All Chapters of Menjadi Rebutan Putra Mahkota dan Anak Mentri: Chapter 41 - Chapter 50

52 Chapters

Empatpuluhsatu

Saphire dan Maria menempati duduk di jajaran tengah, mereka sedang menonton bagian teman yang lainnya. Sesekali, Saphire meneguk air yang di berikan oleh Orva, sementara Maria tengah kebingungan dengan situasi yang ada. "Kamu kenapa Maria? aku lihat lihat kamu kebingungan?" tanya Saphire setelah melihat Maria tidak juga selesai dengan kebingungan nya itu. "Aku hanya sedikit heran Saphire." balas Maria."Heran? heran kenapa?" "Tadi aku sempat melihat ke arah Elgar sekilas, dan dia seperti memperhatikan mu." Sebisa mungkin Saphire tidak gugup. "Kenapa kamu bisa yakin? mungkin memang kebetulan sedang melihat ke arah sini, tapi di lihat dari sisi kamu, Elgar seperti melihat ke arah ku." "Bisa jadi, tapi ini agak berbeda." ucap Maria belum selesai dengan kebingungan di tambah kecurigaan nya. "Apa kamu tahu betul tentang Elgar, Maria?" tanya Saphire yang biasa saja, namun lain hal nya dengan Maria. Gadis itu sedikit kegalapan karena di sebut tahu betul tentang Elgar oleh mantan kekasi
Read more

Empatpuluhdua

Kening Saphire mengerut karena sesuatu yang ia lihat di depan sana. Pada saat ia sampai di Royal pagi ini, rasa rasanya seperti di sambut dengan meriah. Kenapa begitu, karena di gerbang Royal sudah di hias sedemikian rupa untuk penyambutan. Dan yang menjadi pertanyaan nya sekarang, siapa yang akan datang ke sini? Saphire berniat akan bertanya pada Maria saja nanti pada saat sampai di kelasnya. Pasti kawan nya itu sudah berada di sana di jam jam seperti ini. Dan ternyata, keberadaan Maria di dalam kelas sama sekali tidak ada. Bahkan tas nya yang selalu di bawa selama ini tidak berada di bangku nya, tidak ada juga Maria memberitahukan pada nya kalau tidak akan masuk hari ini. Selepas menyimpan tas nya, Saphire keluar kelas dan ikut melihat sebuah penyambutan yang entah untuk siapa, ia ikut ikutan saja dengan orang lain menyaksikan nya. "Ini ada penyambutan untuk siapa?" tanya Saphire karena rasa penasaran nya yang tinggi. "Denger denger bakal ada murid baru Royal." "Kamu tahu sia
Read more

Empatpuluhtiga

"Bagaimana?" Saphire memastikan kalau apa yang di bilang Maria sedang keliru dengan tidak sengaja."Aku dan Milya memiliki hubungan keluarga." ucap Maria lagi. Saphire seharusnya tidak merasa sangat terkejut dengan pernyataan dari Maria itu. Tetapi entah mengapa, kabar itu malah menjadi sesuatu yang dapat mengagetkan untuk dirinya. "Aku baru tahu kalau semua anggota istana akan saling berkeluarga erat begitu." balas Saphire."Saphire, ayah ku dan ayah Milya adalah kakak beradik. Ayah ku kakak dari ayah Milya." ujar Maria."Tapi kenapa kamu tiba tiba mengatakan nya?" tanya Saphire yang mulai dapat menerima setiap ucapan dari Maria tadi. "Aku kira itu adalah sesuatu yang tidak perlu, tetapi akan ada waktunya tersendiri untuk sesuatu itu di buka." ujar Maria."Aku hanya tidak menyangka kalau Maria dan Milya sangat dekat seperti itu." ucap Saphire."Kami tidak sedekat itu, tadi hanya sebuah formalitas saja untuk ada pihak penyambutan dari anggota istana." ucap Maria. "Selagi Maria yan
Read more

Empatpuluhempat

"Apa kamu mempercayai perkataan bahwa sesuatu ucapan yang baik apabila di sebut berulang akan terwujud?" tanya Saphire, pasal nya Elgar seperti selalu menganggap hubungan mereka ini tidak akan ada rintangan yang begitu berat. Padahal, masalahnya lebih dari pada itu. Seperti sudah usai, tetapi masih di paksakan bersama."Bila memang begitu, maka akan aku ucapkan setiap waktunya." balas Elgar, lelaki itu menggabungkan ketiga kursi lalu berbaring di atasnya. Jari lentik Saphire dengan refleksnya, langsung mengusap rambut Elgar. Di tambah dengan angin masuk dari sela jendela yang tidak tertutup rapat. "Bagaimana tanggapan orang pada kita yang sedang seperti ini?" tanya Saphire."Tidak apa apa, aku akan mengancam nya untuk tidak melakukan apa apa." ucap Elgar sambil sepasang matanya yang sudah menutup. "Jangan tertidur Elgar, sebentar lagi acara penyambutan akan segera usai." "Dari mana kamu tau kalau acaranya sebentar lagi akan usai?" "Karena tidak mungkin hanya acara penyambutan saja
Read more

Empatpuluhlima

Saphire sudah sampai di tempat pengungsian, lebih tepatnya lapangan belakang Royal. Banyak orang yang cemas sehingga menimbulkan keriuhan di sana. Semua orang merasa cemas tentunya, takut terjadi apa apa nantinya, kabar lebih buruk nya bagaimana kalau mereka tidak akan bisa pulang dengan selamat?Satu satunya yang di lakukan oleh Saphire adalah mencari keberadaan Maria yang entah di mana sekarang, hingga kaki nya berhenti berlari untuk melihat ke arah tempat yang lebih di beri penjagaan ketat, pengawal menutupi di segala sisi. "Pasti Maria ada di sana." gumam Saphire. Gadis itu lebih mendekat dan berniat akan bertanya pada salah satu pengawal yang menjaga. Tiba tiba saja ada yang menyenggol nya hingga terjatuh lah Saphire. "Aduh, maaf maaf kamu engga apa apa kan?" tanya orang yang menabrak Saphire."Aku tidak apa apa, ini hanya bagian rok nya saja yang kotor." balas Saphire dengan di bantu berdiri. "Baik kalau begitu, sekali lagi aku minta maaf. Aku permisi dulu.""Silahkan." ucap
Read more

Empatpuluhenam

Pergerakan tergesa Saphire harus berhenti dan menyaksikan dua orang berpelukan di depan nya itu, siapa lagi kalau bukan Milya dengan Elgar. Tiba tiba saja Milya berlari dari belakang Saphire, dan menubrukan tubuh nya pada Elgar. Tentunya tidak ada hal yang dapat Saphire lakukan, ia tidak akan sampai gila untuk memisahkan keduanya di saat semua orang mengetahui tentang pertunangan kedua orang itu. Dari jarak yang tidak terlalu jauh Saphire mengamati setiap inci dari Elgar, apakah ada yang terasa parah atau tidak. Sekilas ia lihat, baik baik saja dan kebanyakan bercak darah orang lain. Mata Elgar memandang Saphire, walau tubuh nya terkuasai oleh Milya, tetapi hati dan pandangan nya tertuju pada Saphire, dan hanya satu satunya. Lam mereka saling memandang, hingga Saphire harus memutuskan nya lebih dulu.Sebagai tanda bahwa Elgar baik baik saja, Saphire mendapatkan anggukan mantap dari lelaki yang sial nya masih di cintai ha itu. Saphire undur diri dari sana, lalu memilih untuk kembal
Read more

Empatpuluhtujuh

Sudah tiga hari berlalu semenjak kejadian penyerangan yang tiba tiba itu, dan selama itu pula Saphire belum bertemu dengan Elgar. Baik dirinya ataupun Elgar tidak ada yang memberi pesan untuk bertemu. Sebenarnya, Saphire menunggu kemunculan Elgar, minimal nya saja memberi ia pesan. Tapi itu semua tidak ada sama sekali. Dan sesekali, ia melihat keberadaan Milya yang katanya satu kelas dengan Elgar. Juga melihat Miguel, kelas untuk pertukaran pelajar kebetulan hanya terjarak tiga kelas, dengan kelas Saphire.Hari ini akan menjadi hari tersial yang Saphire alami, karena dirinya sedang berbaris sedangkan yang lain sudah memulai pembelajaran. Ya, Saphire datang terlambat hari ini, karena kesulitan untuk tidur. "Siapa nama mu." ucap kaka kelas yang bertugas untuk mencatat dan menghukum bagi mereka yang terlambat."Saphire." Mendengar nama nya, Kakak kelas di depannya itu langsung berhenti di kegiatan menulis. Semula tatapan nya hanya terarah pada buku di tangan, sekarang beralih pada Sa
Read more

Empatpuluhdelapan

"Miguel." "Tidak ada, aku bisa membereskan nya sendiri." ucap Saphire kembali fokus pada kegiatan nya. Miguel seakan tidak mendengarkan, lelaki itu dengan santainya berjalan melewati rak rak berdebu dan mendekati dimana Saphire berada. Kebetulan saja ada kursi di sana, jadi ia menggunakan benda itu untuk duduk memperhatikan gadis yang akhir akhir ini mengganggu pikiran nya. "Ya ampun." tangan kanan Saphire menepuk dada, terkejut melihat ada Miguel di belakang nya. Ia kira, lelaki itu sudah pergi dari gudang. Sementara yang membuat terkejut hanya terkekeh kecil. Dalam hati Miguel, lihatlah wajah terkejutnya itu, sangat menggemaskan sekali. Apalagi pada saat sepasang matanya itu membesar. "Seterkejut itu?" ujar Miguel. "Aku kira kamu sudah pergi dari sini." balas Saphire. "Aku bantu tidak mau, jadi aku akan menemani saja di sini." "Kami tidak ada pembelajaran memangnya?" tanya Saphire, tidak berhenti dengan kegiatannya. "Sekarang pelajaran bahasa, itu sangat membuat bosan
Read more

Empatpuluhsembilan

Saphire tidak mengerti dengan situasi sekarang ini, dari apa yang di bilang Milya seperti menuduhnya karena telah membuat Maria di dalam kondisi buruk begini. "Aku tidak melakukan apapun pada Maria, Nona." balas Saphire."Lalu bagaimana bisa Maria di dalam kondisi seperti ini? sedangkan kamu selalu bersama Maria." "Aku pun tidak tahu, yang jelas daya tahan tubuh Maria sedang melemah sehingga terserang demam." "Hufh, aku tidak akan membiarkan nya Saphire.""Nona, aku tidak melakukan apapun. Hanya membawa Maria ke sini dengan maksud supaya Maria mendapatkan pengobatan tidak ada maksud buruk lain." "Aku tidak menuduh mu dengan adanya niatan buruk atau tidak, kamu sendiri yang bilang begitu apakah kamu memang sudah berniat sedari awal?" "Aku hanya mengatakan apa yang aku perbuat, Nona.""Wajar saja seorang saudara mengkhawatirkan saudaranya yang lain. Apa aku salah menanyakan nya pada mu?" Saphire semakin mengerutkan dahi, kenapa Milya selalu berbelat belit dalam berucap. Ia yakin k
Read more

limapuluh

"Jangan sampai." ucap Saphire."Sudah saja, hubungan ini selesai dengan aku dan kamu yang mengakhiri dan mengetahuinya." ucap Saphire lagi, ia harap ucapan dari Elgar hanyalah candaan saja. "Baiklah." ujar Elgar.Saphire dapat bernafas lega karena baru pertama kali setelah putus nya hubungan mereka, baru sekarang Elgar menerima baik baik setelah banyak menentang. "Tapi, kamu masih ingat aku bilang kalau jangan sampai menjauh dari diri ku kan?" "Iya benar, aku akan bersikap sewajarnya saja." "Aku akan menambahkan syarat jika kamu tidak ingin hubungan kita sekarang terungkap ke permukaan." ujar Elgar memasang wajah senyum yang terasa misterius bagi Saphire. "Apa lagi itu? apa yang sebelum nya tidak cukup?" "Tidak." "Lalu apa itu?" "Bila aku meminta, kamu harus senantiasa untuk menerima nya tanpa bisa menolak." "Kenapa bisa begitu? apa kamu tidak tau bagaimana Milya memperlakukan ku?" "Ia sangat tidak menyukai ku bila berdekatan dengan orang orang yang berhubungan dengan nya."
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status