Semua Bab Skandal Panas sang Pewaris Dingin: Bab 101 - Bab 110

210 Bab

Jangan Menangis

Josiah mengernyit, kemungkinan yang terlontar dari mulut Emmy sedikit tidak masuk akal. Masalahnya, Simone yang selama ini berpura-pura sebagai suami dan ayah yang baik di dalam rumah itu juga berusaha mencari Nikky. Jika Nikky ada di sana, mungkinkah Simone tidak mengetahuinya?“Masuk akal,” gumam Leo, instingnya pun mengatakan hal yang sama.“Aku rasa tidak.” Josiah menatap keduanya. “Ingat, di dalam rumah itu masih ada Tuan Simone. Apa mungkin Diane menempatkan ibu Emmy di sana? Adakah tempat yang luput dari pengawasannya?”Emmy mengernyit, berusaha mengingat-ingat. Ketika masih tinggal di sana, Emmy ingat sekali kalau Simone suka berkeliaran di rumah. Dia bisa ada di dapur, tiba-tiba detik berikutnya sudah ada di taman belakang, lalu pindah ke balkon.Bahkan pernah sekali Emmy bertemu dengan Simone di dalam gudang dengam mata bengkak seperti habis menangis. Dulu, Emmy pikir Simone hanya sedang mabuk karena dia menemukan beberapa keleng alkohol di sana. Sekarang Emmy sadar, kalau s
Baca selengkapnya

Dia Kakak Iparmu

Labil bukan berarti dia bisa menghabiskan waktu bersama pria lain. Awalnya Keenan merasa bersalah, namun begitu mendengar ucapan Isa, tiba-tiba dia merasa kalau Emmy seharusnya tidak melakukan semua itu.Ya, Emmy sama sekali tidak mengindahkan permintaannya untuk menjaga jarak dari Josiah. Buktinya, dia masih bersama-sama dengan pria itu hampir di setiap pertemuan. Apa yang sebenarnya dicari Josiah dari Emmy? Kenapa dia mendekati wanita yang sudah menikah?Begitu Axel tiba, hal pertama yang dilihatnya adalah posisi duduk Keenan dan Isa, yang berseberangan dengan meja Emmy dan juga Lily. Alih-alih menemui Lily langsung, dia malah menarik tangan Keenan dan membawanya ke luar ruangan.“Ada apa ini semua?” Axel menatapnya bingung. “Kenapa kamu bersama Isa?”“Aku juga tidak tahu kalau Emmy akan datang ke acara ini,” sahut Keenan pendek.“Walaupun Emmy tidak datang, apakah seharusnya kamu berpasangan dengan Isa? Keenan, kamu sudah menikah dan sudah ku bilang berkali-kali padamu, jaga jarakm
Baca selengkapnya

Tamparan Menyakitkan

“Aku juga akan pulang,” kata Emmy, berbisik pada Josiah.“Oh. Aku juga baru akan mengatakannya. Ayo, kita pulang juga.”Emmy mengangguk, melirik Keenan dari kejauhan ketika pria itu sibuk bicara dengan beberapa orang penting di sana.“Ingin menyapanya lebih dulu?” tanya Josiah.“Tidak.” Emmy menggeleng. “Aku mau langsung pulang saja.”Keduanya berjalan bersisian menuju tempat parkir. Emmy kembali berbalik, berharap Keenan muncul untuk mengejarnya dan mengajaknya pulang bersama. Tapi hingga Josiah membunyikan klaksonnya, Emmy bahkan tidak melihat pria itu.“Ayo masuk, aku akan mengantarmu.”*Tubuh Lily terhuyung ketika Axel membawanya berjalan-jalan di taman kecil sepanjang aliran sungai. Gadis itu memeluk pagar pembatas, rasa pusing dan mual akibat pengaruh alkohol membuatnya tidak nyaman.Setelah menenangkan diri agar mualnya tidak terlalu parah, Lily duduk begitu saja di lantai. Tangisan gadis itu pecah, sesenggukan dengan kepala menunduk pada tiang pembatas. Axel membiarkannya. Di
Baca selengkapnya

Bukti Terakhir Yang Hilang

Emmy masih menatap langit-langit kamarnya walau dia sudah mendengar suara pintu ditutup. Dia tidak bergerak sama sekali karena tamparan itu sungguh mempengaruhi batinnya. Walau Emmy sudah pernah merasakan kerasnya tangan Keenan, namun tamparan ini jauh lebih menyakitkan.Dulu Emmy belum memiliki perasaan apa pun pada Keenan, tapi sekarang situasinya berbeda. Dia sudah jatuh cinta pada pria itu, pada pria yang mengatakan padanya beberapa minggu yang lalu kalau dia ingin hidup bersama selamanya.Kali ini, dia terluka sangat dalam hingga Emmy bahkan merasa dirinya tak bisa bernafas. Tangisannya pecah dalam keheningan malam. Sambil menutup kedua bola matanya dengan lengan, dia menangis sesenggukan dan amat terdengar pilu.Sementara itu, di kamarnya, Louis menyandarkan tubuhnya dengan lemah di ambang pintu begitu dia masuk. Dalam gelap gulita, dia bisa merasakan tangannya gemetar sangat hebat. Louis menggenggam tangannya sendiri, berusaha menelan penyesalan yang membuatnya sesak nafas.Tid
Baca selengkapnya

Berubah Pikiran

“Maaf, Isa. Tapi sepertinya aku tidak bisa makan siang bersamamu.”Isa mengernyit, mendadak merasakan nada bicara Keenan terdengar sangat enggan ketika mereka bicara lewat telepon. Ada apa ini? Semalam, semuanya baik-baik saja, tak ada masalah. Kenapa Keenan bisa berubah dalam sekejap?“Kamu sakit?” tanya Isa khawatir.Keenan menggeleng, duduk di sofa kamar dengan tirai yang masih tertutup dan lampu yang padam. “Hanya merasa tidak nyaman.”“Kamu sudah minum obat?”Keenan tidak sakit, setidaknya bukan fisiknya. Namun hatinya lah yang gelisah setelah tak sengaja menampar Emmy lagi tadi malam. Dia tidak bisa tidur, semalaman hanya duduk di sofa sambil menenggak alkohol.Bahkan hingga jarum jam sudah menunjukkan angka delapan pagi, bisa-bisanya Keenan tidak tergerak, sekalipun untuk beranjak ke kamar mandi. Rasanya pria itu benar-benar sangat kesal pada dirinya sendiri dan Emmy sampai-sampai dia tidak bisa mengontrol emosinya.Keenan mendesah, menenggak lagi alkoholnya. “Maaf, Isa. Aku bu
Baca selengkapnya

Misi Pertama

Emmy kaget mendengar nada bicara Josiah yang berubah drastis, menjadi sangat dingin dan berbeda dengan nada bicara yang diberikan pria itu padanya. Simone pun terlihat tersenyum tipis sambil menarik tangannya dengan kaku.Simone berpikir, untuk seorang Josiah Miller yang tak pernah terlihat menangani sesuatu secara langsung, hal ini memang cukup mengejutkan. Josiah, Tuan Boujee yang terkenal selalu bertindak dari balik layar, malah muncul hanya untuk membantu Emmy.Sambil menatap keduanya bergantian, Simone menebak, hubungan apa yang ada diantara mereka? Apakah Josiah menyukai Emmy?“Apa terjadi sesuatu?” bisik Emmy, berusaha berjinjit agar dia bisa lebih dekat bicara ke telinga Josiah.“Aku hanya tidak suka bekerja dengan orang yang tidak ku percaya,” sahut Josiah dingin. “Aku tidak membutuhkannya, Em. Aku akan melakukannya dengan caraku.”“Kita membutuhkannya.” Leo menahan tangan Josiah ketika pria itu berbalik hendak pergi. “Hanya dia satu-satunya orang yang berada di dalam rumah i
Baca selengkapnya

Bercerailah!

Hendak berbohong pun Emmy tahu Josiah akan bisa mengetahuinya. Entah kenapa, Josiah seperti lebih memahami dirinya dibanding Keenan, suaminya sendiri. Bersama Josiah, Emmy tak perlu repot-repot untuk menyembunyikan emosinya. Hanya mendengar tarikan nafasnya saja Josiah bisa menebak apa yang terjadi pada Emmy.“Emmy...”“Makan siangnya sudah siap,” tiba-tiba Katherine memanggil dari arah dapur.Emmy segera memalingkan wajah tanpa mengenakan kaca matanya lagi. Dia berdiri, mengajak Josiah dan Leo ikut serta. Josiah menggeram, gundukan emosi menggunung dalam dirinya. Kalau Keenan tidak menyukai Emmy dan tidak berkenan pada pernikahan mereka, kenapa dia tidak melepasnya? Kenapa harus menyiksa Emmy seperti ini?Masih banyak orang di luar sana yang menginginkan Emmy. Sangat banyak!“Dad, kamu tidak ikut makan?” Emmy mengernyit heran ketika Simone mengenakan kembali jasnya.Simone menggeleng. “Ada beberapa hal penting yang harus ku lakukan. Kalian makanlah, aku pulang dulu.”Josiah menyingki
Baca selengkapnya

Mempertimbangkan Lagi

Emmy masih menangis tersedu-sedu saat dia melepas pelukannya dari tubuh Josiah dan menatap pria itu. Dia melihat gerakan naik turun di leher pria itu saat dia berusaha menelan ludah dengan paksa. Emmy melihat kemarahan yang lebih menakutkan dari kemarahan Keenan di wajah Josiah, dan tidak menyangka pria itu akan bereaksi seperti itu.“Cerai?”“Ya,” sahut Josiah dingin. “Cerai dan temukan pria lain yang lebih baik darinya!”Bagaimana bisa Josiah memikirkan hal yang sama seperti yang dia pikirkan?“Kamu memberiku saran yang buruk lagi,” kata Emmy, walau dia sebenarnya sudah memikirkannya sebelumnya.“Aku tidak akan menyarankan kamu selingkuh denganku lagi karena kita sudah memiliki rencana untuk Nyonya Nikky. Aku ngotot memintamu melakukannya karena aku mendengar Isa mengancammu menggunakan nama Nyonya Nikky. Dan sekarang, aku hanya memberimu satu saran penting itu.”Saran itu sebenarnya membuat hati Emmy sakit, karena bagaimana pun pernikahannya dan Keenan benar-benar sah. Jika dia ber
Baca selengkapnya

Dia Tidak Tahu Aku Pergi

Isa menoleh, bersamaan dengan kedua pria tadi. “Leo?” Isa mengernyit, terkejut karena kemunculannya.Dia sama sekali tidak menyangka jika Leo akan datang menyelamatkan Ivy. Dan setelah Isa berpikir lagi, ya, dia akhirnya menemukan alasan kenapa Ivy tidak menjalankan perintahnya. Saat itu Leo ada di restoran yang sama dengannya dan pria inilah yang meminta Ivy untuk memberikan anggur tanpa menaruh bubuk itu ke dalam.Leo berjalan masuk dengan tenang dan santai. Dia mengabaikan Isa dan menemui kedua pria yang masih memegangi Ivy. “Sudah ku bilang, lepaskan dia!”“Memangnya kamu siapa?” seru salah satu dari pria itu.Leo hanya tersenyum menyeringai. Dia meraba kantung jasnya, mengeluarkan satu buah pistol lalu menodongkannya ke kepala pria itu. “Kamu ingin menuruti suaraku atau suara benda ini?”Kedua pria itu langsung melepas Ivy dan secepat kilat gadis itu berbalik untuk menutupi tubuhnya. Leo menoleh, menatap Isa dengan tajam. Mendapat seringaian mengerikan seperti itu membuat Isa ber
Baca selengkapnya

Emmy Pergi

Keenan mengetuk pintu kamar Emmy lagi, mencoba menekan emosinya ketika gadis itu tak kunjung membuka pintu baginya. Karena sedang berusaha untuk tidak menciptakan masalah lain, Keenan tidak mau menerjang masuk. Dia tetap menunggu walau dia sudah berdiri selama sepuluh menit di sana.Madam Karen memberitahu Keenan kalau Emmy tidak turun ketika dia makan siang bersama Isa. Keenan pikir Emmy sedang tidur, jadi dia mengabaikan gadis itu dan berpesan agar Madam Karen mengantar makan siang Emmy ke kamar.Tapi Madam Karen mengatakan lagi kalau Emmy tidak membukakan pintu dan dia tidak berani merangsek masuk, jadi dia membawa makan siang Emmy kembali. Dan saat makan malam tadi, Madam Karen melaporkan hal yang sama pada Keenan.Saat itu Keenan hanya mengangguk, tanpa berusaha untuk menyusul Emmy ke kamarnya. Menurutnya, bagus mereka berdua mengambil waktu untuk sama-sama memperbaiki diri. Tapi ini sudah sangat malam dan Emmy sama sekali tidak keluar. Dari kamarnya, Keenan tak mendengar apa pun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
21
DMCA.com Protection Status