Naomi terpaksa duduk. Dia sangat kebingungan. Aryan berucap, "Aku sudah lama nggak bertemu kamu. Bagaimana kabarmu?""Um, baik," sahut Naomi. Dia meminum kopi untuk meredakan keterkejutannya.Aryan berkata, "Beberapa tahun yang lalu, kamu tertimpa masalah. Camila juga celaka karena kamu. Kudengar, selama ini Camila terus mencarimu. Sekarang kamu sudah pulang, Camila pasti sangat senang."Aryan juga merupakan senior Naomi. Dia seangkatan dengan Leon. Aryan menyukai Camila. Dulu, Aryan sering mengantar makanan lezat ke asrama Camila, Naomi, dan Tiara demi mengejar Camila.Aryan juga berusaha menyenangkan hati Naomi dan Tiara untuk mendekati Camila. Jadi, Naomi cukup dekat dengan Aryan.Naomi berusaha menenangkan dirinya dan bertanya, "Apa belakangan ini kamu menghubungi Camila?"Aryan menjawab, "Nggak. Sejak Camila bersama dengan Leon, kami nggak pernah berhubungan lagi. Kamu juga tahu aku pernah mengejar Camila, jadi aku menghindari Camila supaya dia nggak repot."Naomi menimpali, "Aku
Naomi berkata dengan ketus, "Caden nggak datang! Dia menyuruh orang lain untuk mewakilinya bertemu denganku!"Dylan mengomentari, "Bisa-bisanya Caden berbuat seperti itu. Keterlaluan sekali!"Naomi menimpali, "Tolong kamu tanya dia sekarang, dia itu pria jantan atau bukan? Aku nggak pernah bertemu orang yang keterlaluan seperti dia! Caden sudah berjanji untuk bertemu denganku, tapi malah menyuruh orang lain mewakilinya! Apa maksudnya?""Caden mengingkari janjinya, seorang pria sejati nggak akan berbuat seperti ini! Dasar pria nggak tahu malu! Dia bahkan nggak berani bertemu wanita, dasar pengecut! Dia nggak pantas jadi pria, aku benar-benar meremehkannya!" lanjut Naomi.Naomi terus memarahi Caden sehingga Dylan pun terperangah. Bahkan, Dylan tidak berani melontarkan ucapan seperti ini. Naomi benar-benar bernyali.Dylan bukan hanya mengaktifkan pengeras suara, dia juga meletakkan ponselnya di depan Caden agar Caden bisa mendengar dengan jelas. Sayang sekali jika Caden tidak mendengar Na
Naomi hampir terjatuh. Tiba-tiba, seseorang meraih lengan Naomi, lalu menariknya dan menangkap tubuhnya.Naomi melihat pria di depannya. Jantungnya berdegup kencang. Dia ketakutan karena hari ini dia sudah jatuh berulang kali.Wanita yang terjatuh tadi terkilir. Dia berusaha berdiri sambil dipapah. Wanita itu menghardik Caden seraya menangis, "Benar-benar keterlaluan! Beraninya kamu mendorongku dari tangga!""Kamu mau bunuh aku, ya? Aku ini kakak kandung ayahmu! Beraninya kamu memperlakukanku seperti ini! Kamu memang nggak berperikemanusiaan, dasar keponakan nggak berbakti!" lanjut wanita itu.Caden menggenggam lengan Naomi dengan erat dan tidak melepaskannya. Naomi juga bisa merasakan tenaga Caden makin kuat setelah mendengar ucapan wanita itu.Naomi meringis kesakitan, tetapi dia tidak berani bersuara. Caden mengancam sembari menatap Sonia dengan dingin, "Jangan menguji kesabaranku! Kalau kalian berani menyinggung Rayden lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Aura Caden sangat m
Jantung Naomi berdebar kencang. Tubuhnya gemetaran. Kalau tidak bersandar pada dinding, Naomi pasti jatuh. Kakinya terasa lemas.Saat mendengar teriakan histeris Caden dari dalam rumah, Naomi baru tersadar. Dia bergegas naik ke lantai 6.Sesampainya di rumah, Naomi melihat Caden sedang melakukan resusitasi pada Rayden. Saat ini, Rayden berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam. Wajahnya sangat pucat.Naomi merasa sedih, air matanya mengalir. Dia segera menghampiri Rayden, lalu berlutut di lantai dan memeriksa nadi Rayden. Nadi Rayden tidak berdenyut lagi.Naomi terkejut, hatinya terasa sangat sakit. Dadanya sesak. Naomi ingin melakukan akupunktur pada Rayden, dia bergumam, "Jarum ...."Hanya saja, tubuh Naomi bergetar hebat karena terlalu emosional dan gugup. Dia bahkan tidak bisa memegang jarum. Naomi yang panik menangis sambil memarahi diri sendiri, "Kamu memang nggak berguna!"Naomi ingin menenangkan dirinya dan segera melakukan akupunktur pada Rayden. Namun, dia tidak bisa men
Caden lebih antusias daripada Naomi! Jika hari ini Rayden mati, Caden juga tidak ingin hidup lagi. Tanpa Rayden, hidup Caden tidak ada artinya.Yahya dan Robbin juga menangis. Kejadian hari ini benar-benar membuat mereka takut! Sesampainya di rumah sakit, para petugas medis sibuk memeriksa kondisi Rayden.Setelah memastikan kondisi Rayden tidak kritis lagi, Naomi meninggalkan rumah sakit tanpa berpamitan. Hari ini, salju lebat turun tanpa henti. Suhu udara sangat rendah. Namun, Naomi malah berkeringat karena terlalu gugup.Naomi ingin pulang dan mandi untuk meredakan ketegangannya. Dia juga tidak menanyakan tentang Sonia. Naomi tidak ingin terlalu mencampuri urusan keluarga Caden. Dia hanya memperhatikan Rayden.Naomi pun merasa tenang karena Rayden sudah selamat. Tak lama setelah Naomi pergi, Tony datang ke rumah sakit bersama sekelompok orang.Semua keluarga bibi Caden juga datang, begitu pula anggota keluarga yang lain. Puluhan orang memenuhi koridor rumah sakit.Tony bertanya denga
"Cepat pergi dari sini. Jangan ganggu aku," ujar Caden. Ucapan ini entah ditujukan kepada siapa. Selesai bicara, Caden mematikan rokoknya dan berjalan masuk ke kamar Rayden."Caden ...," panggil Tony.Namun, Steven langsung menghentikannya dan berkata dengan datar, "Pak Tony, sebaiknya kamu beristirahat di rumah saja. Sekarang Kak Caden sedang kalut, dia malas bicara."Tony bertanya seraya mengernyit, "Bagaimana kondisi Rayden?"Steven menyahut, "Kondisinya nggak kritis lagi."Tony baru mengembuskan napas lega, begitu pula Sonia. Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Pangestu yang lain tampak berbeda-beda.Dari semua anggota Keluarga Pangestu, hanya Tony yang tidak ingin Rayden mati. Bagaimanapun, dia masih ingin memanfaatkan Rayden untuk mengendalikan anggota Keluarga Pangestu yang lain.Semua anggota Keluarga Pangestu yang lain berharap Rayden mati. Lebih cepat, lebih baik. Keluarga Pangestu hanya melahirkan seorang penerus di setiap generasi.Caden hanya memiliki 1 putra, jadi Ke
Sesampainya di rumah sakit, Naomi tidak berani langsung masuk ke kamar Rayden. Dia berdiri di luar pintu sambil diam-diam melihat ke dalam kamar.Melihat Rayden yang memakai baju pasien duduk di depan jendela sembari melihat ke luar, Naomi merasa kasihan.Dulu, Naomi mendengar Robbin mengatakan Rayden suka duduk di depan jendela untuk menunggu ibunya. Rayden berharap bisa langsung melihat ibunya saat kembali, lalu keluar dan menghambur ke pelukan ibunya.Bahkan, Naomi bisa membayangkan momen itu. Seorang wanita cantik yang lembut tiba-tiba muncul di luar jendela dan melihat Rayden. Wanita itu tersenyum seraya melambaikan tangannya kepada Rayden dan berseru, 'Rayden, Mama sudah pulang!'Rayden sangat gembira. Dia bergegas keluar dari kamar, lalu menghambur ke pelukan ibunya. Momen itu begitu indah. Kala itu, Rayden pasti merasa dirinya adalah anak yang paling bahagia di dunia.Entah kenapa wanita itu tega meninggalkan anak yang begitu menggemaskan. Apa wanita itu tahu Rayden sangat meri
Caden menyalakan rokok. Angin berembus, asap rokok membuat Naomi batuk. Caden memandang Naomi. Sesudah ragu-ragu sesaat, dia mematikan rokoknya.Naomi langsung melihat Caden. Hari ini, sikap Caden kepadanya lebih baik dari biasanya. Saat teringat sesuatu, Naomi merasa gugup.Caden berkata, "Terima kasih karena hari ini kamu sudah menyelamatkan Rayden.""Sama-sama," balas Naomi."Kamu mau apa?" tanya Caden."Nggak ada," sahut Naomi.Caden menimpali, "Kamu sudah menyelamatkan Rayden, jadi kamu boleh mengajukan permintaan apa pun. Aku akan memenuhi permintaanmu."Naomi menanggapi, "Nggak usah. Kamu nggak suka aku dan aku juga nggak suka kamu. Jadi, kamu nggak perlu menyerahkan dirimu untuk membalas kebaikanku. Aku nggak akan terima."Sebelum datang ke rumah sakit, Dylan tiba-tiba menelepon Naomi. Awalnya Dylan berterima kasih kepada Naomi karena sudah menyelamatkan Rayden.Kemudian, Dylan mengatakan Caden ingin menyerahkan dirinya kepada Naomi. Namun, Caden merasa malu untuk mengungkitnya
Keluarga Cempaka menyerahkan Maria pada Joseph. Namun, Joseph malah tidak menjaga Maria dengan baik. Joseph memang bersalah.Joseph menyahut, "Maria ada di lantai atas. Sekarang dia lagi tidur. Naomi dan anak-anaknya bantu aku jaga dia. Aku ... bersalah pada Maria dan Keluarga Cempaka ...."Ravindra menyela, "Nanti kita baru bicarakan masalah keluarga kita."Kemudian, ketiga kakak Maria melihat anggota Keluarga Khoman. Tatapan mereka sangat dingin.Naomi dan ketiga anaknya sangat antusias. Hayden berseru sambil mengepalkan tangannya, "Mereka memang kakaknya Nenek Maria!"Jayden melompat dan menimpali, "Mereka hebat sekali! Mereka mau membantu Nenek Maria balas dendam!"Mata Braden berbinar-binar. Akhirnya, anggota Keluarga Cempaka datang. Mata Naomi memerah. Ketiga pria ini adalah pamannya!Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Khoman menjadi muram begitu melihat Keluarga Cempaka. Ketiga pria ini adalah saudara kembar. Nama mereka Ravindra, Danendra, dan Surendra.Kemudian, ibu mere
Yugo yang teringat sesuatu terbelalak dan berujar, "Aduh! Joseph, kamu bahkan melindungi Naomi dan anak-anaknya. Apa kamu menganggap Naomi putrimu karena dia mirip dengan Celine?"Yugo tertawa, lalu melanjutkan, "Kamu nggak usah berharap lagi. Kalau Naomi itu putrimu, aku akan jadi pembantumu dan ikut margamu!"Joseph membalas dengan geram, "Keluarga Howie nggak terima orang sepertimu!"Yugo menimpali, "Putrimu sudah mati. Dia nggak akan kembali lagi. Kamu nggak usah berkhayal!""Kamu nggak berhak mengomentari putriku!" tegur Joseph. Dia tidak ingin membicarakan masalah putrinya lagi. Joseph menyindir, "Pria seperti Keenan memang susah dicari. Jadi, sebaiknya kamu segera umumkan Keenan itu menantumu supaya nggak direbut orang lain."Yugo menegaskan, "Aku akan umumkan hari ini agar semua orang tahu anak yang kamu besarkan panggil aku 'ayah'."Abian mengetuk tongkatnya dan membentak, "Diam kamu!"Selama ini, Abian tidak menyukai Keenan. Dia memang tampan, berpendidikan tinggi, dan cukup
Jangankan orang lain, bahkan Abian juga memandang rendah putranya! Yugo tidak pernah serius bekerja dan hanya tahu bersenang-senang setiap hari.Yugo seumuran dengan Joseph, tetapi dia sama sekali tidak bisa menandingi Joseph. Yugo benar-benar anak yang tidak berguna! Bahkan Lisa lebih pintar dari Yugo. Jika Yugo bukan anak sulung, Abian pasti langsung mendepaknya!Saat Abian hendak bicara, Yugo tiba-tiba berlutut di depan Joseph. Abian dan Joseph terkejut. Abian yang merasa malu memukul Yugo dengan tongkat dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yugo yang bingung segera berdiri. Alhasil, dia malah berlutut lagi. Bahkan, kali ini dia bersujud kepada Joseph.Ekspresi Joseph sangat muram. Dia mengamati Yugo dengan ekspresi curiga. Joseph tidak tahu apa yang dilakukan Yugo.Abian yang marah langsung memukul Yugo dengan tongkat seraya menegur, "Seharusnya kamu berlutut kepada orang tuamu, kenapa kamu berlutut pada Joseph? Memalukan sekali! Cepat berdiri!"Yugo menanggapi, "Bukan, Ayah. Aku
Melihat kondisi Joseph yang menyedihkan, Abian berbicara dengan ekspresi sinis, "Reputasi Keluarga Khoman rusak dan kami mengalami kerugian secara finansial. Semuanya karena anak liar bernama Hayden itu. Bukannya mereka harus memberi penjelasan kepada Keluarga Khoman?"Joseph menatap Abian seraya membalas, "Lisa membayar pembunuh untuk menghabisi Hayden dengan sadis dan mengambinghitamkan Maria. Bukannya Keluarga Khoman juga harus memberi keluarga Naomi dan Keluarga Howie penjelasan?"Abian mencibir dan menimpali, "Itu perbuatan pelayan Lisa. Apa hubungannya dengan Keluarga Khoman? Jangan asal tuduh kami!"Abian berdiri, lalu melanjutkan, "Berhubung kamu sudah pulang, aku langsung jelaskan saja. Hari ini, aku datang untuk membawa Keenan, Hayden, dan Naomi. Aku langsung pergi setelah kamu serahkan ketiga orang ini. Kalau nggak ...."Joseph mengernyit. Abian mengancam, "Joseph, kamu itu juniorku. Aku melihatmu tumbuh besar. Jadi, aku sarankan sebaiknya kamu tahu diri.""Kamu juga tahu ko
Kalau Joseph tidak menghadapi krisis, status Keluarga Khoman tidak bisa dibandingkan dengan Joseph. Namun, sekarang pengaruh ayah Lisa di Kota Haidi jauh lebih besar daripada Joseph.Jadi, asalkan Keluarga Khoman turun tangan, Joseph juga tidak bisa berbuat apa-apa biarpun tahu Keenan dan lainnya menyiksa Maria. Keenan yakin Keluarga Khoman pasti datang karena dia tahu rahasia mereka.Tak lama kemudian, anggota Keluarga Khoman datang membawa bawahan. Penjaga pintu kediaman Keluarga Howie adalah kaki tangan Lisa. Begitu melihat ayahnya Lisa, penjaga pintu langsung menyambutnya dengan ramah dan membiarkannya masuk.Anggota Keluarga Khoman pergi ke gedung utama. Saat hendak masuk, mereka dicegat pengawal yang berjaga di depan pintu. Pengawal Joseph berkata, "Maaf, Pak Abian. Bosku memerintahkan siapa pun nggak boleh masuk gedung utama tanpa persetujuannya."Setelah kejadian tadi, Joseph segera menghubungi pengawal kepercayaannya. Dia menyuruh mereka melindungi Naomi, anak-anak, dan Maria.
Pengawal menahan Keenan. Sementara itu, Keenan berteriak, "Lepaskan aku! Kenapa kalian tangkap aku? Tangkap wanita sialan itu! Aku ini anggota Bu Lisa, Naomi itu musuh!"Keenan mengira mereka adalah pengawal Keluarga Howie. Dia menganggap mereka adalah kaki tangannya.Namun, semua pengawal ini diutus Caden untuk melindungi Naomi. Tentu saja, mereka tidak mendengar perintah Keenan. Melihat Keenan memberontak, pengawal langsung mematahkan tangannya.Keenan berteriak kesakitan, lalu membentak, "Apa kalian berniat mengkhianati Bu Lisa demi wanita biasa yang datang dari luar kota? Benar-benar bodoh! Kalian ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Keenan ditinju sampai babak belur. Kacamata Keenan hancur dan dia tergeletak di tanah. Kondisinya sangat menyedihkan.Naomi berujar sembari memelototi Keenan, "Cepat atau lambat, orang yang berbuat jahat pasti akan kena karma!"Keenan membalas dengan geram, "Kamu ... pasti akan menyesal! Kamu pasti mati!"Hayden menendang Keenan, lalu menimpali, "Kam
Keenan melanjutkan, "Joseph membantuku hanya untuk membangun citranya sebagai filantropis. Aku ini cuma pion dalam organisasi amalnya. Lebih tepatnya, aku cuma anjing liar yang dipeliharanya!"Naomi kaget setelah mendengar ucapan Keenan. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan orang berengsek yang mempunyai pemikiran abnormal seperti ini.Keenan menganggap Joseph tidak menyayanginya hanya karena dia sibuk mencari putri kandungnya? Dia juga menganggap Joseph mencelakainya karena menyuruhnya menjaga Maria dan menghalanginya pacaran dengan wanita jahat?Justru Joseph sangat menghargai Keenan karena memercayakan istrinya kepada Keenan. Dia juga tidak ingin Keenan berhubungan dengan wanita jahat. Logika Keenan benar-benar aneh!Sebelum datang, Naomi berencana untuk meminta penjelasan pada Keenan. Namun, sekarang Naomi merasa tidak perlu lagi. Orang berengsek seperti ini tidak akan menyadari kesalahan sendiri.Naomi bertanya, "Bagaimana dengan Dokter Umran? Dia sudah kenal Pak Joseph b
Setelah menenangkan dirinya, Joseph kembali ke ruangan kantor wakil presdir lagi. Kali ini, sebelum Joseph bicara, wakil presdir berujar, "Aku tahu. Berdasarkan sifatmu, kamu pasti berniat lapor polisi biarpun aku nggak memerintahkan kapal untuk kembali."Wakil presdir menambahkan, "Tapi, kalau kami berani berbuat seperti itu, berarti kami nggak takut kamu lapor polisi. Coba kamu tebak apa alasannya."Joseph menatap wakil presdir sembari bertanya, "Apa?""Karena kami punya informasi yang ingin kamu ketahui," sahut wakil presdir.Joseph terdiam sejenak, lalu berucap seraya mengernyit, "Celine!"Wakil presdir berkata, "Iya. Bos dari barang-barang terlarang itu tahu keberadaan Celine."Joseph bertanya sambil memelotot, "Celine ada di mana?"Wakil presdir menjelaskan, "Aku juga nggak tahu. Dia cuma suruh aku sampaikan padamu, jangan halangi dia. Setelah dia berhasil mendapatkan barangnya, dia akan memberitahumu keberadaan putrimu. Kalau kamu nggak patuh, jangan harap kamu bisa tahu informa
Alhasil, tidak ada yang menghiraukan perintah Joseph. Semua kapal tetap berlayar. Mereka adalah bawahan wakil presdir. Sekarang mereka sama sekali tidak menghormati Joseph lagi.Joseph yang marah bergegas masuk ke ruangan kantor wakil presdir. Dia langsung meninju wakil presdir.Wakil presdir menyeka darah di hidungnya, tetapi dia tidak melawan Joseph. Dia berucap dengan ekspresi muram, "Aku anggap tinju ini untuk membayar budimu yang sudah membimbingku selama bertahun-tahun."Joseph masih ingin memukul wakil presdir, tetapi asisten menghentikannya, "Pak, tenangkan dirimu."Joseph marah-marah, "Dasar berengsek! Aku memercayaimu makanya aku memberimu kuasa yang besar. Tapi, kamu malah mengkhianatiku! Beraninya kamu membuat aturan tanpa persetujuanku dan mengirim barang-barang terlarang!"Wakil presdir ini diangkat oleh Joseph. Dia mempunyai kuasa untuk mewakili Joseph mengurus perusahaan. Jadi, barang-barang terlarang ini baru bisa dikirim tanpa sepengetahuan Joseph.Wakil presdir beruj