamu tertimpa masalah. Camila juga celaka karena kamu. Kudengar, selama ini Camila terus mencarimu. Sekarang kamu sudah pulang, Camila pasti sangat senang."Aryan juga merupakan senior Naomi. Dia seangkatan dengan Leon. Aryan menyukai Camila. Dulu, Aryan sering mengantar makanan lezat ke asrama Camila, Naomi, dan Tiara demi mengejar Camila.Aryan juga berusaha menyenangkan hati Naomi dan Tiara untuk mendekati Camila. Jadi, Naomi cukup dekat dengan Aryan.Naomi berusaha menenangkan dirinya dan bertanya, "Apa belakangan ini kamu menghubungi Camila?"Aryan menjawab, "Nggak. Sejak Camila bersama dengan Leon, kami nggak pernah berhubungan lagi. Kamu juga tahu aku pernah mengejar Camila, jadi aku menghindari Camila supaya dia nggak repot."Naomi menimpali, "Aku

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 143

    Naomi berkata dengan ketus, "Caden nggak datang! Dia menyuruh orang lain untuk mewakilinya bertemu denganku!"Dylan mengomentari, "Bisa-bisanya Caden berbuat seperti itu. Keterlaluan sekali!"Naomi menimpali, "Tolong kamu tanya dia sekarang, dia itu pria jantan atau bukan? Aku nggak pernah bertemu orang yang keterlaluan seperti dia! Caden sudah berjanji untuk bertemu denganku, tapi malah menyuruh orang lain mewakilinya! Apa maksudnya?""Caden mengingkari janjinya, seorang pria sejati nggak akan berbuat seperti ini! Dasar pria nggak tahu malu! Dia bahkan nggak berani bertemu wanita, dasar pengecut! Dia nggak pantas jadi pria, aku benar-benar meremehkannya!" lanjut Naomi.Naomi terus memarahi Caden sehingga Dylan pun terperangah. Bahkan, Dylan tidak berani melontarkan ucapan seperti ini. Naomi benar-benar bernyali.Dylan bukan hanya mengaktifkan pengeras suara, dia juga meletakkan ponselnya di depan Caden agar Caden bisa mendengar dengan jelas. Sayang sekali jika Caden tidak mendengar Na

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 144

    Naomi hampir terjatuh. Tiba-tiba, seseorang meraih lengan Naomi, lalu menariknya dan menangkap tubuhnya.Naomi melihat pria di depannya. Jantungnya berdegup kencang. Dia ketakutan karena hari ini dia sudah jatuh berulang kali.Wanita yang terjatuh tadi terkilir. Dia berusaha berdiri sambil dipapah. Wanita itu menghardik Caden seraya menangis, "Benar-benar keterlaluan! Beraninya kamu mendorongku dari tangga!""Kamu mau bunuh aku, ya? Aku ini kakak kandung ayahmu! Beraninya kamu memperlakukanku seperti ini! Kamu memang nggak berperikemanusiaan, dasar keponakan nggak berbakti!" lanjut wanita itu.Caden menggenggam lengan Naomi dengan erat dan tidak melepaskannya. Naomi juga bisa merasakan tenaga Caden makin kuat setelah mendengar ucapan wanita itu.Naomi meringis kesakitan, tetapi dia tidak berani bersuara. Caden mengancam sembari menatap Sonia dengan dingin, "Jangan menguji kesabaranku! Kalau kalian berani menyinggung Rayden lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Aura Caden sangat m

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1186

    “Atasan sudah berulang kali berpesan pada kita untuk nggak bocorkan informasi ini, tapi kamu malah kasih data-datanya ke orang luar. Dari mana datangnya nyalimu itu! Kalau dia beberkan hal ini, kamu bisa tanggung jawab? Memangnya kamu nggak tahu akan betapa mengerikan situasinya kalau masyarakat panik?”Robbin menjelaskan dengan sabar, “Aku suruh dia datang kemari untuk minta bantuannya. Dia sangat hebat dalam pengobatan tradisional, juga adalah temanku yang bisa dipercaya. Dia nggak akan bocorkan informasi ini.”Salvia mengejek, “Bisa dipercaya? Dari mana kamu tahu dia bisa dipercaya? Dari tampangnya yang cantik?”Hari ini, suasana hati Salvia pada dasarnya sudah buruk. Berhubung dipermalukan Caden lagi, dia pun murka dan meluapkan amarahnya pada Robbin.“Dia hebat? Memangnya dia lulusan universitas mana? Dia kerja di rumah sakit mana? Kalau dia sehebat itu, kenapa dia nggak bergabung sama Asosiasi Medika? Dia bahkan nggak direkrut Asosiasi Medika, tapi kamu malah bilang dia hebat. Ap

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1185

    Robbin mendekati Naomi dan berbisik, “Dia itu cucu kandung Pak Anton. Menurutku, dia datang untuk numpang dapat pujian. Kalau kita berhasil kendalikan virus ini, dia bisa rebut jasanya. Kalau gagal, dia juga nggak perlu takut disalahkan karena masih ada banyak pakar senior yang akan disalahkan.”Naomi bertanya dengan kening berkerut, “Siapa itu Pak Anton?”“Ketua Asosiasi Medika.”Naomi pun terdiam. Pantas saja Salvia begitu arogan. Ternyata dia diutus kemari dengan mengandalkan koneksi. Cucu kandung Ketua Asosiasi Medika setara dengan putri bangsawan di dunia medis.Asosiasi Medika adalah organisasi yang memiliki wewenang di dunia medis. Semua ahli medis terkenal di dalam negeri merupakan anggota dari Asosiasi Medika. Asosiasi ini sangat terkenal dan mempunyai koneksi luas. Siapa pun yang menduduki posisi sebagai ketua asosiasi, siapa pula yang akan menjadi bosnya.Bagaimanapun juga, yang namanya manusia pasti harus menjalani siklus hidup. Tidak peduli apa pekerjaannya, bagaimana lata

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1184

    Caden sudah tidak tahan mendengar kearoganan Salvia. Dia muncul di samping Naomi dengan ekspresi dingin dan berujar, “Aku nggak peduli kamu itu siapa. Coba saja kalau kamu berani lanjut memarahi istriku!”Caden sebenarnya tidak ingin ikut campur dalam percakapan wanita. Namun, Salvia sudah keterlaluan dan jelas perlu ditegur.Salvia langsung menoleh ke arah Caden dan hendak memakinya. Akan tetapi, begitu melihat tampang Caden, dia langsung tercengang. Pria di hadapannya benar-benar tampan! Selain tampan, tubuhnya juga sangat bagus. Apa dia itu seorang artis?Salvia menenangkan diri, lalu berkata dengan lembut, “Aku nggak marah kok, cuma lagi jalankan pekerjaanku. Kamu itu siapa?”“Kamu nggak layak tahu!” jawab Caden dengan dingin. Dia sama sekali tidak peduli pada harga diri Salvia.Salvia baru berumur sekitar 20-an tahun. Ini adalah masa-masa seorang wanita suka melihat cowok tampan dan sangat mementingkan harga diri. Berhubung sudah terbiasa dimanjakan di rumah, dia yang tiba-tiba di

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1183

    Baru saja Naomi hendak menjawab, tiba-tiba terdengar seruan tajam seorang wanita di luar pintu.“Sudah kubilang kalian nggak boleh menjenguknya! Mau kalian nangis juga nggak guna! Ini peraturan rumah sakit! Aku benar-benar nggak pernah ketemu keluarga pasien yang begitu nggak pengertian kayak kalian. Sudah kubilang, dia cuma dikarantina, belum mati. Buat apa kalian nangis? Kalau kalian tunda waktu kami temukan obat penawarnya dan orangnya benar-benar mati, itu salah kalian sendiri!”Di sisi lain, terdengar suara tercekat wanita lain yang memohon, “Ini hari ulang tahun anak kami. Dia sudah rindu sama ayahnya. Kami nggak boleh melihatnya dari jauh?”“Nggak boleh! Aku sudah bilang berulang kali. Nggak boleh, ya nggak boleh! Kalau kalian ganggu aku lagi, aku akan suruh satpam usir kalian! Nyebelin banget sih!”Wanita yang tiba-tiba marah itu membuat anak kecil ketakutan dan menangis.Naomi pun mengerutkan kening, lalu berjalan keluar ruangan. Di koridor, terdapat total 3 orang yang terdiri

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1182

    Leon melangkah maju dengan garang. Alhasil ....Sebelum Leon sempat mendekati Caden, Caden sudah menendangnya hingga dia terpental sangat jauh. Setelah berkelahi secara langsung, Leon baru menyadari seberapa besar perbedaannya dengan Caden.Gerakan Caden sangat lincah, juga bertenaga dan tepat sasaran. Jangankan memukul Caden, Leon bahkan tidak sempat menghindari serangan Caden. Setelah meninju wajah Leon beberapa kali, Caden menendang lututnya sehingga Leon langsung jatuh berlutut di lantai. Kemudian, Caden yang berekspresi dingin berdiri di belakang Leon dan membidik tepat pergelangan kakinya sebelum menginjaknya dengan kuat.Seiring dengan suara tulang patah yang nyaring, Leon pun berteriak kesakitan, “Ah!”Namun, Caden masih belum mengampuni Leon. Dia menendang tulang rusuk Leon sehingga Leon terpental sangat jauh. Tulang rusuk Leon pun patah akibat tendangan itu.Caden berjalan mendekati Leon dengan ekspresi suram. Kali ini, tidak ada lagi kearoganan dan ejekan dalam mata Leon sa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1181

    Leon berseru dengan marah, “Aku orang picik, sedangkan dia pria sejati? Kalau dia itu pria sejati, dia nggak akan bilang mencintaimu, tapi malah bawa kamu datang untuk meneliti virus baru dan obat penawarnya!”“Kamu tahu seberapa berbahaya virus ini? Begitu nggak hati-hati, kamu akan langsung terinfeksi! Setelah terinfeksi, kamu akan sangat menderita! Ini nggak ada bedanya dengan mau celakai kamu, juga nggak peduli sama hidup dan matimu!”Begitu mendengar ucapan Leon, Naomi makin murka dan menyahut sambil menggertakkan gigi, “Caden nggak membujukku untuk meneliti virus ini! Aku sendiri yang mau melakukannya! Dia setuju aku datang kemari bukan karena nggak peduli sama hidup dan matiku, tapi karena tahu dia nggak akan bisa menghentikanku!”“Sebaliknya kamu. Kamu juga tahu seberapa berbahaya virus ini? Kamu tahu betapa menderitanya orang yang terinfeksi virus ini? Tapi, kamu malah mau gunakan virus ini untuk celakai orang? Kenapa kamu bisa sekejam itu!”Leon berseru, “Ini semua demi kamu!

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1180

    Leon awalnya mengira Naomi tidak akan peduli padanya dalam waktu dekat. Jadi, saat melihat Naomi berjalan mendekatinya, dia merasa sangat gembira. Setelah berjarak dekat dengan Naomi, dia menyapa, “Naomi.”“Plak!” Begitu mendengar sahutan Leon, Naomi langsung menamparnya. Kepala Leon terkulai ke samping akibat tamparan itu. Di pipinya, terlihat bekas telapak tangan yang sangat jelas.Leon menoleh ke arah Naomi dan menatapnya dengan perasaan campur aduk. “Naomi ....”Naomi menggertakkan gigi dan berseru dengan tubuh gemetar, “Aku bukan cuma salah menilaimu, juga terlalu meremehkanmu. Leon, kamu benar-benar hebat! Kamu sudah sepenuhnya mengubah pengertianku terhadap sampah masyarakat!”“Aku pernah ketemu banyak sampah masyarakat, tapi nggak pernah ketemu sama yang separah kamu! Selain mau celakai Camila, Paman Herbert, dan Keluarga Nandara, kamu juga berniat untuk celakai rakyat jelata? Leon, kamu benar-benar nggak layak jadi manusia!”Leon yang ditampar tidak sedih, malah berkata dengan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1179

    Setelah menerima data-data yang bersangkutan dengan virus itu, Naomi pun memusatkan semua perhatiannya pada hal ini hingga lupa makan dan tidur. Meskipun sudah membaca sampai jam 3 dini hari, dia masih menolak untuk tidur. Jika bukan karena dipaksa Caden, dia mungkin akan bergadang.Setelah tidur tidak sampai 4 jam, Naomi bangun pagi-pagi keesokan harinya dan lanjut meneliti hal ini seharian. Saat menjelang malam, dia tiba-tiba berkata, “Aku mau pergi ke rumah sakit.”Melihat ekspresi Naomi yang serius, Caden bertanya, “Nggak bisa ditunda?”“Nggak bisa! Aku harus pergi sekarang!”Caden tahu tidak ada gunanya dia menghentikan Naomi. Jadi, dia pun menemani Naomi. Joseph dan anak-anak tahu Naomi sedang menyibukkan hal serius. Mereka menyuruhnya untuk bekerja dengan tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan urusan rumah.Selama perjalanan, Naomi tidak berhenti mengerutkan keningnya. Caden menggenggam tangannya dan berkata, “Yang penting kamu sudah berusaha yang terbaik. Untuk sisanya, kita se

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1178

    Caden pulang di malam hari. Begitu dia mendekati Naomi, Naomi langsung berkata, “Kamu sudah merokok, juga pergi ke rumah sakit. Ada apa? Apa ada masalah?”Indera penciuman Naomi sangat sensitif, terutama dalam mencium bau obat dan rokok. Caden pun tertegun setelah mendengar ucapan Naomi.Naomi lanjut berkata, “Jujurlah padaku. Kalau kamu menutupinya dariku, aku akan makin khawatir.”Caden akhirnya menjawab jujur, “Aku pergi ke rumah sakit untuk ketemu Robbin.”“Karena masalah obat penawar?”“Emm.”“Ada apa dengan obat penawarnya? Hari ini, Camila juga meneleponku untuk tanya masalah obat penawar dan virus itu. Leon sudah menghubunginya.”Caden bertanya dengan kening berkerut, “Apa yang dikatakan Leon?”“Dia masih mau pakai Paman Herbert buat ancam Camila supaya bisa rebut harta Keluarga Nandara. Dia bilang cuma dia yang bisa tolong Paman Herbert.”“Suruh Camila abaikan dia.”“Emm. Apa yang kamu dan Robbin gusarkan? Bukannya Paman Herbert nggak terinfeksi virus?”Naomi tidak mengetahui

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status