“Mau jemput Atha, Bang?”“Nggak, Pa. Abang mau ke kosan Athalia yang lama.”“Ngapain?” Badai mengernyitkan keningnya, bingung dengan jawaban Asa. Lelaki paruh baya itu bersandar di dinding lift yang baru saja tertutup dan hanya dihuni oleh mereka berdua. “Ada barang yang ketinggalan?”“Nggak juga sih, Pa. Cuma ada paket yang masih dikirim ke sana. Mungkin hadiah pernikahan.”“Oh. Kenapa nggak bareng Atha?”“Katanya harus lembur, hari ini ada sampel bahan baru masuk dan dia yang harus ngawasin proses masuknya.”“Kasihan, habis honeymoon langsung disuruh lembur,” ledek Badai yang hanya menuai tawa Asa. “Perlu telepon Ksatria nggak biar istrimu disuruh pulang aja?”“Nggak usah, Pa. Yang ada nanti Athalia malah ngamuk sama aku, hehehe.”“Dia hardworker ya,” komentar Badai lagi. “Sama kayak mamamu.”“Iya.” Untuk yang itu, Asa setuju. Athalia mungkin bukan tipe orang yang sering lembur untuk bekerja. Tetapi, Asa bisa melihat betapa passionate-nya Athalia terhadap apa yang ia kerjakan.Sekal
Last Updated : 2024-09-02 Read more