All Chapters of Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Chapter 11 - Chapter 20

168 Chapters

BAB 11

David yang menyaksikan Feyana ditampar ayahnya, langsung bergegas menolong. Dirinya berdiri menghadang Erik yang ingin memaki anaknya, tak segan untuk menatap sangar calon mertuanya itu menunjukkan dominasinya yang kuat.“Jangan berani-beraninya Anda menyakiti Feyana! Saya takkan tinggal diam menyaksikan apa yang baru saja Anda perbuat padanya,” tekan David lalu membawa Feyana pergi.Erik menatap kepergian David yang membawa putrinya itu dengan frustrasi. Ia sungguh tak berniat menampar Feyana, dirinya tadi digelapkan oleh amarah sesaatnya. Ia mengusak rambutnya dengan kasar, lalu berlalu masuk ke dalam kamarnya.Berbeda dengan suaminya, Emily malah merasa senang. Ia sudah berhasil membuat hubungan ayah-anak itu rusak karena ulahnya. Jika bisa, dirinya juga akan mencari celah untuk nanti merusak hubungan Feyana dengan David, si pria yang terlalu memuja dirinya itu. Feyana tidak boleh bahagia dengan pria pilihannya, karena itu membuat Emily sakit mata menontonnya.Di sisi lain, Feyana
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

BAB 12

Feyana berkunjung ke rumah ayahnya hari ini. Dia mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan ayahnya tiba-tiba menurun yang tentu langsung membuatnya panik. Ia meminta agar David mengantarnya ke rumah orangtuanya.Meskipun hari ini bertepatan dengan meeting penting yang harus dilakukan David, ia putuskan mengutamakan istrinya. Ia tanpa banyak pikir menyuruh sekretarisnya untuk membatalkan pertemuan itu, kalau perlu memberikan kompensasi pada pihak perusahaan itu.“Maaf aku membuatmu kesulitan, padahal pekerjaanmu di kantor sedang menumpuk,” ungkap Feyana saat di jalan menuju tempat ayahnya.“Jangan merasa bersalah! Aku sendiri yang memutuskan untuk selalu mengutamakanmu di segala situasi, jadi berhenti berpikir kamu membebaniku. Berhubung kita cukup lama tidak menjenguk ayahmu, ini bisa jadi alasan untuk kita menemuinya juga. Kamu pasti rindu dengan ayahmu,” sahut David tak luput memberikan seulas senyuman andalannya.Feyana mengangguk, ia memang sudah rindu ayahnya. Karena keegoisannya un
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

BAB 13

Perlahan Feyana membuka tirai dan jendela, membiarkan udara luar masuk dan menerangi kamar ayahnya. Ia mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang ayahnya, menggenggam punggung tangan ayahnya dengan lembut.“Bagaimana ayah bisa berakhir menyedihkan seperti ini, kenapa tidak mau memberitahukanku?” racaunya yang mulai tak tahan untuk menangis.Ini seperti deja vu baginya, karena dulu ibunya juga sempat sakit sebelum akhirnya memutuskan bunuh diri. Feyana menyesalkan keputusan ibunya, tapi ia tak tahu cobaan apa yang dialami ibunya sampai mengambil langkah haram itu.Feyana tak ingin ditinggalkan ayahnya ... untuk saat ini ia belum siap. Ketika dirinya masih meratapi ayahnya, ia teringat sesuatu. Perlahan dirinya membuka laci yang ada di samping ranjang ayahnya. Ia mengambil botol obat yang ada di sana dan memperhatikannya dengan lamat-lamat.Mata Feyana membola, tubuhnya bangkit dari kursi dengan sendirinya. “Apa jangan-jangan obat ayah sengaja ditukar oleh Emily?”Namun ketika menyada
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

BAB 14

“Ambil kembali ini! Aku tidak membutuhkannya. Dan berhenti bertindak bahwa kita saling mengenal seolah teman baik, karena itu sangat menyebalkan,” ucap Feyana dingin.Randy mengambil kresek yang diletakkan dekat Feyana dengan berat hati. “Kamu belum bisa memaafkanku, ya? Baiklah tak masalah, seiring waktu semuanya akan berlalu termasuk sakit hatimu itu. Maaf aku membuatmu menderita dulu,” ungkapnya penuh sesal.Feyana tertawa mendengar apa yang barusan diucapkan oleh mantan suaminya. Bagaimana mungkin ia bisa memaafkan orang yang membuatnya menderita? Tentu tak semudah itu. Dan apa yang dikatakan Randy? Bahwa waktu bisa menyembuhkan semuanya, tetapi tidak bagi Feyana. Ia tetap akan selamanya mengingat sakit hati yang Randy dan keluarganya torehkan, sampai mati.“Bisakah dirimu pergi saja dan abaikan aku?” terang Feyana meminta agar Randy tak mengganggunya.Randy tanpa berkata-kata memilih pergi, terpaksa ia juga membawa kembali makanan untuk Feyana.Setelah kepergian Randy, Feyana men
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

BAB 15

Erik melotot tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut anaknya. “Apa maksudmu? Ayah sudah cukup lama mengonsumsi obat itu dan baik-baik saja selama ini. Jangan mengada-ada! Obat itu mampu membuat ayah tenang dan itu juga dari resep dokter,” ucapnya menyalak meskipun kesulitan untuk bicara karena kondisinya.Feyana menggelengkan kepala lalu menangis sambil memeluk ayahnya. “Emily sengaja menukar obat ayah. Dia ingin mencelakai ayah,” ungkapnya prihatin.Erik mendorong tubuh Feyana untuk melepaskan pelukannya. Ia tak percaya bahwa istrinya akan berbuat demikian.“Sebaiknya kamu pergi panggil ibumu, biar dia saja yang mengurusku. Kamu tidak tahu obat dan perawatan seperti apa yang ayah perlukan.”Feyana tak mengindahkan ucapan ayahnya dan malah bergerak untuk menidurkan sang ayah sambil memberinya selimut. Tak cukup di situ, Feyana menuangkan air putih dan bermaksud menyuapkan roti padanya.“Besok pagi Feyana akan pindahkan ayah ke rumah sakit, di sana pasti perawatannya a
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

BAB 16

Feyana mengerjapkan mata sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Terasa di kepalanya sudah dipasang perban yang membuat Feyana sadar dirinya berada di rumah sakit.“Siapa yang membawaku ke sini?” bisiknya lemah. Tenggorokannya terasa sakit untuk mengeluarkan suara.“Syukurlah kamu sudah siuman. Ada yang kamu perlukan, hem?” sahut suara David yang bergegas mendekatkan wajahnya pada Feyana.David sangat lega akhirnya Feyana sudah bangun. Asal tahu saja, ia dibuat syok ketika mendatangi rumah mertuanya, bermaksud mencari keberadaan sang istri yang sudah malam belum juga pulang, tetapi malah mendapati Feyana terkulai tak sadarkan diri di lantai dengan darah merembes dari balik kepalanya. Satu hal yang dirinya ingat betul, ibu tiri Feyana hanya menatap dari atas tangga kondisi Feyana tanpa berusaha cepat menanganinya.Tak ada waktu bagi David memarahi ibu tiri Feyana, lebih tepatnya ia tak mau membuang waktu karena keselamatan istrinya jauh lebih penting. Ia akan urus perbuatan Em
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

BAB 17

Feyana keluar dari ruang rawatnya dengan kursi roda menuju kamar inap sang ayah, sambil didorong oleh David yang setia menjaganya.“Apa ayahku akan baik-baik saja?” lirih Feyana yang melihat ayahnya belum sadar.Setelah dini hari David berhasil membawa ayah mertuanya ke rumah sakit yang sama dengan Feyana, pria paruh baya itu belum membuka mata. Kata dokter itu efek karena obat yang dikonsumsinya selama ini.“Ayo kembali ke kamar, ini waktunya jam makanmu,” bujuk David lalu mendorong kursi roda Feyana.Feyana hanya patuh dengan David, sebab sebelumnya ia berjanji akan menurut padanya jika David berhasil membawa ayahnya ke sini.Ketika disuapi, Feyana teringat soal ibu tirinya. Sudah hampir tengah hari, tetapi belum ada tanda-tanda wanita itu datang. Feyana jadi berpikir, bisa saja Emily sedang kelimpungan mencari dokumen yang ia buang ke tempat sampah. Jika iya, Feyana berharap bahwa dokumen itu takkan pernah berada di tangan Emily lagi.“Sedang memikirkan apa?” tegur David sambil mem
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

BAB 18

Emily berusaha mencari dokumen itu, namun tak kunjung ia temukan. Ketika sudah mau menyerah, dirinya yang kesal tak sengaja menendang tong sampah hingga menggelinding mengeluarkan semua isinya. Awalnya Emily dibuat jengkel dengan sampah yang bercecer dalam tong, namun matanya seketika melebar senang ketika diantara sampah itu, terdapat map coklat.Emily buru-buru memungutnya dan mengeluarkan isi di dalam map itu, mengecek apakah berisi dokumen yang ia cari sejak tadi. Tawanya terdengar renyah ketika isinya seperti yang ia harapkan.“Serahkan dokumen itu padaku!” ucap David yang entah bagaimana sudah berdiri di ambang pintu kamar dengan raut wajah datar.Emily berdiri lalu menyembunyikan dokumen itu di balik badannya, menggelengkan kepala menolak perintah David.“Jangan masuk sembarangan ke rumah orang! Juga, kamu ini datang-datang minta dokumen ini, mau buat apa!? Kamu bahkan tak tahu isinya,” sentak Emily kasar.David tersenyum miring lalu menajamkan pandangannya. Wajahnya makin terl
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

BAB 19

Selama hampir sebulan lamanya, Feyana giat merawat ayahnya, mengurusi segala keperluan dan bertindak menjadi anak yang berbakti. Baru 5 hari yang lalu, Erik diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, ia bosan menjadi pasien yang selalu berada di ruangan pengap.“Ayo, ayah kan sudah janji akan menghabiskan makanannya jika sudah pulang. Memangnya ayah mau aku bawa ke rumah sakit lagi karena susah makan begini?” rajuk Feyana mengancam sang ayah.Erik mencebik sambil menggeleng. Rasa makanannya terasa hambar dan membuatnya malah mual, tetapi putrinya itu pikir dia hanya beralasan untuk menghindari janjinya.“Baru 3 suapan. Baiklah jika tak mau habiskan, tapi pastikan ayah makan hingga 5 suapan, ya? Aku tak mau kesehatan ayah memburuk lagi.”Mau tak mau Erik berusaha membuka mulutnya, mengunyah dengan berat hati dan menelannya susah payah. Feyana tak ayal tersenyum menang ketika ayahnya sungguh makan 5 suapan besar darinya.Feyana meletakkan bekas piring kotor ke meja, memberikan ayahnya minu
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

BAB 20

Mendengar nama Randy disebut, hati Feyana seketika menjadi gelisah. David yang melirik istrinya dari ekor mata hanya diam saja. Keduanya tiba di rumah dan Feyana hanya langsung masuk kamar tanpa mengacuhkan David.David yang selesai mandi, mengambil tempat di sisi ranjang Feyana. Istrinya itu tidur membelakanginya. Perlahan-lahan David tiduran dan memeluk pinggang Feyana dan bersandar di punggungnya.“Menurutmu, perlukah aku menerima tawaran Randy untuk kerja sama atau tidak?” gumamnya menghela nafas.“Itu terserah padamu, yang jelas aku akan selalu mendukung keputusanmu.”Jawaban mengejutkan Feyana membuat David terhenyak duduk. Tak sangka bahwa istrinya masih bangun dan memberikannya respon.“Belum tidur?” tanya David ketika Feyana berbalik badan untuk menatapnya.Feyana memosisikan tidur menyampingnya agar nyaman sambil memandang David. “Hanya menutup mata saja. Oh iya, bagaimana jika aku yang melanjutkan perusahaan ayahku? Kamu akan mengajari dan meng-handle diriku agar tidak mele
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more
PREV
123456
...
17
DMCA.com Protection Status