"Cepat pergi dari sini. Jangan ganggu aku," ujar Caden. Ucapan ini entah ditujukan kepada siapa. Selesai bicara, Caden mematikan rokoknya dan berjalan masuk ke kamar Rayden."Caden ...," panggil Tony.Namun, Steven langsung menghentikannya dan berkata dengan datar, "Pak Tony, sebaiknya kamu beristirahat di rumah saja. Sekarang Kak Caden sedang kalut, dia malas bicara."Tony bertanya seraya mengernyit, "Bagaimana kondisi Rayden?"Steven menyahut, "Kondisinya nggak kritis lagi."Tony baru mengembuskan napas lega, begitu pula Sonia. Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Pangestu yang lain tampak berbeda-beda.Dari semua anggota Keluarga Pangestu, hanya Tony yang tidak ingin Rayden mati. Bagaimanapun, dia masih ingin memanfaatkan Rayden untuk mengendalikan anggota Keluarga Pangestu yang lain.Semua anggota Keluarga Pangestu yang lain berharap Rayden mati. Lebih cepat, lebih baik. Keluarga Pangestu hanya melahirkan seorang penerus di setiap generasi.Caden hanya memiliki 1 putra, jadi Ke
Sesampainya di rumah sakit, Naomi tidak berani langsung masuk ke kamar Rayden. Dia berdiri di luar pintu sambil diam-diam melihat ke dalam kamar.Melihat Rayden yang memakai baju pasien duduk di depan jendela sembari melihat ke luar, Naomi merasa kasihan.Dulu, Naomi mendengar Robbin mengatakan Rayden suka duduk di depan jendela untuk menunggu ibunya. Rayden berharap bisa langsung melihat ibunya saat kembali, lalu keluar dan menghambur ke pelukan ibunya.Bahkan, Naomi bisa membayangkan momen itu. Seorang wanita cantik yang lembut tiba-tiba muncul di luar jendela dan melihat Rayden. Wanita itu tersenyum seraya melambaikan tangannya kepada Rayden dan berseru, 'Rayden, Mama sudah pulang!'Rayden sangat gembira. Dia bergegas keluar dari kamar, lalu menghambur ke pelukan ibunya. Momen itu begitu indah. Kala itu, Rayden pasti merasa dirinya adalah anak yang paling bahagia di dunia.Entah kenapa wanita itu tega meninggalkan anak yang begitu menggemaskan. Apa wanita itu tahu Rayden sangat meri
Caden menyalakan rokok. Angin berembus, asap rokok membuat Naomi batuk. Caden memandang Naomi. Sesudah ragu-ragu sesaat, dia mematikan rokoknya.Naomi langsung melihat Caden. Hari ini, sikap Caden kepadanya lebih baik dari biasanya. Saat teringat sesuatu, Naomi merasa gugup.Caden berkata, "Terima kasih karena hari ini kamu sudah menyelamatkan Rayden.""Sama-sama," balas Naomi."Kamu mau apa?" tanya Caden."Nggak ada," sahut Naomi.Caden menimpali, "Kamu sudah menyelamatkan Rayden, jadi kamu boleh mengajukan permintaan apa pun. Aku akan memenuhi permintaanmu."Naomi menanggapi, "Nggak usah. Kamu nggak suka aku dan aku juga nggak suka kamu. Jadi, kamu nggak perlu menyerahkan dirimu untuk membalas kebaikanku. Aku nggak akan terima."Sebelum datang ke rumah sakit, Dylan tiba-tiba menelepon Naomi. Awalnya Dylan berterima kasih kepada Naomi karena sudah menyelamatkan Rayden.Kemudian, Dylan mengatakan Caden ingin menyerahkan dirinya kepada Naomi. Namun, Caden merasa malu untuk mengungkitnya
Caden yang teringat sesuatu bertanya, "Kamu nggak berencana menetap di Kota Jawhar?""Nggak," sahut Naomi.Caden bertanya lagi, "Kenapa?"Naomi menjawab, "Aku nggak suka kota ini.""Apa karena masalahmu terekspos di internet 6 tahun lalu?" tanya Caden.Naomi langsung merasa tidak senang begitu Caden mengungkit masalah ini. Dia memelototi Caden.Caden melanjutkan, "Yang lalu biarlah berlalu. Kalau kamu mau tinggal di Kota Jawhar, aku bisa membantumu. Kamu nggak usah khawatir masalahmu terekspos lagi di internet. Kamu juga ....""Aku nggak mau tinggal di Kota Jawhar! Kamu nggak usah ikut campur urusanku!" bentak Naomi. Kemudian, dia langsung pergi.Naomi tidak ingin Caden terlalu memperhatikan masalah ini karena kemungkinan besar keberadaan anaknya akan terungkap.Caden tidak mengerti. Dia memandangi sosok Naomi dengan ekspresi muram. Memangnya ucapan Caden salah?Kenapa Naomi tiba-tiba merasa tidak senang? Perubahan sikapnya sangat cepat. Apa salahnya jika Caden ingin membantu Naomi? Wa
Robbin berjalan kemari.“Ada apa dengan Bu Naomi? Dia kelihatan panik sekali. Dia bahkan nggak ladeni aku ketika aku menyapanya.”Caden menyerahkan kotak makan ke dalam pelukan Leon. “Aku pergi merokok dulu!” Selesai berbicara, Caden langsung berjalan pergi dengan emosi.Leon pun terbengong. “Ada apa ini? Satunya kelihatan panik. Satunya lagi kelihatan sedang marah. Apa mereka lagi bertengkar?”Semua orang juga tahu Naomi telah menyelamatkan Rayden. Sikap Caden terhadap Naomi juga sudah membaik. Namun, baru saja beberapa jam berlalu, mereka malah bertengkar lagi?…Caden sedang merokok di balkon. Hatinya terasa sangat penat.Saat disalahpahami oleh Sonia, Caden juga tidak merasakan apa-apa. Namun, saat disalahpahami oleh Naomi, dia malah merasa sangat kesal.Caden menyuruh Andrew kemari. “Apa yang terjadi semalam?”Andrew adalah pengawal yang paling dipercayai Caden. Posisinya setara dengan Steven. Hanya saja, karakter Andrew berbeda dengan Steven. Andrew memiliki tinggi badan yang ham
Caden meninggalkan rumah sakit, lalu bergegas melaju ke pemakaman. Hari ini, Bastian akan dikebumikan. Upacara kematiannya diadakan pada pagi hari ini.Suasana hati Caden sedang tidak bagus. Sebagai asisten, tentu saja Steven menyadarinya.Steven pun mengendarai mobil sembari membujuknya, “Kak Caden, kalau kamu merasa nggak senang, kamu bisa jelaskan semua dengan Bu Caden. Kamu nggak usah memendamnya di dalam hati. Kalian selalu saja seperti ini. Bu Naomi pasti juga akan merasa nggak nyaman.”Caden membalas dengan suara dingin, “Memangnya apa hubungannya kalau hatinya terasa nggak nyaman?”Ujung bibir Steven berkedut. “Nggak ada hubungannya sama aku, tapi aku merasa dia sudah mempengaruhi suasana hatimu. Aku lagi perhatian sama kamu.”“Dari mana kamu tahu dia sudah mempengaruhiku?”Hah? Apa masih perlu dipertanyakan lagi? Sepertinya orang buta juga bisa menyadarinya!Steven memaksa dirinya untuk tersenyum. “Bagaimanapun, Bu Naomi itu adalah penyelamat Rayden, apalagi dia itu wanita. Me
“Apa ada yang nggak bisa dibicarakan dari telepon? Ada masalah apa sampai perlu bicara di hadapan orang banyak?”“Lebih jelas untuk bicara langsung.”Tony merasa sangat tidak puas. “Katakanlah! Masalah apa?”Ekspresi Caden kelihatan datar. “Aku ingin tanya Kakek. Sebelum terjadi sesuatu dengan Bastian, apa yang Kakek bicarakan dengan Albert?”Ketika mengungkit nama “Albert”, raut wajah Tony langsung berubah drastis! Dia melebarkan kedua matanya, menatap Caden lekat-lekat.Semua orang di sekitar juga tidak bodoh. Mereka bisa merasakan ada yang aneh. Suara desas-desus mulai kedengaran.“Siapa si Albert itu?”“Aku dengar-dengar, sebelumnya Bastian dan teman-temannya pernah melecehkan seorang gadis. Kemudian, gadis itu mengakhiri hidupnya dengan lompat dari atas gedung. Sepertinya Albert itu adalah adik kandungnya gadis itu.”“Maksudmu, Bastian dibunuh oleh Albert?”“Dia hanyalah seorang preman kaleng. Seandainya nggak ada yang mendukungnya dari belakang, mana mungkin dia memiliki kesempat
Saat ini, Braden sedang sekolah di taman kanak-kanak. Tiba-tiba jam tangan pintar di dalam saku celananya bergetar. Dia menurunkan kelopak matanya melirik sekilas, lalu permisi ke toilet.Berhubung Braden sangat mengikuti masalah Caden, otomatis dia juga mengikuti masalah Tony. Braden selalu tahu jika Tony mencari Caden.Braden menerima pesan masuk dari Evano.[ Tuan Peretas, majikanku ingin meminta bantuanmu. Ini sedikit bentuk ketulusan hatinya. Mohon diterima. ]Braden menyipitkan matanya melihat foto itu. Dia spontan merasa kaget!Tony malah ingin menggunakan barang itu untuk melakukan transaksi! Apa Tony tahu seberapa berharganya barang ini? Apa dia tidak tahu sulit untuk bisa mendapatkannya? Bahkan, Braden dan Caden saja tidak memilikinya!Dengar-dengar Caden sedang mencari-cari barang ini, tetapi dia masih belum mendapatkannya. Dengan adanya barang ini, apa yang perlu Braden khawatirkan lagi?Sebenarnya Tony juga bisa memanfaatkan barang ini, kenapa Tony mesti mencari Braden?B
Keluarga Cempaka menyerahkan Maria pada Joseph. Namun, Joseph malah tidak menjaga Maria dengan baik. Joseph memang bersalah.Joseph menyahut, "Maria ada di lantai atas. Sekarang dia lagi tidur. Naomi dan anak-anaknya bantu aku jaga dia. Aku ... bersalah pada Maria dan Keluarga Cempaka ...."Ravindra menyela, "Nanti kita baru bicarakan masalah keluarga kita."Kemudian, ketiga kakak Maria melihat anggota Keluarga Khoman. Tatapan mereka sangat dingin.Naomi dan ketiga anaknya sangat antusias. Hayden berseru sambil mengepalkan tangannya, "Mereka memang kakaknya Nenek Maria!"Jayden melompat dan menimpali, "Mereka hebat sekali! Mereka mau membantu Nenek Maria balas dendam!"Mata Braden berbinar-binar. Akhirnya, anggota Keluarga Cempaka datang. Mata Naomi memerah. Ketiga pria ini adalah pamannya!Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Khoman menjadi muram begitu melihat Keluarga Cempaka. Ketiga pria ini adalah saudara kembar. Nama mereka Ravindra, Danendra, dan Surendra.Kemudian, ibu mere
Yugo yang teringat sesuatu terbelalak dan berujar, "Aduh! Joseph, kamu bahkan melindungi Naomi dan anak-anaknya. Apa kamu menganggap Naomi putrimu karena dia mirip dengan Celine?"Yugo tertawa, lalu melanjutkan, "Kamu nggak usah berharap lagi. Kalau Naomi itu putrimu, aku akan jadi pembantumu dan ikut margamu!"Joseph membalas dengan geram, "Keluarga Howie nggak terima orang sepertimu!"Yugo menimpali, "Putrimu sudah mati. Dia nggak akan kembali lagi. Kamu nggak usah berkhayal!""Kamu nggak berhak mengomentari putriku!" tegur Joseph. Dia tidak ingin membicarakan masalah putrinya lagi. Joseph menyindir, "Pria seperti Keenan memang susah dicari. Jadi, sebaiknya kamu segera umumkan Keenan itu menantumu supaya nggak direbut orang lain."Yugo menegaskan, "Aku akan umumkan hari ini agar semua orang tahu anak yang kamu besarkan panggil aku 'ayah'."Abian mengetuk tongkatnya dan membentak, "Diam kamu!"Selama ini, Abian tidak menyukai Keenan. Dia memang tampan, berpendidikan tinggi, dan cukup
Jangankan orang lain, bahkan Abian juga memandang rendah putranya! Yugo tidak pernah serius bekerja dan hanya tahu bersenang-senang setiap hari.Yugo seumuran dengan Joseph, tetapi dia sama sekali tidak bisa menandingi Joseph. Yugo benar-benar anak yang tidak berguna! Bahkan Lisa lebih pintar dari Yugo. Jika Yugo bukan anak sulung, Abian pasti langsung mendepaknya!Saat Abian hendak bicara, Yugo tiba-tiba berlutut di depan Joseph. Abian dan Joseph terkejut. Abian yang merasa malu memukul Yugo dengan tongkat dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yugo yang bingung segera berdiri. Alhasil, dia malah berlutut lagi. Bahkan, kali ini dia bersujud kepada Joseph.Ekspresi Joseph sangat muram. Dia mengamati Yugo dengan ekspresi curiga. Joseph tidak tahu apa yang dilakukan Yugo.Abian yang marah langsung memukul Yugo dengan tongkat seraya menegur, "Seharusnya kamu berlutut kepada orang tuamu, kenapa kamu berlutut pada Joseph? Memalukan sekali! Cepat berdiri!"Yugo menanggapi, "Bukan, Ayah. Aku
Melihat kondisi Joseph yang menyedihkan, Abian berbicara dengan ekspresi sinis, "Reputasi Keluarga Khoman rusak dan kami mengalami kerugian secara finansial. Semuanya karena anak liar bernama Hayden itu. Bukannya mereka harus memberi penjelasan kepada Keluarga Khoman?"Joseph menatap Abian seraya membalas, "Lisa membayar pembunuh untuk menghabisi Hayden dengan sadis dan mengambinghitamkan Maria. Bukannya Keluarga Khoman juga harus memberi keluarga Naomi dan Keluarga Howie penjelasan?"Abian mencibir dan menimpali, "Itu perbuatan pelayan Lisa. Apa hubungannya dengan Keluarga Khoman? Jangan asal tuduh kami!"Abian berdiri, lalu melanjutkan, "Berhubung kamu sudah pulang, aku langsung jelaskan saja. Hari ini, aku datang untuk membawa Keenan, Hayden, dan Naomi. Aku langsung pergi setelah kamu serahkan ketiga orang ini. Kalau nggak ...."Joseph mengernyit. Abian mengancam, "Joseph, kamu itu juniorku. Aku melihatmu tumbuh besar. Jadi, aku sarankan sebaiknya kamu tahu diri.""Kamu juga tahu ko
Kalau Joseph tidak menghadapi krisis, status Keluarga Khoman tidak bisa dibandingkan dengan Joseph. Namun, sekarang pengaruh ayah Lisa di Kota Haidi jauh lebih besar daripada Joseph.Jadi, asalkan Keluarga Khoman turun tangan, Joseph juga tidak bisa berbuat apa-apa biarpun tahu Keenan dan lainnya menyiksa Maria. Keenan yakin Keluarga Khoman pasti datang karena dia tahu rahasia mereka.Tak lama kemudian, anggota Keluarga Khoman datang membawa bawahan. Penjaga pintu kediaman Keluarga Howie adalah kaki tangan Lisa. Begitu melihat ayahnya Lisa, penjaga pintu langsung menyambutnya dengan ramah dan membiarkannya masuk.Anggota Keluarga Khoman pergi ke gedung utama. Saat hendak masuk, mereka dicegat pengawal yang berjaga di depan pintu. Pengawal Joseph berkata, "Maaf, Pak Abian. Bosku memerintahkan siapa pun nggak boleh masuk gedung utama tanpa persetujuannya."Setelah kejadian tadi, Joseph segera menghubungi pengawal kepercayaannya. Dia menyuruh mereka melindungi Naomi, anak-anak, dan Maria.
Pengawal menahan Keenan. Sementara itu, Keenan berteriak, "Lepaskan aku! Kenapa kalian tangkap aku? Tangkap wanita sialan itu! Aku ini anggota Bu Lisa, Naomi itu musuh!"Keenan mengira mereka adalah pengawal Keluarga Howie. Dia menganggap mereka adalah kaki tangannya.Namun, semua pengawal ini diutus Caden untuk melindungi Naomi. Tentu saja, mereka tidak mendengar perintah Keenan. Melihat Keenan memberontak, pengawal langsung mematahkan tangannya.Keenan berteriak kesakitan, lalu membentak, "Apa kalian berniat mengkhianati Bu Lisa demi wanita biasa yang datang dari luar kota? Benar-benar bodoh! Kalian ...."Sebelum menyelesaikan ucapannya, Keenan ditinju sampai babak belur. Kacamata Keenan hancur dan dia tergeletak di tanah. Kondisinya sangat menyedihkan.Naomi berujar sembari memelototi Keenan, "Cepat atau lambat, orang yang berbuat jahat pasti akan kena karma!"Keenan membalas dengan geram, "Kamu ... pasti akan menyesal! Kamu pasti mati!"Hayden menendang Keenan, lalu menimpali, "Kam
Keenan melanjutkan, "Joseph membantuku hanya untuk membangun citranya sebagai filantropis. Aku ini cuma pion dalam organisasi amalnya. Lebih tepatnya, aku cuma anjing liar yang dipeliharanya!"Naomi kaget setelah mendengar ucapan Keenan. Ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan orang berengsek yang mempunyai pemikiran abnormal seperti ini.Keenan menganggap Joseph tidak menyayanginya hanya karena dia sibuk mencari putri kandungnya? Dia juga menganggap Joseph mencelakainya karena menyuruhnya menjaga Maria dan menghalanginya pacaran dengan wanita jahat?Justru Joseph sangat menghargai Keenan karena memercayakan istrinya kepada Keenan. Dia juga tidak ingin Keenan berhubungan dengan wanita jahat. Logika Keenan benar-benar aneh!Sebelum datang, Naomi berencana untuk meminta penjelasan pada Keenan. Namun, sekarang Naomi merasa tidak perlu lagi. Orang berengsek seperti ini tidak akan menyadari kesalahan sendiri.Naomi bertanya, "Bagaimana dengan Dokter Umran? Dia sudah kenal Pak Joseph b
Setelah menenangkan dirinya, Joseph kembali ke ruangan kantor wakil presdir lagi. Kali ini, sebelum Joseph bicara, wakil presdir berujar, "Aku tahu. Berdasarkan sifatmu, kamu pasti berniat lapor polisi biarpun aku nggak memerintahkan kapal untuk kembali."Wakil presdir menambahkan, "Tapi, kalau kami berani berbuat seperti itu, berarti kami nggak takut kamu lapor polisi. Coba kamu tebak apa alasannya."Joseph menatap wakil presdir sembari bertanya, "Apa?""Karena kami punya informasi yang ingin kamu ketahui," sahut wakil presdir.Joseph terdiam sejenak, lalu berucap seraya mengernyit, "Celine!"Wakil presdir berkata, "Iya. Bos dari barang-barang terlarang itu tahu keberadaan Celine."Joseph bertanya sambil memelotot, "Celine ada di mana?"Wakil presdir menjelaskan, "Aku juga nggak tahu. Dia cuma suruh aku sampaikan padamu, jangan halangi dia. Setelah dia berhasil mendapatkan barangnya, dia akan memberitahumu keberadaan putrimu. Kalau kamu nggak patuh, jangan harap kamu bisa tahu informa
Alhasil, tidak ada yang menghiraukan perintah Joseph. Semua kapal tetap berlayar. Mereka adalah bawahan wakil presdir. Sekarang mereka sama sekali tidak menghormati Joseph lagi.Joseph yang marah bergegas masuk ke ruangan kantor wakil presdir. Dia langsung meninju wakil presdir.Wakil presdir menyeka darah di hidungnya, tetapi dia tidak melawan Joseph. Dia berucap dengan ekspresi muram, "Aku anggap tinju ini untuk membayar budimu yang sudah membimbingku selama bertahun-tahun."Joseph masih ingin memukul wakil presdir, tetapi asisten menghentikannya, "Pak, tenangkan dirimu."Joseph marah-marah, "Dasar berengsek! Aku memercayaimu makanya aku memberimu kuasa yang besar. Tapi, kamu malah mengkhianatiku! Beraninya kamu membuat aturan tanpa persetujuanku dan mengirim barang-barang terlarang!"Wakil presdir ini diangkat oleh Joseph. Dia mempunyai kuasa untuk mewakili Joseph mengurus perusahaan. Jadi, barang-barang terlarang ini baru bisa dikirim tanpa sepengetahuan Joseph.Wakil presdir beruj