“Kamu tinggal sama saya saja, ya. Lagipula, saya butuh baby sitter untuk ngerawat anak saya,” ucap Bulan pada Sri.Sri senang dan mau ikut dengan Bulan ke rumahnya. Sebenarnya Sri ingat akan Lingga yang sampai saat ini belum dikabari tentang keberadaannya. Hanya saja, Sri masih trauma jika menunggu Lingga di kos itu. Ingin menghubungi lewat telepon pun, Sri tak hafal nomor-nya. Sri hanya ingat satu nomor telepon saja, yakni nomor telepon Bu Rahma—tetangga di desanya.“Kamu sudah makan?” Tanya Bulan pada Sri.Gadis desa itu menggelengkan kepalanya. Bubur ayam tadi pagi pun sudah habis tercerna oleh perut. Kini, dia mulai merasa kelaparan. “Kita cari warung makan, ya! Kebetulan aku juga belum makan,” ajak Bulan pada Sri.Semula, Sri begitu kekeuh ingin melaporkan kejadian tadi pagi ke kantor polisi. Namun, saat ditanya Bulan tentang permasalahannya, Sri tiba-tiba berubah pikiran. Rasanya, hatinya begitu hancur jika mengingat kejadian itu dan membuatnya menjadi sebuah cerita. Lebih baik
Baca selengkapnya