Tristan duduk di kursinya, matanya menatap kosong ke arah pintu yang baru saja ditutup oleh Jay. Dengan tangan yang letih, ia memijat keningnya, mencoba mengusir pusing yang terus mengganggu. Sejak peristiwa yang menggoreskan luka di antara dirinya dan Revana, kehidupan menjadi seperti sebuah persimpangan yang penuh duri."Tolong beritahu Revana soal ini. Aku tidak bisa menemuinya sebelum dia memaafkanku," gumam Tristan lirih, mengeluarkan segala kepedihan yang membebani hatinya. Hanya Jay yang tahu bagaimana luka dan kerinduan itu menggumpal di benaknya.Jay, berdiri tegap di hadapannya, menghela napas kasar, menatap sahabatnya yang tampak semakin rapuh. "Baiklah," jawabnya datar namun tulus. "Jaga kesehatanmu, Tristan. Tubuhmu sudah kurus, jangan sampai semakin kurus."Tristan mendecak pelan, membalas tatapan penuh nasihat itu dengan dingin. "Ck! Lakukan saja apa yang harus kamu lakukan, Jay. Jangan menasihatiku. Biar kurus begini, aku masih sehat."Jay hanya mengangkat bahu, memah
Last Updated : 2024-10-29 Read more