Feyana membuka perlahan kelopak matanya, mengerjapkannya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya. Ia menatap linglung ke arah orang-orang yang berdiri mengelilinginya dengan wajah yang amat risau.“Kamu ingat aku, tidak?” tanya salah satunya harap-harap cemas menantikan jawaban Feyana.“Mana mungkin aku lupa dengan suamiku sendiri? Kamu itu bagaimana, sih, Mas?” celetuk Feyana dengan suara serak dan lemahnya.“Syukurlah kamu sudah siuman dan tidak amnesia.” David langsung memeluk Feyana dengan kelegaan.Feyana hanya diam saja tak membalas pelukan suaminya. Bukan karena tak mau, tapi karena tak mampu. Ya mau bagaimana lagi, tangannya masih terborgol dengan sempurna di pegangan ranjangnya, menunjukkan pada yang lain bahwa dirinya adalah seorang tahanan.“Mas, bisa tolong tutupi tanganku yang diborgol ini? Aku agak gak nyaman liatnya,” bisik Feyana ke telinga David yang masih memeluknya sayang.David mengangguk sigap dan langsung menutupinya dengan jas yang dimilikinya. “Sudah aman,” umb
Terakhir Diperbarui : 2024-09-02 Baca selengkapnya