Semua Bab Istri yang Kau Siakan Ternyata Anak Sultan: Bab 121 - Bab 130

168 Bab

BAB 121

Wajah Feyana terlihat dingin dan tak acuh ketika menanyakan seutas kalimat yang agak ambigu itu.“Kamu serius menyuruhku merusak pernikahan mereka?” tanya David butuh konfirmasi. Sebab untuk apa juga Feyana dan dirinya terlibat dengan mereka? Gak ada gunanya.Feyana tampak berpikir ulang lalu menggelengkan kepala tak lama kemudian. “Tidak jadi. Aku dan Sabrina bahkan baru kenal, lalu gak perlu juga aku terlibat dengan keluarga Pak Betrand karena urusan kami sudah usai. Aku juga udah milikin RAN Corp lagi seperti yang kuharapkan,” hembusnya membuat David ikut memberi anggukan.“Nah, pemikiran seperti itu baru benar. Sabrina bahkan tak memintamu melakukan hal itu. Pembicaraan soal itu berarti sudah tuntas, terus kamu mau bahas apa lagi? Aku mumpung punya banyak waktu untuk mengobrol denganmu sekarang.”Bukannya terlihat senang, Feyana malah melempar delikan jengahnya pada sang suami. Kelihatan sekali kalau David hanya membual. Mana ada punya waktu senggang kalau Feyana tahu suaminya mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-31
Baca selengkapnya

BAB 122

“AKU YANG BUAT. MAU APA KAMU, HAH?!”Feyana menoleh ke belakang dan mendapati Emily berjalan ke arahnya dengan diikuti beberapa anteknya yang berbadan bongsor. Feyana meneguk ludahnya pelan menghilangkan kegugupannya, ia menatap berani ke arah Emily yang tersenyum remeh padanya.Emily yang sudah berhadapan dengan Feyana, melipat kedua tangannya ke depan dada dan tersenyum pongah kepada mantan anak tirinya itu.“Kalau kamu mau selamat, maka menangkan pertarungan ini! Kamu akan berada di tingkat keenam jika mampu mengalahkan sainganmu itu.”Feyana menyipitkan mata tajam ke arahnya, lalu melongo tak percaya ketika dengan ringannya Emily menampar pipinya dengan kasar.“Kamu itu udah gila, hah?” bentak Feyana meradang sambil memegangi pipinya yang sudah pasti memerah sekarang ini.“Yang gila itu kamu dan keluargamu. Seenaknya saja masukkan aku ke penjara, menceraikanku ketika sudah tak berguna, lalu sama sekali tak memberikanku dispensasi atas pengabdianku sebagai istri ayahmu. Kamu tahu,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-01
Baca selengkapnya

BAB 123

Feyana membuka perlahan kelopak matanya, mengerjapkannya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya. Ia menatap linglung ke arah orang-orang yang berdiri mengelilinginya dengan wajah yang amat risau.“Kamu ingat aku, tidak?” tanya salah satunya harap-harap cemas menantikan jawaban Feyana.“Mana mungkin aku lupa dengan suamiku sendiri? Kamu itu bagaimana, sih, Mas?” celetuk Feyana dengan suara serak dan lemahnya.“Syukurlah kamu sudah siuman dan tidak amnesia.” David langsung memeluk Feyana dengan kelegaan.Feyana hanya diam saja tak membalas pelukan suaminya. Bukan karena tak mau, tapi karena tak mampu. Ya mau bagaimana lagi, tangannya masih terborgol dengan sempurna di pegangan ranjangnya, menunjukkan pada yang lain bahwa dirinya adalah seorang tahanan.“Mas, bisa tolong tutupi tanganku yang diborgol ini? Aku agak gak nyaman liatnya,” bisik Feyana ke telinga David yang masih memeluknya sayang.David mengangguk sigap dan langsung menutupinya dengan jas yang dimilikinya. “Sudah aman,” umb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

BAB 124

Feyana melambaikan sebelah tangannya pada suami, ayah, dan temannya yang berdiri jauh di belakangnya. Ia masuk ke mobil polisi dengan wajah sengaja ia buat seringan mungkin, tak menunjukkan emosi sedih atau marah. Ketika duduk di kursi belakang, ia sempatkan untuk melihat kondisi ketiga pria itu yang belum ingin berpindah dari tempat berpijak hingga mobil yang membawa Feyana tak lagi terlihat.Sebelum ini, terjadi perdebatan yang tak terhindarkan antara Feyana dan ayah serta suaminya. Kedua pria itu tak mau lagi ambil risiko Feyana terluka bahkan bisa lebih parah dari ini.Namun Feyana yang kukuh pada pendiriannya, meminta mereka untuk duduk diam saja. “Berikan aku waktu seminggu saja untuk bisa taklukkan Emily. Jika aku gagal mengalahkannya, aku takkan lagi mengeyel. Tolong, serahkan saja masalah ini padaku! Biarkan aku buktikan siapa Feyana yang sebenarnya pada Emily, Yah.”Feyana sampai memohon-mohon pada ayahnya di atas ranjangnya sampai jas yang sengaja David sampirkan di pergela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

BAB 125

“Namaku Feyana. Ada apa, Pak?” tanya Feyana menukikkan alis penasaran.“Bukankah kamu perlu bicara 4 mata dengan Emily?”Sahutan singkat dari Polisi itu membuat Feyana tentu saja terhenyak. Bagaimana bisa Polisi tahu soal keinginannya ngobrol berdua dengan Emily?Belum selesai dengan keterkejutannya, tangan Feyana ditarik tiba-tiba oleh Sabrina yang langsung membisikinya cepat. “Banyak yang bilang kalau Emily simpanan Irjen Pol di sini.”Setelah mendengar itu, bukannya gentar si Feyana malah tersenyum miring. Sekarang ia sudah mengerti kenapa Emily bisa se-berkuasa ini di penjara.“Baik, aku akan temui Emily.”Feyana digelandang polisi itu untuk pergi menuju sebuah tempat yang bisa dikatakan ruangan khusus yang istimewa. Di dalamnya ada sofa dan meja, lengkap kasur single empuk di sudut ruangan. Tak ketinggalan berbagai camilan dan snack terjejer rapi di meja.“Penjara tapi bukan penjara sih ini namanya,” celetuk Feyana menyindir.Polisi itu meninggalkan Feyana di dalam ruangan sendir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-04
Baca selengkapnya

BAB 126

Feyana menunggu tak sabaran jawaban Widia yang sudah 5 menit lamanya tak menyahuti sama sekali.“Kamu mau atau tidak? Aku gak bisa lama-lama tunggu jawabanmu itu,” sentak Feyana mulai mangkel.Widia masih belum merespons dan membuat Feyana makin kesal. Feyana yang sebelumnya menempel bak cicak di pintu selnya untuk menunggu jawaban Widia, akhirnya memutuskan hengkang dari sana dan duduk selonjoran di lantai yang dingin dan agak berbau pesing.Meluapkan kekesalannya, Feyana bersenandung lirih dengan menggerakkan kepala naik-turun mengikuti irama lagunya. Ia perlahan mulai berkurang kesadarannya dan hampir tertidur jika saja Widia tak bicara memecah ketenangannya.“Aku bersedia. Tapi, kamu sungguh akan mengeluarkanku dari penjara dan memberiku identitas palsu ke luar negeri, bukan? Jika sampai kamu mengingkarinya, aku takkan segan ....”“Iya, aku janji.” Feyana tentu saja semangat menerobos ucapan Widia yang belum tuntas itu.“Jadi, apa tugasnya?”Feyana menyeringai mendengar pertanyaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-07
Baca selengkapnya

BAB 127

“Kamu gak salah mau melakukan itu, Fey? Kenapa malah jadi thriller begini, sih.” Joshua agak menjauhkan tubuhnya ke belakang, sedikit ngeri melihat tatapan Feyana yang dibuat sok menakutkan.Feyana langsung memundurkan wajahnya dari kaca dan menyenderkan punggungnya ke kursi. Wajahnya berubah lempeng melihat Joshua bergidik menatapnya.Feyana memutar bola matanya jengah sambil bercelatuk, “Gak usah sok-sokan takut gitu, deh! Kamu kalo kuajak begini, palingan juga bakal ikutan jadi pendukung nomor satu.”Joshua terkekeh mendengar sindiran Feyana. Tak berapa lama kemudian, dua manusia berbeda kelamin ini saling bertukar pikiran membahas rencana yang sudah Feyana siapkan sebelumnya. Joshua pun juga jadi tahu alasan apa yang mendasari Feyana ingin membongkar aib seorang Irjen Polisi, yang sebelumnya ketika dipikir-pikir olehnya tak ada sangkut-paut dengan Feyana.“Berarti aku harus tunggu sekitar seminggu, ya?” ujar Feyana memastikan.“Ya, begitulah. Soalnya David lagi perjalanan bisnis k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-10
Baca selengkapnya

BAB 128

“Memangnya kenapa? Kan hanya waktu seperti ini, aku boleh keluar menghirup udara bebas dan bertemu kalian. Apa salahnya, sih,” ucap Feyana tak acuh sambil berjongkok di tempat yang sama dengan mereka bertiga.Sabrina dan Imelda menggelengkan kepala keras. Menarik lengan Feyana agar berdiri yang tentu saja membuat empunya mengerang kesakitan karena tarikan tak sabaran mereka.“Kamu balik lagi aja ke selmu! Mumpung Emily belum datang ke sini,” suruh mereka memaksa.Feyana menolak lalu menghempas tangan-tangan mereka yang memegangi tubuhnya. Ia sama sekali tidak takut pada Emily. Ia sudah punya rencana untuk menjatuhkannya, hanya tinggal menunggu waktu saja.“Kamu bisa hancur di tanganku dan petarung yang Emily punya.”Seketika Feyana langsung mengernyit kaget dengar ucapannya Norma yang sedikit tak acuh padanya. Ketika Imelda dan Sabrina masih kukuh menarik-narik lengannya untuk berdiri, hanya Norma yang sejak tadi tak terlalu menunjukkan ekspresi paniknya.“Apa maksudnya?” lontar Feyan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-13
Baca selengkapnya

BAB 129

Feyana berada dalam IGD di rumah sakit. Banyak yang menunggui dirinya di luar pintu IGD dengan harap-harap cemas. David yang paling sulit mengendalikan dirinya. Ia mau marah, tapi tak tahu pada siapa. Ia terus saja mencerca dengan kata-kata kasar untuk melampiaskan amarahnya. Tak ada yang bisa menenangkannya, karena hanya Feyana yang mampu sedangkan perempuan itu sedang di dalam mengadu nasibnya.“Cepat cari tahu siapa dalangnya! Kuberi kamu waktu sampai nanti malam. Jika tak segera melaporkannya padaku, kamu yang akan terima akibatnya.” David sedang bertelepon dengan seorang bawahannya dengan tekanan emosi yang belum mereda. Ia lalu mematikan telepon sepihak dan kembali mondar-mandir penuh kepanikan.“Suruh anakmu itu untuk duduk! Dia bikin tambah pusing saja melihatnya mondar-mandir,” keluh ayahnya David menyenggol pelan sang istri.Ibu David berdiri mendekati David dan membujuknya untuk duduk. Semuanya juga sama khawatirnya dengan David, tapi tak harus sampai resah berlebihan seper
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-14
Baca selengkapnya

BAB 130

Yang diduga Joshua memang benar apa adanya. Ia sekarang sedang menghadiri pesta pernikahan Rena dan Leon yang digelar cukup mewah padahal jelas-jelas ayahnya Leon sedang tersandung kasus korupsi. Dengan sedikit kegugupan yang menggerayanginya, Joshua memberanikan diri untuk masuk ke dalam.“Dari pihak mempelai perempuan atau lelaki?” tanya seorang wanita yang bertugas mengurus buku tamu acara pesta.Joshua tersenyum kecut sambil menggaruk belakang tengkuknya. “Aku perwakilan dari teman mempelai perempuan yang kebetulan tidak bisa hadir. Apa boleh aku masuk ke dalam?” jelasnya mencoba tidak terdengar gagap. Dirinya lupa tidak membawa undangannya padahal sebelum ke sini sudah diberikan oleh David.Wanita itu menatap Joshua agak selektif lalu mengangguk memberi izin. “Tolong tanda-tangan di bagian sini, ya,” ungkapnya menuntun Joshua agar membubuhkan tanda tangannya di bagian yang sudah disiapkan.Usai selesai dengan urusan buku tamu, Joshua pun menaruh sejumlah uang yang David sudah tit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status