“Sebagai seorang Kakak, aku hanya memperingatkan. Ingat Hayati, pria kaya bisa berbuat apa saja dengan uang mereka.” Anggara menegaskan sebelum pergi meninggalkan Hayati.Hayati merasa kesal dengan semua yang Anggara katakan. Tapi, dia tidak ingin menambah masalah yang sekarang sudah rumit dia hadapi. Terlebih jika masalah itu dengan Anggara, orang yang belakangan paling banyak membantu Hayati menjalankan bisnisnya.Hayati mengabaikan kekesalannya pada Anggara dan kembali mengingat Daren. Sambil menghenyakkan dirinya di sofa ruang tamu, Hayati meraih ponsel dari dalam tas kecilnya. Dia menggulirkan jarinya di layar ponsel untuk menemukan nomor Daren.Setelah menemukan nomor Daren, Hayati berniat menghubungi pria itu.“Apakah Daren tidak keberatan aku menghubunginya?” Hayati bergumam pada dirinya sendiri. “Tapi, kenapa Daren datang ke rumahku malam ini? Ah sudahlah, lebih baik aku hubungi saja Daren.Hayati memberanikan diri menekan nomor Daren. Hatinya cemas menunggu panggilan telepon
Read more