Share

Hari Pembalasan

"Aku sudah menunggu hari itu sangat lama, Andi. Bukankah Laksmana sendiri yang telah menantangku? Hari itu tidak akan pernah kulupakan." Daren mengepalkan tangannya di atas meja. Tatapan matanya tertuju pada bayangan wajahnya sendiri di dalam meja kaca yang ada di depannya. Andi bergidik melihat ekspresi wajah Daren.

"Laksmana sangat sial karena harus berhadapan denganmu. Seharusnya dia tahu bahwa dia sedang menghadapi singa yang marah. Seharusnya dia meminta maaf dan memadamkan apinya." Andi bergumam sendiri.

Daren yang mendengar gumamam Andi sontak berdiri sambil menggebrak meja. "Maaf?! Pembicaraan bodoh macam apa ini Andi? Kau pikir nyawa ibuku bisa dibeli hanya dengan kata maaf? Bahkan nyawa Laksmana pun tidak berguna untuk membayar semuanya. Aku hanya ingin membuat Laksmana kehilangan semuanya dan menderita seumur hidup. Itu harga yang pantas." Daren menyipitkan mata. Tatapannya kosong dan tanpa perasaan. "Dengan begitu aku bisa mentertawakan dia seumur hidupku." Senyumnya ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status