Share

Bab 92: Pemintaan Maaf Revana

Pagi itu, di ruang makan yang sunyi, hanya ada dua insan yang duduk berhadapan di meja makan kayu jati yang mengilap. Di luar, mentari baru saja menyembul dari balik awan, mengintip perlahan-lahan seolah malu-malu.

Revana menatap Tristan, suaminya, yang sedang asyik menyeruput kopi hitam dari cangkir porselen putih. Keduanya terdiam, terkungkung dalam pikiran masing-masing, namun ada sesuatu yang menggantung di antara mereka—sesuatu yang belum terucap.

Revana mengangkat kepalanya, menatap suaminya dengan tatapan ingin tahu. Matanya yang kecokelatan berkilau dalam cahaya pagi yang lembut. "Kamu ... sudah tahu sejak kapan soal ini?" tanyanya akhirnya, suaranya nyaris berbisik namun cukup jelas di telinga Tristan.

Tristan menurunkan cangkirnya perlahan, menatap balik ke arah istrinya dengan mata yang tenang, tapi dalam. "Saat mencarimu," jawabnya pelan, dengan nada yang berat seolah mengandung beban yang telah lama dipikul. "Aku mengira jika Gave mencintaimu karena dia terlalu perhatian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status