Share

Bab 160

Penulis: Erlina
Steven dan Caden terbengong. Mereka serempak melihat ke sisi Naomi.

Naomi baru saja siuman. Dia tidak mendengar nama Bastian, melainkan bertanya, “Apa wanita itu ingin membunuhku? Apa karena Rayden?”

Kenyataannya memang seperti itu.

Seandainya mereka mengakuinya, apa Naomi tidak berani mengobati Rayden lagi?

Steven juga tidak berani berbicara kebanyakan. Dia hanya bisa melihat ke sisi Caden saja.

Raut Caden berubah muram. “Emm … benar! Tapi, hanya kali ini saja. Kelak dia nggak akan berani lagi!”

Naomi menatapnya dengan raut takut.

Berhubung Rayden telah membunuh putranya Sonia, sekarang wanita itu hendak membalas dendamnya terhadap Caden. Hanya saja, Sonia takut dengan Caden, tidak berani turun tangan terhadapnya. Jadi, dia pun melampiaskannya ke diri Naomi?

Setelah dipikir-pikir, Naomi hampir saja ditabrak gara-gara Caden!

Tadinya Naomi sudah merasa takut terhadap Caden lantaran dia adalah pelaku pembunuhan. Sekarang, rasa takutnya malah semakin memuncak!

Naomi melihat ke sisi Caden.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Munik Pbg
critanya Terlalu Pelit buang Waktu...g ada gregetnya sama sekali
goodnovel comment avatar
Asia
ahhh terlalu berbelit2 ceriranya
goodnovel comment avatar
Ros Albiel
ceritanya bolak balik ajah..muter2..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 161

    Steven terdiam membisu. Sepertinya Caden sungguh marah kali ini.“Aku tahu kamu juga lagi marah. Kamu dan Bu Naomi nggak bersalah atas masalah kali ini. Semua ini salah keluarganya Sonia! Nyali mereka terlalu besar!”Ketika mengungkit masalah Sonia, Caden mengisap rokoknya dengan kuat. Raut wajahnya kelihatan sangat sinis. “Tangkap Girman ke sirkuit balap!”Girman adalah suaminya Sonia Pangestu sekaligus ayahnya Bastian Pangestu.Tak lama kemudian, terdengar suara tangis histeris di sirkuit balap milik Caden. Girman bagai orang gila saja berlari di dalam sirkuit sembari menoleh. “Tolong! Tolong! Tolong!”Di belakangnya ada sebuah mobil balap yang sedang melaju ke sisinya dengan kecepatan kilat. Girman merasa terkejut hingga jatuh ke lantai. Dia pun menjerit, “Ah, ah ….”Saat ini, Sonia sedang menyaksikan dari area penonton. “Caden! Kamu memang binatang! Dia itu pamanmu! Aku bunuh kamu sekarang!” Sonia langsung menyerbu ke sisi Caden. Hanya saja, pundaknya ditahan oleh 2 orang pengawal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 162

    Perbuatan Caden juga setara dengan menginjak harga diri Tony! Jika Caden menghormati kakeknya, dia tidak mungkin akan memperlakukan putrinya seperti ini.Tony merasa emosi terus memukul-mukul tongkatnya ke atas lantai. “Berengsek! Berengsek! Dia sedang mempermalukanku! Sepertinya dia semakin nggak menganggapku saja! Dasar berengsek!” Evano menenangkannya, “Pak Tony, harap tenang. Semua ini juga karena Bu Sonia terlalu gegabah. Dengar-dengar jika bukan karena kedatangan Pak Caden terlalu mendadak, sepertinya Naomi sudah ditabrak!”“Bu Sonia juga nggak berpikir, sekarang siapa lagi yang bisa membantu Rayden? Siapa orang yang paling dipentingkan Pak Caden sekarang!”“Jika Bu Sonia hendak membunuh Bu Naomi, itu sama saja dengan membunuh harapan di hati Pak Caden, yang mana secara tidak langsung telah membunuh Rayden, ‘kan? Menurutmu, apa mungkin Pak Caden akan tinggal diam?”“Sonia memang bodoh! Dia masih saja nggak belajar dari pengalaman. Bastian sudah meninggal. Apa sekarang dia ingin

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 163

    “Jangan buru-buru! Masalah hari ini cukup menguntungkan bagi kita!”“Emm?”“Coba kamu pikir dulu. Kalau jadi kamu, nyawamu hampir dikorbankan demi menyelamatkan anak yang nggak kamu kenal, apa kamu masih akan menyelamatkan anak itu lagi?”Jessica mengejapkan matanya tanda dirinya merasa bingung.Clara melanjutkan, “Setelah kejadian kali ini, Naomi pasti nggak berani menghiraukan Rayden lagi. Siapa juga yang akan bercanda dengan nyawa sendiri?”Jessie kembali mengedipkan matanya. Akhirnya dia mengerti!“Oh, ya! Asalkan Naomi nggak bersedia untuk mengobati Rayden lagi, Caden juga nggak akan hiraukan dia lagi. Bisa jadi, Caden malah akan merasa marah karena dia nggak mengurus Rayden lagi!”“Betul! Makanya jangan buru-buru. Kita nggak usah melakukan apa pun, cukup duduk dan tunggu kabar baik saja. Setelah Naomi menghilang, aku akan cari cara supaya Caden memaafkanmu, memperlakukanmu seperti dulu lagi.”“Oke!”Pemikiran Clara juga sama dengan pemikiran anggota Keluarga Pangestu lainnya. Bah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 164

    Ketiga bocah cilik juga tidak berpikir kebanyakan. Setelah pulang sekolah, mereka pun meninggalkan sekolah sesuai dengan pesan.Teman-teman perempuan di taman kanak-kanak masih belum menyerah. Mereka terus memaksa orang tua ketiga bocah untuk melahirkan anak lagi.Setiap kali pulang sekolah, mereka selalu didesak berkali-kali. Bahkan, ada yang mengingatkan ketiga bocah untuk memberi tahu orang tua mereka, mesti melahirkan 9 anak laki-laki!Ketiga bocah cilik hanya bisa mengangguk dengan tidak berdaya.Guru juga melakukan sesuai yang dipesan Tiara. Dia mengantar anak-anak ke rumah, baru meninggalkan tempat.Setelah guru pulang, Braden pun berkata, “Kebetulan Mama lagi nggak ada di rumah. Sore hari nanti, Hayden temani aku untuk ambil barang.”“Barang apa?” tanya Hayden dengan penasaran.Braden menyipitkan matanya. “Barang yang bisa membuat Caden bercerai dengan Mama!”“Serius?”“Emm!”Jayden merasa penasaran. “Apa itu?”“Nanti kamu juga bakal tahu sendiri. Jayden, nanti aku dan Hayden k

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 165

    Kening Hayden tampak berkerut. “Jangan sok misterius! Ngomong!”Orang tersebut mengenakan jubah panjang, lalu mengangkat tangannya menunjuk ke sisi mereka. “Bunuh! Bunuh! Bunuh!”Kedua bocah melihat ke arah yang ditunjuk orang misterius tersebut. Kemudian, mereka baru menyadari ada seseorang yang sedang berbaring di ujung sana. Seharusnya orang itu sedang pingsan. Dia tidak merespons sama sekali.Sementara itu, posisi orang itu kebetulan adalah posisi barang yang hendak diambil Braden! Barang yang hendak diambilnya ada di bawah tubuh orang tersebut!Braden mengernyitkan keningnya. Dia memberanikan diri untuk berjalan ke sana. Dia pergi melihat kondisi orang itu, sekalian mengambil barang tersebut.Orang bertopeng hantu tidak mengatakan apa pun. Dia hanya melihat Braden menggerakkan tubuh orang yang sedang berbaring di lantai sembari terkekeh.“Dia hanya lagi pingsan.” Braden kembali ke sisi Hayden.Tidak ada lampu jalan di sini. Langit juga agak gelap. Braden tidak dapat melihat wajah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 166

    Kedua abang beradik bergegas pulang ke rumah. Saat ini, mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang mengamati mereka dari bagian gelap di ujung sana. Orang yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam dan topeng menakutkan itu sedang bergumam sendiri, “Dasar bocah tengik, nggak patuh! Bocah tengik, nggak patuh!”Tiba-tiba seekor kucing liar menyelinap keluar rerumputan. Dia mengulurkan tangan untuk menangkap kucing itu. Tangannya sangat putih dan jari-jarinya sangat mulus. Dengan sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia tidak pernah melakukan pekerjaan berat sebelumnya.Orang itu menggunakan sepasang tangan indahnya mengusap kepala kucing sembari bergumam, “Nggak patuh, mesti dipukul ….”“Krek!” Leher kucing liar itu dipatahkan. Mungkin karena terlalu mendadak, kucing liar tidak sempat menjerit dan meninggal begitu saja.Orang bertopeng hantu mengusapnya dengan lembut. Dia menggali sebuah lubang, lalu mengubur kucing itu dengan penuh hati-hati. Jelas-jelas dia sedang melakukan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 167

    “Makanya dia bukan menggugat anaknya Bu Naomi, melainkan menggugat Bu Naomi. Memang nggak ditemukan sidik jari Bu Naomi di tubuhnya, tapi ada sidik jari anaknya Bu Naomi. Jadi, Bu Naomi juga patut untuk dicurigai. Mengenai detailnya, semuanya masih dalam penyelidikan.”“Pergi ke sana dulu. Jangan sampai dia dibawa pergi polisi!”“Baik!”Saat ini, Braden sedang memendam amarah di hatinya, lalu menjelaskan kepada polisi dengan penuh kesabaran, “Semalam aku yang telepon polisi. Aku dan adikku pergi ke taman di saat mamaku nggak di rumah. Kami pun menyadari dia tergeletak pingsan di sana, makanya aku telepon polisi.”Polisi merasa kaget. “Kamu yang lapor polisi?”“Emm, kalau kalian nggak percaya, kalian bisa selidiki masalah ini.”“Kenapa saat kami nggak menemukan kalian ketika kami sampai di sana?”“Karena aku dan adik keluar rumah secara diam-diam. Kami takut ketahuan Mama, nantinya kami malah dimarahi. Jadi, kami pun bersembunyi di balik pohon. Kami baru pergi setelah pak polisi datang.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 168

    Suara jerit Naomi terdengar sangat tajam dan menusuk telinga.Braden berdiri di tengah hujan sembari membelalaki Naomi. Dia sungguh marah ketika melihat responsnya!Steven segera meredakan suasana tegang. “Bu Naomi, Kak Caden bisa datang ke sini karena mendengar kabar kalian dilaporkan ke polisi. Dia khawatir kalian nggak sanggup untuk menghadapi polisi.”“Kami nggak butuh bantuan dia! Sebelumnya duluan terjadi sesuatu sama aku. Sekarang bahkan anakku juga terlibat dalam masalah ini. Memangnya gara-gara siapa bisa terjadi masalah seperti ini? Kalau dia ingin membantu kami, seharusnya dia pergi jauh-jauh!” jerit Naomi.Caden sungguh emosi. Hanya saja, dia tidak bisa menemukan kata-kata untuk membantahnya.“Jauhi aku! Jauhi putraku!” Naomi mengusap air hujan di depan matanya. Selesai berbicara, dia langsung berjalan pergi.Saat berjalan ke sisi gerbang, Naomi berpesan kepada sekuriti, “Pak sekuriti, dia bukan penghuni kompleks ini. Mohon lain kali jangan izinkan dia masuk ke dalam komple

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1334

    “Aku sudah unggul sejak kecil. Dari masalah pelajaran ataupun kegiatan di luar pelajaran, aku nggak pernah mengizinkan diriku untuk kalah! Asalkan aku menginginkannya, aku pasti akan mendapatkannya! Aku akan mengerahkan seluruh keinginanku untuk mendapatkannya!”“Lebih baik kamu jangan ikut campur dalam masalahku dengan Dylan, kamu mundur saja, jangan paksa aku!” Camila menyipitkan matanya untuk menatap Catherine. Dia pun tertawa sinis. “Kalau aku nggak mau mundur, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?”Dari kacamatanya, Catherine menatap Camila. “Kamu pasti akan menyesal. Kamu akan merasa sangat menyesal.”Nada bicara Catherine terdengar datar, tetapi terasa sangat menyeramkan. Ketika Camila menatap Catherine, entah kenapa dia malah kepikiran dengan Leon. Mereka semua adalah manusia bermuka 2!Penampilan Leon kelihatan sangat sopan, tapi hatinya sangat beracun! Sementara itu, mengenai si Catherine, penampilannya kelihatan sangat polos dan lembut, tapi terlihat ekspresi kejam di dal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1333

    Camila bertanya pada pengawal, “Ngapain dia cari aku?”“Dia nggak bilang.”Setelah terdiam beberapa saat, Camila berkata, “Suruh dia tunggu aku di ruang istirahat. Aku akan segera ke sana.”Panggilan diakhiri. Camila melihat ke sisi Naomi dan juga Fiona. “Calon istrinya Dylan, si Catherine, cari aku.”Terlintas ekspresi bingung di wajah Naomi. “Ngapain dia cari kamu?”Camila mengangkat-angkat pundaknya. “Aku juga nggak tahu. Dia nggak bilang.”Kening Fiona berkerut. “Pasti karena masalah Dylan. Camila, kamu jangan ke sana. Biar aku saja yang pergi menemuinya.”Sekarang kesan Fiona terhadap Keluarga Suryadi tidaklah bagus! Dari insiden itu, dapat diketahui bahwa Keluarga Suryadi sedang memaksa Dylan untuk menikahi Catherine.Semuanya kelihatan seolah-olah Catherine dirugikan dalam masalah ini, tetapi sebenarnya kali ini Dylan telah difitnah!Masalah Dylan diusir dari rumah itu hanya sandiwara saja. Namun, luka yang dia alami itu nyata. Kevin hampir saja tidak membunuh Dylan!Fiona yang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1332

    Baru saja Camila berhasil melarikan diri dari tangan Leon, alhasil ….Kejahatan Leon sudah terbongkar, tetapi Camila tetap tidak bisa menghindari terlepas dari ancaman bunuhan di tangan Leon!Kalau bukan takdir, lantas apa?Berhubung semuanya sudah diatur oleh Tuhan, Camila mesti mati di tangan Leon, Camila juga hanya bisa menerima nasibnya saja.Melihat Naomi yang khawatir, Camila pun tersenyum santai, seolah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.“Jangan khawatir. Yang aku katakan tadi hanya hasil yang paling buruk saja. Tidaklah gampang baginya untuk membunuhku! Aku juga bukan kesemek yang bisa ditekan semena-mena! Sekarang Leon memang lagi melarikan diri, keberadaannya memang sudah mendatangkan bahaya untukku, tapi belum pasti adalah kabar buruk! Mungkin Tuhan ingin beri aku kesempatan untuk menghabisinya?”“Waktu itu, kalau aku menghabisinya, aku pasti harus menebus kesalahanku. Jadi, aku terpaksa menusuknya saja untuk meluapkan amarahku!”“Tapi berbeda dengan kali ini. Sekarang dia

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1331

    Setelah mengakhiri panggilan Caden, Naomi benar-benar merasa tidak tenang. Dia pun pergi ke Vila Anggara dengan membawa alat pelindung diri buatan tangan kelima kakek, serta beberapa salep penyembuh luka.Alat pelindung diri itu dipersiapkan untuk Camila, sedangkan salep penyembuh luka dipersiapkan untuk Dylan.Ketika mendengar suara bel pintu, Camila pergi membuka pintu. Dia kelihatan sangat syok.“Kenapa kamu bisa kemari? Kenapa kamu nggak beri tahu dulu sebelum ke sini?”Belum sempat Naomi berbicara, dia melihat ada Fiona yang sedang duduk di sofa. Fiona juga sedang melihatnya, lalu segera berdiri. “Naomi!”Naomi merasa kaget. “Kak Fiona, kenapa kamu bisa ada di sini?”Fiona menyeka air matanya. “Aku datang untuk lihat Dylan, sekalian lihat Camila. Aku ingin berterima kasih karena sudah menjaga Dylan selama beberapa hari ini.”Naomi tahu Fiona sedang mengandung anak kedua. Dia segera memapah Fiona untuk duduk. “Kita bicaranya sambil duduk saja. Apa kamu baru pulang dari Kota Lodia?”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1330

    “Tutup mulutmu!” sela Naomi lantaran tidak ingin mendengar ucapan Leon lagi.“Saat di rumah sakit waktu itu. Aku sudah ngomong sangat jelas sama kamu. Apa kamu melakukannya demi aku? Kamu melakukannya demi diri kamu sendiri!”“Kamu jangan pakai alasan demi kebaikan orang lain untuk membersihkan semua perilaku kotormu! Kamu selalu mengatakan kamu suka sama aku. Apa yang kamu sukai dari aku?”“Kalau kamu benar-benar memikirkan aku, kamu juga nggak akan melakukan hal buruk, membohongi perasaan cewek, memonopoli kekayaan Keluarga Nandara, melakukan perdagangan manusia, bahkan merencanakan penyebaran virus, lalu menjual obat penawar ….”“Semua masalah ini membuktikan betapa berengseknya kamu! Sekarang aibmu sudah terbongkar. Nggak akan ada yang melihat sandiwaramu lagi. Kamu juga mesti sadar.”“Kamu melakukan semua hal buruk itu juga karena kamu berengsek, kamu itu jahat dan beracun! Nggak ada hubungannya sama orang lain! Aku tegaskan sekali lagi, jangan katakan kamu menyukaiku, aku jijik!”

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1329

    “Astaga! Aku hampir terlambat. Aku nggak ngobrol lagi sama kamu. Aku mesti segera absensi. Mengenai masalah anak-anak, kamu nggak usah khawatir. Ada aku yang akan menjaga mereka.”Usai berbicara, Tiara menyapa Caden, lalu buru-buru berlari ke dalam taman kanak-kanak.Naomi menghela napas panjang, kemudian mengesampingkan pemikirannya.…Beberapa hari berikutnya, hari-hari dilalui dengan sangat nyaman.Anak-anak sibuk ke sekolah, Joseph dan Maria sibuk merenovasi rumah baru. Caden sibuk bekerja, sedangkan Naomi berusaha untuk meneliti pengetahuan pengobatan tradisional.Beberapa hari kemudian, di bawah kendali Robbin, obat penawar racun berhasil diteliti oleh Anton.Semua orang di dunia pengobatan bersorak kegirangan. Tidak ada yang mencurigai Nenek dan juga Naomi. Hasil akhir seperti ini sangatlah bagus, juga adalah hasil yang diinginkan mereka.Setelah mengantar anak pulang ke rumah, Naomi berencana lanjut meneliti ilmu pengobatan tradisional. Tiba-tiba dia malah menerima panggilan da

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1328

    Caden takut Naomi akan menyalahkannya!Naomi memiliki prinsip dalam soal mendidik anak. Dia pasti menyayangi anak-anak, tapi tidak memanjakan mereka.Naomi juga sakit hati ketika melihat anak-anaknya menangis. Namun, Naomi tidak akan memanjakan mereka hanya karena mereka menangis.Nantinya anak-anak akan tumbuh menjadi orang berguna atau orang tidak berguna, semua itu tergantung pada pendidikan dan bimbingan orang tua.Caden, Joseph, dan Maria berdiri di samping, menatap Naomi yang sedang menenangkan si kecil. Hanya saja, tidak ada yang berani mengutarakannya.Suara Naomi paling besar dari keluarga mereka, terutama dalam soal pendidikan anak-anak. Naomi memiliki suara yang besar!Untung saja Naomi mempelajari psikologis anak, apalagi dengan bantuan Braden, Hayden, dan Jayden, akhirnya Baby pun menenangkan dirinya.Baby masih terisak-isak. “Kalau begitu … Mama mesti ingat, ya. Jangan lupa untuk jemput aku.”“Emm! Mama nggak bakal lupa. Mama janji!”“Mama … Mama mesti datang awal untuk j

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1327

    Saat Naomi dan Caden meninggalkan rumah sakit, waktu sudah subuh.Kondisi Anton sudah membaik. Dia hanya pingsan karena emosi tinggi saja. Ada Robbin yang sedang merawatnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Naomi baru membaca pesan dari Camila. Pesan itu dikirim Camila pada setengah jam lalu.Tiara sudah tidur. Camila menyuruh Naomi untuk segera istirahat setelah urusannya selesai. Naomi tidak perlu khawatir. Demi tidak mengganggu waktu istirahat Naomi, juga mempertimbangkan anak-anak akan sekolah besok pagi, Naomi pun tidak kembali ke Vila Anggara. Dia langsung menyuruh Caden untuk mengendarai mobil pulang ke rumah.Saat di perjalanan, Naomi melihat ke luar jendela dengan menghela napas panjang.Caden bertanya, “Apa kamu merasa penat?”“Bukan ….” Naomi menghela napas panjang lagi, lalu melihat ke sisi Caden dan berkata, “Tiba-tiba aku memahami Nenek. Pantas saja Nenek sudah setua itu, tapi masih saja khawatir dengan perkembangan dunia pengobatan. Sekarang boleh dikatakan Pak Anton me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1326

    Setelah Naomi ditahan, Salvia akan memanfaatkan hubungan dan kekuatan Keluarga Salvia untuk menjatuhkan kesalahan kepada Naomi!Asalkan Naomi terbukti bersalah, siapa pun tidak bisa menyelamatkannya!Naomi tahu apa yang sedang dipikirkan Salvia. Dia menggigit bibirnya dan menjulingkan bola matanya. Dia memalingkan kepalanya berbicara kepada polisi, “Aku difitnah. Aku juga ada bukti.”Naomi membuka rekaman pembicaraan Salvia dan dirinya. Ada juga rekaman CCTV ruangan rapat sehari sebelum mereka menggunakan ruangan. Rekaman itu adalah pemberian Robbin. Dengan adanya bukti-bukti ini, semuanya akan lebih tepercaya daripada para saksi mata yang dicari Naomi!Saat Anton melihat rekaman mencuri sampel virus, dia merasa syok hingga tidak bisa bernapas dan juga berkata-kata.Begitu pula dengan Salvia, dia juga merasa sangat syok. Beberapa saat kemudian, dia baru berkata, “Palsu! Semua itu palsu! Jelas-jelas CCTV malam itu rusak. Bagaimana mungkin kamu bisa punya rekaman CCTV? Video ini pasti p

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status