Share

Bab 172

Caden tetap fokus memeriksa dokumen dan tidak mengangkat kepalanya saat menyahut, "Iya."

Sudut bibir Steven berkedut. Dia mengingatkan, "Itu ... kamu sudah beberapa hari nggak temani Rayden."

"Rayden kenapa?" tanya Caden. Dia baru mendongak dan ekspresinya tampak cemas.

Steven buru-buru menjawab, "Rayden nggak apa-apa. Aku cuma mau bilang kamu sudah lama nggak pulang untuk temani Rayden. Takutnya Rayden nggak senang."

Caden menunduk lagi, lalu menceletuk, "Rayden nggak akan begitu."

Steven pusing. Dia mengusulkan, "Kak Caden, lebih baik kamu istirahat dulu. Kalau terus lembur, aku khawatir kamu jatuh sakit."

Caden menatap Steven sembari menegur, "Kalau ada yang nggak tahan, cepat pulang! Nggak ada yang paksa mereka lembur! Tapi, besok semua dokumen ini harus diantar ke ruanganku pagi-pagi. Aku mau periksa!"

Steven merasa tidak berdaya. Dia keluar dari ruangan presdir dengan ekspresi putus asa. Para karyawan langsung mengerumuninya dan bertanya, "Bagaimana? Apa hari ini Pak Caden lembur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
bangkitlah Naomi...jangan mau d hantui rasa takut...semangat demi anak²
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status