“WAH, KAMU SUNGGUH HAM—,”Feyana langsung membekap mulut Joshua agar tidak menarik atensi orang-orang yang ada di kantin karena pekikannya. “Hey, jaga mulutmu!” sengatnya memberi peringatan keras.Joshua pun langsung menganggukkan kepala, baru setelah itu Feyana melepaskan bekapannya. Kemudian ketika Joshua terlihat kembali aktif bertanya soal kehamilannya dengan suara berbisik, Feyana menyahut dengan ringan.“Yah, tentu saja anaknya suamiku. Aku tidak melakukan hal seperti ‘itu’ dengan sembarang pria, kecuali suamiku.”Joshua tertawa mendengarnya. Seolah dirinya terlihat meragukan kehamilan Feyana. “Yasudah iya, aku ucapkan selamat untuk kehamilanmu. Kamu ingin apa untuk hadiah dariku? Kuharap, jangan minta yang mahal.”Feyana menjentikkan ibu jari dan telunjuknya dengan senang. “Akan kupikirkan nanti. Tapi kamu harus janji untuk memenuhinya, ya!”Joshua mendengus kesal. Ia yakin Feyana takkan main-main soal ucapannya itu. Bisa saja nanti permintaan Feyana akan sangat tak masuk akal.
Last Updated : 2024-08-03 Read more