Semua Bab Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Bab 61 - Bab 70

168 Bab

BAB 61

“Wow, itu mataharinya mau tenggelam, Joshua! Itu lihatlah!” ribut Feyana yang sudah kegirangan.Lengan baju Joshua sampai melorot karena terus ditarik oleh Feyana. “Iya, aku juga lihat. Mataku sudah melotot melihat mataharinya, loh.” Dirinya berusaha sabar untuk tidak berteriak marah, tapi Feyana sungguh menyebalkan.“Buruan cepet ambil foto. Jangan lupa aku juga difoto, ya!” pinta Feyana sambil buru-buru mengeluarkan ponselnya yang malah mati daya.Feyana hampir menangis karena momentum sunset yang sempurna akan terjadi. “Hp-ku lowbat, Jo. Aku kudu gimana?” paniknya kembali menarik-narik lengan baju Joshua hingga melar.“Aku juga punya hp, Fey. Tenang saja, nanti kufotokan!” sembur Joshua sambil menempelkan ponselnya dengan layar menyala ke jidat Feyana agar bisa jelas dilihatnya.Feyana akhirnya tenang dan menyengir melihat kekesalan Joshua karena bajunya melar ulahnya. “Nanti aku belikan yang baru, deh,” bujuknya berusaha menenangkan Joshua yang sudah mendelik padanya.“Awas saja j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 62

Jerome mengangkat bahu tak peduli dan terus melahap makanannya. Ia tetap bisa pulang, kok. Mana mungkin kakaknya tega menelantarkannya di sini.“Gapapa, Jo. Yang dibilang adikmu juga benar, sekalian saja kita lihat sunrise pasti bagus. Aku juga ingin melihatnya mumpung di sini,” terang Feyana membujuk.“Terus gimana dengan suamimu? Bagaimana kalo dia tak mengizinkan dan marah padaku karena berpikir aku ini tengah merayumu dengan dalih begini? Aku tak mau disangka jadi pebinor alias perebut bini orang. Apa kata orang-orang kalau kita menginap di hotel padahal kamu sudah bersuami?!” tegas Joshua tak mau terlibat masalah.Joshua menarik adiknya untuk diajak bicara empat mata, membiarkan Feyana akhirnya duduk tenang sambil makan daging yang barusan dibakar Jerome.“Kan kamu yang bilang untuk jangan mendambakan Feyana, tapi ini malah kamu kasih celah untuk kita berduaan. Kamu ini gimana, sih? Dan kalau kamu gak tahu, suaminya Feyana itu amat posesif pada istrinya, dia juga masih tidak suka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 63

Feyana yang tiduran sambil menunggu daya ponselnya terisi, kebingungan ingin melakukan apa. Rasa bosan membuatnya kelimpungan. Ingin bertamu di kamar Joshua dan adiknya, tapi sudah jam 10 malam.“Tidur aja, deh. Daripada aku gangguin mereka berdua,” putus Feyana. Ia awalnya tadi memang mengantuk berat, tapi setelah dia mandi, malah rasa kantuknya lenyap begitu saja.Feyana hampir lupa menyalakan ponselnya. Meski sudah dicas, ia memang sengaja tak menyalakannya. Sesuai dugaan, baru juga ponselnya menyala, sudah serentetan bunyi notifikasi mengganggu langsung keluar. Feyana membiarkan notifikasi itu terus keluar tanpa berniat melihatnya.Feyana tak sadar sudah tertidur dan lelap. Namun baru juga beberapa menit ia mulai masuk alam mimpi, ponselnya berdering. Mau Feyana tolak telepon dari orang yang entah siapa, tapi ia pikir-pikir itu bukan hal baik. Dia belum izin pada siapapun dari keluarganya ketika sedang nginap di sini. Nanti akan jadi bahan carian malah kacau.“Iya, aku memang seda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 64

Feyana dan Joshua kembali kerja setelah selesai mengantar Jerome pergi sekolah. Keduanya datang dengan satu mobil, berbarengan karena sekalian satu tujuan. Feyana juga mengajak Joshua membahas soal akuisisi perusahaan Randy.“Jadi, sudah dipastikan aku bisa dapatkan kuasa kepemilikan atas RAN Corp, bukan?” tanya Feyana ketika mobilnya sudah sampai di parkiran.Joshua mengangguk mantap membenarkan dugaan itu. Dengan banyaknya saham yang Feyana tanam di perusahaan yang hampir bangkrut dan berupaya menggerakkan kembali RAN Corp dengan memberikan beberapa proyek kerja sama bersama EVE Corp, memang mudah bagi Feyana mengambil alih nantinya. Terlebih, Randy sendiri sudah menanda-tangani perjanjian bahwa Feyana menjadi Pimpinan tertinggi yang setara dengannya di RAN Corp.Joshua turun lebih dulu dan membungkuk sopan sebelum berjalan masuk ke gedung, meninggalkan Feyana yang katanya ingin mengecek ponselnya.Seusai kepergian Joshua, Feyana bermaksud melihat foto-foto yang sudah dikirimkan Jos
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 65

“Feyana tidak setuju. Gimana bisa semua kesalahan dilimpahkan pada Joshua? Dia tidak salah apapun.” Feyana langsung menyalak menolak pendapat itu.Erik mendelik menatap putrinya yang susah diatur. “Menurut saja! Ini juga demi kebaikanmu dan perusahaan.”“Jika ayah memikirkan kebaikanku, lalu siapa yang akan memikirkan Joshua? Dia punya adik yang bersekolah, dia juga perlu bayar kebutuhan sehari-hari. Jika dipecat, uang dari mana dia untuk mencukupi kebutuhannya? Ayah jangan setega itu pada temanku,” bantah Feyana dengan nafas memburu kesal.“Teman katamu? Heh, bukannya kamu bilang dia itu sekretarismu? Jadi perlakukan dia hanya sebagai pekerja! Buang jika memang tidak berguna! Dengan begitu, kamu akan maju.”Mendengar apa yang ayahnya ucapkan, Feyana menggeleng tak setuju. Mana bisa ia buang teman baiknya hanya karena dia sudah tak lagi berguna? Dia berteman bukan karena memanfaatkan kegunaannya, melainkan karena murni berteman untuk saling melengkapi.“Iya, memang Joshua sekretarisku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 66

Feyana selesai mandi dan tubuhnya terasa lebih segar. Ia mengibaskan rambutnya yang basah akibat keramas. Dengan santai dirinya mengambil ponsel di kasur dan tertegun melihat notifikasi telepon berulang kali dari pihak resepsionis kantornya.Ia buru-buru menelepon balik tapi sebelum diangkat, Feyana dikejutkan oleh ayahnya yang masuk ke kamarnya dengan tergesa.“Ayo, susul suamimu di kantor! Dia buat geger dengan memukuli sekretarismu di depan para karyawan.”Feyana langsung melotot kaget mendengarnya. Tak menyangka bahwa suaminya bisa seberingas itu dalam bertindak.Tanpa buang waktu, Feyana mengikuti ayahnya yang berjalan cepat memasuki mobil. Feyana ikut masuk dan duduk gelisah di samping kursi ayahnya. Sesekali Erik berkata kasar untuk melampiaskan kekesalannya.“Kenapa suamimu ikut-ikutan bikin panas keadaan, sih? Kamu juga! Kenapa kalian tak mau mengurangi ego dan bicara dengan tenang untuk cari jalan tengah masalah yang dihadapi. Kalau kamu bilang tak suka dengan teman baiknya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

BAB 67

Jadi kamu meragukan kesetiaanku, begitu? Baiklah jika itu jawabanmu. Terima kasih sudah mengatakannya.”Bukannya marah, Feyana malah menyahut dengan tenang tanpa emosi apapun. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan keluar tanpa mengindahkan David maupun Joshua.Wajah David langsung berubah. Ia bingung karena Feyana bukannya menyalak marah seperti biasanya atau memberi pembelaan.“Ucapanmu sangat keterlaluan. Alasan Feyana ke pantai denganku itu karena dia sedih sebab kamu memilih diam-diam menghubungi Luna yang sudah jelas mencintaimu. Dan kamu harus tahu, aku tidak berduaan dengan Feyana saja, melainkan ada adikku juga yang ikut. Kami hanya melihat sunset dan pergi ke kamar masing-masing. Besoknya liat sunrise setelah itu pulang. Tapi artikel yang tersebar mengatakan sebaliknya. Bahkan menuturkan bahwa aku dan Feyana beberapa hari ini terlihat pergi ke hotel dan memesan satu kamar. Gimana perasaan istrimu jika kamu saja tak mempercayainya dan meragukan kesetiaannya begini?”Ini ucapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya

BAB 68

Feyana menatap marah atas ucapan Luna yang mengakui sendiri perbuatan jahatnya. Ia tak sangka bahwa Luna berani berbuat serendah ini hanya demi merusak rumah tangganya.“Jika begini caramu, maka segera bertobat! Suamiku takkan mungkin bisa kamu dapatkan jika kamu licik seperti ini. Kalaupun aku dan dirinya berakhir berpisah, aku jamin dia takkan mungkin juga kamu dapatkan.” Feyana berkata dingin membuat Luna terkekeh mendengarnya.“Bagaimana kamu bisa yakin aku tak bisa mendapatkannya? Kamu terlalu sombong, Fey. Meskipun David sangat mencintaimu, kalo kamu selingkuh darinya ... dia akan tetap berani menceraikanmu. Di saat hatinya yang kosong itulah menjadi kesempatanku untuk menyusup masuk mengisinya. Aku mampu berbuat hal licik lainnya jika memang diperlukan.” Luna menatap dingin ke arah Feyana yang meremang di tempatnya berdiri.Meski angin bertiup agak keras, baik suara Feyana maupun Luna terdengar cukup jelas. Dan seseorang yang sejak tadi memperhatikan obrolan keduanya membuatnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya

BAB 69

Feyana tampak lebih lepas dan bebas ketika berlarian ke sana ke mari. David yang melihatnya pun dibuat tak berhenti menyunggingkan senyumannya hingga giginya terasa kering.“Heh, sudah mainnya! Ini tengah hari astaga, Fey. Nanti kamu item, loh.” David lelah membujuk Feyana untuk berhenti.Memang awalnya seru ketika dirinya dan Feyana kejar-kejaran saling mencipratkan air satu sama lain, tapi lama kelamaan dirinya bosan ditambah ini panasnya makin terik membuatnya tak tahan untuk berteduh.“Gapapa item, yang penting kamu masih cinta sama aku. Aku item juga keliatan makin cantik, kok.” Feyana menyahut tak peduli sambil terus bermain.David tersenyum masam mendengar jawaban Feyana. Ya, memang dirinya takkan mempermasalahkan warna kulit istrinya itu, karena cintanya akan tetap besar untuknya.“Memangnya kamu tidak mau menyelesaikan masalah di kantor secepatnya? Nanti kalau diurus ayahmu dan tak sesuai dengan kemauanmu, gimana?” seru David terdengar malas.Ia tak tahu apa yang harus dikat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya

BAB 70

Feyana terdiam kaku di ambang pintu ketika suara tegas ayahnya keluar. Erik membuang map yang barusan di bacanya ke kaki Feyana. Tatapannya menyiratkan amarah yang ditahannya.“Kamu tahu apa kesalahanmu?”“Menggunakan dana perusahaan untuk membeli saham di RAN Corp padahal itu tidak akan menguntungkan bagi perusahaan ini,” sahut Feyana menundukkan kepala sambil memungut map itu dengan enggan.Erik berdiri dari kursi dan menyuruh Feyana serta David agar duduk di sofa tengah. “Tutup pintunya!” titahnya agar tidak ada yang menguping pembicaraan penting ketiganya.Setelah putri dan menantunya duduk berseberangan dengannya, Erik menghela nafas. “Kenapa kamu buat lagi kesalahan, Fey? Yang soal perselingkuhanmu saja belum sepenuhnya tuntas, kamu malah menambahi dengan ini.”Erik memijit pangkal hidungnya. Ia letih dengan apa yang menimpa perusahaannya. Ia tentu tak mau perusahaannya berada dalam ancaman karena ulah Feyana.Feyana menangis memohon maaf pada ayahnya. “Feyana sungguh menyesal.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status