Share

Bab 171

Penulis: Erlina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-26 15:39:29
Braden membohongi Tony.

[ Aku sudah ambil barangnya waktu pagi. ]

Sebelum Tony membalas pesan, Braden mengirim pesan lagi.

[ Aku sudah temukan petunjuk mengenai orang yang kalian cari. Aku akan kirim informasinya kepada kalian dalam beberapa hari ini. ]

Tony membalas pesan Braden.

[ Oke, terima kasih. ]

Setelah itu, Evano berkata, "Pak, sepertinya tebakan kita salah. Tuan Peretas itu bukan orang yang menyerang Bu Sonia semalam. Tuan Peretas sudah ambil barangnya waktu pagi."

Tony mengernyit, dia tampak kebingungan saat menimpali, "Tapi, kebetulan posisi Sonia dan barang yang kita letakkan sama. Ini sangat mencurigakan."

Evano menanggapi, "Sebenarnya bisa dimengerti. Tuan Peretas yang pilih tempat itu, jadi memang sangat tersembunyi. Pelaku pasti akan mencari tempat tersembunyi kalau ingin mencelakai Bu Sonia."

Tony berpikir sejenak, lalu mengangguk dan membalas, "Um, kita nggak usah pikirkan masalah ini dulu. Tuan Peretas sudah temukan petunjuk, kamu segera hitung aset untuk persiapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Masa semua karyawan hrs lembur sih.....Steven ksh tau aja si Caden. Ga semua stamina karyawan kuat yerus2an lembur. Dibagi aja, gantian lemburny. Yg pk Logika aja deh ngarang verita nya.
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
caden...jangan egois ...kasian karyawanmu...Steven...coba temui Naomi...jelaskan semua padanya...mungkin dia mau mendengarkanmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 172

    Caden tetap fokus memeriksa dokumen dan tidak mengangkat kepalanya saat menyahut, "Iya."Sudut bibir Steven berkedut. Dia mengingatkan, "Itu ... kamu sudah beberapa hari nggak temani Rayden.""Rayden kenapa?" tanya Caden. Dia baru mendongak dan ekspresinya tampak cemas.Steven buru-buru menjawab, "Rayden nggak apa-apa. Aku cuma mau bilang kamu sudah lama nggak pulang untuk temani Rayden. Takutnya Rayden nggak senang."Caden menunduk lagi, lalu menceletuk, "Rayden nggak akan begitu."Steven pusing. Dia mengusulkan, "Kak Caden, lebih baik kamu istirahat dulu. Kalau terus lembur, aku khawatir kamu jatuh sakit."Caden menatap Steven sembari menegur, "Kalau ada yang nggak tahan, cepat pulang! Nggak ada yang paksa mereka lembur! Tapi, besok semua dokumen ini harus diantar ke ruanganku pagi-pagi. Aku mau periksa!"Steven merasa tidak berdaya. Dia keluar dari ruangan presdir dengan ekspresi putus asa. Para karyawan langsung mengerumuninya dan bertanya, "Bagaimana? Apa hari ini Pak Caden lembur

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 173

    Naomi berkata setelah berpikir sesaat, "Apa yang kamu bilang benar. Belakangan ini, Mama memang punya masalah. Mama nggak cerita karena takut kalian repot."Braden membujuk, "Kami lebih memilih repot daripada khawatir. Lagi pula, bukannya Mama sering bilang masalah lebih mudah diselesaikan kalau banyak orang membantu?"Braden meneruskan, "Seharusnya Mama ceritakan supaya kita pikirkan cara sama-sama. Mungkin saja kami punya ide bagus."Naomi mengembuskan napas dan tidak berani mengungkit masalah Camila. Bagaimanapun, masalah Camila berkaitan dengan investigasi kriminal. Naomi tidak ingin anaknya mencampuri masalah ini.Naomi menceritakan tentang Rayden, "Belakangan ini, aku merawat seorang anak. Kemarin aku sudah pernah membahasnya. Dia punya gangguan mental.""Rayden?" tanya Braden. Dia tahu tentang Rayden, tetapi tidak tahu Rayden adalah adik kandungnya. Braden mengira Rayden adalah anak Caden dengan wanita lain.Naomi menjelaskan, "Benar. Tapi, sekarang ada masalah yang memusingkan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 174

    Braden berbisik di telinga Naomi. Kemudian, mata Naomi berbinar-binar, lalu dia mengernyit. Ide Braden memang bagus, tetapi sangat riskan.Melihat Naomi mengernyit, Braden bertanya, "Mama merasa cara ini nggak bagus?"Naomi tidak mengangguk ataupun menggeleng. Dia hanya menjawab, "Aku pertimbangkan lagi."Naomi tidak yakin mau memakai cara ini atau tidak. Braden tahu apa yang dikhawatirkan ibunya.Jadi, Braden meyakinkan Naomi, "Nggak usah buru-buru. Mama beri tahu aku saja kalau sudah selesai pertimbangkan. Aku akan mengurusnya sendiri dan nggak akan biarkan Hayden ikut campur. Mama percaya saja dengan kemampuanku."Naomi mengangguk, dia memang percaya dengan kemampuan Braden. Putranya ini memang bisa diandalkan. Dia tidak pernah membuat kesalahan setiap mengurus sesuatu.Braden mengalihkan topik pembicaraan, "Apa masalah yang Mama mau selesaikan di Kota Jawhar sudah beres?"Naomi tertegun sejenak. Dia baru teringat masalah perceraiannya dengan Caden. Beberapa hari ini, Naomi hanya fo

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 175

    Robbin melanjutkan, "Seperti ayahnya yang sudah memilih ibu kandung Rayden. Dia hanya ingin bersama dengan wanita itu dan nggak tertarik dengan wanita lain."Naomi mengernyit. Dia tidak peduli dengan kesetiaan Caden. Naomi hanya memperhatikan Rayden. Dia berujar, "Aku sudah berhari-hari nggak masak untuk Rayden, dia nggak mungkin bisa tahan kalau nggak makan."Robbin menimpali, "Rayden bukan sama sekali nggak makan. Tapi, dia cuma makan sedikit. Itu hanya cukup untuk bertahan hidup. Kudengar, Rayden makin kurus hanya dalam beberapa hari."Naomi bertanya dengan ekspresi kaget, "Rayden makin kurus?"Robbin menanggapi, "Iya, Rayden sudah stres. Belakangan ini, penyakitnya juga sering kambuh. Dia masih bisa menjaga kesehatannya kalau makan makanan yang bergizi. Tentu saja dia makin kurus kalau makan sedikit."Naomi mengernyit, dia merasa sedih. Begitu memikirkan tampang Rayden yang kurus, Naomi menyalahkan dirinya sendiri. Semua ini karena Naomi.Jika Naomi terus memasak makanan lezat untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 176

    Caden sedang memeriksa dokumen. Suhu di dalam ruangan sangat tinggi. Caden melepaskan jasnya dan sekarang dia hanya memakai kemeja.Caden menggulung lengan kemeja sampai ke sikunya sehingga menunjukkan lengannya yang kekar dan jam tangannya yang mewah.Caden yang duduk tegak di depan meja kerja menunduk dan mengernyit. Dia menandatangani dokumen. Setelah selesai, Caden mendongak dan bertanya dengan ketus, "Kenapa kamu begitu buru-buru? Ada apa?"Steven menyahut, "Bu Naomi, dia ...."Sebelum Steven menyelesaikan ucapannya, Caden menyergah, "Apa kamu nggak menganggap serius omonganku? Jangan sebut namanya di depanku!"Steven berusaha menjelaskan, "Bukan, Bu Naomi ....""Keluar!" bentak Caden.Steven berucap, "Kak Caden ....""Pergi!" hardik Caden. Amarahnya memuncak sehingga Steven yang ketakutan segera keluar.Begitu melihat Steven, para bawahan bertanya, "Kak Steven, bagaimana? Kita libur, nggak?"Steven yang tampak lesu menggeleng dan menjawab, "Lanjut kerja dulu."Bawahan mengeluh, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 177

    Steven mengeluh, "Kamu sama sekali nggak memberiku kesempatan.""Kamu ... masih berani membantah?" tegur Caden.Steven terdiam. Kenapa dia yang disalahkan? Steven merasa sangat sedih.Naomi juga mendengar percakapan Caden dan Steven. Naomi baru tahu ternyata Caden tidak mengetahui bahwa dia mengantar makanan untuk Rayden. Tadi Naomi malah memarahi Caden ....Namun, Naomi merasa dirinya tidak bersalah. Seharusnya Caden memperhatikan masalah yang berhubungan dengan Rayden. Caden salah karena tidak memberikan Steven kesempatan untuk bicara."Kamu ...," ucap Naomi."Aku ...," ujar Caden.Mereka berdua bicara pada saat bersamaan. Naomi mengerutkan bibirnya dan berkata, "Kamu dulu."Caden menjelaskan, "Aku nggak tahu kamu mengantar makanan untuk Rayden.""Oh," sahut Naomi dengan acuh tak acuh.Caden terdiam. Suasana di ruangan kantor tiba-tiba menjadi hening.Steven berusaha mencairkan suasana, "Bu Naomi, apa makanannya masih ada? Kalau masih ada, aku dan Kak Cayden akan mengambil makanannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 178

    Hujan di Kota Jawhar sudah reda. Muncul pelangi di langit. Para pejalan kaki mengeluarkan ponsel untuk memotret pelangi. Ada yang berseru, "Cepat lihat, ada pelangi! Cantik sekali!"Steven berkomentar, "Begitu Bu Naomi mengurus Rayden, hujan pun reda dan muncul pelangi. Kelihatannya Rayden berjodoh dengan Bu Naomi. Rayden sangat diberkati."Caden melihat pelangi dan tidak menanggapi perkataan Steven. Dia tidak tahu Naomi dan Rayden berjodoh atau tidak. Dia hanya tahu sekarang suasana hatinya sangat bagus.Semua kegundahan beberapa hari sebelumnya pun sirna. Caden mengeluarkan ponsel dan memotret pelangi. Dia ingin menunjukkannya kepada Rayden setelah pulang nanti.Sesampainya di kompleks perumahan yang ditinggali Tiara, Steven memarkir mobil di tepi jalan dan menelepon Naomi. Tak lama kemudian, Naomi datang.Naomi mengenakan jaket putih dan sepatu bot. Wajahnya tidak dirias dan rambutnya tergerai. Angin berembus, rambut Naomi menutupi matanya.Naomi menyelipkan rambutnya di belakang te

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 179

    Naomi memasak untuk Rayden, lalu Caden memberi Naomi bahan makanan yang mahal. Caden ingin membalas kebaikan Naomi dan tidak ingin berutang padanya.Sesampainya di rumah, Caden naik ke lantai atas dengan membawa kotak makanan. Begitu Caden pulang, Yahya langsung pergi. Dia pulang ke vila untuk memasak sup Naomi.Awalnya, Rayden duduk di depan jendela. Dia seperti menyadari sesuatu dan langsung menoleh. Ekspresi Rayden berubah begitu melihat kotak makanan yang dibawa Caden.Caden juga tidak memanggil Rayden. Dia meletakkan kotak makanan di atas meja makan dan membuka tutupnya.Rayden berdiri, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan. Dia duduk di kursinya dan menunggu untuk makan. Sudah jelas Rayden ingin makan.Akan tetapi, Caden tidak mengeluarkan makanannya. Dia duduk di seberang Rayden dan memandangnya dengan serius.Caden berkata, "Beberapa hari yang lalu dia sakit, makanya dia nggak bisa masak untukmu. Dia suruh aku sampaikan kepadamu. Kalau kamu suka makan masakannya, dia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1048

    “Mama cuma bisa melihatnya panggil wanita lain dengan sebutan Mama. Mama mau tak mau harus melihatnya dekat dengan wanita lain. Dia ... dia bahkan melindungi wanita lain di hadapan Mama! Dia jelas-jelas darah dagingku. Huhuhu ...,” ujar Yuna sambil menangis.“Aku punya adik?” tanya Mia.“Iya. Kamu punya seorang adik!”“Kenapa Mama nggak bawa dia pulang?”“A ... aku ... aku nggak berani. Aku takut papamu menjualnya. Kalau adikmu dijual ke keluarga yang nggak baik, dia akan hidup menderita.”“Papa yang jual adikku?”“Benar! Dia yang menjual adikmu! Pembohong! Dia membohongiku! Ini semua salahnya!”Yuna tiba-tiba teringat sesuatu, lalu tatapannya tiba-tiba menjadi sangat tajam. Seluruh tubuhnya gemetar karena marah. Dia menyeka air matanya, lalu menggendong Mia dan meninggalkan tempat ini.Tidak lama kemudian, Yuna dan Mia tiba di depan sebuah bar bobrok yang sudah terbengkalai. Jika itu dulu, dia tidak mungkin berani datang ke tempat ini. Hari ini, dia dilanda amarah dan sudah kehilangan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1047

    Naomi tidak berhenti mengalihkan pandangannya dari Caden ke foto itu. Dia merasa sangat tidak berdaya, sebasalah, dan panik.“Ka ... kalau dia itu benar-benar ibu kandung Jayden, ki ... kita harus kembalikan Jayden kepadanya?”Caden tidak menjawab dan langsung memeluk Naomi. Jika Yuna benar-benar adalah ibu kandung Jayden, menurut aturan negara, mereka memang harus mengembalikan Jayden kepada wanita itu. “A ... aku ....” Naomi sudah menangis hingga tidak mampu berkata-kata. Dia menggenggam pakaian Caden erat-erat. Hatinya terasa sangat sakit hingga dia kesulitan bernapas.Naomi sering memikirkan apa yang harus dilakukannya apabila orang tua kandung Jayden datang mencari Jayden. Namun, dia tidak pernah berani memikirkan hal ini secara mendalam. Dia mengakui dirinya memang sangat egois. Dia tidak bersedia berpisah dengan Jayden, juga tidak bersedia memberikan Jayden kepada orang lain.Jayden memang bukan putra kandung Naomi. Namun, Naomi yang membesarkan Jayden. Saat dia menemukan Jayde

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1046

    “Jayden juga sayang banget sama Mama. Jayden akan selalu sayang sama Mama,” ucap Jayden.Suara imut Jayden menggema dalam mobil. Naomi sangat terharu, tetapi juga tiba-tiba merasa agak sedih. Entah kenapa, dia merasa sangat gelisah setelah teringat wanita aneh itu. Dia merasa seperti akan terjadi hal yang menakutkan.Naomi memeluk Jayden dengan sangat erat. Dia merasa Jayden seolah-olah akan direbut oleh orang lain apabila dia melepaskan pelukannya.Ketika Jayden dan Naomi kembali ke hotel, Maria dan Baby sudah bangun. Begitu melihat Naomi, mereka langsung menempel padanya. Berhubung keadaan Maria masih kurang stabil dan Baby adalah anak bungsu, mereka berdua adalah orang yang paling lengket dengan Naomi dalam keluarga ini. Begitu tidak melihat Naomi, mereka akan langsung menanyakan di mana Naomi. Saat Naomi membesuk Tiara di rumah sakit kemarin, Maria dan Baby juga tidak berhenti meneleponnya secara bergantian. Baru berpisah sebentar, mereka sudah merasa seperti tidak bertemu selama

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1045

    Naomi harus menemukan wanita aneh itu dan menanyakan semuanya dengan jelas. Kenapa wanita itu tiba-tiba memaksa mereka meninggalkan Kota Lokin?Setelah melewati pintu tangga darurat, Naomi pun berjalan turun untuk mengejar wanita itu. Tadi, dia jelas-jelas melihat wanita itu masuk kemari. Wanita itu pasti berjalan turun melewati tangga. Namun, dia tidak menemukan sosok wanita itu sepanjang jalan.Naomi pun berkeliling di rumah sakit dan mencari ke segala sudut, tetapi tetap tidak menemukan wanita itu. Dia akhirnya mengeluarkan ponsel dan langsung menelepon Caden.“Sayang, cepat bantu aku selidiki seorang wanita.”...Seusai menelepon Caden, Naomi kembali ke ruang pasien Tiara dengan gelisah. Tiara sudah mendengar ceritanya dari Intan dan sedang menghibur Jayden.Begitu melihat Naomi kembali, Tiara buru-buru bertanya, “Gimana? Sudah ketemu orangnya?”Naomi menggeleng. “Aku sudah suruh Caden menyelidikinya.”Tiara mengerutkan keningnya dan berujar, “Kenapa wanita itu aneh banget? Apa kal

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1044

    “Kalau begitu, aku akan bawakan makanan enak buat Mama Tiara lagi siang nanti.”“Emm!”Baru selesai sarapan, Tiara dan Jayden malah sudah mulai mendiskusikan tentang makan siang. Naomi dan Intan pun tersenyum dengan tidak berdaya.Berhubung tiba-tiba tidak ada air di kamar mandi kamar pasien, Naomi dan Intan pun memutuskan untuk mencuci piring di kamar mandi luar.Intan berkata, “Tiara bilang, Jayden bukan anak kandungmu. Tapi, Jayden dekat banget sama kamu. Dari sikapnya terhadap Tiara, aku sudah bisa menilainya. Kasih sayangnya terhadap Tiara muncul dari cintanya terhadapmu. Yang namanya anak memang akan dekat sama orang yang membesarkannya terlepas dari punya hubungan darah atau nggak.”Naomi menjawab dengan ekspresi lembut, “Jayden sangat pengertian.”“Cinta itu hubungan timbal balik. Kamu mencintainya, makanya dia juga mencintaimu.”Naomi dan Intan mengobrol sambil berjalan ke kamar mandi. Baru saja mereka mau mencuci piring, wanita aneh itu tiba-tiba muncul lagi. Naomi pun merasa

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1043

    Baru saja Naomi hendak mengatakan sesuatu, wanita itu tiba-tiba berdiri, menggendong anaknya, dan berlari pergi. Berhubung berlari terlalu tergesa-gesa, dia menabrak bakpao yang dipegang Jayden sehingga bakpao itu jatuh ke lantai.Jayden menatap Naomi dengan bingung. “Mama ...?”Naomi juga merasa aneh. Dia menatap punggung wanita itu untuk sesaat, lalu mengalihkan pandangannya. Dia mengelus kepala Jayden dan berkata, “Jayden jangan takut, ya. Putri Bibi itu mengidap penyakit berat. Bibi merasa sedih, makanya nangis.”Bakpao itu sudah kotor dan tidak bisa dimakan lagi. Naomi pun memungutnya dan membuangnya ke tong sampah. Setelah itu, dia menggandeng tangan Jayden dan berjalan masuk ke rumah sakit.Jayden melirik ke arah wanita itu pergi dan bertanya pada Naomi, “Mama, apa penyakit adik itu nggak bisa disembuhkan?”“Emm, untuk sementara, dia nggak bisa disembuhkan. Tapi, dia bukan adik, melainkan kakak. Dia lebih besar darimu.”“Hah? Tapi, dia kelihatan kecil banget. Dia juga nggak seti

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1042

    Berhubung mengkhawatirkan Maria, Naomi tidak menyelidiki hal ini lebih lanjut.Wanita itu bersembunyi di sudut sambil menggendong anaknya. Dia melihat mobil mewah hitam milik Naomi sekeluarga melaju meninggalkan rumah sakit dengan berlinang air mata.Keesokan harinya, Naomi bangun pagi untuk membuat sarapan. Mereka tinggal di kamar terbaik hotel ini sehingga kamarnya memiliki dapur. Begitu masuk ke dapur, dia langsung melihat sebuah sosok kecil.Jayden yang mengenakan celemek sedang berdiri di atas bangku kecil dan sibuk memasak di dapur. Naomi buru-buru menghampirinya dan bertanya dengan lembut, “Jayden, kok kamu bangun sepagi ini?”“Pagi, Mama! Aku mau buat sarapan buat semua orang dan Mama Tiara. Kemarin, aku sudah janji mau bawakan makanan enak buat Mama Tiara. Mama Tiara paling suka masakanku. Habis makan, suasana hatinya pasti akan membaik.”Mendengar jawaban Jayden, hati Naomi langsung terasa hangat. Dia mencubit pipi Jayden dengan lembut dan memuji, “Jayden paling perhatian. Ay

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1041

    Andrew mengerutkan keningnya, lalu lanjut berjalan ke depan.Di dalam kamar pasien kosong di lantai yang sama, Caden sedang membahas masalah penculikan dan pengalihan peninggalan budaya kuno dengan Giman.Begitu melihat Andrew, Caden memperkenalkannya kepada Giman. “Paman Giman, namanya Andrew. Dia itu teman baikku yang tumbuh besar bersamaku. Hari ini, dia itu orang pertama yang menerjang masuk ke gudang telantar itu untuk selamatkan Tiara.”Giman bangkit dari kursinya, lalu berkata dengan penuh terima kasih, “Terima kasih. Terima kasih banyak. Kamu sudah selamatkan Tiara dan berjasa bagi Keluarga Bascara. Kami berutang budi padamu. Kelak, kalau kamu butuh bantuan, katakan saja. Kami pasti akan berusaha yang terbaik untuk membantumu.”Andrew tidak pandai bersosialisasi. Setelah menyusun kata-kata untuk beberapa saat, dia akhirnya hanya menjawab, “Emm.”Caden pun terdiam. Meskipun merasa Andrew terlalu pendiam, dia sangat memahami Andrew. Sekarang, Andrew setidaknya memberi respons kar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1040

    “Kalau dia nggak menyukaimu, mana mungkin ibunya asal bicara? Lagian, bukannya kamu suka cowok ganteng? Shane kan juga ganteng! Ibu rasa Shane cocok sama kamu. Kalian tumbuh besar bersama dan tahu latar belakang masing-masing. Selain itu, habis selesaikan pekerjaan di sini, Shane juga akan kembali kerja di Jawhar. Kelak, dia nggak usah pergi ke sana kemari lagi. Dia bisa selalu temani kamu di Jawhar.”Melihat Tiara menjulingkan matanya, Intan melibatkan Naomi untuk membujuknya. “Naomi, coba jawab. Bukannya Shane dan Tiara sangat serasi?”Naomi hanya tersenyum canggung tanpa menjawab.Shane adalah teman masa kecil Tiara. Mereka tinggal di gedung yang sama dan tumbuh besar bersama. Orang tua Shane juga adalah profesor dan merupakan rekan kerja serta teman baik orang tua Tiara. Kedua keluarga ini memang termasuk cocok.Namun, Tiara selalu mengatakan bahwa Shane adalah mimpi buruknya. Sebab sejak kecil, Shane merupakan murid teladan, sedangkan Tiara adalah murid terbelakang. Setiap ujian,

DMCA.com Protection Status