All Chapters of Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan: Chapter 81 - Chapter 90

109 Chapters

81

Bab 81"Mbak tenang dulu, Mbak," bujuk Nathan yang sudah berjongkok demi menenangkan sang kakak."Gimana Mbak bisa tenang, Than? Uang puluhan juta itu udah hilang!" teriak Diana mendramatisir keadaan.Di ambang pintu, Nicky mengulum senyum melihat akting Diana yang begitu hebat. Tak sia-sia dirinya menghasut. Nicky yakin, kalau rencananya akan berhasil."Kita bisa usut orangnya kok, Mbak. Jangan khawatir, aku pasti bantuin sampai masalah ini selesai." Nathan berkata pelan, merasa iba pada Diana.Sementara Diana menepis tangan Nathan yang mencoba untuk meraihnya. Satu hal yang dilakukan oleh Diana secara konsisten adalah menangis dan terus meracau soal uang.Nathan pun bingung, lantaran ia tahu uang untuk membuat butik itu adalah uang yang dipinjamkan oleh Anya. Oleh karena itu, Nathan segera menghubungi Anya untuk memberi tahu semuanya.Lelaki itu pun keluar dari kamar Diana, dengan ponsel yang sudah menempel di telinga kanan."Halo, Sayang, maaf banget aku gak ngabarin kamu lebih dul
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

82

Bab 82Malam harinya setelah Anya dan Nathan telah pulang, Nicky pun benar-benar bersorak heboh. Wanita itu tak henti berjingkrak bahagia karena semua rencana sudah berjalan sesuai dengan bayangannya."Tuh 'kan, aku bilang juga apa, Mas Nathan sama Mbak Anya pasti percaya sama kita!" Wanita muda yang satu itu begitu jumawa. Ia sampai mengibaskan rambutnya yang panjang dan bergelombang cantik.Satu rencana telah berhasil, dan ia akan merancang rencana lainnya."Kamu beneran jago, Ky! Mbak aja deg-degan setengah mati, waktu Mbak bohong di depan Nathan sama Anya!" Diana ikut memekik dan memegang debar dada yang masih berpacu amat cepat.Bayangkan saja, seharian ini ia harus menangis, demi membuat Nathan dan Anya percaya. Untung saja semuanya berhasil, sehingga sekarang, Diana merasa lega."Mbak harus kasih aku uang, karena aku udah bebasin Mbak dari hutang itu. Gimana?" tawar Nicky sedikit menuntut.Tanpa keraguan sedikit pun, Diana langsung mengangguk. "Kamu tenang aja, Ky. Kalau dipake
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

83

Bab 83"Gak apa-apa kalau gagal sekarang, seenggaknya kamu udah nyoba," ucap Noah turut bergabung di sofa. Lelaki itu menatap lembut. Inginnya menghampiri Heba dan mengusap kepalanya. Namun, Noah sadar ia tak akan pernah bisa menyentuh wanita yang satu itu. Heba begitu menjaga dirinya dengan baik.Andai saja ia melakukan hal tersebut dengan lancang, maka ia yakin kalau tamparan Heba akan mendarat di pipinya. Menggeleng kepala, Noah berusaha mengusir segala macam pikiran yang ada di kepalanya."Iya, Ba, nggak apa-apa kok, nanti kamu bisa nyoba lagi lain kali." Kamila pun ikut berkata dan mengusap punggung Heba.Kamila tahu bahwa kekecewaan yang dirasakan oleh Heba begitu besar. Sejak tadi pagi, sahabatnya itu sudah sangat bahagia dan tak sabar ingin makan malam dengan Anisa.Akan tetapi, sayang sekali kebahagiannya harus tersendat lantaran Anisa langsung memberikan penolakan. Kamila terus berucap agar Heba tak bersedih."Mama nolak ajakanku, karena Papa Luqman mau beliin Mama mobil,"
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

84

Bab 84Mendapatkan tatapan heran, sekaligus pertanyaan dari dua wanita di depannya membuat Noah gelagapan. Lelaki itu baru sadar, jika dirinya telah membuka kartu, yang selama ini harusnya ditutup rapat."Bisa dijelaskan, Pak, supaya saya gak bingung," pinta Heba menuntut Noah agar kembali membuka suara."Saya juga butuh jawaban, Pak!" Kamila ikut bicara, sebab ia pun tak tahu sejak kapan Noah menyuruh orang untuk mengikuti Nathan dan Anya."Saya ...." Mendadak saja Noah kehilangan kalimat. Ia menggaruk tengkuk. Mustahil lari, karena Heba dan Kamila masih menatapnya serius."Begini," kata Noah membenahi posisi duduk. "Kamu inget, kita pernah ketemu di minimarket waktu kamu masih kerja di toko Bu Rani?" tanyanya pada Heba.Terlebih dahulu Heba mengingat-ingat dan segera mengangguk, saat momen di sore yang mendung itu akhirnya hinggap di kepala."Nah, saya mulai mengikuti Nathan dari sana, karena saya denger dia memarahi kamu saat di rumah," tutur Noah yang kali ini sangat jujur.Heba t
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

85

Bab 85Pagi hari sekali Ratih sudah mempersiapkan diri untuk berakting di depan Anya dan Nathan. Wanita paruh baya itu sampai memasang koyo di dua pelipisnya, juga membalur bagian punggung dan perut dengan minyak angin."Udahlah, Ky, jangan kebanyakan!" protes Ratih saat Nicky ingin kembali mengoleskan minyak angin yang sudah berpindah ke tangannya."Biar dramatis, Ma," timpal Nicky sudah tak sabaran."Ini 'kan cuma mau telfon Nathan aja." Ratih menepis tangan Nicky, yang masih saja bersikeras ingin mengolesi punggungnya dengan minyak angin.Nicky memutar bola mata, kemudian berkata, "kita harus antisipasi, barangkali Mas Nathan langsung ke sini waktu denger Mama sakit. Kalau nanti Mama kelihatannya biasa-biasa aja, Mas Nathan sama Mbak Anya gak bakalan percaya!"Perkataan Nicky benar, maka dari itu Ratih tak bisa menolak saat minyak angin itu kembali dioleskan ke punggungnya."Mana Diana? Suruh dia siap-siap juga!" titahnya."Mama tenang aja, Mbak Diana bakalan akting buat ngurung di
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

86

Bab 86Saat Nathan dan Anya telah keluar dan berlalu dengan mobil mereka, barulah Ratih beranjak dari tempat tidurnya. Wanita paruh baya itu menyusul Nicky yang masih ada di ruang depan.Tanpa kata, ia langsung merebut uang yang ada di tangan Nicky dengan gerakan kasar. Nicky sendiri langsung terkejut dan melotot ketika uangnya raib begitu saja."Mama ini apaan, sih!" sentak Nicky terima."Eh, ini tuh uang buat Mama, ya! Anya ngasih uang ini buat Mama berobat dan beli makanan yang Mama mau!" timpal Ratih menjauhkan uang tersebut dari jangkauan Nicky, agar tak direbut kembali.Jelas-jelas ia mendengar semua perkataan Anya saat di kamar tadi. Kalau sudah begitu, maka Ratih berpikir kalau uang itu memang diberikan Anya khusus untuknya."Ya gak bisa gitu dong, Ma!" Nicky berusaha merebut, tetapi Ratih segera menghindar.Diana bergegas keluar saat mendengar keributan itu. Dia berkacak pinggang, menatap ibu dan adik bungsunya memperebutkan uang yang diberi oleh Anya."Mama sama Nicky ini ke
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

87

Bab 87Anya dan Nathan saling pandang. Bahkan lelaki yang asalnya berdiri di sebelah Anya itu sudah bergeser dan mundur ke belakang, agar Luqman bisa masuk lebih dulu ke dalam lift. Dalam hati Nathan mengeluh, lantaran ia masih tidak berani berhadapan dengan Luqman secara langsung. sementara Anya sendiri memberikan kode agar kekasihnya bersikap biasa saja dan tak terlalu tegang."Tadi aku ketemu sama Mas Nathan di jalan. Iya 'kan, Mas?" Anya kembali memberikan isyarat agar Nathan mengikuti segala arahannya."Oh, iya, betul itu, Pak Luqman. Tadi mobil saya mogok, dan untungnya ada Bu Anya yang lewat. Jadi setelah saya menghubungi bengkel, saya ikut dengan Bu Anya." Nathan begitu sopan dan memanggil formal dua orang di depannya.Jika tengah berada di kantor, ia pun sadar diri dengan posisinya. Apalagi luqman ini hanyalah ayah tiri bagi Heba. Jadi ia begitu sungkan, dan Anya tak suka dengan cara Nathan yang sepertinya itu.Harusnya Nathan bisa lebih rileks, karena Luqman bukanlah orang
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

88

Bab 88Selama berjam-jam, Heba ada di ruangannya untuk menyusun materi yang akan disampaikan Noah pada pertemuan di luar perusahaan. Sementara atasannya itu tengah bekerja bersama Yuriko. Heba memanfaatkan waktu sebaik mungkin.Wanita yang satu itu merasa lebih lega, karena ia tak harus selalu mengikuti Noah. Setidaknya untuk hari ini, Heba bisa sedikit leluasa. Hingga saat jam makan siang tiba, Heba berinisiatif untuk datang ke ruangan atasannya. Barangkali Noah tak akan pergi ke luar dan menginginkan sesuatu untuk disantap.Akan tetapi, saat tiba di sana, Heba tidak menemukan Noah di ruangan itu."Apa Pak Noah masih ada meeting?" tanyanya bingung. Kemudian Heba mengecek jadwal di ponsel miliknya. Di sana tertera, kalau seharusnya Noah meninggalkan ruang meeting setengah jam yang lalu."Pak Noah ke mana, ya? Bukannya tadi bilang dia mau makan siang bareng? Apa aku salah tangkap?" Heba masih bertanya-tanya.Biasanya jika memang ingin pergi keluar, maka atasannya itu akan memberitahu.
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

89

Bab 89"Kamu tau soal itu gak, Ba?" tanya Kamila pada Heba.Heba lekas menggeleng. "Aku sama sekali gak tau, Mil. Bahkan aku baru sadar, kalau mobil yang dipake Mas Nathan itu punyanya Kak Anya. Gak mungkin Mas Nathan beli mobil baru.""Mobil?" Kamila mengerutkan kening.Heba menjelaskan peristiwa saat ia mengamuk di rumah Ratih dengan sejelas-jelasnya, membuat Kamila langsung berdecak kagum atas keberanian Heba."Kalau Kak Anya sampai ngasih mobil itu, gak akan heran kalau dia juga pasti memperjuangkan Mas Nathan biar bisa naik jabatan," papar Heba mengeluarkan asumsi yang ada di kepalanya."Selama bertahun-tahun kerja di perusahaan Papa Luqman, Mas Nathan itu cuma jadi karyawan biasa yang gak menonjol. Dia juga gak deket sama Papa Luqman. Jadi, ya ... menurutku, ada peran Kak Anya kenapa Mas Nathan bisa mendadak naik jabatan jadi manager.""Udah jelas, sih itu!" timpal Kamila hampir melemparkan sedotan di dalam gelas.Jelas sekali ia merasa gemas. Rupanya Nathan sangat pandai memanf
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

90

Bab 90"Nya, ngapain kamu berduaan di sini sama Nathan?" tanya Anisa pada akhirnya.Obrolan antara Anya dan Nathan pun langsung terhenti, dan mereka berdua kompak mendongak. Keduanya sama-sama tertegun melihat kehadiran Anisa.Mengapa wanita paruh baya itu bisa ada di sini?Anya gelagapan. Tak menyangka bisa bertemu dengan ibu sambungnya. Ia mengeluh dalam hati mengapa tak memperhatikan situasi sekitar. Karena terlalu senang, Anya sampai mengabaikan fakta, bahwa hubungannya dengan Nathan masih belum boleh diketahui oleh siapa pun, kecuali oleh keluarga Nathan sendiri."Nya? kamu gak mau jawab pertanyaan dari Mama?" Anisa sampai menatap serius pada Anya yang hanya diam saja."Maaf, Ma, aku yang ngajakin Anya ke sini buat traktir dia malam malam." Nathan mendahului Anya yang hendak membuka suara.Lelaki yang sudah punya jabatan baru itu beranggapan, kalau ia berhak bersuara karena sudah berada di posisi yang hampir setara dengan Anya. Nathan juga ingin menunjukkan pada ibu mertuanya ini
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status