Tiga hari berlalu, Darren kini pulang ke kota tempat istrinya tinggal. Sebelum itu, dia sudah memerintahkan Jacob untuk menjaga Nadia, dia tidak mau Renaldy semakin berani mendekati Nadia mentang-mentang tidak ada dirinya."Kamu mau ke mana Mas?" tanya Tania saat melihat suaminya hendak masuk ke dalam. "Kamu baru saja sampai, ini aku baru buatkan kopi.""Aku ada janji bertemu dengan klien. Nggak jauh, kok, rumahnya.""Memangnya kamu nggak capek?" Tania meletakkan secangkir kopi itu di atas meja, dia membawa langkah mendekati Darren."Nggak, Tan. Tadi aku bawa sopir, nggak menyetir sendiri."Wanita hamil itu mengangguk. "Baiklah kalau begitu, tapi pulangnya jangan malam-malam, ya. Aku sudah kangen sama kamu, Mas."Darren membiarkan Tania memeluk tubuhnya, meskipun rasanya ingin sekali membanting istrinya itu. "Kamu masuk ke dalam saja, angin sore nggak bagus buat ibu hamil.""C1um dulu, dong," rengek Tania sambi
Read more