Share

Keputusan Yang Terlintas

“Aku jarang berada di rumah.” Leo melempar jasnya ke atas sofa lalu duduk di sana sementara Ivy masih berdiri dengan kaku di ambang pintu. “Itu sebabnya aku memintamu menjadi asistenku di rumah.”

Ivy melangkah pelan, mengamati apartemen Leo yang mewah. Ini adalah apartemen terbaik yang pernah dia lihat. Dengan balkon yang langsung berhadapan dengan pemandangan kota yang indah, Ivy bertaruh kalau pemandangan malam hari akan lebih indah dari semua ini.

“Maksudmu pelayan, bukan?” Ivy berdiri di hadapan Leo.

“Kamu mau menganggap dirimu pelayan?”

Jika gaji yang dia dapat pantas, tidak masalah menyebut dirinya pelayan. Ivy tidak terlalu mempermasalahkan sebutan itu. Yang dia kejar untuk sekarang adalah uang yang banyak untuk biaya wisuda dan juga untuk membeli obat-obatan untuk ibunya yang jumlahnya tidak sedikit.

“Berapa gaji yang kamu tawarkan?”

“Kamu berani juga,” sindir Leo.

“Manusia hidup membutuhkan uang. Aku hanya bicara blak-blakan,” sahut Ivy.

“Sepuluh kali lipat dari yang kamu dap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ann’sbooks
Ya. Sampai Keenan tau kebeneran yg sebenarnya dia ga akan berubah. Dan saat dia tau, itu sudah sangat terlambat.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status