Wajah Isa penuh lebam ketika dia menatap dirinya dalam pantulan cermin raksasa di kamar toilet rumah sakit. Dokter mengatakan kalau wajahnya tak perlu diperban dan akan sembuh dalam beberapa hari, namun bekasnya mungkin akan tinggal selama beberapa minggu.Tak masalah, Isa malah menyukai kesimpulan itu. Setidaknya selama itu dia akan bisa memanfaatkan situasi untuk merebut perhatian Keenan. Jika meringis sedikit saja, Keenan pasti akan melompat menemuinya.Dia tersenyum menyeringai, begitu menikmati sensasi sakit di wajahnya yang membawanya pada kemenangan. Mudah sekali menyulut amarah Emmy. Dia hanya perlu mengarang hal yang tidak nyata dan membubuhinya dengan olok-olok khas miliknya, dan boom, emosi Emmy meledak.“Ah, kehidupan ini sangat indah. Menyenangkan sekali saat aku tahu bahwa semesta ini mendukungku,” katanya dengan tawa yang tertahan.Begitu dia keluar, Keenan masih di sana, menunggunya dengan wajah harap-harap cemas. Pria itu langsung menemuinya begitu dia keluar, dan Isa
Baca selengkapnya