Share

Bab 96: Dikabut Emosi

Langit malam yang pekat terasa begitu membebani, seakan turut meresapi atmosfir kelam yang mengelilingi rumah Tristan. Pintu kayu besar berderak pelan saat ia menutupnya di belakang punggungnya, mengunci diri dari kebisingan yang baru saja membakar amarah di antara dirinya dan Revana.

Napasnya berat, udara malam yang sejuk tak mampu menyejukkan bara di dadanya. Revana—wanita yang ia cintai—masih terperangkap dalam gelombang ketidakpercayaan, membiarkan api emosinya membakar sisa kepercayaan yang baru saja ia raih.

"Tuan! Tuan, tunggu!" Terdengar suara langkah tergesa dari kejauhan, sebelum sosok Hendri mendekat. Wajah pria setengah baya itu menampakkan kepedulian yang tak tertutup.

Tristan menoleh perlahan, mata kelamnya menyapu wajah Hendri. "Ada apa, Hendri?" suaranya berat, terbalut kelelahan yang tak bisa disembunyikan.

"Biarkan saya yang menyetir, Tuan. Biarkan saya menemani Anda di luar. Anda terlalu lelah untuk menghadapi semua ini sendirian." Hendri menawarkan diri dengan nad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status