Share

Bab 164

Penulis: Erlina
Ketiga bocah cilik juga tidak berpikir kebanyakan. Setelah pulang sekolah, mereka pun meninggalkan sekolah sesuai dengan pesan.

Teman-teman perempuan di taman kanak-kanak masih belum menyerah. Mereka terus memaksa orang tua ketiga bocah untuk melahirkan anak lagi.

Setiap kali pulang sekolah, mereka selalu didesak berkali-kali. Bahkan, ada yang mengingatkan ketiga bocah untuk memberi tahu orang tua mereka, mesti melahirkan 9 anak laki-laki!

Ketiga bocah cilik hanya bisa mengangguk dengan tidak berdaya.

Guru juga melakukan sesuai yang dipesan Tiara. Dia mengantar anak-anak ke rumah, baru meninggalkan tempat.

Setelah guru pulang, Braden pun berkata, “Kebetulan Mama lagi nggak ada di rumah. Sore hari nanti, Hayden temani aku untuk ambil barang.”

“Barang apa?” tanya Hayden dengan penasaran.

Braden menyipitkan matanya. “Barang yang bisa membuat Caden bercerai dengan Mama!”

“Serius?”

“Emm!”

Jayden merasa penasaran. “Apa itu?”

“Nanti kamu juga bakal tahu sendiri. Jayden, nanti aku dan Hayden k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
siapa??ttp waspada Hayden...braden
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 165

    Kening Hayden tampak berkerut. “Jangan sok misterius! Ngomong!”Orang tersebut mengenakan jubah panjang, lalu mengangkat tangannya menunjuk ke sisi mereka. “Bunuh! Bunuh! Bunuh!”Kedua bocah melihat ke arah yang ditunjuk orang misterius tersebut. Kemudian, mereka baru menyadari ada seseorang yang sedang berbaring di ujung sana. Seharusnya orang itu sedang pingsan. Dia tidak merespons sama sekali.Sementara itu, posisi orang itu kebetulan adalah posisi barang yang hendak diambil Braden! Barang yang hendak diambilnya ada di bawah tubuh orang tersebut!Braden mengernyitkan keningnya. Dia memberanikan diri untuk berjalan ke sana. Dia pergi melihat kondisi orang itu, sekalian mengambil barang tersebut.Orang bertopeng hantu tidak mengatakan apa pun. Dia hanya melihat Braden menggerakkan tubuh orang yang sedang berbaring di lantai sembari terkekeh.“Dia hanya lagi pingsan.” Braden kembali ke sisi Hayden.Tidak ada lampu jalan di sini. Langit juga agak gelap. Braden tidak dapat melihat wajah

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 166

    Kedua abang beradik bergegas pulang ke rumah. Saat ini, mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang sedang mengamati mereka dari bagian gelap di ujung sana. Orang yang mengenakan jubah panjang berwarna hitam dan topeng menakutkan itu sedang bergumam sendiri, “Dasar bocah tengik, nggak patuh! Bocah tengik, nggak patuh!”Tiba-tiba seekor kucing liar menyelinap keluar rerumputan. Dia mengulurkan tangan untuk menangkap kucing itu. Tangannya sangat putih dan jari-jarinya sangat mulus. Dengan sekilas mata, dapat diketahui bahwa dia tidak pernah melakukan pekerjaan berat sebelumnya.Orang itu menggunakan sepasang tangan indahnya mengusap kepala kucing sembari bergumam, “Nggak patuh, mesti dipukul ….”“Krek!” Leher kucing liar itu dipatahkan. Mungkin karena terlalu mendadak, kucing liar tidak sempat menjerit dan meninggal begitu saja.Orang bertopeng hantu mengusapnya dengan lembut. Dia menggali sebuah lubang, lalu mengubur kucing itu dengan penuh hati-hati. Jelas-jelas dia sedang melakukan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 167

    “Makanya dia bukan menggugat anaknya Bu Naomi, melainkan menggugat Bu Naomi. Memang nggak ditemukan sidik jari Bu Naomi di tubuhnya, tapi ada sidik jari anaknya Bu Naomi. Jadi, Bu Naomi juga patut untuk dicurigai. Mengenai detailnya, semuanya masih dalam penyelidikan.”“Pergi ke sana dulu. Jangan sampai dia dibawa pergi polisi!”“Baik!”Saat ini, Braden sedang memendam amarah di hatinya, lalu menjelaskan kepada polisi dengan penuh kesabaran, “Semalam aku yang telepon polisi. Aku dan adikku pergi ke taman di saat mamaku nggak di rumah. Kami pun menyadari dia tergeletak pingsan di sana, makanya aku telepon polisi.”Polisi merasa kaget. “Kamu yang lapor polisi?”“Emm, kalau kalian nggak percaya, kalian bisa selidiki masalah ini.”“Kenapa saat kami nggak menemukan kalian ketika kami sampai di sana?”“Karena aku dan adik keluar rumah secara diam-diam. Kami takut ketahuan Mama, nantinya kami malah dimarahi. Jadi, kami pun bersembunyi di balik pohon. Kami baru pergi setelah pak polisi datang.

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 168

    Suara jerit Naomi terdengar sangat tajam dan menusuk telinga.Braden berdiri di tengah hujan sembari membelalaki Naomi. Dia sungguh marah ketika melihat responsnya!Steven segera meredakan suasana tegang. “Bu Naomi, Kak Caden bisa datang ke sini karena mendengar kabar kalian dilaporkan ke polisi. Dia khawatir kalian nggak sanggup untuk menghadapi polisi.”“Kami nggak butuh bantuan dia! Sebelumnya duluan terjadi sesuatu sama aku. Sekarang bahkan anakku juga terlibat dalam masalah ini. Memangnya gara-gara siapa bisa terjadi masalah seperti ini? Kalau dia ingin membantu kami, seharusnya dia pergi jauh-jauh!” jerit Naomi.Caden sungguh emosi. Hanya saja, dia tidak bisa menemukan kata-kata untuk membantahnya.“Jauhi aku! Jauhi putraku!” Naomi mengusap air hujan di depan matanya. Selesai berbicara, dia langsung berjalan pergi.Saat berjalan ke sisi gerbang, Naomi berpesan kepada sekuriti, “Pak sekuriti, dia bukan penghuni kompleks ini. Mohon lain kali jangan izinkan dia masuk ke dalam komple

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 169

    Naomi merasa takut ketika mendengar kemungkinan Caden adalah seorang pelaku pembunuhan. Naomi merasa takut ketika mendengar kemungkinan terjadi sesuatu terhadap Camila.Naomi merasa takut ketika dirinya hampir mati ditabrak mobil di jalan.Naomi merasa takut ketika menerima panggilan dari pihak kepolisian, mengatakan ditemukan sidik jari Braden, bahkan dirinya dituntut dengan pasal pembunuhan berencana.Namun, ketika rasa takut itu digabungkan, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan apa yang Naomi lihat tadi! Ketika melihat Caden muncul di depan rumahnya tadi, Naomi hampir merasa sesak napas! Jarak Caden dengan Braden dan Hayden hanya dipisahkan oleh selembar pintu saja!Nyaris ….Seandainya Braden dan Hayden ketahuan oleh Caden, apa Naomi sanggup untuk berebut hak asuh dengannya?Ketika kepikiran kemungkinan Braden dan Hayden akan direbut, kemungkinan tidak bisa bertemu dengan Braden dan Hayden lagi, air mata spontan menetes dari sudut matanya ….Hati Naomi terasa sangat amat penat

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 170

    Selesai Naomi membasuh wajahnya, dia pun berjalan keluar.Dalam sekilas mata, Leon dapat merasakan ada yang aneh dengan dirinya. “Apa yang terjadi? Kenapa raut wajahmu seburuk ini?”Naomi menatap Leon dengan ekspresi kalut, lalu berkata dengan tenang, “Nggak kenapa-napa, cuma lagi flu saja. Lagi nggak fit.”Leon merasa sangat khawatir. “Apa kamu sudah ke dokter? Belakangan ini lagi banyak yang tertular pneumonia dan influenza. Kalau kamu merasa nggak enak badan, segera lakukan pemeriksaan darah di rumah sakit. Biar dokter bisa bukain resep obat buat kamu.”“Aku sudah ke dokter semalam. Kondisiku nggak serius.” Naomi mempersilakan Leon untuk duduk, lalu mengalihkan topik ke diri Camila. “Apa belakangan ini kamu ada kabar dari Camila?”“Masih belum.”“Apa kamu terhubung dengan manajernya?”“Belakangan ini aku terus menghubunginya, tapi panggilanku nggak bisa terhubung. Manajernya itu bagai menghilang saja. Aku meminta bantuan temanku untuk menghubungi anggota keluarga manajernya. Tapi an

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 171

    Braden membohongi Tony.[ Aku sudah ambil barangnya waktu pagi. ]Sebelum Tony membalas pesan, Braden mengirim pesan lagi.[ Aku sudah temukan petunjuk mengenai orang yang kalian cari. Aku akan kirim informasinya kepada kalian dalam beberapa hari ini. ]Tony membalas pesan Braden.[ Oke, terima kasih. ]Setelah itu, Evano berkata, "Pak, sepertinya tebakan kita salah. Tuan Peretas itu bukan orang yang menyerang Bu Sonia semalam. Tuan Peretas sudah ambil barangnya waktu pagi."Tony mengernyit, dia tampak kebingungan saat menimpali, "Tapi, kebetulan posisi Sonia dan barang yang kita letakkan sama. Ini sangat mencurigakan."Evano menanggapi, "Sebenarnya bisa dimengerti. Tuan Peretas yang pilih tempat itu, jadi memang sangat tersembunyi. Pelaku pasti akan mencari tempat tersembunyi kalau ingin mencelakai Bu Sonia."Tony berpikir sejenak, lalu mengangguk dan membalas, "Um, kita nggak usah pikirkan masalah ini dulu. Tuan Peretas sudah temukan petunjuk, kamu segera hitung aset untuk persiapan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 172

    Caden tetap fokus memeriksa dokumen dan tidak mengangkat kepalanya saat menyahut, "Iya."Sudut bibir Steven berkedut. Dia mengingatkan, "Itu ... kamu sudah beberapa hari nggak temani Rayden.""Rayden kenapa?" tanya Caden. Dia baru mendongak dan ekspresinya tampak cemas.Steven buru-buru menjawab, "Rayden nggak apa-apa. Aku cuma mau bilang kamu sudah lama nggak pulang untuk temani Rayden. Takutnya Rayden nggak senang."Caden menunduk lagi, lalu menceletuk, "Rayden nggak akan begitu."Steven pusing. Dia mengusulkan, "Kak Caden, lebih baik kamu istirahat dulu. Kalau terus lembur, aku khawatir kamu jatuh sakit."Caden menatap Steven sembari menegur, "Kalau ada yang nggak tahan, cepat pulang! Nggak ada yang paksa mereka lembur! Tapi, besok semua dokumen ini harus diantar ke ruanganku pagi-pagi. Aku mau periksa!"Steven merasa tidak berdaya. Dia keluar dari ruangan presdir dengan ekspresi putus asa. Para karyawan langsung mengerumuninya dan bertanya, "Bagaimana? Apa hari ini Pak Caden lembur

Bab terbaru

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1224

    Cahaya dari lampu malam menerangi area tepat di depan, membuat Caden teringat pada salah satu karakter dalam anime.Pria tanpa wajah.Iya, tepat sekali, di depan sana ada pria tanpa wajah. Dia bahkan memiliki tinggi badan lebih dari 2 meter!Hanya saja, pria tanpa wajah di dalam anime sangatlah pendiam. Berbeda dengan pria tanpa wajah di depan Caden, dia malah mengeluarkan suara raungan bagai seekor beruang saja! Sangat tidak sesuai dengan karakter pria tanpa wajah.Caden menebak sesuatu, lalu menggigit bibirnya. Baru saja dia hendak bertanya, tiba-tiba muncul kericuhan dari atas kepala.Begitu mengangkat kepala, Caden langsung melihat sosok hantu. Hantu tergantung terbalik di atas dahan pohon. Wajahnya bersimbahan darah. Dalam sekilas lihat, dia sungguh menyeramkan! Bukan hanya wajahnya saja, lebih tepatnya seluruh tubuhnya bersimbahan darah.Caden sungguh kehabisan kata-kata. Dia terdiam sejenak, lalu menyapa, “Hayden, Kakek Kedua ….”Hayden segera melepaskan topeng “tanpa wajah”, l

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1223

    Ketika Kakek Pertama tidak ada di tempat, wanita tua itu akan mewakilinya untuk mengatasi masalah. Seandainya wanita itu kehabisan akal, masih ada Kakek Ketiga dan juga Kakek Keempat.Kakek Kedua dan Kakek Kelima hanya suka bermain saja. Satunya suka menyelesaikan masalah dengan tinjuan. Satunya lagi suka melakukan serangan mendadak dengan senjata! Jadi, biasanya masalah di pegunungan bukan urusan mereka. Mereka berdua hanya perlu menunggu misi dari organisasi saja.Kedudukan mereka berdua dari para master mirip seperti kedudukan Hayden di depan Braden dan Rayden.Caden mengangguk. “Masalah itu jadi tanggung jawabku. Aku minta halusinogen sama Nenek. Aku mau ….” Baru saja Caden melontarkan ucapannya, Kakek Kedua dan Hayden langsung berkata dengan penuh antusias, “Oke! Bagus! Aku dukung kamu! Lakukan saja!”Caden terdiam membisu.Mereka berdua juga tidak peduli dengan reaksi Caden. Terdengar lagi suara penuh semangat mereka.“Aku merasa rencananya menarik sekali. Nanti aku mau tunggang

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1222

    Pria dewasa dan anak kecil itu semakin bersemangat saja. Tidak ada satu pun dari mereka yang memperhatikan ekspresi Caden.Kakek Kedua berkata pada Hayden, “Hayden, kamu mesti ingat apa kata Kakek Buyut. Pukulan memang nggak bisa menyelesaikan masalah, tapi pukulan bisa mengatasi orang yang menciptakan masalah! Kamu harus gebuki orang yang berani menindas mamamu!”Hayden mengepal erat tangannya, lalu mengangguk dengan kuat. “Emm! Kalau ada yang berani menindas mamaku, aku akan habisi dia! Siapa pun dia!”Kakek Kedua berkata, “Papamu juga nggak boleh menindas mamamu.”Hayden membalas, “Tentu saja! Mamaku itu orang paling penting di dunia ini!”Caden sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia juga tidak tahu seharusnya merasa bahagia atau seharusnya bersedih. Caden sungguh gembira lantaran putranya begitu mencintai istrinya, tetapi dia malah tidak sedikit pun peduli dengan perasaan ayahnya. Itulah yang membuat Caden merasa sedih.Caden tidak tersenyum dan juga tidak menangis. Dia mem

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1221

    “Ada yang ingin Papa diskusikan sama kamu.” Usai berbicara, tiba-tiba Caden merasa ada mara bahaya mendekat. Dia segera mengangkat kepalanya.Kakek Kedua melompat menuruni pohon. Tatapannya sangat tajam. Terlihat ekspresi tidak bersahabat di atas wajahnya. Caden sangat gesit, segera menghindar dari serangan si pria tua. Kakek Kedua kembali melayangkan tinjuan dengan cepat!Rasa syok mulai membaluti hati Caden. Keningnya seketika berkerut. Dia menghadapi Kakek Kedua sembari melangkah mundur.Ketika menyadari pria tua itu sedang serius, Caden juga tidak berani bersikap lengah. Hanya saja, dia tetap merasa kesulitan dalam menghadapi Kakek Kedua. Kemampuan seni bela diri Kakek Kedua sangat hebat. Dia tidak sanggup melawan pria tua itu! Belum sempat Caden mengeluarkan beberapa jurus andalannya, dia pun sudah menerima pukulan dari Kakek Kedua!Caden mengerang kesakitan. Dia tahu pukulan Kakek Kedua belum mengerahkan seluruh tenaganya. Hanya saja, Caden merasa tulang bagian pundaknya hampir

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1220

    Setelah terdiam sejenak, akhirnya Caden berbicara, “Jangan-jangan Kakek Buyut Ketiga itu Latif Juwita?”Braden mengangguk dengan serius. “Iya.”Lagi-lagi Caden terdiam membisu. Kali ini, dia tidak bisa berkata-kata dalam waktu yang cukup lama.Latif Juwita, seorang seniman dan pengusaha mode legendaris dari generasi sebelumnya. Semua orang pasti akan memberi hormat kepadanya jika bertemu dengannya.Mengenai Kakek Kedua, sepertinya Caden tidak perlu bertanya lagi. Ketika bertemu dengannya tadi, Caden langsung mengenalinya.Pria muda yang dulu begitu liar dan tak terkendalikan, bisa pergi ke 7 negara asing hanya untuk berkelahi! Dia … dialah orangnya!Lantaran ada orang asing mengejek bangsa kita sebagai kaum lemah, Kakek Kedua tidak terima dan menghabisi mereka hanya dengan 2 pukulan. Dengan kemampuannya, semua orang pun menyebutnya sebagai seekor singa!Saat Kakek Kedua masih muda, kekuatannya sangat luar biasa. Dia terus melawan negara asing hingga dicaci maki. Mereka mengutuknya kar

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1219

    Gerakan master sangat gesit. Dia segera berputar ke belakang pohon, lalu bersembunyi di balik batang pohon. Kemudian, dia melompat dari 1 pohon ke pohon lain. Pistol juga terus diarahkan ke dirinya. Suara tembakan tidak berhenti terdengar.Tidak lama kemudian, suasana hening membaluti hutan. Sekelompok orang tidak menemukan tempat persembunyian master. Hanya saja, Caden dan Braden bisa melihatnya. Dia sedang bersembunyi pohon di kejauhan.Master membungkuk, mengambil beberapa batu dari tanah, lalu langsung melemparnya sambil menghindar.Batu-batu itu meluncur seperti peluru, menghantam beberapa pemburu dengan kekuatan yang sangat dahsyat!Ada yang berhasil menembus lengan si pemburu. Ada juga yang menancap di tulang paha pemburu.Orang-orang yang terluka spontan mengeluarkan jerit kesakitan yang histeris ….Dari layar komputer, dapat diketahui bahwa Master sengaja mempermainkan mereka. Sepertinya dia sengaja ingin mengulur waktu mereka. Selain terlihat titik keberadaan setiap orang, ju

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1218

    Caden mengangguk. “Emm, tapi butuh sedikit obat.”“Obat? Obat untuk menghilangkan ingatan? Setahuku, nggak ada obat yang bisa menghilangkan ingatan dalam waktu singkat.” Erha menghela napas. “Bahkan aku juga masih nggak berhasil meneliti obat itu.”Caden berkata, “Nenek sudah salah paham. Yang kubutuhkan itu halusinogen.”“Halusinogen? Kalau halusinogen, aku masih ada stok di rumah. Dulu aku pernah menggunakannya saat mengusir pemburu, tapi … halusinogen juga memiliki kelemahan, nggak efektif untuk semua orang.”Naomi memperingati, “Caden, Kakek dan Nenek sengaja mengasingkan diri di pegunungan. Mereka nggak berharap dikenali orang-orang.”Maksud ucapan Naomi adalah Caden mesti menjamin para pemburu bisa merahasiakan masalah ini.Caden mengangguk. “Aku mengerti. Zat halusinogen hanya berperan sebagai pendukung saja. Aku juga sudah punya rencana lain. Tenang saja, kamu cukup temani Nenek saja. Aku akan mengurus orang-orang ini. Aku bisa menanganinya dengan baik.”Naomi menunjukkan ekspr

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1217

    “Dia itu juga anak aku dan Caden. Yang ini namanya Baby, yang satu ini namanya Rayden. Baby, Rayden, panggil Nenek Buyut,” jelas Naomi dengan segera.Kedua bocah cilik sangat patuh. Mereka menyapa dengan serempak, “Nenek Buyut.”Erha sangat menyukai mereka. “Bagus! Bagus! Kenapa bisa punya 2 anak lagi? Wajah Rayden sangat mirip sama Braden dan juga Hayden! Baby mirip dengan Naomi!”Naomi menjelaskan dengan tersenyum, “Waktu itu mereka berdua diculik. Saat Kakek dan Nenek menemukan kami, hanya ada aku, Braden, Hayden, dan Jayden saja. Dulu, Rayden dibesarkan oleh Caden. Sementara Baby, dia diasuh oleh orang lain ….”“Nenek, nanti aku akan ceritakan masalah aku dengan anak-anak. Sekarang kamu jelaskan dulu masalah kamu dengan Kakek. Kenapa hanya kamu dan Kakek Kedua saja yang kembali? Bagaimana dengan kakek yang lain?”“Apa yang terjadi semalam? Kenapa kalian nggak ada di rumah? Dulu selalu ada yang berjaga di rumah. Selain itu, kenapa kalian nggak tahu kalau kalian didekati oleh pemburu

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 1216

    Siapa dia? Dia adalah penerus dari aliran Budhem, Erha Barbara!Dalam ratusan tahun belakangan ini, sosok wanita ini cukup berotoritas di dunia kedokteran! Erha sangat mahir dalam soal memproduksi obat maupun racun! Boleh dikatakan bahwa Erha sangat legendaris dalam dunia kedokteran!Kenapa Keluarga Santana bisa memiliki kedudukan tinggi di dunia kedokteran? Semua itu karena kakeknya Salvia memiliki hubungan baik dengan wanita tua ini, juga merupakan murid terakhir dari wanita itu!Itulah sebabnya kakeknya Salvia bisa menjadi kepala dari Asosiasi Medika! Selain berkompeten, faktor lainnya juga berkat dukungan dari Erha!Mengenai cerita legendaris Erha, sepertinya meski bercerita selama setahun, ceritanya juga tidak akan selesai!Intinya, Erha bisa menghidupkan orang yang sudah mati dalam hitungan menit! Sebaliknya, dia juga bisa mematikan orang yang masih hidup!Dia meneliti obat penawar untuk menyelamatkan nyawa manusia, juga meneliti racun untuk mencelakai orang lain! Jadi, Caden per

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status