All Chapters of Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Chapter 101 - Chapter 110

168 Chapters

BAB 101

Feyana yang awalnya tersenyum melihat Alysa salah tingkah, jadi tersedak ludahnya sendiri dengan pernyataan akhir Alysa.“Punya pacar? Bukannya si Jerome itu jomblo dari dulu?” tandas Feyana yang setahunya begitu.Alysa mengangguk namun tak lama kemudian menggeleng lemah. “Iya, kupikir juga begitu. Tapi waktu aku nyatakan cinta ke dia beberapa minggu yang lalu, dia menolakku dan bilang sudah punya pacar.”Makin dibuat terkejut lagi Feyana mendengar bahwa Alysa berani menyatakan cinta pada Jerome. “Hey, kamu serius? Gak malu nyatain cinta duluan ke cowok? Ditolak pula endingnya. Terus kenapa masih bersemangat mau ketemu dia, bukannya harusnya kamu malah enggan ketemu Jerome setelah ditolak?” cecar Feyana tak habis pikir.Alysa tersenyum menanggapi kebingungan iparnya itu. Ya, mau bagaimana lagi ketika dirinya sedang dimabuk cinta? Alysa tak peduli bagaimana tanggapan orang lain mengenai dirinya, ia hanyalah seorang gadis remaja yang suka mengekspresikan dirinya.“Tapi, masa iya Jerome
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

BAB 102

Alysa tercekat dengan omongan Jerome yang kelewatan. Feyana yang mendengarnya pun ikut dibuat geram.“Jer, omonganmu terlaluan!” bentak Feyana melirik sinis ke arah Jerome yang membuang muka.“Aku sudah berulang kali bilang bahwa Alysa tidak boleh menyukaiku, apalagi sampai memperlihatkan bahwa dia mengejar-ngejar cintaku. Tapi, Kak Feyana lihatlah apa yang dia lakukan! Dia masih saja bucin padaku,” keluh Jerome sedikit mendelik pada Alysa lalu kembali menatap melas pada Feyana.Feyana yang melihat tatapan pasrah Jerome dari kaca depan, dibuat bingung dan bimbang. Jika yang dibilang Jerome itu benar, pantas saja ia kesal. Siapa yang tak jengah dikejar-kejar orang yang tak dicintainya? Feyana juga pasti akan bereaksi seperti Jerome.“Tapi waktu pertama kita kenal, kamu terlihat menyukaiku. Kamu selalu membantuku dan berusaha untuk mendekatiku, kok. Kenapa kamu berubah setelah kita naik kelas 2?” sungut Alysa yang buka suara dengan nada judes.Alysa memang sudah merasakan keanehan perla
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

BAB 103

Bersamaan dengan selesainya kalimat Jerome yang menggetarkan perasaan Feyana, kedatangan Alysa membuat keduanya langsung memutus kontak mata dan pura-pura tak terjadi apapun.“Aku sudah menemukannya. Bioskop ada di lantai 3, Kak Fey.” Alysa berseru lantang sambil berlari mendekati keduanya.Alysa tersenyum kikuk ketika Jerome menatapnya beberapa saat, lalu memutus kontak mata dengan sendirinya.“Ayo, kita ke sana!” ajak Alysa menggandeng Feyana. Sedangkan Feyana menarik tangan Jerome agar mengikuti di sampingnya.Ketika sudah di depan loket, Feyana dan kedua remaja itu berembuk untuk memesan tiket apa.“Aku mau nonton horor.” Alysa bersemangat sambil mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi.Feyana melirik Jerome yang terlihat berpikir menatap poster film yang sedang berlangsung. Dengan agak enggan dirinya menunjuk sebuah film bertajuk romansa.“Kamu yakin nonton itu?” tanya Feyana mempertanyakannya dengan sebelah alis terangkat kurang yakin.Jerome mengangguk. “Aku suka posternya.”Al
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

BAB 104

Feyana kembali ke rumah setelah selesai mengantar Jerome. Remaja pria itu langsung izin masuk rumah karena harus mengerjakan tugas sekolah, mau tak mau Feyana tidak jadi mampir dan pulang. Padahal dirinya berpikir untuk ngobrol berdua dengan Jerome, membahas hal yang penting.“Ternyata anak itu terlalu insecure, aku baru sadar. Kupikir Jerome remaja yang bodo amat untuk memikirkan hal seperti itu.” Feyana bercelatuk ringan sambil menginjak gas mobilnya.Feyana tak langsung pulang, ia berkunjung ke rumah ayahnya. Saat sudah di halaman rumah, ia melihat ada mobil asing yang terparkir di sana. Feyana turun sambil memperhatikan body mobil itu yang cukup keren menurutnya.“Milik siapa, nih? Apa ayah sedang kedatangan tamu, ya?” gumam Feyana kemudian melangkah masuk ke rumah.Saat ini Erik sedang mengobrol dengan kolega bisnisnya, Feyana kurang tahu siapa sebab orang itu duduk membelakanginya.Feyana hanya di memandangi mereka berdua tampak serius, bahkan Feyana bisa melihat kerutan kasar
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

BAB 105

Erik mengabari David bahwa istrinya ada di rumahnya malam ini. Tentu saja David seusai pulang dari kantor langsung meluncur ke rumah mertuanya.“Di mana Feyana, Yah?” tanya David di saat dirinya baru saja tiba.Erik yang membukakan pintu pun berwajah sendu. “Ada di kamarnya. Dia pasti sedang kepikiran soal masalah ini sampai mengunci diri di kamar tanpa makan malam,” jelasnya prihatin pada kondisi putrinya.David izin masuk dan mengajak mertuanya untuk mengobrol sebentar, menanyakan padanya tentang apa yang terjadi pada istrinya.Erik pun duduk dituntun oleh David yang menyempatkan waktu membelikannya kudapan. David meletakkan kresek makanan ke meja dan duduk mendekati mertuanya, siap mendengarkan dari A-Z.“Tadi waktu Feyana berniat mampir ke sini untuk main, bertepatan si Betrand dan putranya ke sini menemuiku. Mungkin kamu belum terlalu mengenal siapa mereka berdua. Betrand itu teman sekelasku sejak SMA tapi selalu membuatku kesulitan, bahkan sekarang pun tetap sama.” Erik menghela
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

BAB 106

Feyana bangun agak siangan karena David mengatakan supaya dirinya tak perlu ke kantor hari ini. Tetapi bukannya tenang di rumah, perasaan Feyana malah resah. Tak ada yang diperbuatnya di rumah selain hanya melamun, sedangkan jika pergi bekerja, paling tidak dirinya akan disibukkan dengan kerjaan yang tak memungkinkannya untuk overthingking.Akhirnya setelah mengumpulkan niatnya, ia melangkah ke kamar mandi, bersiap untuk pergi ke kantor. Ketika dia sudah selesai dan melewati ruang tamu, ia melihat ayahnya tengah melamun.“Memikirkan apa sampai mengerut kening sebegitunya?” kejut Feyana sambil berjalan mendekati ayahnya. Ia mau pamit pulang ke apartemen suaminya sekalian berangkat kerja.“Loh, kamu tidak jadi libur? Bukannya David bilang kamu istirahat aja di rumah?” tanya Erik menaikkan alisnya bingung.Feyana menggelengkan kepala 2 kali. “Aku bosan di rumah. Bukannya tenang malah bikin otak Feyana makin buntu, Ayah,” sanggahnya yang diangguki paham oleh ayahnya.“Ya sudah, hati-hati
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

BAB 107

David menggeram rendah sambil mengepalkan tangannya di atas meja. “Dasar Randy, brengsek! Dia sepertinya menantangku,” berangnya tersulut emosi.Tepat saat David mengumpat, Joshua masuk membawa kopi yang dibelinya di kedai depan kantor. “Nih, buatmu. Kenapa terlihat geram begitu? Kamu habis mengumpat siapa sampek kedengaran di luar?” kelakarnya sambil berdiri di depan meja kerja David. Ia mengintip apakah ada pekerjaannya yang belum selesai agar bisa Joshua bantu.“Randy ember kepada Pak Betrand, musuh ayah mertuaku sekaligus calon mertua adiknya Randy. Masalahnya dia ceritakan soal korupsi yang dilakukan Feyana untuk bisa menanam saham yang banyak pada RAN Corp dan itu membuat Pak Betrand punya senjata untuk menekan keluarganya Feyana.”Joshua yang sebelumnya tenang-tenang saja berubah syok. “Kok bisa? Untuk apa si Randy melakukan itu? Setahuku bukannya menguntungkan, dia malah ikut merugi karena akan terseret masalah,” tanggapnya mengernyitkan alis tak mengeri.Makin kesal saja Dav
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

BAB 108

Feyana tersedak ludahnya sendiri, wajahnya memerah kaget bak kepiting rebus. Namun Leon kembali duduk menyenderkan punggungnya, menatap jengah ke arah Feyana.“Tak usah urusi perasaanku, karena aku sendiri saja tak mau peduli! Mendingan kamu pikirkan jawabanmu, sebab waktu yang diberikan ayahku takkan lama. Nanti malam aku akan datang lagi menemui untuk memberikan kontrak perjanjiannya.”Napas Feyana tercekat mendengarnya, ia langsung berdiri mencekal lengan Leon yang mau pergi.“Bilang pada ayahmu bahwa aku tak bisa merelakan RAN Corp jatuh di tangannya! Akan kuberikan hal yang lain, tapi jangan yang itu,” tegas Feyana membuat Leon menatapnya malas.Leon menghempas tangan Feyana dan berjalan keluar dengan santai, membiarkan Feyana sudah kalang kabut di ruangannya sendiri.Feyana menggigiti kuku jarinya sambil berjalan mondar-mandir di ruangannya dengan resah. Ia sungguh tak mau membiarkan RAN Corp jatuh ke tangan orang lain. Lalu, sebuah ide buruk terbersit di benak Feyana. Bisakah d
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

BAB 109

Betrand melambaikan tangannya untuk menarik atensi Feyana agar menangkap sosoknya. Feyana pun yang berada di pintu masuk langsung mengangguk mengerti.Feyana berjalan dengan santai menemui Betrand yang duduk di kursi agak pojok di sebuah restoran yang sedang ramai pengunjung yang sekedar mengopi.“Sudah lama menunggu?” tanya Feyana meletakkan tasnya di kursi kosong sebelah tempatnya duduk.“Hanya 15 menit, bukan waktu yang lama untukku menunggu. Aku masih bisa menunggu lebih lama lagi jika keuntungannya bisa berlipat,” kekeh Betrand mengerling jahil.Feyana mendecih tak senang. Dirinya lalu memanggil seorang pelayan untuk memesan minuman. Setelah selesai dengan urusannya, Feyana menatap penuh pada Betrand sambil menyangga dagunya dengan dua tangan ditautkan.“Jadi, Anda sudah bawa semuanya?” tanya Feyana menarik sebelah alisnya.Betrand senang pada Feyana yang langsung pada intinya. Dengan tenang dirinya mengeluarkan stopmap berisi apa yang Feyana inginkan.“Semua bukti kejahatanmu ad
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

BAB 110

David menatap Feyana tidak percaya. Apa yang sudah istrinya lakukan? Kenapa Feyana bertindak gegabah untuk menyerahkan dirinya?“Fey, kenapa lakukan itu? Astaga, aku dan ayahmu berusaha keras untuk mengeluarkanmu dalam masalah itu, tapi kamu malah seperti ini.” David meraung menyesalkan keputusan Feyana yang membuatnya lemas.David segera menghubungi ayah mertuanya. Tak butuh waktu lama bagi Erik sampai ke kediamannya dan langsung mengamuk pada Feyana.“Kamu sudah gila atau bagaimana? Siapa yang menyuruhmu lakukan hal bodoh begitu?” bentak Erik naik pitam.Feyana hanya menunduk pasrah mendapat amukan dari suami dan ayahnya. Ia tahu keputusannya itu sangat di luar nalar.“Kalau sudah begini, kamu mau bagaimana? Mau masuk penjara terus merasakan dinginnya sel besi, begitu? Astaga, aku sungguh tak tahu apa yang ada di otakmu.”Erik kembali mendesah napas lelah. Ia menyenderkan kepalanya ke sandaran sofa sambil memijit pangkal hidungnya.David tak jauh beda merespons Feyana. Ia merasa bah
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status