Agnia menatap rumah mewah di depannya dengan tatapan penuh kepedihan.Di balik keindahan bangunannya, rumah itu menyimpan kenangan pahit yang terus menghantuinya.Setiap sudut rumah tersebut seolah berbisik tentang masa lalu yang ingin ia lupakan, tetapi tak pernah benar-benar bisa ia lepaskan.Di tempat itulah, rasa takut pertama kali merasuk ke dalam jiwanya, menancap seperti duri yang terus-menerus melukai.Ingatan tentang perlakuan kejam dari ibu tiri dan kakak tirinya, Tiara dan Lyman, masih segar dalam benaknya, seolah baru terjadi kemarin. Tidak ada obat yang cukup mujarab untuk menyembuhkan luka tersebut.Dari dalam taksi yang disewanya, Agnia hanya bisa menatap rumah itu dengan perasaan hampa.Hatinya dipenuhi rasa sesak yang mengerikan, seperti lubang hitam yang menelan habis semua kebahagiaan miliknya.Wanita itu masih ingat betul saat Hadi, ayahnya, dengan dingin menyuruhnya pergi ke Australia setelah perceraiannya dengan Nibras."Kamu butuh waktu untuk menenangkan diri,"
Read more