All Chapters of Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Chapter 71 - Chapter 80

168 Chapters

BAB 71

Feyana keluar dari ruangannya ditemani David, sedangkan ayahnya bilang akan tetap di dalam untuk beberapa waktu. Ada yang perlu diurus katanya. Feyana masih belum mengerti kenapa suaminya malah mengajaknya menemui Randy.“Kenapa kita menemui dirinya dulu? Bukankah seharusnya kita pergi ke bank dan menggantikan uang yang sudah kupakai? Randy tak perlu tahu masalah ini, takutnya dia bakal gunain hal ini untuk mendesakku.” Feyana kembali mempertanyakan hal yang sama beberapa detik yang lalu.David mendengus menatap Feyana. “Kamu tidak tahu bahwa Randy habis dari sini? Dia sepertinya mendengar pembicaraan kita, makanya dia tak jadi masuk menemuimu. Barusan aku diberitahu oleh karyawan yang jaga di meja resepsionis. Untung dia bilang padaku, jadi aku bisa segera bertindak sebelum Randy berulah.”Feyana menggeleng tak tahu. “Lalu, apa yang terjadi jika kita menemui Randy? Bagaimana jika dia beberkan soal korupsiku?” tanya Feyana mulai resah.David memegang pundak Feyana sambil menepuk-nepuk
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

BAB 72

Feyana keluar dengan wajah riang. David yang sudah menunggu di luar gedung pun yakin bahwa Feyana berhasil menguasai keadaan.“Jadi, bagaimana kesepakatannya?” tanya David sambil membuka pintu mobil untuk Feyana.“Tentu saja berjalan baik. Randy akan diam di tempatnya, membiarkanku menyelesaikan urusan hingga tuntas. Dia menjamin untuk tidak memperkeruh suasana,” jawab Feyana lalu duduk nyaman di kursi penumpang.David manggut-manggut paham. Keduanya lalu menuju bank. Setibanya di sana, David tampak bodo amat ketika harus mengeluarkan uang tabungannya untuk menutupi kasus Feyana.Feyana merasa bersalah, karena ulahnya David harus tanggung jawab dan terpaksa memakai simpanan pribadinya.“Maafkan aku, karena diriku uangmu di simpanan jadi berkurang.” Feyana mencebik kasihan pada suaminya.David sambil tersenyum mengelus kepala Feyana, mengajaknya keluar dari bank karena urusan sudah selesai.“Asal kamu tahu saja, uangku tidak akan habis. Dan kamu juga jangan khawatir, ayahmu juga ikut m
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

BAB 73

David melotot tak suka mendengar permintaan Feyana yang menurutnya terlalu peduli pada Joshua. Salah sendiri kenapa keduanya harus kena skandal begitu.“Joshua itu temanku dan dia dipecat dengan cara tidak adil. Aku tidak ingin dia kecewa padahal hidupnya sudah sangat menderita. Demi agar reputasiku di kantor baik-baik saja, dialah yang dikorbankan. Jika dipecat, bagaimana dia mau menghidupi dirinya dan adiknya, Mas? Dia tak memiliki orang tua atau kerabat yang bisa dimintai tolong,” terang Feyana dengan wajah penuh iba memikirkan bagaimana nasib Joshua ke depannya.Karena Joshua dipecat dengan alasan yang buruk, dia akan kesulitan mendapatkan pekerjaan di luaran sana. Tentu saja karena sudah di cap jelek oleh orang-orang.“Mas, mau kan membantu Joshua? Aku mohon,” pinta Feyana lagi.David mengeratkan pegangan di setir mobilnya. “Sebenarnya, apa arti Joshua untukmu? Kenapa kamu sangat peduli padanya, sih? Padahal, dia itu baru-baru ini jadi temanmu. Dia belum selama itu kamu kenal, ta
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 74

Feyana sangat berterima kasih pada suaminya yang memberikan solusi paling baik yang tidak mempengaruhi siapapun atau perusahaan.Dengan girang, Feyana mengajak David untuk menemui Joshua di rumahnya. Dia ingin beritahukan kabar gembira ini secara langsung pada Joshua, sekalian mengunjungi Jerome yang beberapa hari ini tidak ketemu. Jerome sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri.“Tidak abangnya, tidak adiknya, sainganku kok makin banyak. Aku yakin kalau si Jerome itu suka denganmu,” gerundel David saat menyetir mobil. Inginnya tidak ikut tapi tak mau Feyana berduaan bertemu dengan Joshua, bisa kebakaran jenggot dirinya karena cemburu si istri berguyon dengan pria lain.Feyana memukul pelan lengan David sambil tertawa. “Jangan salah! Aku yang sebelumnya ngebet untuk mendekati adiknya Joshua. Jerome itu remaja labil dan nakal, tapi dia juga penyayang. Hubungan antara Jerome dan Joshua membuatku ingin memiliki saudara seperti mereka juga.”David langsung menyalak marah ketika mendengar
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 75

Betapa cengo nya wajah Feyana dan David mendapati info dari Alysa bahwa ternyata Jerome absen hari ini.“Kenapa gak bilang dari tadi kalau si Jerome bolos sekolah hari ini, sih?” gerundel David saat menyetir untuk pulang ke rumah orangtuanya mengantar Alysa.“Lah, aku mana tahu kalo adiknya Joshua libur sekolah. Kalau tahu gak bakal kusaranin ke sekolah,” sahut Feyana ikut kesal. Capek-capek ditungguin ternyata orangnya gak sekolah.“Loh, jadi kalian ini emang gak berencana buat jemput aku? Lebih mentingin si Jerome itu, ya? Tega bener kalian sama aku.” Kini, Alysa ikut-ikutan mangkel. Sudah tak pernah dijemput oleh kakaknya, sekalinya dijemput ternyata bukan karena untuknya.Ketiganya sama-sama mendengus kesal. Beberapa saat kemudian, sampailah mereka di rumah orangtuanya David dan Alysa.Buru-buru Alysa turun dan langsung mengadu pada orangtuanya kalau si kakak maupun iparnya membuat ia kesal. Feyana masih punya rasa malu ketika menghadap mertuanya, tetapi David sama sekali tidak.D
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 76

“Agak cepat lagi, Mas! Kasihan Jerome sendirian di sana,” pinta Feyana.Feyana tahu bahwa suaminya sudah berusaha untuk melajukan mobilnya dengan cepat, tapi ia tetap tak bisa tenang. Dia dengar sendiri bagaimana Jerome menangis, mengatakan bahwa ia tak tahu harus berbuat apa.“Benar rumah sakit yang ini, bukan?” tanya David ketika dari kejauhan ia bisa melihat bangunan Rumah Sakit yang besar.“Dari yang kudengar, Jerome mengatakan di sini tempatnya.”David mengangguk lalu menyuruh Feyana turun lebih dulu, sebab dirinya perlu mencari tempat parkir yang pastinya akan butuh waktu. Melihat Feyana yang tak sabaran, akan jauh lebih baik membiarkannya masuk lebih dulu.“Tapi kamu gak boleh panik! Karena kalo kamu panik, Jerome bakal ikutan panik. Ngerti kan?” pesan David sebelum membiarkan Feyana keluar dari mobilnya.Meski agak ragu, Feyana memberikan anggukan pertanda mampu melakukannya. David pun melepas kepergian istrinya dengan agak berat.Feyana berlari masuk ke dalam lobi rumah sakit
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 77

David langsung memeluk istrinya, mengelus punggungnya dengan lembut. “Joshua bisa diselamatkan, percaya pada ucapanku! Sekarang ayo, berdiri! Jangan membuat Jerome melihatmu lemah seperti ini dan menjadikannya putus harapan pada kakaknya.”Feyana menurut. Meski sulit, ia harus tetap tegar supaya Jerome tidak kehilangan sandaran padanya. Dengan langkah agak tertatih, Feyana meminta agar Jerome mau memapahnya menuju ruang ICU.Saat tiba di sana, Feyana dan Jerome bersisian melihat dari kaca besar, kondisi Joshua yang dipasangi banyak selang dan alat bantu lainnya. Feyana meringis ikut kesakitan melihat bagaimana tubuh Joshua harus ditusuk oleh jarum-jarum tajam.David bertindak gesit menutupi mata Feyana. “Jangan dilihat kalo tak sanggup.”Feyana tak menampik tangan suaminya. Ia diam saja ketika matanya ditutup oleh David. Hingga beberapa menit lamanya, barulah David tidak lagi menutup matanya. Joshua sudah selesai dipasangi alat bantu dan beberapa selang infus.“Kamu mau langsung lihat
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 78

“Ayo, buruan maju! Lah, kamu turun lagi ternyata. Kasihan banget sih kamu, Fey,” kekeh David ketika melihat posisi istrinya yang makin tertinggal darinya.“Kurang 4 lagi aku udah sampek garis finish.” David menghitung peluangnya. Ia tersenyum yakin bahwa akan mendapatkan angka 4.“Halah, mana mungkin dapat 4. Semoga saja turun karena ular nomor 98.” Feyana langsung mendoakan agar suaminya dapat angka 2 saja.Keduanya sedang main ular tangga lewat ponsel David. Mengisi kejenuhan nyatanya dengan hal sederhana seperti itu cukup membuat keduanya bisa mengistirahatkan pikiran sejenak.Tiba-tiba suara gaduh dari ruang ICU membuat atensi keduanya teralihkan. Feyana dan David langsung berdiri dan mendekati pintu masuk ICU.David mencegat salah satu Dokter yang lewat ingin masuk ke dalam. “Dok, apa yang terjadi di dalam?” tanya David meminta kejelasan.“Pasien Joshua mengalami serangan jantung.”Setelahnya Dokter itu menghempaskan cekalan David di lengannya dan langsung melesat lari ke dalam r
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

BAB 79

Feyana kelimpungan karena sampai malam hari David belum juga kelihatan batang hidungnya. Ketika dia telepon, hanya suara operator perempuan yang keluar, mengatakan agar dirinya mengecek nomor yang dituju. Sudah pasti itu karena nomor David tidak aktif, makanya Feyana dibuat resah.Dari sejak dirinya berangkat pergi, tak sekalipun ia datang berkunjung ke rumah sakit, sekedar mengantarkan baju ganti atau makanan. Sejujurnya tak perlu itu, hanya David datang ke sini menunjukkan wajah dan badannya sehat, itu sudah sangat cukup. Tapi hingga detik ini, suaminya belum juga datang.“Kak Feyana masih ingin menunggu suamimu? Memang tidak bilang kalau suamimu mungkin terlambat datang atau tidak datang hari ini?” celetuk Jerome yang duduk melihat Feyana bolak-balik jalan di depannya.Feyana menggeleng pelan. “Dia bilang akan berusaha datang ke sini segera. Bukankah itu tandanya ada yang tidak beres? Gimana kalau terjadi sesuatu pada David?” ucapnya yang berakhir makin membuatnya resah sendiri.Je
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

BAB 80

Feyana serta merta berhambur memeluk David yang melongo dengan pelukannya. Ia menatap bertanya pada Jerome yang malah mengulas senyum.“Ada apa? Hey, kenapa malah menangis, sih? Ada yang memarahimu atau gimana? Ngomong saja jangan menangis begini, aku tidak tahu kalau kamu gak cerita.”Feyana yang menangis pun menyudahinya. Ingusnya yang keluar pun segera diseka secepatnya agar tidak membuatnya malu.Setelah tenang, David mendudukkan Feyana. “Sekarang ceritakan padaku ada apa?” tanyanya lagi.“Aku rindu kamu.”Wajah David yang khawatir berubah cengo. Rindu katanya? David rasanya ingin guling-guling saja sekarang. Ia baper dengan ucapan spontan Feyana.“Loh, aku ini kerja bukan pergi sembarangan. Kan, aku juga sudah pulang. Kenapa tiba-tiba bilang rindu?” sahut David menyembunyikan wajah bersemunya.“Takut kamu kenapa-napa di luar sana. Ponselmu itu loh mati jadi membuatku waswas,” jelas Feyana merajuk.David tersenyum mengelus kepala Feyana. Ponselnya memang mati kehabisan baterai, ma
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more
PREV
1
...
678910
...
17
DMCA.com Protection Status