Share

BAB 51

Nibras mendesah pelan, mengusap wajahnya sedikit kasar seakan mencoba mengusir rasa frustrasi yang tiba-tiba menyergap.

Nama ayahnya muncul di saat yang paling tidak tepat.

Ah, tidak.

Sepertinya ayahnya selalu menghubungi dirinya di saat yang tidak pernah tepat. Hubungan mereka memang tidak pernah harmonis dan panggilan ini hanya akan menambah ketegangan yang sudah ada.

Meski hati Nibras terasa berat karena rasa enggan, tetapi pria itu tahu bahwa menolak panggilan tersebut sama saja menggali kuburannya sendiri. Dalam situasi ini, ia tidak memiliki kuasa untuk menghindar lebih lama meski dapat menebak apa yang akan menjadi topik pembicaraan sang ayah.

Ditariknya napas dalam-dalam sebelum akhirnya Nibras menekan tombol untuk menerima panggilan. “Selamat pagi, Ayah.”

“Lama sekali kau mengangkatnya,” dengkus Hakeem dengan suara berat dan otoriter terdengar di ujung telepon.

Tiba-tiba saja Nibras merasa seluruh ruang kerjanya terasa didominasi dengan aura yang menegangkan dari sang
DSL

Halo! Sudah sampai bab ini? Terima kasih ya! Jangan lupa kasih dukungan buat author biar semangat nulis hehehe. Bisa komentar, ulasan, atau hadiah kalau ikhlas ekekekke. Jumpa yuk di IG : dsl_is_me! Kita bersapa di sana!

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status