Semua Bab Anak Kembar Empat si Presdir Dingin: Bab 141 - Bab 150

962 Bab

Bab 141

Jalanan licin, jadi sepeda listrik yang dikendarai Naomi tidak stabil. Dia agak kesulitan menjalankan sepeda listriknya.Melihat gerak-gerik Naomi yang kikuk, Caden tidak bisa berkata-kata. Kemudian, dia pun pulang ke rumah.Kebetulan Caden bertemu dengan Irwan yang keluar untuk membuang sampah. Irwan sudah tinggal di kompleks ini selama bertahun-tahun. Jadi, dia sangat familiar dengan ibunya Caden, begitu pula dengan putranya.Irwan adalah orang yang cerewet. Begitu melihat Caden, dia langsung bertanya, "Caden, kamu pulang sendirian? Mana Naomi?""Naomi masih ada urusan, dia sudah pergi," jawab Caden."Sudah pergi? Kalian belum tinggal bersama?" tanya Irwan.Sudut bibir Caden berkedut. Dia menyahut, "Kakek Irwan salah paham. Kami bukan pasangan kekasih."Irwan membalas, "Sudahlah, kamu itu orang dewasa. Untuk apa malu kalau pacaran? Aku pandai membaca wajah orang. Karakteristik wajah Naomi sangat bagus, dia itu orang yang punya keberuntungan.""Selain itu, Naomi bisa membawa keberuntu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 142

Naomi terpaksa duduk. Dia sangat kebingungan. Aryan berucap, "Aku sudah lama nggak bertemu kamu. Bagaimana kabarmu?""Um, baik," sahut Naomi. Dia meminum kopi untuk meredakan keterkejutannya.Aryan berkata, "Beberapa tahun yang lalu, kamu tertimpa masalah. Camila juga celaka karena kamu. Kudengar, selama ini Camila terus mencarimu. Sekarang kamu sudah pulang, Camila pasti sangat senang."Aryan juga merupakan senior Naomi. Dia seangkatan dengan Leon. Aryan menyukai Camila. Dulu, Aryan sering mengantar makanan lezat ke asrama Camila, Naomi, dan Tiara demi mengejar Camila.Aryan juga berusaha menyenangkan hati Naomi dan Tiara untuk mendekati Camila. Jadi, Naomi cukup dekat dengan Aryan.Naomi berusaha menenangkan dirinya dan bertanya, "Apa belakangan ini kamu menghubungi Camila?"Aryan menjawab, "Nggak. Sejak Camila bersama dengan Leon, kami nggak pernah berhubungan lagi. Kamu juga tahu aku pernah mengejar Camila, jadi aku menghindari Camila supaya dia nggak repot."Naomi menimpali, "Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 143

Naomi berkata dengan ketus, "Caden nggak datang! Dia menyuruh orang lain untuk mewakilinya bertemu denganku!"Dylan mengomentari, "Bisa-bisanya Caden berbuat seperti itu. Keterlaluan sekali!"Naomi menimpali, "Tolong kamu tanya dia sekarang, dia itu pria jantan atau bukan? Aku nggak pernah bertemu orang yang keterlaluan seperti dia! Caden sudah berjanji untuk bertemu denganku, tapi malah menyuruh orang lain mewakilinya! Apa maksudnya?""Caden mengingkari janjinya, seorang pria sejati nggak akan berbuat seperti ini! Dasar pria nggak tahu malu! Dia bahkan nggak berani bertemu wanita, dasar pengecut! Dia nggak pantas jadi pria, aku benar-benar meremehkannya!" lanjut Naomi.Naomi terus memarahi Caden sehingga Dylan pun terperangah. Bahkan, Dylan tidak berani melontarkan ucapan seperti ini. Naomi benar-benar bernyali.Dylan bukan hanya mengaktifkan pengeras suara, dia juga meletakkan ponselnya di depan Caden agar Caden bisa mendengar dengan jelas. Sayang sekali jika Caden tidak mendengar Na
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 144

Naomi hampir terjatuh. Tiba-tiba, seseorang meraih lengan Naomi, lalu menariknya dan menangkap tubuhnya.Naomi melihat pria di depannya. Jantungnya berdegup kencang. Dia ketakutan karena hari ini dia sudah jatuh berulang kali.Wanita yang terjatuh tadi terkilir. Dia berusaha berdiri sambil dipapah. Wanita itu menghardik Caden seraya menangis, "Benar-benar keterlaluan! Beraninya kamu mendorongku dari tangga!""Kamu mau bunuh aku, ya? Aku ini kakak kandung ayahmu! Beraninya kamu memperlakukanku seperti ini! Kamu memang nggak berperikemanusiaan, dasar keponakan nggak berbakti!" lanjut wanita itu.Caden menggenggam lengan Naomi dengan erat dan tidak melepaskannya. Naomi juga bisa merasakan tenaga Caden makin kuat setelah mendengar ucapan wanita itu.Naomi meringis kesakitan, tetapi dia tidak berani bersuara. Caden mengancam sembari menatap Sonia dengan dingin, "Jangan menguji kesabaranku! Kalau kalian berani menyinggung Rayden lagi, jangan salahkan aku bertindak kejam!"Aura Caden sangat m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 145

Jantung Naomi berdebar kencang. Tubuhnya gemetaran. Kalau tidak bersandar pada dinding, Naomi pasti jatuh. Kakinya terasa lemas.Saat mendengar teriakan histeris Caden dari dalam rumah, Naomi baru tersadar. Dia bergegas naik ke lantai 6.Sesampainya di rumah, Naomi melihat Caden sedang melakukan resusitasi pada Rayden. Saat ini, Rayden berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam. Wajahnya sangat pucat.Naomi merasa sedih, air matanya mengalir. Dia segera menghampiri Rayden, lalu berlutut di lantai dan memeriksa nadi Rayden. Nadi Rayden tidak berdenyut lagi.Naomi terkejut, hatinya terasa sangat sakit. Dadanya sesak. Naomi ingin melakukan akupunktur pada Rayden, dia bergumam, "Jarum ...."Hanya saja, tubuh Naomi bergetar hebat karena terlalu emosional dan gugup. Dia bahkan tidak bisa memegang jarum. Naomi yang panik menangis sambil memarahi diri sendiri, "Kamu memang nggak berguna!"Naomi ingin menenangkan dirinya dan segera melakukan akupunktur pada Rayden. Namun, dia tidak bisa men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 146

Caden lebih antusias daripada Naomi! Jika hari ini Rayden mati, Caden juga tidak ingin hidup lagi. Tanpa Rayden, hidup Caden tidak ada artinya.Yahya dan Robbin juga menangis. Kejadian hari ini benar-benar membuat mereka takut! Sesampainya di rumah sakit, para petugas medis sibuk memeriksa kondisi Rayden.Setelah memastikan kondisi Rayden tidak kritis lagi, Naomi meninggalkan rumah sakit tanpa berpamitan. Hari ini, salju lebat turun tanpa henti. Suhu udara sangat rendah. Namun, Naomi malah berkeringat karena terlalu gugup.Naomi ingin pulang dan mandi untuk meredakan ketegangannya. Dia juga tidak menanyakan tentang Sonia. Naomi tidak ingin terlalu mencampuri urusan keluarga Caden. Dia hanya memperhatikan Rayden.Naomi pun merasa tenang karena Rayden sudah selamat. Tak lama setelah Naomi pergi, Tony datang ke rumah sakit bersama sekelompok orang.Semua keluarga bibi Caden juga datang, begitu pula anggota keluarga yang lain. Puluhan orang memenuhi koridor rumah sakit.Tony bertanya denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 147

"Cepat pergi dari sini. Jangan ganggu aku," ujar Caden. Ucapan ini entah ditujukan kepada siapa. Selesai bicara, Caden mematikan rokoknya dan berjalan masuk ke kamar Rayden."Caden ...," panggil Tony.Namun, Steven langsung menghentikannya dan berkata dengan datar, "Pak Tony, sebaiknya kamu beristirahat di rumah saja. Sekarang Kak Caden sedang kalut, dia malas bicara."Tony bertanya seraya mengernyit, "Bagaimana kondisi Rayden?"Steven menyahut, "Kondisinya nggak kritis lagi."Tony baru mengembuskan napas lega, begitu pula Sonia. Sementara itu, ekspresi anggota Keluarga Pangestu yang lain tampak berbeda-beda.Dari semua anggota Keluarga Pangestu, hanya Tony yang tidak ingin Rayden mati. Bagaimanapun, dia masih ingin memanfaatkan Rayden untuk mengendalikan anggota Keluarga Pangestu yang lain.Semua anggota Keluarga Pangestu yang lain berharap Rayden mati. Lebih cepat, lebih baik. Keluarga Pangestu hanya melahirkan seorang penerus di setiap generasi.Caden hanya memiliki 1 putra, jadi Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 148

Sesampainya di rumah sakit, Naomi tidak berani langsung masuk ke kamar Rayden. Dia berdiri di luar pintu sambil diam-diam melihat ke dalam kamar.Melihat Rayden yang memakai baju pasien duduk di depan jendela sembari melihat ke luar, Naomi merasa kasihan.Dulu, Naomi mendengar Robbin mengatakan Rayden suka duduk di depan jendela untuk menunggu ibunya. Rayden berharap bisa langsung melihat ibunya saat kembali, lalu keluar dan menghambur ke pelukan ibunya.Bahkan, Naomi bisa membayangkan momen itu. Seorang wanita cantik yang lembut tiba-tiba muncul di luar jendela dan melihat Rayden. Wanita itu tersenyum seraya melambaikan tangannya kepada Rayden dan berseru, 'Rayden, Mama sudah pulang!'Rayden sangat gembira. Dia bergegas keluar dari kamar, lalu menghambur ke pelukan ibunya. Momen itu begitu indah. Kala itu, Rayden pasti merasa dirinya adalah anak yang paling bahagia di dunia.Entah kenapa wanita itu tega meninggalkan anak yang begitu menggemaskan. Apa wanita itu tahu Rayden sangat meri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 149

Caden menyalakan rokok. Angin berembus, asap rokok membuat Naomi batuk. Caden memandang Naomi. Sesudah ragu-ragu sesaat, dia mematikan rokoknya.Naomi langsung melihat Caden. Hari ini, sikap Caden kepadanya lebih baik dari biasanya. Saat teringat sesuatu, Naomi merasa gugup.Caden berkata, "Terima kasih karena hari ini kamu sudah menyelamatkan Rayden.""Sama-sama," balas Naomi."Kamu mau apa?" tanya Caden."Nggak ada," sahut Naomi.Caden menimpali, "Kamu sudah menyelamatkan Rayden, jadi kamu boleh mengajukan permintaan apa pun. Aku akan memenuhi permintaanmu."Naomi menanggapi, "Nggak usah. Kamu nggak suka aku dan aku juga nggak suka kamu. Jadi, kamu nggak perlu menyerahkan dirimu untuk membalas kebaikanku. Aku nggak akan terima."Sebelum datang ke rumah sakit, Dylan tiba-tiba menelepon Naomi. Awalnya Dylan berterima kasih kepada Naomi karena sudah menyelamatkan Rayden.Kemudian, Dylan mengatakan Caden ingin menyerahkan dirinya kepada Naomi. Namun, Caden merasa malu untuk mengungkitnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya

Bab 150

Caden yang teringat sesuatu bertanya, "Kamu nggak berencana menetap di Kota Jawhar?""Nggak," sahut Naomi.Caden bertanya lagi, "Kenapa?"Naomi menjawab, "Aku nggak suka kota ini.""Apa karena masalahmu terekspos di internet 6 tahun lalu?" tanya Caden.Naomi langsung merasa tidak senang begitu Caden mengungkit masalah ini. Dia memelototi Caden.Caden melanjutkan, "Yang lalu biarlah berlalu. Kalau kamu mau tinggal di Kota Jawhar, aku bisa membantumu. Kamu nggak usah khawatir masalahmu terekspos lagi di internet. Kamu juga ....""Aku nggak mau tinggal di Kota Jawhar! Kamu nggak usah ikut campur urusanku!" bentak Naomi. Kemudian, dia langsung pergi.Naomi tidak ingin Caden terlalu memperhatikan masalah ini karena kemungkinan besar keberadaan anaknya akan terungkap.Caden tidak mengerti. Dia memandangi sosok Naomi dengan ekspresi muram. Memangnya ucapan Caden salah?Kenapa Naomi tiba-tiba merasa tidak senang? Perubahan sikapnya sangat cepat. Apa salahnya jika Caden ingin membantu Naomi? Wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1314151617
...
97
DMCA.com Protection Status