All Chapters of Menjadi Rebutan Putra Mahkota dan Anak Mentri: Chapter 61 - Chapter 70

82 Chapters

Enamuluhsatu

Tidak lepas nya sedari tadi genggaman tangan Elgar pada tangan Saphire, seakan akan Saphire adalah mahkluk yang harus ia jaga dengan sungguh sungguh, kalau tidak sudah berakibat vatal. "Elgar, tidak akan mungkin kita akan saling bergenggaman tangan saat masuk ke dalam mobil bukan?" tanya Saphire."Benar juga, tapi aku tidak ingin sedikit pun melewatinya begitu saja." "Jangan begitu, kita harus segera pulang." Dengan terpaksa Elgar melepaskan genggaman nya itu lalu menaiki mobil milik nya."Ngomong ngomong kamu kenal dengan Gracelo?" tanya Saphire setelah menyamankan duduk nya. "Aku cukup mengenalnya, karena dia anak yang selalu berkeliaran." balas Elgar."Lalu, kenapa aku merasa tidak pernah melihat dia kalau memang sedekat itu?" "Mungkin hanya kebetulan saja, jangan terlalu di pikirkan." "Baiklah, tapi aku seperti melihat sosok orang lain pada dirinya?" "Memang anak itu mirip dengan siapa?" "Dengan mu." Sesaat Elgar terdiam di buatnya. Bagian manakah yang dapat membuat Saphi
Read more

Enampuluhdua

"Kita luang kan waktu di tempat ini saja, daei pada menunggu di tempat latihan yang sangat membosankan." balas Elgar.Pengelihatan Saphire sangat sibuk memperhatikan pemandangan indah yang tersaji di hadapan nya. Elgar tahu saja tempat yang akan membuat Saphire tidak bisa berkata kata. "Untuk sekarang, aku hanya bisa memberikan pemandangan jingga ini, dan suatu saat akan ku bawa kamu melihat kembaran mu." ujar Elgar."Kembaran ku?" "Sang rembulan." "Bisa sekali kamu mengatakan nya."Bila di lihat kembali, suasana di tempat ini sangatlah asri dan seperti nya jarang di lalui oleh orang orang maupun kendaraan. Mereka berdua berdiam diri di tempat semi hutan, jadi tidak langsung terjun di hutan belantara. Juga dataran tinggi, hingga tidak ada penghalang Saphire untuk melihat pemandangan detik detik terbenam nya matahari. Tidak di sadari Saphire, bahwa tangan Elgar sudah nyaman bertengger di pinggang ramping nya itu, entah sudah terbiasa Saphire hanya mengabaikan nya saja, setidak nya
Read more

Enampuluhtiga

"Kamu yakin akan turun saja?" tanya Elgar tidak yakin. "Benar Elgar." balas Saphire sambil melepas pengaman nya, dan menatap Elgar dengan lembut, memperlihatkan sisi nya yang mengatakan kalau semuanya akan baik baik saja. Elgar hanya dapat menghela nafas atas permintaan dari gadis nya ini, ingin di antarkan ke halte yang di mana, dari halte ke kediaman Saphire terbilang cukup jauh. Lalu, sekarang hari sudah gelap, jalanan di depan nya hanya di terangi oleh lampu jalan dan itu pun temaram. "Kalau begitu aku harus pulang sekarang, terima kasih Elgar." ucap Saphire.Tangan Saphire di tahan oleh Elgar, padahal Saphire sudah memberikan penjelasan kalau tidak akan terjadi apa apa. Dan Elgar membalasnya dengan walau tidak akan apa apa, tetapi kamu itu adalah seorang perempuan. "Pasti akan aman Elgar, dan kamu pun segera pulang ya." ucap Saphire sambil menepuk tangan Elgar yang menggenggam nya. Merasakan genggaman itu tidak terlalu kuat, membuat Saphire berfikir kalau Elgar sudah mengizi
Read more

Enampuluhempat

Maria tidak bergeming, gadis itu paham kemana pembicaraan ini akan di bawa. Maria sendiri merasa sudah membahas mengenai hak ini dengan Saphire, dan sekarang faktor apa lagi yang dapat membuat Saphire membahas nya kembali? "Kenapa tiba tiba seperti ini? bisa aku meminta penjelasan?" tanya Maria. "Aku ber hak untuk tidak memberikan penjelasan." senggah Saphire. "Tapi kalau seperti ini terus kita akan terasa jauh nya Saphire." "Itu akan jauh lebih baik." Maria mengerutkan dahi, ia sudah khatam. Pasti ada hal yang terjadi di belakang Maria. "Hahahah." "Sangat membuat terhibur." ucap Maria. "Kenapa?" kali ini Saphire lah yang keheranan. "Apa hanya aku saja yang menganggap kita ini teman? Saphire." tanya Maria dengan mimik wajah serius. "Tidak... Maria." "Kamu seperti membuang ku begitu saja." ucap Maria dengan sendu. "Tidak tidak Maria, bukan seperti itu." terlihat panik Saphire mulai mendekat pada Maria. "Aku selalu membagikan semua cerita bersama mu, sem
Read more

Enampuluhlima

Hubungan pertemanan antara Saphire dengan Maria sudah kembali seperti sedia kala, kembali ke waktu pada saat hubungan di antara mereka tidak ada apa apa. Terlihat, saat ini Saphire dengan senyum manis nya menggenggam tangan Maria yang begitu pun sebalik nya, walau tidak terlihat sangat riang, tetapi memang wajah bahagia Maria seperti itu."Oh iya Saphire." "Ada apa?" Di tengah lorong yang masih berlaku lalang orang, di tambah lagi sekarang memasuki jam pulang. "Bagaimana kalau kamu berkunjung ke kediaman ku?" ajak Maria, sering kali Saphire berkunjung dan melihat kamar Maria membuat Saphire melongo sendiri, kamar Maria seluas bila kamar milik nya di satu kan dengan ruang tamu di kediaman nya di Desa. "Aah, kamu terlambat untuk mengajak ku. Aku sudah ada janji lebih dulu untuk hari ini, bagaimana kalau besok saja? kebetulan besok ada rapat antar guru bukan? jadi pembelajaran akan hanya setengah hari." Terlihat Maria menghela nafas nya, Maria ingin mengajak sebelum nya juga kan me
Read more

Enampuluhenam

"Jadi, apa rencana mu untuk besok?" tanya Elgar, masih di posisi yang sama yaitu berbaring dengan bantalan paha Saphire, jangan tanya kenapa lama sekali, tentu jawaban nya adalah sangat nyaman di atas segalanya. "Aku hampir lupa mengatakan nya, besok aku tidak bisa menemui mu di sini." balas Saphire."Kenapa begitu?" tanya Elgar sebelum melayangkan protes an nya. "Maria mengajak ku untuk ke kediaman nya." balas Saphire."Maksud mu, besok kamu akan mengunjungi kediaman Maria? itu artinya kamu akan datang ke Istana?" ungkap Elgar."Betul sekali." "Jadi aku tidak bisa menemui mu untuk esok hari, aku dengan Maria sudah berbaikan. Jadi sebagai tanda kita berbaikan aku akan bermain seharian penuh dengan Maria." ucap Saphire lagi. "Bagaimana bisa begitu, kamu tetap harus menemui ku setiap hari tanpa jeda, barang satu hari pun." timpal Elgar dengan keras kepalanya. Saphire menghela nafasnya, entah bagaimana lagi harus membujuk lelaki yang sial nya sangat tampan ini. "Jadi aku harus apa?
Read more

Enampuluhtujuh

"Katakan saja aku ada kepentingan lain." ucap Maria dengan ketus, ekspresinya jauh ketika bersama dengan Saphire."Mohon maaf Nona, tetapi acara ini cukup penting karena Nona Milya mengundang serta Nona dan Tuan dari Kerajaan lain." ucap si pelayan lagi. "Hufh, sebenarnya apa yang sedang perempuan itu rencanakan." gumam Maria dengan geram.Sementara itu, Saphire hanya diam memperhatikan interaksi di antara kedua orang di depan nya itu, sesekali juga ia memakan kue kering dan juga meminum teh yang sudah di sediakan. Dan akhirnya, atensi Maria sudah kembali sepenuhnya pada Saphire. "Saphire." panggil Maria. "Kenapa Maria?" tanya Saphire."Bagaimana kalau kamu ikut ke perjamuan itu bersama ku?" tanya Maria terdengar serius."Apa??!" bukan hanya Saphire yang terkejut mendengarnya, tetapi pelayan yang memberi informasi juga merasakan hal yang sama dengan Saphire."Nona, mohon maaf menyela. Tetapi perjamuan ini sepertinya khusus untuk anggota Kerajaan." ucap si pelayan menyela."Masih 's
Read more

Enampuluhdelapan

Selagi menunggu pie yang di panggang jadi, Saphire mengambil kesempatan itu untuk beristirahat sekedar untuk mengusap peluh pada dahi nya, dan mengatur nafas dengan teratur. Ternyata para pelayan setiap harinya akan seperti ini baik sedang ada perayaan atau pesta kecil begini. Saphire masih kebingungan sebenarnya dengan ia yang mengerjakan semua itu, padahal niatnya tadi ingin pulang ke kediaman nya, dan sekarang tiba tiba saja menjadi pelayan pada pesta di Istana. "Ini sudah siap." mendengar itu membuat Saphire tersadar pada lamunan, segera mengambil pie indah dan pastinya akan nikmat itu. "Terima kasih." ucap Saphire."Hati hati membawa nya." "Baik." tanggap Saphire.Sesuai ucapan kepala pelayan yang sedang berada di dapur, Saphire berjalan perlahan tapi pasti membawa baki dengan beberapa pie yang di bawanya, tentunya Saphire terlihat anggun dan dapat menyesuaikan dengan sekitar, sekarang saja ia berjalan anggun. Tidak ada perbedaan antara Saphire dengan anak bangsawan lain nya
Read more

Enampuluhsembilan

Sejauh ini tidak ada yang membuat Saphire terbebani, semua pekerjaan yang di berikan masih bisa ia kuasai tanpa bantuan dari yang lainnya. Dan yang membuatnya heran adalah, keberadaan Maria, kawan nya itu tidak ada di mana pun. Apa Maria merubah pikiran nya untuk tidak menghadiri pesta teh ini?Padahal tanpa di sadari Saphire, sesekali ia menjadi perhatian karena parasnya yang cantik, tetapi memakai pelayan. Pakaian itu terlihat tidak pantas di badan nya, seperti permata yang tertutupi. Elgar peka dengan itu, maka sesekali ia akan memperhatikan nya dari tempat duduk yang kebetulan menghadap langsung ke tempat yang Saphire jaga.Rasa was was itu selalu ada, terpantau Milya masih sibuk dengan bincangan nya itu. Bahkan pada saat menyempatkan berbicara padanya, Elgar buat sibuk Milya ini, supaya tidak ada rencana untuk melihat hal lain, atau bahkan Saphire. "Kemari, Miguel." panggil Elgar."Ada apa?"Elgar menggerakkan jari nya pertanda kalau Miguel harus merundukan badan, yang langsun
Read more

Tujuhpuluh

Tak di sangka jika, yang Saphire selamatkan adalah Maria. Sepertinya Maria baru saja datang di pesta teh, ia sangat memuji penampilan cantik dari Maria hari ini.Di hadapan Saphire Maria membulatkan mata, terkejut melihat ada Saphire di sini, karena bukan kah beberapa saat yang lalu Saphire berpamitan pulang? dan bagaimana bisa berada di perjamuan ini memakai pakaian pelayan?"Bisa jelaskan pada ku?" tanya Maria.Belum Saphire menjawab, perkataan nya harus tertahan oleh seseorang yang baru saja datang dan semua orang merunduk menghormati begitu juga dengan Saphire sendiri. Beliau adalah Raja, ayah dari Elgar. Tidak tertinggal Ratu di samping nya, tampak keduanya terlihat sangat cocok dan juga berkelas. "Ada keributan apa ini?" tanya Raja."Tidak ayah, hanya kekacauan kecil saja." balas Milya masih menggandeng lengan Elgar mesra. Perhatian Raja tertuju pada kekacauan itu, karena terlihat kentara sekali berbeda dengan yang lain. Tidak ambil pusing tentang itu, Raja mengalihkan pada h
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status