Darren menarik tangan Tania untuk masuk ke dalam unitnya, ia lantas menutup pintu dengan kencang. "Ada apa, Mas? Kamu terpaksa, ya? Kok kasar?" tanya Tania dengan raut bingung. "Eum, enggak." Darren melirik ke arah pintu, sambil berpikir keras bagaimana caranya agar Tania tidak curiga. "Kamu istirahat dulu, Tan, di kamar. Pasti capek habis perjalanan jauh." Wanita itu mengangguk. "Iya, sih, Mas. Aku capek banget. Ya sudah, aku mau tidur saja. Nanti tolong bangunkan jam empat, ya." Darren hanya mengangguk melihat Tania berjalan menuju kamar, detik berikutnya terdengar suara ketukan pintu yang sontak membuat Tania kembali membalik badan. "Ada tamu, Mas?" tanya wanita itu. "Mungkin staf. Biasanya 'kan memang ada pengecekan rutin. Kamu langsung masuk kamar saja, biar aku yang urus," jawab Darren, degup jantungnya berdebar tidak karuan. "Baiklah." Pria itu masih tidak bergeming, berdiri terpaku memastikan Tania benar-benar masuk kamar. Hingga suara ketukan kembali terdengar, memb
Read more