Share

BAB 18

Author: Giana
last update Last Updated: 2024-07-17 23:21:26

Emily berusaha mencari dokumen itu, namun tak kunjung ia temukan. Ketika sudah mau menyerah, dirinya yang kesal tak sengaja menendang tong sampah hingga menggelinding mengeluarkan semua isinya. Awalnya Emily dibuat jengkel dengan sampah yang bercecer dalam tong, namun matanya seketika melebar senang ketika diantara sampah itu, terdapat map coklat.

Emily buru-buru memungutnya dan mengeluarkan isi di dalam map itu, mengecek apakah berisi dokumen yang ia cari sejak tadi. Tawanya terdengar renyah ketika isinya seperti yang ia harapkan.

“Serahkan dokumen itu padaku!” ucap David yang entah bagaimana sudah berdiri di ambang pintu kamar dengan raut wajah datar.

Emily berdiri lalu menyembunyikan dokumen itu di balik badannya, menggelengkan kepala menolak perintah David.

“Jangan masuk sembarangan ke rumah orang! Juga, kamu ini datang-datang minta dokumen ini, mau buat apa!? Kamu bahkan tak tahu isinya,” sentak Emily kasar.

David tersenyum miring lalu menajamkan pandangannya. Wajahnya makin terl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 19

    Selama hampir sebulan lamanya, Feyana giat merawat ayahnya, mengurusi segala keperluan dan bertindak menjadi anak yang berbakti. Baru 5 hari yang lalu, Erik diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, ia bosan menjadi pasien yang selalu berada di ruangan pengap.“Ayo, ayah kan sudah janji akan menghabiskan makanannya jika sudah pulang. Memangnya ayah mau aku bawa ke rumah sakit lagi karena susah makan begini?” rajuk Feyana mengancam sang ayah.Erik mencebik sambil menggeleng. Rasa makanannya terasa hambar dan membuatnya malah mual, tetapi putrinya itu pikir dia hanya beralasan untuk menghindari janjinya.“Baru 3 suapan. Baiklah jika tak mau habiskan, tapi pastikan ayah makan hingga 5 suapan, ya? Aku tak mau kesehatan ayah memburuk lagi.”Mau tak mau Erik berusaha membuka mulutnya, mengunyah dengan berat hati dan menelannya susah payah. Feyana tak ayal tersenyum menang ketika ayahnya sungguh makan 5 suapan besar darinya.Feyana meletakkan bekas piring kotor ke meja, memberikan ayahnya minu

    Last Updated : 2024-07-18
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 20

    Mendengar nama Randy disebut, hati Feyana seketika menjadi gelisah. David yang melirik istrinya dari ekor mata hanya diam saja. Keduanya tiba di rumah dan Feyana hanya langsung masuk kamar tanpa mengacuhkan David.David yang selesai mandi, mengambil tempat di sisi ranjang Feyana. Istrinya itu tidur membelakanginya. Perlahan-lahan David tiduran dan memeluk pinggang Feyana dan bersandar di punggungnya.“Menurutmu, perlukah aku menerima tawaran Randy untuk kerja sama atau tidak?” gumamnya menghela nafas.“Itu terserah padamu, yang jelas aku akan selalu mendukung keputusanmu.”Jawaban mengejutkan Feyana membuat David terhenyak duduk. Tak sangka bahwa istrinya masih bangun dan memberikannya respon.“Belum tidur?” tanya David ketika Feyana berbalik badan untuk menatapnya.Feyana memosisikan tidur menyampingnya agar nyaman sambil memandang David. “Hanya menutup mata saja. Oh iya, bagaimana jika aku yang melanjutkan perusahaan ayahku? Kamu akan mengajari dan meng-handle diriku agar tidak mele

    Last Updated : 2024-07-19
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 21

    Feyana menelengkan kepala bingung, lalu manggut-manggut paham. “Jadi kamu sekretaris baruku, ya? Siapa namamu?”“Panggil saya Luna. Saya akan berusaha untuk membuat Anda menjadi pimpinan yang hebat,” ujarnya penuh keyakinan.Feyana tersenyum dengan ucapan Luna yang menurutnya sangat berwibawa. Menjadikannya pimpinan yang hebat? Bukankah itu terlalu berlebihan. Feyana hanya perlu menjadi CEO pengganti ayahnya saja dan membuktikan bahwa dirinya mampu.“Sekarang, mari kita mulai tugas awal Anda,” ucap Luna seraya menyerahkan map hitam tebal di meja Feyana.Feyana merasa risih karena Luna terlalu formal padanya, padahal ia tak suka dengan kecanggungan itu. Ia ingin akrab dan mungkin bisa berteman dengan Luna, bukan malah bertindak seperti guru-murid atau atasan-bawahan.Ketika Feyana melihat isi di dalam map yang diberikan Luna, ia mengernyit kebingungan. “Aku disuruh apa?” tanyanya polos.Luna tak habis pikir dengan David. Bagaimana bisa ia membiarkan Feyana yang notabene tak tahu apa-ap

    Last Updated : 2024-07-20
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 22

    David mendesahkan nafasnya yang terdengar berat di depan Luna. Ia sengaja mengajak Luna mengobrol di dapur kantor, sebab menurutnya itu tempat aman untuk mereka bicara.“Aku tahu sikap protektifku terlalu berlebihan pada istriku, tapi itu karena aku sungguh peduli padanya. Aku takut dia kenapa-napa di hari pertama kerja, di tempat yang baru baginya.” David selesai menceritakan masalahnya pada Luna yang memberinya tatapan jengah sejak tadi.Luna berjalan mendekat ke David sambil menyodorkan cangkir berisi kopi sachet yang dibuatnya barusan. “Tentu saja istrimu kesal dan marah padamu, sikapmu itu keterlaluan. Bagaimana dia bisa belajar jika kamu selalu mendukung dan menjaganya begini, bukannya semakin pintar istrimu malah akan ketergantungan dan dungu karenamu.”“HEH, JAGA MULUTMU! Jangan mengatai istri tercintaku begitu, aku tidak suka.” David langsung membentak marah ketika Luna menyebut dungu pada Feyana.Luna mengibaskan tangan tak merasa bersalah. Dia sudah biasa dengan sikap David

    Last Updated : 2024-07-21
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 23

    Bukannya menjadi ciut nyalinya mendengar ucapan sarkas Feyana, Luna malah ikut memberikan tatapan datar.“Bukan salahku tak bisa menyembunyikan perasaan ini, bukan?” terangnya yang sontak membuat Feyana menggebrak meja karena terpancing.“Oh, jadi kamu sungguh mengakui bahwa menaruh hati pada suamiku? Lalu, apa yang akan kamu lakukan? David sudah jadi suamiku, loh,” balas Feyana dengan entengnya.Kedua wanita di satu ruangan itu saling melempar pandangan tajam. Tak ada yang mengalah sama sekali.Terdiam hampir 10 menit, Luna akhirnya memutus perselisihan ini dengan pamit keluar ruangan sebab ada panggilan darurat dari perusahaan.Feyana yang sendirian di ruangannya, perlahan beringsut duduk dengan lemas. Tak menyangka bahwa Luna menyukai David. Pantas saja, sejak awal berkenalan dengan Luna, dirinya merasa ada yang aneh. Padahal Feyana berniat untuk menjadikan Luna role modelnya sebagai guru terbaik, melihat dari kecekatannya dalam bekerja. Tetapi setelah tahu kebenaran bahwa Luna sep

    Last Updated : 2024-07-22
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 24

    Feyana datang ke kantor lebih awal dan langsung berkutat dengan pekerjaannya yang menumpuk di meja. Yang dikatakan David hanya omong kosong, untung saja dirinya sendiri yang menolak keras ketika David semalam ingin meminta lebih. Jika tidak, Feyana jamin akan terlambat dan badannya pasti pegal-pegal.“Aku harus tuntaskan hari ini agar bisa mempersiapkan materi meeting besok,” ucapnya optimis.Hampir 30 menit kemudian, banyak karyawan sudah mulai berdatangan dan langsung bekerja sesuai rutinitas masing-masing, tak ada yang mengacuhkan Feyana di ruangannya.Luna yang juga baru datang langsung menuju ruangan Feyana untuk melaporkan pekerjaannya. Ia sedikit kagum dengan ketekunan Feyana, padahal dirinya sempat berpikir bahwa Feyana adalah wanita manja yang tak mau bersusah payah.“Aku bawakan kopi untukmu,” ucap Luna sambil meletakkan cangkir ke meja.Feyana melihat wajah Luna sekilas dan mengangguk. “Terima kasih.”Luna lalu menyodorkan beberapa map yang perlu dibaca Feyana dan ditanda-t

    Last Updated : 2024-07-23
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 25

    Feyana menatap rendah ke arah Luna, lalu berbalik badan untuk pergi ke luar dari area kafetaria diikuti oleh David yang panik bukan main.“Fey, dengarkan dulu penjelasanku, jangan bersikap seperti ini!” sergah David mencegat pintu agar Feyana tidak bisa keluar.David tak peduli dengan sebelah pipinya yang memerah akibat tamparan Feyana, yang dipikirkannya hanya bagaimana bisa menenangkan istrinya.Feyana diam memandangi David. Tak ada yang diucapkannya, tapi mengode bahwa cepat saja David bicara karena waktunya tak ingin terbuang sia-sia mendengar ocehannya.David tak mau marah dengan sikap Feyana yang menyebalkan itu, karena ia merasa ini salahnya membiarkan Feyana salah paham.“Aku berulang kali menelefon untuk mengajakmu makan berdua di sini, tetapi kamu bahkan tak mengangkatnya. Aku sudah lebih dulu menunggu hampir sejam lamanya, berpikir bahwa kamu akan segera turun dan kita bisa bertemu. Tetapi, hasilnya nihil. Ketika aku akan pulang, tak sengaja berpapasan dengan Luna yang baru

    Last Updated : 2024-07-24
  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 26

    Feyana selesai dengan pekerjaannya tepat jam 22.45 malam dengan mata yang sudah mengantuk berat. Ia beberapa kali menguap saat jalan seorang diri di koridor kantor. Dirinya sengaja menyuruh para karyawan terutama satpam penjaga yang sudah jamnya pulang untuk segera pulang saja, sebab dirinya sendiri yang akan mengunci pintu utamanya.Feyana tadi sempat diberitahu oleh Luna bahwa David menunggu di area parkir untuk pulang bersama, tetapi Feyana menolaknya. Ia beralasan bahwa akan pulang sangat larut dan meminta Luna katakan hal itu pada David agar tidak perlu menunggunya.“Aku pulang naik taksi sajalah. Tetapi, jam segini apa tidak susah mencarinya?” gumam Feyana setelah selesai mengunci pintu kaca di lantai utama.Ketika Feyana melihat-lihat ke jalan seberang, mencari tahu apakah ada taksi yang lewat, ia malah melihat Joshua melambaikan tangan padanya. Joshua berjalan mendekati dengan senyuman manisnya membuat Feyana mau tak mau ikut tersenyum melihatnya.“Aku pikir akan sendirian, te

    Last Updated : 2024-07-25

Latest chapter

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 168

    “Sean, ayo cepat keluar! Nanti terlambat ke sekolah, loh,” panggil Feyana yang sudah rapi berdiri di samping mobilnya. Ia beberapa kali melihat jam tangannya sambil berdecak resah karena rapat di kantornya akan dimulai sebentar lagi.Sean tampak keluar dari rumah dengan tas ransel yang hanya disampirkan di satu lengannya seraya berlari tergesa-gesa mendekati ibunya yang tampak kesal.Feyana melipat kedua tangan di dada sambil memicingkan mata ketika putranya itu berdiri di hadapannya. Bukannya merasa bersalah, Sean malah meringis menunjukkan deretan gigi rapinya itu, bermaksud membuat ibunya terbuai. Namun Feyana hanya diam melihatinya yang kemudian tampak salah tingkah.“Iya, maafkan aku, Mah. Tadi Sean bangunnya telat jadi terlambat begini. Sekarang, ayo berangkat keburu mamah ikutan telat ke kantornya!” elak Sean terdengar jujur.Feyana menjitak pelan kepala Sean sambil mendengus, “Makanya jangan begadang cuman untuk main game terus! Kamu pikir mamah gak tau kalau tiap malam kamu it

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 167

    “Maaf, tapi kami sepakat untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut. Bisakah, Anda menghargai privasi keluarga kami?!” sahut David menatap lurus dengan rahang yang mengeras pada wartawan itu.Wartawan yang mengajukan pertanyaan tampak gugup. Ia menatap ke arah teman-temannya yang sesama wartawan untuk minta bantuan, tapi tak ada satupun yang menghiraukannya. Mereka semua tentu tak mau berurusan dengan keluarga David yang akan merusak karier mereka dalam bidang ini. Tamat sudah riwayat wartawan wanita ini.David menyuruh seorang sekuriti yang berdiri tak jauh darinya. Hanya dengan jari telunjuknya, sekuriti itu mendekatinya dan mendengar bisikan David dengan baik. Sesuai perintah yang baru saja ia dapat dari atasannya, sekuriti itu berjalan mengendap lewat pintu belakang untuk membawa wartawan wanita tadi pergi meninggalkan ruangan.David kemudian memandang Feyana lalu memberinya anggukan meyakinkan bahwa semuanya akan aman.“Aku harap ini jadi pembelajaran bagi kalian semua untuk berhat

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 166

    Feyana memandang nanar pada timbunan tanah yang ber-nisankan nama Sabrina. Air matanya terus bergulir meski sudah berulang kali diusap oleh suaminya yang berada di sampingnya. Kedua tangan Feyana sibuk menggendong Sean yang sedari tadi menangis. Sepertinya, bocah kecil ini menyadari bahwa ibunya sudah takkan lagi ada di dunia ini untuk menemaninya.Sayangnya Norma dan Imelda tidak bisa ikut ke pemakaman karena situasi mereka yang masih menjadi tahanan. Tentu saja ketika mendengar kabar kematian Sabrina dan kenyataan soal penyakitnya itu dari Feyana, mereka berdua sangat terpukul. Keduanya tak menyangka Sabrina tega menutupi kebenaran yang amat menyakitkan itu hanya agar tak membuat mereka khawatir.“Fey, ayo pulang. Kasihan Sean jika terus di sini, apalagi langit mulai mendung.” David mengajak Feyana pulang karena mereka sudah sangat lama di sana. Dirinya kasihan melihat wajah sembab istrinya dan tangisan pilu Sean yang tak kunjung reda.Feyana inginnya masih tetap di sana, namun meli

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 165

    “Aku tak tahu pada siapa harus menitipkan Sean. Aku hanya percaya padamu, Fey.”Ucapan Sabrina itu terus-menerus terlintas di kepala Feyana. Ia pun berjalan tanpa minat ketika keluar dari rumah sakit, bahkan dia tak mengacuhkan David yang sedari tadi menatapnya penasaran. David ingin bertanya apa yang Feyana bicarakan dengan Sabrina sampai membuatnya tak fokus seperti sekarang, tapi melihat ratapan suram di mata Feyana membuatnya mengurungkan niat bertanya.“Fey, biar aku antar ke kantor aja, gak usah bawa mobil. Biar nanti si Joshua aku suruh ambil mobilmu di sini,” sergah David tidak yakin dengan Feyana yang kurang fokus ketika nanti menyetir di jalan.Feyana menggeleng dan ingin tetap menyetir sendiri, namun David mencegahnya dengan mengambil kunci mobilnya lalu menggandengnya agar masuk ke mobil David.“Aku tidak mau ambil risiko kamu kenapa-napa kalau tetap memaksa menyetir sendiri. Kita langsung menuju kantormu saja, aku antar,” tegas David tanpa boleh dibantah.Ketika sudah dud

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 164

    Sabrina menatap nanar pada Feyana yang diam kaku tak berkutik setelah mendengar permintaannya yang terdengar gila. Sabrina akui dia tak memiliki siapapun yang bisa dipercayainya, bahkan keluarga saja sudah tak punya. Dirinya hanya memiliki Sean yang terpaksa dititipkannya di panti asuhan selama ia menjalani proses hukuman penjara.“Hanya kamu yang terlintas di pikiranku, Fey. Aku tentu takkan rela berikan hak asuh Sean pada ayahnya, si Leon. Bahkan pria itu saja tak tahu bahwa dia memiliki putra.”“Apa kamu sudah memikirkan keputusanmu itu matang-matang? Aku bukan beralasan mau menolak, tapi tanggung-jawab ini terlalu besar. Apa kamu seyakin ini padaku? Dan mau sampai kapan kamu menutupi kebenaran bahwa Sean adalah darah dagingnya Leon? Tidak ada yang bisa menutupi rahasia selamanya, Na.”Feyana mengusap air mata yang merembes di pipi Sabrina dengan sebelah tangan yang tidak digenggam oleh Sabrina. Baru kali ini ia melihat kesedihan teramat dalam di wajah Sabrina yang tergambar jelas.

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 163

    Feyana pagi-pagi sudah gaduh tak karuan, membuat suaminya yang masih nyenyak bergelung di selimut merasa terusik. Sambil memperhatikan Feyana bolak-balik di kamar, David menegurnya perlahan.“Ada apa panik banget, sih? Gak biasanya kamu begini.’”Feyana hanya menoleh sekilas pada suaminya yang masih bersantai di kasur. Ia menjelaskan dengan sekedarnya kalau mendapat kabar jika Sabrina, salah satu temannya yang ada di sel penjara waktu itu sekarang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, bahkan sampai harus opname.“Kalau sampai opname begitu, berarti sakitnya serius. Aku mau ke sana untuk melihat kondisinya. Semoga saja Sabrina tidak apa-apa,” lontar Feyana lalu menyabet tasnya yang ada gantungan.“Aku berangkat dulu, ya. Bye!” ujarnya sambil menyempatkan diri memberikan ciuman selamat pagi untuk David.David menghela napas salut pada Feyana yang tampak sangat peduli pada temannya yang satu sel dengannya itu. Bahkan sejak keluar dari penjara dirinya membuat jadwal rutin untuk menje

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 162

    Feyana dan David dalam perjalanan pulang, bersisian di dalam mobil tapi senyap sejak 15 menit yang lalu. David berulang kali menatap sebentar istrinya yang terlihat sedang memikirkan sesuatu. Karena tak kunjung mendapat perhatian, David mengelus punggung tangan Feyana dengan sebelah tangannya yang bebas dari menyetir.“Lagi mikirin apa?”Feyana barulah menoleh padanya lalu menyengir kecil membuat David mengangkat sebelah alisnya bingung. “Soal Joshua dan Mitha, ya? Kamu kenapa ngebet banget jodohin mereka, sih? Padahal kalau dipikir-pikir yang dikatakan Joshua memang benar, kita belum terlalu kenal soal Mitha. Iya kita memang lihatnya Mitha wanita yang baik dan tidak neko-neko, tapi siapa tahu itu hanya topengnya semata.”Seperti bisa membaca apa yang sedang Feyana pikirkan, David menuturkan hal demikian dengan raut wajah tenang tanpa menunjukkan emosi apapun, itu agar Feyana juga tak merasa tersinggung.Feyana mencebik sambil menyahuti, “Tapi aku merasa kasihan pada Joshua yang sudah

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 161

    “Aku malah bermaksud ingin menyingkirkan Randy di saat kontrak kerja dengannya berakhir. Aku senang kamu melakukannya lebih cepat, Dav.”Tanggapan di luar dugaan dari Feyana membuat David menganga tak percaya. Semenit kemudian ia barulah bisa mengulum senyuman karena ternyata Feyana tidak marah dan malah sejalan dengannya.“Jadi kuharap kita tak lagi bersitegang hanya karena Randy dan keluarganya. Aku muak kita bertengkar perihal mereka,” kata Feyana yang diangguki semangat oleh suaminya.“Aku akan membereskan Randy dan keluarganya agar tidak akan pernah muncul di hadapan kita lagi. Tenang saja, aku tidak bermaksud membunuh mereka, hanya saja ingin mengusir mereka dari kota ini. Jika mereka berada di tempat yang jauh, tak mungkin bisa mengganggu kita lagi,” cetus David sembari mengambil ponselnya untuk menghubungi orang suruhannya.Kening David mengerut ketika mengobrol beberapa saat dengan seseorang di telepon. Setelahnya ia memutuskan sambungan dan memberi tatapan linglung pada Feya

  • Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan   BAB 160

    Feyana melihat Joshua tak berkutik mendengar pertanyaannya yang cukup menohok itu. Karena melihat pria di depannya itu hanya diam tak menyahut, Feyana yang kembali bersuara. “Aku tak sengaja melihat Randy ada di rumah sakit ini. Dia dirawat karena mengalami patah tulang dan berakhir cacat usai dioperasi. Kamu tahu apa yang membuatku merasa tersinggung? Ketika aku menghadapi keluarga Randy seorang diri demi menjaga martabatnya suamiku. Tapi aku merasa kasihan pada diriku sendiri sebab membela orang yang malah membohongiku. Kamu mengerti bagaimana bencinya aku saat kutahu bahwa David membohongiku dari keluarganya Randy? Mereka semua saling menyerangku waktu itu, dan aku diam tak berkutik dalam hati, tapi pura-pura berani pada mereka dengan membual soal ancaman untuk menakutinya.”Feyana menenggak minuman di gelasnya secara brutal dan meletakkan kembali gelasnya dengan keras sampai terdengar bunyi berdentum. Tatapan tajam menusuk Feyana yang memerah menahan amarah membuat Joshua was-was

DMCA.com Protection Status