Share

Bab 147

Author: Erlina
last update Last Updated: 2024-08-19 15:11:10
"Cepat pergi dari sini. Jangan ganggu aku," ujar Caden. Ucapan ini entah ditujukan kepada siapa. Selesai bicara, Caden mematikan rokoknya dan berjalan masuk ke kamar Rayden.

"Caden ...," panggil Tony.

Namun, Steven langsung menghentikannya dan berkata dengan datar, "Pak Tony, sebaiknya kamu beristirahat di rumah saja. Sekarang Kak Caden sedang kalut, dia malas bicara."

Tony bertanya seraya mengernyit, "Bagaimana kondisi Rayden?"

Steven menyahut, "Kondisinya nggak kritis lagi."

Tony baru mengembuskan napas lega, begitu pula Sonia. Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Pangestu yang lain tampak berbeda-beda.

Dari semua anggota Keluarga Pangestu, hanya Tony yang tidak ingin Rayden mati. Bagaimanapun, dia masih ingin memanfaatkan Rayden untuk mengendalikan anggota Keluarga Pangestu yang lain.

Semua anggota Keluarga Pangestu yang lain berharap Rayden mati. Lebih cepat, lebih baik. Keluarga Pangestu hanya melahirkan seorang penerus di setiap generasi.

Caden hanya memiliki 1 putra, jadi Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
syukurlah rayden selamat...semangat Naomi...sembuhkan rayden
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 148

    Sesampainya di rumah sakit, Naomi tidak berani langsung masuk ke kamar Rayden. Dia berdiri di luar pintu sambil diam-diam melihat ke dalam kamar.Melihat Rayden yang memakai baju pasien duduk di depan jendela sembari melihat ke luar, Naomi merasa kasihan.Dulu, Naomi mendengar Robbin mengatakan Rayden suka duduk di depan jendela untuk menunggu ibunya. Rayden berharap bisa langsung melihat ibunya saat kembali, lalu keluar dan menghambur ke pelukan ibunya.Bahkan, Naomi bisa membayangkan momen itu. Seorang wanita cantik yang lembut tiba-tiba muncul di luar jendela dan melihat Rayden. Wanita itu tersenyum seraya melambaikan tangannya kepada Rayden dan berseru, 'Rayden, Mama sudah pulang!'Rayden sangat gembira. Dia bergegas keluar dari kamar, lalu menghambur ke pelukan ibunya. Momen itu begitu indah. Kala itu, Rayden pasti merasa dirinya adalah anak yang paling bahagia di dunia.Entah kenapa wanita itu tega meninggalkan anak yang begitu menggemaskan. Apa wanita itu tahu Rayden sangat meri

    Last Updated : 2024-08-19
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 149

    Caden menyalakan rokok. Angin berembus, asap rokok membuat Naomi batuk. Caden memandang Naomi. Sesudah ragu-ragu sesaat, dia mematikan rokoknya.Naomi langsung melihat Caden. Hari ini, sikap Caden kepadanya lebih baik dari biasanya. Saat teringat sesuatu, Naomi merasa gugup.Caden berkata, "Terima kasih karena hari ini kamu sudah menyelamatkan Rayden.""Sama-sama," balas Naomi."Kamu mau apa?" tanya Caden."Nggak ada," sahut Naomi.Caden menimpali, "Kamu sudah menyelamatkan Rayden, jadi kamu boleh mengajukan permintaan apa pun. Aku akan memenuhi permintaanmu."Naomi menanggapi, "Nggak usah. Kamu nggak suka aku dan aku juga nggak suka kamu. Jadi, kamu nggak perlu menyerahkan dirimu untuk membalas kebaikanku. Aku nggak akan terima."Sebelum datang ke rumah sakit, Dylan tiba-tiba menelepon Naomi. Awalnya Dylan berterima kasih kepada Naomi karena sudah menyelamatkan Rayden.Kemudian, Dylan mengatakan Caden ingin menyerahkan dirinya kepada Naomi. Namun, Caden merasa malu untuk mengungkitnya

    Last Updated : 2024-08-19
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 150

    Caden yang teringat sesuatu bertanya, "Kamu nggak berencana menetap di Kota Jawhar?""Nggak," sahut Naomi.Caden bertanya lagi, "Kenapa?"Naomi menjawab, "Aku nggak suka kota ini.""Apa karena masalahmu terekspos di internet 6 tahun lalu?" tanya Caden.Naomi langsung merasa tidak senang begitu Caden mengungkit masalah ini. Dia memelototi Caden.Caden melanjutkan, "Yang lalu biarlah berlalu. Kalau kamu mau tinggal di Kota Jawhar, aku bisa membantumu. Kamu nggak usah khawatir masalahmu terekspos lagi di internet. Kamu juga ....""Aku nggak mau tinggal di Kota Jawhar! Kamu nggak usah ikut campur urusanku!" bentak Naomi. Kemudian, dia langsung pergi.Naomi tidak ingin Caden terlalu memperhatikan masalah ini karena kemungkinan besar keberadaan anaknya akan terungkap.Caden tidak mengerti. Dia memandangi sosok Naomi dengan ekspresi muram. Memangnya ucapan Caden salah?Kenapa Naomi tiba-tiba merasa tidak senang? Perubahan sikapnya sangat cepat. Apa salahnya jika Caden ingin membantu Naomi? Wa

    Last Updated : 2024-08-19
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 151

    Robbin berjalan kemari.“Ada apa dengan Bu Naomi? Dia kelihatan panik sekali. Dia bahkan nggak ladeni aku ketika aku menyapanya.”Caden menyerahkan kotak makan ke dalam pelukan Leon. “Aku pergi merokok dulu!” Selesai berbicara, Caden langsung berjalan pergi dengan emosi.Leon pun terbengong. “Ada apa ini? Satunya kelihatan panik. Satunya lagi kelihatan sedang marah. Apa mereka lagi bertengkar?”Semua orang juga tahu Naomi telah menyelamatkan Rayden. Sikap Caden terhadap Naomi juga sudah membaik. Namun, baru saja beberapa jam berlalu, mereka malah bertengkar lagi?…Caden sedang merokok di balkon. Hatinya terasa sangat penat.Saat disalahpahami oleh Sonia, Caden juga tidak merasakan apa-apa. Namun, saat disalahpahami oleh Naomi, dia malah merasa sangat kesal.Caden menyuruh Andrew kemari. “Apa yang terjadi semalam?”Andrew adalah pengawal yang paling dipercayai Caden. Posisinya setara dengan Steven. Hanya saja, karakter Andrew berbeda dengan Steven. Andrew memiliki tinggi badan yang ham

    Last Updated : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 152

    Caden meninggalkan rumah sakit, lalu bergegas melaju ke pemakaman. Hari ini, Bastian akan dikebumikan. Upacara kematiannya diadakan pada pagi hari ini.Suasana hati Caden sedang tidak bagus. Sebagai asisten, tentu saja Steven menyadarinya.Steven pun mengendarai mobil sembari membujuknya, “Kak Caden, kalau kamu merasa nggak senang, kamu bisa jelaskan semua dengan Bu Caden. Kamu nggak usah memendamnya di dalam hati. Kalian selalu saja seperti ini. Bu Naomi pasti juga akan merasa nggak nyaman.”Caden membalas dengan suara dingin, “Memangnya apa hubungannya kalau hatinya terasa nggak nyaman?”Ujung bibir Steven berkedut. “Nggak ada hubungannya sama aku, tapi aku merasa dia sudah mempengaruhi suasana hatimu. Aku lagi perhatian sama kamu.”“Dari mana kamu tahu dia sudah mempengaruhiku?”Hah? Apa masih perlu dipertanyakan lagi? Sepertinya orang buta juga bisa menyadarinya!Steven memaksa dirinya untuk tersenyum. “Bagaimanapun, Bu Naomi itu adalah penyelamat Rayden, apalagi dia itu wanita. Me

    Last Updated : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 153

    “Apa ada yang nggak bisa dibicarakan dari telepon? Ada masalah apa sampai perlu bicara di hadapan orang banyak?”“Lebih jelas untuk bicara langsung.”Tony merasa sangat tidak puas. “Katakanlah! Masalah apa?”Ekspresi Caden kelihatan datar. “Aku ingin tanya Kakek. Sebelum terjadi sesuatu dengan Bastian, apa yang Kakek bicarakan dengan Albert?”Ketika mengungkit nama “Albert”, raut wajah Tony langsung berubah drastis! Dia melebarkan kedua matanya, menatap Caden lekat-lekat.Semua orang di sekitar juga tidak bodoh. Mereka bisa merasakan ada yang aneh. Suara desas-desus mulai kedengaran.“Siapa si Albert itu?”“Aku dengar-dengar, sebelumnya Bastian dan teman-temannya pernah melecehkan seorang gadis. Kemudian, gadis itu mengakhiri hidupnya dengan lompat dari atas gedung. Sepertinya Albert itu adalah adik kandungnya gadis itu.”“Maksudmu, Bastian dibunuh oleh Albert?”“Dia hanyalah seorang preman kaleng. Seandainya nggak ada yang mendukungnya dari belakang, mana mungkin dia memiliki kesempat

    Last Updated : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 154

    Saat ini, Braden sedang sekolah di taman kanak-kanak. Tiba-tiba jam tangan pintar di dalam saku celananya bergetar. Dia menurunkan kelopak matanya melirik sekilas, lalu permisi ke toilet.Berhubung Braden sangat mengikuti masalah Caden, otomatis dia juga mengikuti masalah Tony. Braden selalu tahu jika Tony mencari Caden.Braden menerima pesan masuk dari Evano.[ Tuan Peretas, majikanku ingin meminta bantuanmu. Ini sedikit bentuk ketulusan hatinya. Mohon diterima. ]Braden menyipitkan matanya melihat foto itu. Dia spontan merasa kaget!Tony malah ingin menggunakan barang itu untuk melakukan transaksi! Apa Tony tahu seberapa berharganya barang ini? Apa dia tidak tahu sulit untuk bisa mendapatkannya? Bahkan, Braden dan Caden saja tidak memilikinya!Dengar-dengar Caden sedang mencari-cari barang ini, tetapi dia masih belum mendapatkannya. Dengan adanya barang ini, apa yang perlu Braden khawatirkan lagi?Sebenarnya Tony juga bisa memanfaatkan barang ini, kenapa Tony mesti mencari Braden?B

    Last Updated : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 155

    Caden melihat tablet sekilas, lalu berkata dengan serius, “Hubungi dia!”Steven tahu Caden terus mencari barang ini. Dia juga tahu alasan Caden mencarinya. Namun ….“Dilihat dari postingan Tuan Peretas, sepertinya dia sangat menyukai barang itu. Dia pasti nggak rela untuk menyerahkan barang itu kepada kita.”“Terserah dia minta berapa pun!”“Emm, jadi apa yang harus aku lakukan terhadap Tony? Seharusnya dia akan meminta bantuan Tuan Peretas untuk mencari orang yang meretas sistem perusahaan kita. Orang itu kompeten dan kaya. Jika Tony benar-benar menemukannya, hal itu nggak menguntungkan buat kita.”Kening Caden berkerut.“Kamu jangan pikirkan masalah dia dulu. Yang paling penting sekarang, ambil kembali barang ini!”“Baik.” Steven mulai menghubungi “Sandaran Kesayanganku”. Setelah mengirim banyak pesan untuknya, Steven tetap tidak menerima satu pun balasan. Caden merasa sangat tidak senang!Hal yang tidak Caden ketahui adalah “Tuan Peretas” tak lain adalah putra sulungnya.Pada saat

    Last Updated : 2024-08-26

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 998

    Caden membalas dengan rendah hati, "Pak Joseph nggak usah sungkan. Kami langsung bertemu Keluarga Howie begitu sampai di Kota Haidi. Kelihatannya, kami dan Keluarga Howie memang berjodoh."Joseph mengangguk dan menanggapi, "Benar, kita memang berjodoh. Nanti kamu pasti tahu setelah lihat istriku. Bagian mata Naomi dan anak-anak sangat mirip dengannya."Ketiga kakak Maria juga mengangguk. Ravindra menimpali, "Memang sangat mirip. Paras Naomi berbeda dengan adik kami. Tapi, begitu bertemu Naomi, kami merasa seperti melihat adik kami waktu dia berusia 20-an tahun."Caden membatin, 'Tentu saja mirip. Naomi memang putri kandung Maria.'Caden melirik istrinya lagi. Melihat Naomi tidak berbicara, Caden juga terdiam.Joseph mendesah dan mengeluh, "Hanya saja, sekarang kondisi keluargaku agak kacau. Banyak yang cari masalah. Aku membuat Naomi terlibat."Joseph tahu Keluarga Khoman mencari masalah dengan Naomi dan anaknya bukan hanya karena masalah Lisa makan kotoran kucing. Alasan utamanya adal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 997

    Keluarga Khoman tidak bisa berkata-kata saat melihat sikap Caden yang sopan pada Joseph. Apa Joseph pantas diperlakukan seperti ini?Naomi sangat puas melihat sikap Caden. Katanya, sikap menantu pada ayah mertua bisa menunjukkan sikap suami pada istrinya. Caden sangat mencintai istrinya, jadi dia pasti mencintai orang tua istrinya.Naomi bertanya, "Kenapa kamu nggak kabari aku dulu sebelum datang? Tadi pagi kamu bilang hari ini belum tentu bisa datang.""Urusanku sudah selesai. Jadi, aku langsung cari kalian," sahut Caden. Awalnya, dia memang tidak berencana datang hari ini.Namun, sekarang orang misterius sudah tahu Caden berada di Kota Haidi. Jadi, dia tidak perlu bersembunyi lagi.Caden melihat Joseph dan berkata, "Tadi pagi Hayden hilang. Untung saja Pak Joseph bantu aku jaga dia. Terima kasih, Pak Joseph."Steven segera maju dengan membawa hadiah. Dia menunjukkan ketulusan Caden kepada Joseph. Steven menjelaskan, "Pak Joseph, ini hadiah yang dipilih bos kami khusus untukmu. Semoga

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 996

    Sewaktu melihat Braden dan Hayden, mereka hanya merasa bagian mata kedua anak ini mirip dengan Maria. Ravindra, Danendra, dan Joseph lupa bagian wajah mereka yang lain sangat mirip dengan Caden. Kedua anak ini adalah darah daging Caden.Selain itu, Naomi juga bukan wanita dari keluarga biasa. Dia adalah istri Caden yang berstatus tinggi.Caden sudah menggendong kedua anaknya dan mendekati Naomi. Sementara itu, Naomi tidak berbicara setelah melihat Caden. Matanya memerah.Caden mengernyit. Dia menurunkan Braden dan Hayden, lalu mengamati Naomi seraya berucap, "Sayang, kamu pasti sedih, ya?"Air mata Naomi langsung mengalir. Dia tidak memedulikan orang-orang di sekeliling dan menghambur ke pelukan Caden. Dia menangis tersedu-sedu. Hati Naomi sangat sakit.Namun, Naomi juga sangat antusias begitu melihat Caden. Mereka memang baru berpisah setengah hari, tetapi Naomi merasa seperti berpisah untuk waktu yang lama.Banyak hal yang terjadi selama setengah hari ini. Naomi ingin bercerita pada

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 995

    Semua orang melihat ke arah suara. Tampak seorang pria yang memakai setelan jas. Dia sangat tampan dan karismatik. Sudah jelas dia bukan orang biasa.Pria itu memakai setelan jas berwarna gelap, dasi, bros, dan jam tangan. Rambutnya juga disisir dengan rapi. Penampilannya sangat formal.Di belakang pria itu, ada seorang pria ramah yang membawa banyak hadiah. Mereka terlihat seperti majikan dan bawahan yang datang bertamu.Ketiga kakak Maria mengenal pria itu. Ravindra berseru, "Ini ... orang terkaya di Kota Jawhar, Caden!"Joseph menceletuk, "Caden? Kenapa dia tiba-tiba datang?"Anggota Keluarga Khoman memelotot. Mereka terkejut dan juga bingung.Yugo berujar, "Ayah, ini ... Caden? Orang terkaya di negara ini? Kenapa dia datang ke kediaman Keluarga Howie? Apa hubungan dia dengan Keluarga Howie?"Abian membalas, "Nggak mungkin! Kalau Joseph punya hubungan dengan Caden, kabar ini pasti sudah tersebar!"Yugo menimpali, "Jadi, kenapa Caden datang? Dia datang pada saat-saat seperti ini, apa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 994

    Namun, Naomi juga takut. Dia tidak tahu profesi Ravindra dan kedua saudaranya. Dilihat dari situasinya, jika Keluarga Cempaka memaksa untuk mengurus masalah ini, mereka akan terlibat masalah.Jelas-jelas orang-orang yang bersalah adalah Lisa dan Keenan. Kenapa orang baik malah tersakiti saat membalas dendam? Ini tidak adil! Kalau begitu, lebih baik Keluarga Cempaka tidak ikut campur."Kalian jaga Nenek. Aku turun dulu," ucap Naomi. Dia buru-buru turun ke lantai bawah.Hayden segera mengikuti Naomi seraya berujar, "Aku temani Mama."Braden berpesan pada Jayden, "Jayden, kita nggak boleh tinggalkan Nenek sendirian. Kamu temani Nenek. Aku juga ikut ke lantai bawah."Jayden menimpali, "Lindungi Kakek Joseph dan ketiga kakaknya Nenek Maria.""Oke," sahut Braden. Dia bergegas turun ke lantai bawah.Di lantai bawah, Keluarga Cempaka terkejut saat melihat Naomi dan kedua anaknya. Biarpun Naomi merias wajahnya, bagian matanya sangat mirip dengan Maria. Surendra mengamati Braden dan Hayden, seol

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 993

    Joseph menyalahkan diri sendiri, begitu pula ketiga kakak Maria. Saat melihat Keluarga Khoman, hati mereka dipenuhi kebencian. Mereka ingin menghabisi Keluarga Khoman!Apabila Lisa tidak disokong Keluarga Khoman, dia tidak akan mampu menyogok bawahan di kediaman Keluarga Howie. Lisa adalah dalangnya, Keenan dan para bawahan adalah kaki tangan Lisa, dan Keluarga Khoman adalah penyokong Lisa.Ravindra berucap, "Keenan memang menyiksa adikku. Biarpun leluhur Keluarga Khoman datang, jangan harap kalian bisa selamatkan Keenan!"Yugo sangat ketakutan begitu melihat ketiga kakak Maria. Setelah dihajar mereka dulu, Yugo menjadi trauma. Dia tidak berani bicara lagi dan bersembunyi di belakang Abian.Abian mengernyit. Dia tahu ketiga kakak Maria sangat membenci Keluarga Khoman. Abian mengancam, "Aku memang nggak tahu profesi kalian, tapi aku tahu kalian bertiga itu pakar siber. Pasti ada hubungannya dengan keamanan siber."Abian melanjutkan, "Kalau kalian berani mencari masalah dengan Keluarga K

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 992

    Keluarga Cempaka menyerahkan Maria pada Joseph. Namun, Joseph malah tidak menjaga Maria dengan baik. Joseph memang bersalah.Joseph menyahut, "Maria ada di lantai atas. Sekarang dia lagi tidur. Naomi dan anak-anaknya bantu aku jaga dia. Aku ... bersalah pada Maria dan Keluarga Cempaka ...."Ravindra menyela, "Nanti kita baru bicarakan masalah keluarga kita."Kemudian, ketiga kakak Maria melihat anggota Keluarga Khoman. Tatapan mereka sangat dingin.Naomi dan ketiga anaknya sangat antusias. Hayden berseru sambil mengepalkan tangannya, "Mereka memang kakaknya Nenek Maria!"Jayden melompat dan menimpali, "Mereka hebat sekali! Mereka mau membantu Nenek Maria balas dendam!"Mata Braden berbinar-binar. Akhirnya, anggota Keluarga Cempaka datang. Mata Naomi memerah. Ketiga pria ini adalah pamannya!Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Khoman menjadi muram begitu melihat Keluarga Cempaka. Ketiga pria ini adalah saudara kembar. Nama mereka Ravindra, Danendra, dan Surendra.Kemudian, ibu mere

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 991

    Yugo yang teringat sesuatu terbelalak dan berujar, "Aduh! Joseph, kamu bahkan melindungi Naomi dan anak-anaknya. Apa kamu menganggap Naomi putrimu karena dia mirip dengan Celine?"Yugo tertawa, lalu melanjutkan, "Kamu nggak usah berharap lagi. Kalau Naomi itu putrimu, aku akan jadi pembantumu dan ikut margamu!"Joseph membalas dengan geram, "Keluarga Howie nggak terima orang sepertimu!"Yugo menimpali, "Putrimu sudah mati. Dia nggak akan kembali lagi. Kamu nggak usah berkhayal!""Kamu nggak berhak mengomentari putriku!" tegur Joseph. Dia tidak ingin membicarakan masalah putrinya lagi. Joseph menyindir, "Pria seperti Keenan memang susah dicari. Jadi, sebaiknya kamu segera umumkan Keenan itu menantumu supaya nggak direbut orang lain."Yugo menegaskan, "Aku akan umumkan hari ini agar semua orang tahu anak yang kamu besarkan panggil aku 'ayah'."Abian mengetuk tongkatnya dan membentak, "Diam kamu!"Selama ini, Abian tidak menyukai Keenan. Dia memang tampan, berpendidikan tinggi, dan cukup

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 990

    Jangankan orang lain, bahkan Abian juga memandang rendah putranya! Yugo tidak pernah serius bekerja dan hanya tahu bersenang-senang setiap hari.Yugo seumuran dengan Joseph, tetapi dia sama sekali tidak bisa menandingi Joseph. Yugo benar-benar anak yang tidak berguna! Bahkan Lisa lebih pintar dari Yugo. Jika Yugo bukan anak sulung, Abian pasti langsung mendepaknya!Saat Abian hendak bicara, Yugo tiba-tiba berlutut di depan Joseph. Abian dan Joseph terkejut. Abian yang merasa malu memukul Yugo dengan tongkat dan bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yugo yang bingung segera berdiri. Alhasil, dia malah berlutut lagi. Bahkan, kali ini dia bersujud kepada Joseph.Ekspresi Joseph sangat muram. Dia mengamati Yugo dengan ekspresi curiga. Joseph tidak tahu apa yang dilakukan Yugo.Abian yang marah langsung memukul Yugo dengan tongkat seraya menegur, "Seharusnya kamu berlutut kepada orang tuamu, kenapa kamu berlutut pada Joseph? Memalukan sekali! Cepat berdiri!"Yugo menanggapi, "Bukan, Ayah. Aku

DMCA.com Protection Status