Bab 98Usai mendapatkan penanganan dari dokter beberapa saat lalu, Anisa pun telah mendapatkan kesadarannya. Wanita paruh baya itu memijat kepala, segera menggeleng saat Luqman menyodorkan bubur untuknya."Makan dulu, Ma, biar Mama ada tenaganya," ucap Luqman lembut. Ia prihatin dengan kondisi sang istri.Melihat Anisa yang langsung tak sadarkan diri atas berita yang disampaikan oleh Heba, itu artinya Anisa memang sangat menyayangi Anya. Maka dari itu, Luqman melayani istrinya dengan sepenuh hati."Mama gak selera, Pa," gumam Anisa. Jangankan membuka mulut untuk mengunyah, melihat bubur di dalam mangkuk saja sudah membuat Anisa agak mual."Nanti Mama makan sendiri kalau udah laper," tambahnya agar Luqman tidak memaksa."Ya udah, sekarang Mama istirahat dulu. Biar Papa hubungi temen-temen Mama, kalau Mama gak jadi ikut."Sebelum Luqman beranjak, Anisa menahan lengannya terlebih dulu. "Anya udah pulang?" tanyanya."Belum," jawab Luqman berbohong. Ia tak mau menceritakan kalau dirinya se
Terakhir Diperbarui : 2024-11-10 Baca selengkapnya