Daren melemparkan pandangan tajam ke arah Isabelle. Senyum puas masih menghiasi wajahnya. "Hayati," ucapnya perlahan, sambil menoleh ke arah wanita di sampingnya.Isabelle tercekat, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Tidak mungkin...," bisiknya, setengah tak percaya. Dia menatap Hayati dengan mata penuh kebencian dan ketakutan. "Kau?!"Hayati, yang sejak tadi diam, kini mengangkat wajahnya. Senyumnya lembut, namun matanya memancarkan keteguhan yang mengintimidasi. "Ya, Isabelle. Aku adalah anak dari istri pertama kakekmu. Dan itu artinya, aku adalah pewaris sah dari seluruh harta kekayaan keluargamu," katanya dengan nada tenang namun penuh kekuatan.Isabelle merasakan tanah di bawah kakinya seakan runtuh. Dia tak pernah menyangka wanita yang selama ini dia pandang sebelah mata adalah orang yang justru memiliki kuasa atas apa yang selama ini dia kejar. "Ini tidak adil! Kau tidak punya hak!" Isabelle mulai kehilangan kontrol."Justru ini sangat adil, Isabelle," Daren
Read more