Share

Bab 166

Kedua abang beradik bergegas pulang ke rumah. Saat ini, mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang mengamati mereka dari bagian gelap di ujung sana. Orang yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam dan topeng menakutkan itu sedang bergumam sendiri, “Dasar bocah tengik, nggak patuh! Bocah tengik, nggak patuh!”

Tiba-tiba seekor kucing liar menyelinap keluar rerumputan. Dia mengulurkan tangan untuk menangkap kucing itu. Tangannya sangat putih dan jari-jarinya sangat mulus. Dengan sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia tidak pernah melakukan pekerjaan berat sebelumnya.

Orang itu menggunakan sepasang tangan indahnya mengusap kepala kucing sembari bergumam, “Nggak patuh, mesti dipukul ….”

“Krek!” Leher kucing liar itu dipatahkan. Mungkin karena terlalu mendadak, kucing liar tidak sempat menjerit dan meninggal begitu saja.

Orang bertopeng hantu mengusapnya dengan lembut. Dia menggali sebuah lubang, lalu mengubur kucing itu dengan penuh hati-hati. Jelas-jelas dia sedang melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
makin runyam nih masalahnya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status