Share

BAB 11

Penulis: Giana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-11 23:45:03

David yang menyaksikan Feyana ditampar ayahnya, langsung bergegas menolong. Dirinya berdiri menghadang Erik yang ingin memaki anaknya, tak segan untuk menatap sangar calon mertuanya itu menunjukkan dominasinya yang kuat.

“Jangan berani-beraninya Anda menyakiti Feyana! Saya takkan tinggal diam menyaksikan apa yang baru saja Anda perbuat padanya,” tekan David lalu membawa Feyana pergi.

Erik menatap kepergian David yang membawa putrinya itu dengan frustrasi. Ia sungguh tak berniat menampar Feyana, dirinya tadi digelapkan oleh amarah sesaatnya. Ia mengusak rambutnya dengan kasar, lalu berlalu masuk ke dalam kamarnya.

Berbeda dengan suaminya, Emily malah merasa senang. Ia sudah berhasil membuat hubungan ayah-anak itu rusak karena ulahnya. Jika bisa, dirinya juga akan mencari celah untuk nanti merusak hubungan Feyana dengan David, si pria yang terlalu memuja dirinya itu. Feyana tidak boleh bahagia dengan pria pilihannya, karena itu membuat Emily sakit mata menontonnya.

Di sisi lain, Feyana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 12

    Feyana berkunjung ke rumah ayahnya hari ini. Dia mendapat kabar bahwa kondisi kesehatan ayahnya tiba-tiba menurun yang tentu langsung membuatnya panik. Ia meminta agar David mengantarnya ke rumah orangtuanya.Meskipun hari ini bertepatan dengan meeting penting yang harus dilakukan David, ia putuskan mengutamakan istrinya. Ia tanpa banyak pikir menyuruh sekretarisnya untuk membatalkan pertemuan itu, kalau perlu memberikan kompensasi pada pihak perusahaan itu.“Maaf aku membuatmu kesulitan, padahal pekerjaanmu di kantor sedang menumpuk,” ungkap Feyana saat di jalan menuju tempat ayahnya.“Jangan merasa bersalah! Aku sendiri yang memutuskan untuk selalu mengutamakanmu di segala situasi, jadi berhenti berpikir kamu membebaniku. Berhubung kita cukup lama tidak menjenguk ayahmu, ini bisa jadi alasan untuk kita menemuinya juga. Kamu pasti rindu dengan ayahmu,” sahut David tak luput memberikan seulas senyuman andalannya.Feyana mengangguk, ia memang sudah rindu ayahnya. Karena keegoisannya un

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 13

    Perlahan Feyana membuka tirai dan jendela, membiarkan udara luar masuk dan menerangi kamar ayahnya. Ia mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang ayahnya, menggenggam punggung tangan ayahnya dengan lembut.“Bagaimana ayah bisa berakhir menyedihkan seperti ini, kenapa tidak mau memberitahukanku?” racaunya yang mulai tak tahan untuk menangis.Ini seperti deja vu baginya, karena dulu ibunya juga sempat sakit sebelum akhirnya memutuskan bunuh diri. Feyana menyesalkan keputusan ibunya, tapi ia tak tahu cobaan apa yang dialami ibunya sampai mengambil langkah haram itu.Feyana tak ingin ditinggalkan ayahnya ... untuk saat ini ia belum siap. Ketika dirinya masih meratapi ayahnya, ia teringat sesuatu. Perlahan dirinya membuka laci yang ada di samping ranjang ayahnya. Ia mengambil botol obat yang ada di sana dan memperhatikannya dengan lamat-lamat.Mata Feyana membola, tubuhnya bangkit dari kursi dengan sendirinya. “Apa jangan-jangan obat ayah sengaja ditukar oleh Emily?”Namun ketika menyada

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-13
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 14

    “Ambil kembali ini! Aku tidak membutuhkannya. Dan berhenti bertindak bahwa kita saling mengenal seolah teman baik, karena itu sangat menyebalkan,” ucap Feyana dingin.Randy mengambil kresek yang diletakkan dekat Feyana dengan berat hati. “Kamu belum bisa memaafkanku, ya? Baiklah tak masalah, seiring waktu semuanya akan berlalu termasuk sakit hatimu itu. Maaf aku membuatmu menderita dulu,” ungkapnya penuh sesal.Feyana tertawa mendengar apa yang barusan diucapkan oleh mantan suaminya. Bagaimana mungkin ia bisa memaafkan orang yang membuatnya menderita? Tentu tak semudah itu. Dan apa yang dikatakan Randy? Bahwa waktu bisa menyembuhkan semuanya, tetapi tidak bagi Feyana. Ia tetap akan selamanya mengingat sakit hati yang Randy dan keluarganya torehkan, sampai mati.“Bisakah dirimu pergi saja dan abaikan aku?” terang Feyana meminta agar Randy tak mengganggunya.Randy tanpa berkata-kata memilih pergi, terpaksa ia juga membawa kembali makanan untuk Feyana.Setelah kepergian Randy, Feyana men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-14
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 15

    Erik melotot tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut anaknya. “Apa maksudmu? Ayah sudah cukup lama mengonsumsi obat itu dan baik-baik saja selama ini. Jangan mengada-ada! Obat itu mampu membuat ayah tenang dan itu juga dari resep dokter,” ucapnya menyalak meskipun kesulitan untuk bicara karena kondisinya.Feyana menggelengkan kepala lalu menangis sambil memeluk ayahnya. “Emily sengaja menukar obat ayah. Dia ingin mencelakai ayah,” ungkapnya prihatin.Erik mendorong tubuh Feyana untuk melepaskan pelukannya. Ia tak percaya bahwa istrinya akan berbuat demikian.“Sebaiknya kamu pergi panggil ibumu, biar dia saja yang mengurusku. Kamu tidak tahu obat dan perawatan seperti apa yang ayah perlukan.”Feyana tak mengindahkan ucapan ayahnya dan malah bergerak untuk menidurkan sang ayah sambil memberinya selimut. Tak cukup di situ, Feyana menuangkan air putih dan bermaksud menyuapkan roti padanya.“Besok pagi Feyana akan pindahkan ayah ke rumah sakit, di sana pasti perawatannya a

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 16

    Feyana mengerjapkan mata sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Terasa di kepalanya sudah dipasang perban yang membuat Feyana sadar dirinya berada di rumah sakit.“Siapa yang membawaku ke sini?” bisiknya lemah. Tenggorokannya terasa sakit untuk mengeluarkan suara.“Syukurlah kamu sudah siuman. Ada yang kamu perlukan, hem?” sahut suara David yang bergegas mendekatkan wajahnya pada Feyana.David sangat lega akhirnya Feyana sudah bangun. Asal tahu saja, ia dibuat syok ketika mendatangi rumah mertuanya, bermaksud mencari keberadaan sang istri yang sudah malam belum juga pulang, tetapi malah mendapati Feyana terkulai tak sadarkan diri di lantai dengan darah merembes dari balik kepalanya. Satu hal yang dirinya ingat betul, ibu tiri Feyana hanya menatap dari atas tangga kondisi Feyana tanpa berusaha cepat menanganinya.Tak ada waktu bagi David memarahi ibu tiri Feyana, lebih tepatnya ia tak mau membuang waktu karena keselamatan istrinya jauh lebih penting. Ia akan urus perbuatan Em

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 17

    Feyana keluar dari ruang rawatnya dengan kursi roda menuju kamar inap sang ayah, sambil didorong oleh David yang setia menjaganya.“Apa ayahku akan baik-baik saja?” lirih Feyana yang melihat ayahnya belum sadar.Setelah dini hari David berhasil membawa ayah mertuanya ke rumah sakit yang sama dengan Feyana, pria paruh baya itu belum membuka mata. Kata dokter itu efek karena obat yang dikonsumsinya selama ini.“Ayo kembali ke kamar, ini waktunya jam makanmu,” bujuk David lalu mendorong kursi roda Feyana.Feyana hanya patuh dengan David, sebab sebelumnya ia berjanji akan menurut padanya jika David berhasil membawa ayahnya ke sini.Ketika disuapi, Feyana teringat soal ibu tirinya. Sudah hampir tengah hari, tetapi belum ada tanda-tanda wanita itu datang. Feyana jadi berpikir, bisa saja Emily sedang kelimpungan mencari dokumen yang ia buang ke tempat sampah. Jika iya, Feyana berharap bahwa dokumen itu takkan pernah berada di tangan Emily lagi.“Sedang memikirkan apa?” tegur David sambil mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 18

    Emily berusaha mencari dokumen itu, namun tak kunjung ia temukan. Ketika sudah mau menyerah, dirinya yang kesal tak sengaja menendang tong sampah hingga menggelinding mengeluarkan semua isinya. Awalnya Emily dibuat jengkel dengan sampah yang bercecer dalam tong, namun matanya seketika melebar senang ketika diantara sampah itu, terdapat map coklat.Emily buru-buru memungutnya dan mengeluarkan isi di dalam map itu, mengecek apakah berisi dokumen yang ia cari sejak tadi. Tawanya terdengar renyah ketika isinya seperti yang ia harapkan.“Serahkan dokumen itu padaku!” ucap David yang entah bagaimana sudah berdiri di ambang pintu kamar dengan raut wajah datar.Emily berdiri lalu menyembunyikan dokumen itu di balik badannya, menggelengkan kepala menolak perintah David.“Jangan masuk sembarangan ke rumah orang! Juga, kamu ini datang-datang minta dokumen ini, mau buat apa!? Kamu bahkan tak tahu isinya,” sentak Emily kasar.David tersenyum miring lalu menajamkan pandangannya. Wajahnya makin terl

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-17
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 19

    Selama hampir sebulan lamanya, Feyana giat merawat ayahnya, mengurusi segala keperluan dan bertindak menjadi anak yang berbakti. Baru 5 hari yang lalu, Erik diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, ia bosan menjadi pasien yang selalu berada di ruangan pengap.“Ayo, ayah kan sudah janji akan menghabiskan makanannya jika sudah pulang. Memangnya ayah mau aku bawa ke rumah sakit lagi karena susah makan begini?” rajuk Feyana mengancam sang ayah.Erik mencebik sambil menggeleng. Rasa makanannya terasa hambar dan membuatnya malah mual, tetapi putrinya itu pikir dia hanya beralasan untuk menghindari janjinya.“Baru 3 suapan. Baiklah jika tak mau habiskan, tapi pastikan ayah makan hingga 5 suapan, ya? Aku tak mau kesehatan ayah memburuk lagi.”Mau tak mau Erik berusaha membuka mulutnya, mengunyah dengan berat hati dan menelannya susah payah. Feyana tak ayal tersenyum menang ketika ayahnya sungguh makan 5 suapan besar darinya.Feyana meletakkan bekas piring kotor ke meja, memberikan ayahnya minu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 168

    “Sean, ayo cepat keluar! Nanti terlambat ke sekolah, loh,” panggil Feyana yang sudah rapi berdiri di samping mobilnya. Ia beberapa kali melihat jam tangannya sambil berdecak resah karena rapat di kantornya akan dimulai sebentar lagi.Sean tampak keluar dari rumah dengan tas ransel yang hanya disampirkan di satu lengannya seraya berlari tergesa-gesa mendekati ibunya yang tampak kesal.Feyana melipat kedua tangan di dada sambil memicingkan mata ketika putranya itu berdiri di hadapannya. Bukannya merasa bersalah, Sean malah meringis menunjukkan deretan gigi rapinya itu, bermaksud membuat ibunya terbuai. Namun Feyana hanya diam melihatinya yang kemudian tampak salah tingkah.“Iya, maafkan aku, Mah. Tadi Sean bangunnya telat jadi terlambat begini. Sekarang, ayo berangkat keburu mamah ikutan telat ke kantornya!” elak Sean terdengar jujur.Feyana menjitak pelan kepala Sean sambil mendengus, “Makanya jangan begadang cuman untuk main game terus! Kamu pikir mamah gak tau kalau tiap malam kamu it

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 167

    “Maaf, tapi kami sepakat untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Bisakah, Anda menghargai privasi keluarga kami?!” sahut David menatap lurus dengan rahang yang mengeras pada wartawan itu.Wartawan yang mengajukan pertanyaan tampak gugup. Ia menatap ke arah teman-temannya yang sesama wartawan untuk minta bantuan, tapi tak ada satupun yang menghiraukannya. Mereka semua tentu tak mau berurusan dengan keluarga David yang akan merusak karier mereka dalam bidang ini. Tamat sudah riwayat wartawan wanita ini.David menyuruh seorang sekuriti yang berdiri tak jauh darinya. Hanya dengan jari telunjuknya, sekuriti itu mendekatinya dan mendengar bisikan David dengan baik. Sesuai perintah yang baru saja ia dapat dari atasannya, sekuriti itu berjalan mengendap lewat pintu belakang untuk membawa wartawan wanita tadi pergi meninggalkan ruangan.David kemudian memandang Feyana lalu memberinya anggukan meyakinkan bahwa semuanya akan aman.“Aku harap ini jadi pembelajaran bagi kalian semua untuk berhat

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 166

    Feyana memandang nanar pada timbunan tanah yang ber-nisankan nama Sabrina. Air matanya terus bergulir meski sudah berulang kali diusap oleh suaminya yang berada di sampingnya. Kedua tangan Feyana sibuk menggendong Sean yang sedari tadi menangis. Sepertinya, bocah kecil ini menyadari bahwa ibunya sudah takkan lagi ada di dunia ini untuk menemaninya.Sayangnya Norma dan Imelda tidak bisa ikut ke pemakaman karena situasi mereka yang masih menjadi tahanan. Tentu saja ketika mendengar kabar kematian Sabrina dan kenyataan soal penyakitnya itu dari Feyana, mereka berdua sangat terpukul. Keduanya tak menyangka Sabrina tega menutupi kebenaran yang amat menyakitkan itu hanya agar tak membuat mereka khawatir.“Fey, ayo pulang. Kasihan Sean jika terus di sini, apalagi langit mulai mendung.” David mengajak Feyana pulang karena mereka sudah sangat lama di sana. Dirinya kasihan melihat wajah sembab istrinya dan tangisan pilu Sean yang tak kunjung reda.Feyana inginnya masih tetap di sana, namun meli

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 165

    “Aku tak tahu pada siapa harus menitipkan Sean. Aku hanya percaya padamu, Fey.”Ucapan Sabrina itu terus-menerus terlintas di kepala Feyana. Ia pun berjalan tanpa minat ketika keluar dari rumah sakit, bahkan dia tak mengacuhkan David yang sedari tadi menatapnya penasaran. David ingin bertanya apa yang Feyana bicarakan dengan Sabrina sampai membuatnya tak fokus seperti sekarang, tapi melihat ratapan suram di mata Feyana membuatnya mengurungkan niat bertanya.“Fey, biar aku antar ke kantor aja, gak usah bawa mobil. Biar nanti si Joshua aku suruh ambil mobilmu di sini,” sergah David tidak yakin dengan Feyana yang kurang fokus ketika nanti menyetir di jalan.Feyana menggeleng dan ingin tetap menyetir sendiri, namun David mencegahnya dengan mengambil kunci mobilnya lalu menggandengnya agar masuk ke mobil David.“Aku tidak mau ambil risiko kamu kenapa-napa kalau tetap memaksa menyetir sendiri. Kita langsung menuju kantormu saja, aku antar,” tegas David tanpa boleh dibantah.Ketika sudah dud

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 164

    Sabrina menatap nanar pada Feyana yang diam kaku tak berkutik setelah mendengar permintaannya yang terdengar gila. Sabrina akui dia tak memiliki siapapun yang bisa dipercayainya, bahkan keluarga saja sudah tak punya. Dirinya hanya memiliki Sean yang terpaksa dititipkannya di panti asuhan selama ia menjalani proses hukuman penjara.“Hanya kamu yang terlintas di pikiranku, Fey. Aku tentu takkan rela berikan hak asuh Sean pada ayahnya, si Leon. Bahkan pria itu saja tak tahu bahwa dia memiliki putra.”“Apa kamu sudah memikirkan keputusanmu itu matang-matang? Aku bukan beralasan mau menolak, tapi tanggung-jawab ini terlalu besar. Apa kamu seyakin ini padaku? Dan mau sampai kapan kamu menutupi kebenaran bahwa Sean adalah darah dagingnya Leon? Tidak ada yang bisa menutupi rahasia selamanya, Na.”Feyana mengusap air mata yang merembes di pipi Sabrina dengan sebelah tangan yang tidak digenggam oleh Sabrina. Baru kali ini ia melihat kesedihan teramat dalam di wajah Sabrina yang tergambar jelas.

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 163

    Feyana pagi-pagi sudah gaduh tak karuan, membuat suaminya yang masih nyenyak bergelung di selimut merasa terusik. Sambil memperhatikan Feyana bolak-balik di kamar, David menegurnya perlahan.“Ada apa panik banget, sih? Gak biasanya kamu begini.’”Feyana hanya menoleh sekilas pada suaminya yang masih bersantai di kasur. Ia menjelaskan dengan sekedarnya kalau mendapat kabar jika Sabrina, salah satu temannya yang ada di sel penjara waktu itu sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, bahkan sampai harus opname.“Kalau sampai opname begitu, berarti sakitnya serius. Aku mau ke sana untuk melihat kondisinya. Semoga saja Sabrina tidak apa-apa,” lontar Feyana lalu menyabet tasnya yang ada gantungan.“Aku berangkat dulu, ya. Bye!” ujarnya sambil menyempatkan diri memberikan ciuman selamat pagi untuk David.David menghela napas salut pada Feyana yang tampak sangat peduli pada temannya yang satu sel dengannya itu. Bahkan sejak keluar dari penjara dirinya membuat jadwal rutin untuk menje

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 162

    Feyana dan David dalam perjalanan pulang, bersisian di dalam mobil tapi senyap sejak 15 menit yang lalu. David berulang kali menatap sebentar istrinya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Karena tak kunjung mendapat perhatian, David mengelus punggung tangan Feyana dengan sebelah tangannya yang bebas dari menyetir.“Lagi mikirin apa?”Feyana barulah menoleh padanya lalu menyengir kecil membuat David mengangkat sebelah alisnya bingung. “Soal Joshua dan Mitha, ya? Kamu kenapa ngebet banget jodohin mereka, sih? Padahal kalau dipikir-pikir yang dikatakan Joshua memang benar, kita belum terlalu kenal soal Mitha. Iya kita memang lihatnya Mitha wanita yang baik dan tidak neko-neko, tapi siapa tahu itu hanya topengnya semata.”Seperti bisa membaca apa yang sedang Feyana pikirkan, David menuturkan hal demikian dengan raut wajah tenang tanpa menunjukkan emosi apapun, itu agar Feyana juga tak merasa tersinggung.Feyana mencebik sambil menyahuti, “Tapi aku merasa kasihan pada Joshua yang sudah

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 161

    “Aku malah bermaksud ingin menyingkirkan Randy di saat kontrak kerja dengannya berakhir. Aku senang kamu melakukannya lebih cepat, Dav.”Tanggapan di luar dugaan dari Feyana membuat David menganga tak percaya. Semenit kemudian ia barulah bisa mengulum senyuman karena ternyata Feyana tidak marah dan malah sejalan dengannya.“Jadi kuharap kita tak lagi bersitegang hanya karena Randy dan keluarganya. Aku muak kita bertengkar perihal mereka,” kata Feyana yang diangguki semangat oleh suaminya.“Aku akan membereskan Randy dan keluarganya agar tidak akan pernah muncul di hadapan kita lagi. Tenang saja, aku tidak bermaksud membunuh mereka, hanya saja ingin mengusir mereka dari kota ini. Jika mereka berada di tempat yang jauh, tak mungkin bisa mengganggu kita lagi,” cetus David sembari mengambil ponselnya untuk menghubungi orang suruhannya.Kening David mengerut ketika mengobrol beberapa saat dengan seseorang di telepon. Setelahnya ia memutuskan sambungan dan memberi tatapan linglung pada Feya

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 160

    Feyana melihat Joshua tak berkutik mendengar pertanyaannya yang cukup menohok itu. Karena melihat pria di depannya itu hanya diam tak menyahut, Feyana yang kembali bersuara. “Aku tak sengaja melihat Randy ada di rumah sakit ini. Dia dirawat karena mengalami patah tulang dan berakhir cacat usai dioperasi. Kamu tahu apa yang membuatku merasa tersinggung? Ketika aku menghadapi keluarga Randy seorang diri demi menjaga martabatnya suamiku. Tapi aku merasa kasihan pada diriku sendiri sebab membela orang yang malah membohongiku. Kamu mengerti bagaimana bencinya aku saat kutahu bahwa David membohongiku dari keluarganya Randy? Mereka semua saling menyerangku waktu itu, dan aku diam tak berkutik dalam hati, tapi pura-pura berani pada mereka dengan membual soal ancaman untuk menakutinya.”Feyana menenggak minuman di gelasnya secara brutal dan meletakkan kembali gelasnya dengan keras sampai terdengar bunyi berdentum. Tatapan tajam menusuk Feyana yang memerah menahan amarah membuat Joshua was-was

DMCA.com Protection Status