Share

Bab 152

Caden meninggalkan rumah sakit, lalu bergegas melaju ke pemakaman. Hari ini, Bastian akan dikebumikan. Upacara kematiannya diadakan pada pagi hari ini.

Suasana hati Caden sedang tidak bagus. Sebagai asisten, tentu saja Steven menyadarinya.

Steven pun mengendarai mobil sembari membujuknya, “Kak Caden, kalau kamu merasa nggak senang, kamu bisa jelaskan semua dengan Bu Caden. Kamu nggak usah memendamnya di dalam hati. Kalian selalu saja seperti ini. Bu Naomi pasti juga akan merasa nggak nyaman.”

Caden membalas dengan suara dingin, “Memangnya apa hubungannya kalau hatinya terasa nggak nyaman?”

Ujung bibir Steven berkedut. “Nggak ada hubungannya sama aku, tapi aku merasa dia sudah mempengaruhi suasana hatimu. Aku lagi perhatian sama kamu.”

“Dari mana kamu tahu dia sudah mempengaruhiku?”

Hah? Apa masih perlu dipertanyakan lagi? Sepertinya orang buta juga bisa menyadarinya!

Steven memaksa dirinya untuk tersenyum. “Bagaimanapun, Bu Naomi itu adalah penyelamat Rayden, apalagi dia itu wanita. Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
good caden...aku suka gayamu...meskipun dia kakek dn saudaramu...mereka g berhak menindasmu...hancurkan mereka hingga tak tersisa...karna mereka selalu mencari masalah denganmu dn ingin menghancurkan rayden
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status