Hayati terdiam, merasa jantungnya berdebar lebih kencang. Pertanyaan Anggara mengenai Daren membuatnya tersentak, seolah-olah kakaknya bisa membaca pikirannya. Dia tidak tahu harus mulai dari mana, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya.“Daren... dia lebih dari sekadar seseorang yang menyimpan harta kakek,” ucap Hayati pelan, hampir berbisik. “Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan ini, Kak. Perasaanku padanya campur aduk. Ada saat-saat di mana aku merasa dia adalah orang yang bisa aku percayai, seseorang yang bisa aku andalkan. Tapi ada juga saat-saat di mana aku merasa terjebak, seperti dia memiliki kendali atas hidupku hanya karena dia tahu terlalu banyak tentang masa lalu kita.”Anggara mengangguk, mendengarkan dengan sabar. “Apa kau mencintainya, Hayati?”Pertanyaan itu menghantam Hayati seperti petir. Dia menatap ke arah jendela, menatap jauh ke luar, seolah mencari jawaban dari langit yang luas. “Aku tidak tahu, Kak,” jawabnya jujur. “Ada sesuatu da
Baca selengkapnya